Anda di halaman 1dari 5

Ilmu Sosial Dasar

Kebudayaan Primitif, Agraris, dan Industri


Dosen : Abdul Qodir, SH, S.Hum

Di susun oleh :

 M. Fikri Tanjung

Semester : I ( Satu )

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

( STIT Darul Qalam Tangerang )

Tahun 2014-2015

Kebudayaan Primitif, Agraris, dan Industri Page 1


Kebudayaan adalah hasil kegiatan akal budi manusia, seperti
kesenian, adat, termasuk kepercayaan (dalam hal ini sistim
kepercayaan animisme, dinamisme, dll).

Kebudayaan yang tinggi (modern) akan mempengaruhi cara pandang


(fikir) terhadap kehidupan sehingga memacu rasionalitas dalam
menghadapi kehidupan untuk mencapai tingkat peradaban tinggi.
(budaya berfikir rasional).

Sementara kebudayaan primitif cenderung irrasional sehingga tidak


menghasilkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
(budaya berfikir irasional).

A.Kebudayaan Primitif
- Kebudayaan primitif lahir dari masyarakat primitif. Mereka
menghadapi kehidupan secara alamiah.

- Masyarakat primitif artinya masyarakat terbelakang karena


penggunaan terhadap rasionalitas sangat terbatas seperti masyarakat di
pedalaman Papua, Kalimantan, dan Suku Badui di Jawa Barat atau
Suku Indian di AS dan Suku aborigin di Australian.

1.Ciri  Masyarakat Primitif

Mata pencahariannya berburu dan mencari buah-buahan di hutan.


Pada tingkatan di atasnya, mereka juga bercocok tanam baik
berpindah-pindah atau menetap.

Bertempat tinggal di gua dan hutan sekalipun ada juga yang telah
mengalami sedikit kemajuan dengan membuah rumah gubuk dalam
satu komunitas.

Pengetahuan yang diajarkan adalah keterampilan menghadapi adalah


yang mereka peroleh secara tradisi.

Kebudayaan Primitif, Agraris, dan Industri Page 2


B.Kebudayaan Agraris
Kebudayaan agraris identik dengan masyarakat desa. Hal ini
dikarenakan masyarakat desa banyak yang menjadikan pertanian
sebagai mata pencaharian. Jadi yang dimaksud masyarakat pedesaan
adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah tertentu yang
penghuninya mempunyai perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan
yang ada, serta menunjukkan adanya kekeluargaan di dalam kelompok
mereka, seperti gotong royong dan tolong-menolong.

1.Pengertian Masyarakat Desa

- Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami


suatu wilayah tertentu yang penghuninya mempunyai perasaan yang
sama terhadap adat kebiasaan yang ada, serta menunjukkan adanya
kekeluargaan di dalam kelompok mereka, seperti gotong royong dan
tolong-menolong. Rela berkorban demi masyarakatnya, saling
menghormati, serta mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama di
dalam masyarakat terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama.

2.Ciri Masyarakat Pendesaan

Setiap warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat


sesama anggota warga desa.

Sistem kehidupan pada umumnya berkelompok dengan dasar


kekeluargaan

Bermata pencaharian pertanian.

Masih menggunakan alat-alat manual pertanian misalnya,


menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah, cangkul, sabit
dan sebagainya

Kebudayaan Primitif, Agraris, dan Industri Page 3


Masyarakatnya mempunyai hubungan yang sama, seperti dalam hal
mata pencaharian, agama, adat istiadat dan sebagainya.

Kurang kompetitif sehingga tingkat kestresan sangat rendah.

C.Masyarakat Industrial
Kehidupan masyarakat industrial adalah kehidupan di dalam
masyarakat perkotaan.Beberapa ahli mengartikan kota sebagai suatu
himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan
ekonomi, pemerintahan, kesenian dan ilmu pengetahuan.

SDA yang tersedia semakin menipis dan lahan kerja yang tidak
memadai, keterbatasan lahan perkotaan untuk migrasi, pemerataan
pembangunan dan penghematan biya produksi menyebabkan
munculnya keinginan untuk menciptakan satu hal baru yang dapat
meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik dengan mengubah pola
hidupnya. Perubahan paling sederhana adalah alih fungsi lahan
pertanian menjadi kawasan industri dan kawasan perumahan yang
tentu berdampak pada beralihnya profesi masyarakat petani ke profesi
lain. Hal ini mempunyai pengaruh pada pola hidup, mata pencaharian,
perilaku maupun cara berpikir.

Masyarakat dan kebudayaan memang saling mempengaruhi, baik


secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tersebut
dimungkinkan karena kebudayaan merupakan produk dari
masyarakat. Pengaruh yang nantinya akan membuat perubahan
umumnya terjadi karena adanya tuntutan situasi sekitar yang
berkembang. Sehingga, masyarakat yang awalnya masyarakat
pertanian lambat laun berubah menjadi masyarakat industri.
Perubahan sosial terjadi karena adanya kondisi-kondisi sosial primer,
misalnya kondisi ekonomi, teknologi, dan biologi. Kondisi-kondisi
inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek
kehidupan sosial lainnya

Kebudayaan Primitif, Agraris, dan Industri Page 4


1.Ciri masyarakat kota

 Jumlah penduduk besar dan padat, terutama di pusat kota.

 Meluasnya produksi massa barang-barang industri dengan


menggunakan mesin, yang terpusat di kota-kota besar.  Migrasi
massal dari pedesaan ke kota-kota (urbanisasi) Peralihan dari
pekerjaan sektor pertanian kepada pekerjaan di sektor pabrik

 Mempunyai penduduk yang beraneka ragam karena asal usul


mereka yang berlainan.

 Penduduknya lebih dinamis, banyak mengadakan perubahan


pekerjaan, mudah berpindah tempat tinggal, dan sebagainya

 Lebih cepat, lebih bebas dan mudah bergerak, lebih cepat


menerima dan membuang sesuatu yang baru. Peradaban macam
ini memberikan kepada mereka sesuatu perasaan harga diri
yang besar.

Kebudayaan Primitif, Agraris, dan Industri Page 5

Anda mungkin juga menyukai