Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR DAN PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Teknik Bangunan yang diampu oleh Dr. Sudjani, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Achmad Fazar Ali Sahidin (1908958)

Dita Aprilia Maharani (1902373)

Dzakiyya Nurul Azka (1903921)

Neysa Jovita (1900780)

Ninda Bundiani (1903679)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Prosedur dan Pengembangan Evaluasi Pembelajaran”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sudjani,
M.Pd. selaku dosen pengampu dan Ibu Sri Rahayu, S.Pd. selaku asisten dosen
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Teknik Bangunan yang telah membimbing
penulis. Tak lupa penulis juga ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis.

Bandung, Maret 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................13
PEMBAHASAN..............................................................................................................13
2.1 Pengertian dan Tujuan Prosedur dan Pengembangan Evaluasi Pembelajaran. .13
2.2 Perencanaan Evaluasi.......................................................................................14
2.3 Pelaksanaan Evaluasi.......................................................................................19
2.4 Monitoring Pelaksanaan Evaluasi.....................................................................20
2.5 Pengolahan Data...............................................................................................21
2.6 Pelaporan Hasil Evaluasi..................................................................................22
2.7 Penggunaan Hasil Evaluasi..............................................................................23
BAB III............................................................................................................................24
PENUTUP.......................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan............................................................................................................24
3.2 Saran......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi pembelajaran adalah pengumpulan nyata secara sistematis dalam
menetapkan apakah terjadi perubahan pada kenyataan dalam diri seorang siswa atau
merupakan proses menggambarkan, memperoleh hingga menyajikan informasi menilai
alternatif keputusan. Dalam evaluasi pembelajaran ini perlu adanya prosedur untuk
mengukur apakah evaluasi tersebut berhasil atau tidak. Keberhasilan suatu kegiatan
evaluasi akan dipengaruhi pula oleh keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur
evaluasi. Prosedur yang dimaksud ialah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh
dalam kegiatan evaluasi. Dalam litera tur evaluasi banyak dijumpai prosedur evaluasi
sesuai dengan pandangannya masing-masing.
Maka dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan beberapa prosedur dan
pengembangan dalam evaluasi pembelajaran. Dalam makalah ini, prosedur
pengembangan evaluasi pembelajaran terdiri atas: perencanaan evaluasi,
pelaksanaan evaluasi, monitor pelaksanaan evaluasi, pengolahan serta pelaporan
hasil evaluasi. Makalah ini diharapkan dapat membantu khususnya teruntuk
mahasiswa yang sedang mempelajari materi ini dan guru sebagai evaluator. Guru
merupakan salah satu sosok evaluator yang sangat bertanggung jawab terhadap
kegiatan evaluasi itu sendiri. Sebab guru merupakan orang yang melaksanakan
proses pembelajaran karena itu baik-buruknya evaluasi diantaranya juga
tergantung pada sang evaluator.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan tujuan dari prosedur dan pengembangan evaluasi
pembelajaran?
2. Bagaimana proses perencanaan evaluasi pembelajaran?
3. Bagaimana proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran?
4. Bagaimana proses monitoring pelaksanaan evaluasi pembelajaran?
5. Bagaimana proses pengolahan data hasil evaluasi pembelajaran?
6. Bagaimana cara pelaporan evaluasi pembelajaran?

1
7. Bagaimana penggunaan hasil evaluasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari prosedur dan pengembangan
evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui proses perencanaan evaluasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui proses monitoring pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
5. Untuk mengetahui proses pengolahan data hasil evaluasi pembelajaran.
6. Untuk mengetahui cara pelaporan evaluasi pembelajaran.
7. Untuk mengetahui penggunaan hasil evaluasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan Prosedur dan Pengembangan Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk
mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi
dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses
pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan
atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara
pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran
merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan
suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang
pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi
yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan
pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi
pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari
tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif,
penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi
pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan
outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi oleh kenerhasilan
evaluator dalammelaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud adalah

13
langkah-langkah pokok yang harus di tempuh dalam kegiatan evalusi. Prosedur
pengembangan evaluasi pembelajaranterdirin atas : (1) perencanaan evaluasi; (2)
pelaksanaan evaluasi; (3) monitoring pelaksanan evaluasi; (4) pengolahan data;
(5) pelaporan hasil evaluasi; (6) penggunaan hasil evaluasi.

2.2 Perencanaan Evaluasi


Dalam melaksanaan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa yang
direncanakan. Hal ini di maksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih
maksimal. Namun, banyak juga  orang melaksanakan suatu kegiatan tanpa
perencanaan yang jelas sehingga hasilnya pun kurang maksimal oleh sebab itu,
seorang evaluator harus dapat membuat perencanaan evaluasi dengan baik. Yang
perlu dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah membuat perencanaan.
Perencanaan ini penting karna akan mempengaruhi langkah-langkah selanjut nya,
bahkan mempengaruhi keefektifan prosedur evaluasi secara menyeluruh.
Implikasinya adalah perencanaa evaluasi harus di rumuskan secaa jelas dan
spesifik,terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam
menentukan langkah-langkah selnjutnya.
Perencanaan evaluasi dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dari evaluasi
dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi prosedur
evaluasi secara menyeluruh. Perencanaan evaluasi dilakukan untuk memfasilitasi
pengumpulan data, sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid
tentang pengaruh sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau
kebijakan yang di teliti. Kegunaan dari perencanaan evaluasi adalah :
 Perencanaan evaluasi membantu untuk mengetahui apakah standar dalam
menyatakan sikap atau perilaku telah mencapai sasaran atau tidak, jika
demikian sasaran akan dinyatakan ambigu dan akan kesulitan merancang
tes untuk mengukur prestasi siswa;
 Perencanaan evaluasi adalah proses awal yang dipersiapkan untuk
mengumpulkan informasi yang tersedia;
 Rencana evaluasi menyediakan waktu yang cukup untuk mendesain tes.
Untuk merancang sebuah tes yang baik memerlukan persiapan yang
cermat dan kualitas tes biasanya lebih baik jika dirancang dengan cara tidak

14
tergesa-gesa; Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara
jelas dan spesifik, terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut
bermakna dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menetapkan
tujuan-tujuan tingkah laku (behavioral objective) atau indikator yang akan
dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan
serta dapat menggunakan waktu yang tepat.
Dalam melakukan perencanaan evaluasi, hal-hal yang patut diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala
prioritas pemecahannya. Analisis kebutuhan merupakan bagian integral
dari sistem pembelajaran secara keseluruhan, yang dapat digunakan untuk
menyelesaiakan masalah-masalah pembelajaran. melalui analisis
kebutuhan, evaluator akan memperoleh kejelasan masalah dalam
pembelajaran sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada pembuat
atau penentu kebijakan. Jadi, Analisis kebutuhan adalah suatu proses yang
dilakukuan oleh seseorang, untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
menentukan skala prioritas pemecahannya. Langkah-langkah yang
dilakukan adalah mengindentifikasi dan mengklarifikasi masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, analisa data dan kesimpulan.
Hal penting yang harus dipahami evaluator adalah ketika
melakukan analisis kebutuhan dalam pembelajaran hendaknya dimulai dari
peserta didik, kemudian komponen-komponen yang terkait dengannya.
Perencanaan evaluasi dapat ditinjau dari dua pendekatan, yaitu:
 Perencanaan program pembelajaran
 Pendekatan hasil belajar
2) Menentukan Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta
ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk menentukan ,arah,ruang
lingkup materi, jenis/model, dan karakter alat penilaian. Dalam penilaian
hasil belajar, da empat kemungkinan tujuan penilaian :

15
 Penilaian formatif, yaitu untuk memperbaiki kinerja atau proses
pembelajaran
 Penialian sumatif, yaitu untuk menentukan keberhasilan peserta
didik
 Penialian diagnostik, yaitu untuk mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran
 Penilaian penempatan, yaitu untuk menempatkan posisi peserta
didik sesuai dengan kemampuannya.
3) Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar
Kompetensi adalah pengetahuan,keterampilan,sikap,dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Peserta didik di
anggap kompeten apabila dia memiliki pengetahuan,keterampilan,sikap
dan nilai-nilai untuk melakukan sesuatu setelah mengikuti proses
pembelajaan. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, semua jenis
kompetensi dan hasil belajar sudah dirumuskan oleh tim pengembang
kurikulum, seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar dan
indikator.jadi guru tinggal mengidentifikasi kompetensi mana yang akan
di nilai. Bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi yang akan diuji
sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar dan
indikator yang terbagi dalam tiga domain:
 Domain kognitif meliputi: pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi
 Domain afektif meliputi: penerimaan, respons, penilaian,
organisasi, kakaterisasi
 Domain psikomotor meliputi: persepsi, kesiapan melakukan
pekerjaan, respon terbimbing, kemahiran, adaptasi dan orijinasi
4) Menyusun Kisi-Kisi
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan
distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan
jenjang kemampuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman untuk
menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik
akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis

16
soalnya berbeda. Kisi-kisi penting dalam perencanaan penilaian hasil
belajar karena di dalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai acuan
dalam mengembangkan instrumen (soal) dengan persyaratan:
 Representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum
sebagai sampel perilaku yang akan di nilai
 Komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan
mudah dipahami
 Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
diterapkan.
Manfaat dari indikator dalam kisi-kisi adalah dapat memilih
materi, metode, media dan sumber belajar yang tepat, sesuai dengan
kompetensi yang telah di tetapkan. Dan juga sebagai pedoman dan
pegangan untuk menyusun soal atau isntrumen penilaian lain yang tepat,
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah di
tetapkan.
Dalam menyusun kisi-kisi harus memperhatikan domain hasil
belajar yang akan diukur dengan sistematika :
 Aspek recall, yang berkenaan dengan aspek-aspek pengetahuan
tentang istilah-istilah, definisi, fakta, konsep, metode dan prinsip-
prinsip
 Aspek komprehensif, yaitu berkenaan dengan kemampuan-
kemampuan antara lain: menjelaskan, menyimpulkan suatu
informasi, menafsirkan fakta (grafik, diagram, tabel, dan lain-lain),
mentransfer pernyataan dari suatu bentuk ke dalam bentuk lain
(pernyataan verbal ke non-verbal atau dari verbal ke dalam bentuk
rumus), memprakirakan akibat atau konsekuensi logis dari suatu
situasi
 Aspek aplikasi yang meliputi kemampuan-kemampuan antara lain:
menerapkan hukum/prinsip/teori dalam suasana sesungguhnya,
memecahkan masalah, membuat (grafik, diagram dan lain-lain),
mendemonstrasikan penggunaan suatu metode, prosedur dan lain-
lain.

17
5) Mengembangkan Draft Instrumen
Draft instrumen merupakan penjabaran indikator menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-
kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa
yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas
butir soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Dengan
prosedur soal yang disusun ditelaah oleh tim ahli yang terdiri dari ahli
bahasa, ahli bidang studi, ahli kurikulum dan ahli evaluasi. Untuk draft
dalam bentuk non-tes dapat dibuat dalam bentuk angket, pedoman
observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi, skala sikap, penilaian
bakat, minat dan sebagainya.
6) Uji Coba dan Analisis Soal
Jika semua soal sudah di susun dengan baik, maka perlu
diujiocobakan terlebih dahulu di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui
soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali,
serta soal mana yang baik untuk diperguankan selanjutnya. Soal yang baik
adalah soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi yang
didasarkan atas:
 Analisis empiris, yang dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan setiap soal yang digunakan. Informasi empiris pada
umumnya menyangkut segala hal yang dapat memengaruhi
validitas soal meliputi: aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat
kesukaran soal, bentuk jawaban, daya pembeda soal, pengaruh
kultur, dan sebagainya.
 Analisis rasional, yang dimaksudkan untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan setiap soal. Kedua analisis tersebut
dilakukan pula terhadap instrumen evaluasi dalam bentuk nontes.
7) Revisi dan Merakit Soal (Instrumen Baru)
Soal yang sudah di uji coba dan di analisis, direvisi kembali sesuai
dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan
demikian, ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau

18
direvisi total, baik menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif
jawaban (option) yang kemudian dilakukan perakitan soal menjadi suatu
instrumen yang terpadu dengan memperhatikan validitas skor tes, nomor
urut soal, pengelompokkan bentuk soal, penataan soal dan sebagainya.

2.3 Pelaksanaan Evaluasi


Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi
sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain tujuan evaluasi, model dan
jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah
dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung
pada jenis evaluasi yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan
mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode,
instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya, yang pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan :
 Non-tes yang dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap dan
tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
pendapat terhadap kegiatan pembelajaran, kesulitan belajar, minat belajar,
motivasi belajar dan mengajar dan sebagainya. Instrumen yang digunakan
(1) angket; (2) pedoman observasi; (3) pedoman wawancara; (4) skala
sikap; (5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating scale; (8) anecdotal
records; (9) sosiometri; (10) home visit
 Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi menggunakan bentuk
tes pensil dan kertas (paper and pencil test) dan bentuk penilaian kinerja
(performance), memberikan tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja
dalam bentuk portofolio.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi (1)
data pribadi (personal) yang meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis
kelamin, golongan darah, alamat dan lain-lain; (2) data tentang kesehatan yang
meliputi pengelihatan, pendengaran, penyakit yang sering diderita dan kondisi
fisik; (3) data tentang prestasi belajar (achievement) di sekolah; (4) data tentang
sikap (attitude) meliputi sikap terhadap teman sebaya, sikap terhadap kegiatan

19
pembelajaran, sikap terhadap pendidik dan lembaga pendidikan dan sikap
terhadap lingkungan sosial; (5) data tentang bakat (aptitude) yang meliputi data
tentang bakat di bidang olahraga, keterampilan mekanis, keterampilan
manajemen, kesenian dan keguruan; (6) persoalan penyesuaian (adjustment)
meliputi kegiatan dalam organisasi di sekolah, forum ilmiah, olahraga dan
kepanduan; (7) data tentang minat (interest); (8) data tentang rencana masa depan
yang dibantu oleh pendidik, orang tua sesuai dengan kesanggupan peserta didik;
(9) data tentang latar belakang yang meliputi latar belakang keluarga, pekerjaan
orang tua, penghasilan tiap bulan, kondisi lingkungan, serta hubungan dengan
orang tua dan saudara-saudaranya.
Sedangkan kecenderungan evaluasi yang tidak memuaskan dapat ditinjau
dari beberapa segi :
 Proses dan hasil evaluasi kurang memberi keuntungan bagi peserta didik,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Penggunaan teknik dan prosedur evaluasi kurang tepat berdasarkan apa
yang sudah dipelajari peserta didik.
 Prinsip-prinsip umum evaluasi kurang dipertimbangkan dan pemberian
skor cenderung tidak adil.
 Cakupan evaluasi kurang memperhatikan aspek-aspek penting dari
pembelajaran.

2.4 Monitoring Pelaksanaan Evaluasi


Monitoring dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi
pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan atau
belum, dengan tujuan untuk mencegah hal-hal negatif dan meningkatkan efisiensi
pelaksanaan evaluasi.
Monitoring mempunyai dua fungsi pokok:
 Melihat relevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencaan evaluasi.
 Melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi dengan
mencatat, melaporkan dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya. Dalam
pelaksanaannya dapat digunakan teknik (1) observasi partisipatif; (2)
wawancara bebas atau terstruktur; (3) studi dekumentasi. Hasil dari

20
monitoring dapat dijadikan landasan dan acuan untuk memperbaiki
pelaksanaan evaluasi selanjutnya.
2.5 Pengolahan Data
Mengolah data berarti mengubah wujud data yang sudah dikumpulkan
menjadi sebuah sajian data yang menarik dan bermakna. Data hasil evaluasi yang
berbentuk kualitatif diolah dan dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil
evaluasi yang berbentuk kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan statistika
deskriptif maupun statistika inferensial. Ada empat langkah pokok dalam
mengolah hasil penelitian :
 Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai
oleh perserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan
tiga jenis alat bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman
konversi.
 Mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma tertentu.
 Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau
angka.
 Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengatahui derajat
validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran sola (difficulty index) dan
daya pembeda.
Mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu.
Memberikan interpretasi maksudnya adalah memberikan pernyataan (statement)
mengenai hasil pengolahan data. Interpretasi terhadap suatu hasil evaluasi
didasarkan atas kriteria tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu secara rasional
dan sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat
berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam melaksanakan evaluasi. Sebaliknya
jika penafsiran data tidak berdasarkan kriteria atau norma tertentu, maka ini
termasuk kesalahan besar dan ada dua jenis penafsiran data :
1) Penafsiran kelompok
Penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik
kelompok berdasarkan data hasil evaluasi yang meliputi prestasi
kelompok, rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap pendidik dan
materi yang diberikan, dan distribusi nilai kelompok. Tujuannya adalah

21
sebagai persiapan untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk
mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu kelompok dan untuk
menggandakan perbandingan antarkelompok.

2) Penafsiran individual
Penafsiran yang hanya dilakukan secara perseorangan diantaranya
bimbingan dan penyluhan atau situasi klinis lainnya. Tujuannya adalah
untuk melihat tingkat kesiapan peserta didik (readiness), pertumbuhan
fisik, kemajuan belajar dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Dengan penafsiran ini dapat diputuskan bahwa peserta didik mencapai
taraf kesiapan yang memadai atau tidak, ada kemajuan yang berarti atau tidak,
ada kesulitan atau tidak.

2.6 Pelaporan Hasil Evaluasi


Laporan kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi
antara sekolah, peserta didik dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan
menjaga hubungan kerja sama yang harmonis, oleh karena itu ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan :
 Konsisten dengan pelaksanaan nilai di sekolah;
 Memuat perincian hasil belajar peserta didik beradasarkan kriteria yang
telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi
perkembangan peserta didik;
 Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik dalam
belajar;
 Mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi;
 Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat.
Laporan kemajuan dapat dikategorikan menjadi dua jenis:
1) laporan prestasi mata pelajaran, yang berisi informasi tentang pencapaian
komptensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Prestasi peserta
didik dilaporkan dalam bentuk angka yang menunjukkan penguasaan
komptensi dan tingkat penguasaannya;

22
2) Laporan pencapaian, yang menggambarkan kualitas pribadi peserta didik
sebagai internalisasi dan kristalisasi setelah peserta didik belajar melalui
berbagai kegiatan, baik intra, ekstra dan ko kurikuler.

2.7 Penggunaan Hasil Evaluasi


Salah satu pengguanan hasil evaluasi adalah laporan. Laporan yang
dimaksudkan untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang terlibat
dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum
terdapat lima penggunaan hasil evaluasi untuk keperluan berikut:
1) Laporan Pertanggungjawaban, dengan asumsi banyak pihak yang
berkepentingan terhadap hasil evaluasi, oleh karena itu laporan ke
berbagai pihak sebagai bentuk akuntabilitas publik.
2) Seleksi, dengan asumsi setiap awal dan akhir tahun terdapat peserta didik
yang masuk sekolah dan menamatkan sekolah pada jenjang pendidikan
tertentu dimana hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi baik
ketika masuk sekolah/jenjang atau jenis pendidikan tertentu, selama
mengikuti program pendidikan, pada saat mau menyelesaikan jenjang
pendidikan, maupun ketika masuk dunia kerja.
3) Promosi, dengan asumsi prestasi yang diperoleh akan diberikan ijazah atau
sertifikat sebagai bukti fisik setelah dilakukan kegiatan evaluasi dengan
kriteria tertentu baik aspek ketercapaian komptensi dasar, perilaku dan
kinerja peserta didik.
4) Diagnosis, dengan asumsi hasil evaluasi menunjukkan ada peserta didik
yang kurang mampu menguasai kompetensi sesuai dengan kriteria yang
yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan diagnosis untuk mencari
faktor-faktor penyebab bagi peserta didik yang kurang mampu dalam
menguasai komptensi tertentu sehingga diberikan bimbingan atau
pembelajaran remedial. Bagi yang telah menguasai kompetensi lebih cepat
dari peserta didik yang lain, mereka juga berhak mendapatkan pelayanan
tindak lanjut untuk mengoptimalkan laju perkembangan mereka.

23
5) Memprediksi Masa Depan Peserta Didik, tujuannya adalah untuk
mengetahui sikap, bakat, minat dan aspek-aspek kepribadian lainnya dari
peserta didik, serta dalam hal apa peserta didik diangap paling menonjol
sesuai dengan indikator keunggulan, agar dapat dianalisis dan dijadikan
dasar untuk pengembangan peserta didik dalam memilih jenjang
pendidikan atau karier pada masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi
sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain tujuan evaluasi, model dan
jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, dan sumber data semuanya
sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya
bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Sedangkan kegiatan pengolahan
hasil evaluasi merupakan kegiatan mengolah data baik berupa data kualitatif
maupun kuantitatif yang diperoleh dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Kemudian kegiatan pelaporan hasil evaluasi merupakan sarana komunikasi antara
sekolah, peserta didik, dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga
hubungan kerja sama yang harmonis diantara mereka. Pelaporan hasil evaluasi
hendaknya disampaikan kepada pihak yang berkepentingan, seperti wali murid,
kepala sekolah, pengawas, dan pemerintah. Maksudnya agar proses pembelajaran,
termasuk proses dan hasil belajar yang dicapai peserta didik serta
perkembangannya dapat diketahui oleh berbagai pihak, sehingga orang tua wali
dapat menentukan sikap objektif terhadap perkembangannya.
3.2 Saran
Dalam melaksanakan evaluasi hendaknya guru sebagai seorang evaluator
melaksanakan evaluasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Untuk itu,
sebelum melakukan evaluasi akan menjadi jauh lebih baik apabila seorang
evaluator melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan
evaluasi. Kemudian hendaknya evaluator memikirkan tindak lanjut yang akan
dilakukan guna merespon hasil evaluasi yang telah dilakukan. Sehingga hasil
evaluasi dapat dipertanggungjawabkan dan tidak merugikan pihak lain.

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Hasani. Nur. 2013. Prosedur Pengembangan Evaluasi, (Online),


(http://masnoer80.blogspot.co.id/2013/01/prosedur-pengembangan-
evaluasi.html, diakses 25 Maret 2022)

Eilhathiana. 2013. Prosedur Pengembangan Evaluasi, (Online), (http://eilha-


dhiansyah.blogspot.co.id/2013/06/prosedur-pengembangan-
evaluasi.html?m=1, diakses 25 Maret 2022)

Faizah. Nurul. 2013. Pengolahan Hasil Evaluasi, (Online),


(http://nurulfaizah13.blogspot.co.id/2013/05/pengolahan-hasil-
evaluasi.html?m=1, diakses 25 Maret 2022)

14

Anda mungkin juga menyukai