BK Kelompok
BK Kelompok
BIMBINGAN KELOMPOK
B. Dinamika Kelompok
Bekerja dalam kelompok atau bekerja dengan kelompok (work group) menunjukkan
pada seperangkat metode dan teknik yang dirancang untuk mendampingi suatu kelompok
dalam meningkatkan cara dan mutu berinteraksi sedemikian rupa, sehingga menunjang dalam
pencapaiannya tujuan yang ditetapkan dan pengembangan kepribadian masing-masing
anggota yang tergabung dalam suatu kelompok. Bagi tenaga bimbingan di institusi
pendidikan, bekerja dengan kelompok berarti merancang dan mengelola serangkaian kegiatan
yang memberikan pengalaman kepada siswa dan mahasiswa berinteraksi antara satu dengan
yang lain dalam lingkup suatu kelompok, dengan maksud menunjang perkembangan pribadi
dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja
sama dalam kelompok guna mencapai aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan.
Dalam hal ini tenaga bimbingan memanfaatkan proses kelompok (Group Process), yaitu
interaksi dan komunikasi yang berlangsung antara anggota peserta kelompok yang bekerja
sama untuk memenuhi suatu kebutuhan yang dihayati bersama, untuk memecahkan suatu
problem yang dihadapi bersama melalui pikiran dalam diskusi, atau untuk merencanakan
suatu aksi yang akan dilakukan bersama.
1. Kelompok Fungsional
Kelompok dalam rangka bimbingan kelompok adalah bukan suatu himpunan individu-
individu yang karena satu atau lain alasan tergabung bersama, melainkan suatu satuan/unit
orang yang mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai bersama. Tujuan yang ingin dicapai
bersama dapat menyangkut sesuatu yang tidak langsung yang berkaitan dengan kehidupan
batin peserta/anggota kelompok, seperti merencanakan bazar di sekolah atau merencanakan
pesta perpisahan kelas; kelompok semacam ini biasanya disebut kelompok tugas. Tujuan
yang dicapai juga dapat menyangkut sesuatu yang langsung berkaitan dengan kehidupan
batin anggota di dalam kelompok, seperti meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain atau membahas sikap yang sebaiknya diambil oleh generasi muda terhadap
generasi tua dan sebaliknya; kelompok semacam ini biasanya disebut kelompok
perkembangan.
Dalam menganalisis aktifitas suatu kelompok, dapat dibedakan menjadi dua yaitu dimensi
isi dan dimensi proses. Dimensi isi menunjuk pada apa yang menjadi fokus perhatian
kelompok, berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, dengan kata lain apa yang dikerjakan,
apa yang didiskusikan, dan apa yang dibahas. Apa yang sebaiknya menjadi isi aktifitas suatu
kelompok tergantung dari pihak-pihak yang terlibat, dari tingkat perkembangan seluruh
anggota kelompok, dan dari lingkungan dimana aktifitas kelompok itu berlangsung.
Sedangkan dimensi proses menunjuk pada bagaimana caranya isi ditangani, dengan cara yang
bagaimana kelompok bekerja, dengan cara yang bagaimana kelompok mengatur lalulintas
diskusi, dengan cara yang bagaimanakelompok menganalisis problem yang dihadapi dan
mencari pemecahan bersama, dengan cara yang bagaimana kelompok menjaga dan membina
kebersamaan dalam kelompok sehingga semua anggota kelompok merasa terlibat. Ada lima
komponen dasar dalam proses yaitu:
a) Struktur organisasi dan tujuan dibentuknya kelompok,
b) Interaksi dan komunikas antar peserta/anggota kelompok,
c) Keterpaduan dan kebersamaan sebagai satuan yang saling terikat,
d) Gerak maju atau langkah-langkah yang ditempuh untuk sampai pada sasaran, dan
e) Kepemimpinan.
Pada dasarnya kelompok-kelompok tidak lahir secara kebetulan saja, suatu kelompok
dapat dibentuk atas prakarsa dan inisiatif beberapa orag dari dalam yang kemudian menjadi
warga kelompok, atau dibentuk atas usaha beberapa organisator dari luar yang kemudian
menjadi secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kegiatan kelompok. Kelompok
ditinjau dari kegiatan yang dilakukan, dibedakan atas:
a) Kelompok aksi (action group), yang dirancang dengan tugas utama mengerjakan sesuatu,
seperti OSIS dengan semua seksinya yang harus merencanakan dan mengelola berbagai
kegiatan diluar bidang pengajaran, seperti marching band dan lain sebagainya.
b) Kelompok studi (study group), yang dirancang dengan tugas utama mempelajari seluk-beluk
suatu bidang dengan menggunakan submber-sumber tertentu, seperrti kelompok yang
mengumpulkan informasi tentang perguruan tinggi yang terdapat di kota bersama variasi
program studi yang ditawarkan, dan kelompok yang mengumpulkan kliping dari berbagai
majalah tentang penggunaan narkotika.
c) Kelompok diskusi (discussion group), yang dirancang dengan tujuan utama membahas
bersama suatu masalah yang dihadapi. Bentuk khusus darri kelompok diskusi ialah kelompok
konseling, yang membicarakan suatu masalah yang melibatkan semua anggotasecara intensif.
2. Macam-macam Kelompok
Jane Warters, dalam bukunya yang berjudul Group Guidance Principles and
Practice,s Mengemukakan bahwa banyak sifat yang bersifat dikotomis yaitu:
a. Kelompok primer dan skunder. Kelompok primer dapat dicirikan oleh kontak akrab yang
kontinou, seperti dalam keluarga dan kelompok bermain pada anak dikampung. Kelompok
skunder dibentuk atas dasar minat yang dikejar bersama, seperti satuan kelas disekolah dan
kelompok pecinta alam dalam kalangan mahasiswa. Kelompok atau group yang dibentuk
untuk kepentingan kegiatan bimbingan bersifat kelompok skunder, baik kelompok besar
maupun kelompok kecil.
b. Sociogroup dan psychogroup. Dalam kelompok yang pertama tekanannya terletak pada hal
yang harus dilakukan bersama, dalam kelompok yang ke dua tekanannya terletak pada
hubungan antarpribadi. Namun, tekanan itu dapat bergeser sehingga suatu sociogroup dapat
menjadi suatu Psychogroup dan sebaliknya, bahkan dalam kelompok yang sama tekanannya
kadang-kadang diberikan pada tugas yang dikerjakan, dan pada lain waktu unsur
kebersamaan lebih diutamakan. Dalam kelompok atau group yang dibentuk untuk
kepentingan kegiatan bimbingan, pembedaan antara kedua kedua macam kelompok itu tidak
sebegitu tajam karena, disamping mengusahakan sesuatu bersama, pembinaan hubungan
antarpribadi juga harus diperhatikan.
c. Kelompok yang terorganisasi dan kelompok yang tidak terorganisasi. Dalam kelompok yang
terorganisasi terdapat diferensiasi antara peran-peran yang dipegang oleh anggota/peserrta
kelompok, sehingga terdapat suatu struktur. Struktur itu dapat bersifat sangat formal dan
kompleks, dapat pula bersifat informal dan agak sederhana. Dalam kelompok yang tidak
terorganisasi setiap anggota bergerak lepas yang satu dari yang lain. Kelompok yang
terbentuk untuk kepentingan kegiatan bimbingan adalah kelompok terorganisasi, lebih-lebih
karena dibentuk dibawah pengawasan tenaga bimbingan. Namun, struktur organisasinya
cenderung bersigat informal dan agak sederhana. Kelompok seluruh anggota OSIS yang
mewakili para siswa disuatu sekolah adalah kelompok yang terorganisasi, dengan struktur
yang jauh lebih formal.
d. In group dan Out group. Dalam kelompok yang pertama para anggota merasa terikat antara
satu sama lain dan menunjukkan loyalitas satu sama lain. Anggota out group adalah mereka
yang bukan anggota kelompok tertentu , diantara mereka tidak terdapat rasa loyalitas, rasa
simpati, dan rasa ketertarikan, bahkan mungkin terdapat rasa antipati dan rasa benci.
Kelompok yang dibentuk untuk kepentingan kegiatan bimbingan tidak mengikuti pola
pembedaan ini karena kelompok/gabungan itu tidak pernah boleh menghasilkan perbedaan
tajam.
e. Kelompok yang keanggotaannya bebas serta atas dasar sukarela dan kelompok yang
keanggotaanya diwajibkan. Diantara kelompok yang dibentuk untuk kegiatan bimbingan ada
yang bibentuk atas dasar sukarela, misalnya kelompok konseling, dan ada juga yang dibentuk
atas dasar kewajiban sebagai siswa yang bersekolah di institusi pendidikan tertentu, misalnya
satuan kelas pada waktu tertentu menerima bimbingan karier.
f. Kelompok tertutup dan kelompok terbuka. Kelompok tertutup terdiri atas mereka yang
mengikuti kegiatan kelompok sejak permulaan dan tidak menerima anggota baru dampai
kegiatan kelompok berhenti. Kelompok terbuka memungkinkan adanya orang keluar dan
orang masuk selama kegiatan kelompok berlangsung. Kelompok atau group kecil yang
dibentuk dengan tujuan khusus cenderung bersifat tertutup seperti kelompok konseling,
sedangkan kelompok besar lebih bersifat terbuka seperti, satuan kelas bila ada siswa baru
masuk.