Anda di halaman 1dari 3

Alhamdulillahirobbil'alaamiin washoolatu wassalaamu 'ala asyrofil anbiya iwal mursalin wa'ala aalihi

wasohbihi ajmaa'inn

ammaa ba'du

hadirin yang mulia marilah sama2 kita bersyukur kepada Alloh atas nikmat dan kasih sayangnya yang
telah di berikan kpd kita semua sehingga kita dapat berkumpul di majlis yang mulia ini dalam rangka
memepringati peristiwa mulia nan agung yaitu isra' mi'raj,,bersyukur kita dengan ucapan
alhamdulillahirobbil 'aalaamiin

sholawat dan salam untuk baginda rosululloh dan para sahabatnya yang telah berjuang mati2an
berkorban harta,diri,dan waktu untuk memperjuangkan agama islam ini,,denga seuntai do'a Allohumma
sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'alaa aliihi washohbihi ajma'iiin semoga dengan sholawat tadi kita
mendapat syafa'at rosululloh di yaumil akhir nanti

bapak/dewan juri yang saya hormati

bapak/ibu guru yang sama2 kita cintai

serta teman2 pendengar yang say banggakan

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT;

izinkan lah saya berbicara di hadapan hadirin sekalian tentang "hikmah isra' mi'raj rosululloh"

Alhamdulillah, pada hari yang sejuk ini kita semua bisa berkumpul untuk memetik momentum dan
menyelami kembali peristiwa luar biasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang terjadi pada tanggal 27 Rajab 621 Masehi tersebut sungguh penuh
dengan hikmah, dan hikmahnya masih sesuai dengan hari ini.

Salah satu hikmah utama yang bisa kita petik ialah tentang pentingnya shalat. Allah meminta Rasul naik
ke Sidratul Muntaha demi menjemput perintah shalat.
Dari sana kita secara tidak langsung bisa memahami bahwa ternyata ibadah shalat itu sangat penting
dan boleh dikatakan sebagai ibadah yang spesial.

Menimbang hal yang spesial tersebut, apakah teman-teman yang berada di ruangan ini sudah sempurna
melaksanakan shalat? Sudah khusyuk dalam shalat? Atau malah belum?

Sebagaimana kata pepatah, bahwa belajar di masa kecil itu laksana mengukir di atas batu, sedangkan
belajar di masa tua itu ibarat mengukir di atas air.

Sebagai seorang pelajar sekaligus generasi muda islam, sudah semestinya kita bersemangat untuk
menyempurnakan shalat.

Mulai dari bagaimana cara wudhu yang benar, niat yang ikhlas, tata cara, gerakan, hingga bacaan shalat
perlu kita kerjakan dengan baik dan dengan hati yang rela.

Teman-teman yang berbahagia;

Pada ujung bulan Rajab tahun 1443 Hijriah ini, kita sama-sama menyadari bahwa tantangan belajar dan
tantangan hidup semakin berat.

Padahal sebentar lagi kita mau memasuki bulan Ramadan, tapi ternyata ujian berupa pandemi Covid-19
masih merajalela.

Walau begitu, kita harus tetap semangat dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan tersebut.

Jangan kita jadikan alasan pandemi untuk berhenti belajar dan enggan untuk memetik hikmah serta
kebaikan yang tersingkap di sebalik peristiwa Isra’ Mi’raj.
Jika suatu hari nanti beberapa di antara kita merasa kesusahan, maka jangan sungkan untuk bertanya
kepada teman yang lebih paham, bertanya kepada guru, serta bertanya kepada orang tua.

Sebagaimana kalam Allah yang tertuang dalam Al-Quran Surah Al-Insyirah ayat 5-6 yang artinya; Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.

Dua kali Allah menyebutkan kemudahan, yang berarti menjadi penegas bahwa pertolongan Allah itu
pasti adanya, dan pasti akan datang.

Teman-teman yang berbahagia;

Marilah kita jadikan peringatan Isra’ wal Mi’raj 1443 Hijriah tahun 2022 ini sebagai momentum untuk
memperbaiki ibadah dan juga akhlak.

Mudah-mudahan dengan semakin bertambah hari, kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan
lebih dekat menuju takwa.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan. Semoga ada benih-benih kebaikan yang bisa
dipetik. Saya akhiri, banyak maaf;

Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai