Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

IT GOVERNANCE

Nama: Gede Surya Buana Cakra (190030359)

Kelas : CA183

ITB STIKOM BALI

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


Prosedur pengelolaan dan pelaporan status investasi TI Pengelolaan investasi TI adalah
suatu proses kendali/kontrol terhadap pengelolaan investasi TI yang diselaraskan dengan
tujuan bisnis .Investasi TI berhubungan dengan sumber daya TI yang diadakan atau diperoleh
untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang. Pedoman pengelolaan investasi TI
diharapkan dapat Meningkatkan efisiensi biaya TI secara berkesinambungan dan memberikan
kontribusi terhadap keuntungan yang didapat dari bisnis dengan layanan yang terintegrasi dan
distandardkan. Adapun tujuan dari pengelolaan investasi TI adalah :

1. Memperkirakan dan alokasi anggaran TI


2. Mendefinisikan kriteria investasi formal (ROI, payback period, NPV)
3. Mengukur dan menilai nilai bisnis

Pengelolaan investasi TI mencakup 3 hal di bawah ini :

1. Pelaksanaan Pembuatan Anggaran Biaya Operasional Fungsi


2. Layanan Informasi Tahunan
3. Pemonitoran Biaya dan Keuntungan

Proses dan praktik perencanaan, pengembangan dan penyampaian Solusi dan layanan
TI Salah satu kerangka dan rangkaian konsep yang bisa dipakai untuk pengelolaan layanan
adalah Information Technology Infrastructure Library atau sering disebut dengan ITIL. Apa
itu Information Technology Infrastructure Library (ITIL) ?, Teknologi Informasi Infrastructure
Library (ITIL) adalah satu set konsep dan teknik untuk mengelola teknologi informasi (TI)
infrastruktur, pengembangan, dan operasi. ITIL ® adalah pendekatan paling baik untuk
layanan manajemen TI di dunia. ITIL menawarkan pendekatan berdasarkan best practice, yang
diambil dari sektor publik dan swasta internasional. ITIL merupakan suatu framework
pengelolaan layanan TI (IT Service Management – ITSM) yang sudah diadopsi sebagai standar
industri pengembangan industri perangkat lunak di dunia. ITSM memfokuskan diri pada 3
(tiga) tujuan utama, yaitu:

1. Menyelaraskan layanan TI dengan kebutuhan sekarang dan akan datang dari bisnis dan
pelanggannya.
2. Memperbaiki kualitas layanan-layanan TI.
3. Mengurangi biaya jangka panjang dari pengelolaan layanan-layanan tersebut

Standar ITIL berfokus kepada pelayanan customer, dan sama sekali tidak menyertakan proses
penyelarasan strategi perusahaan terhadap strategi TI yang dikembangkan.
Prinsip - prinsip peningkatan yang berkelanjutan. Menurut KNKG (2006) di dalam Good
Corporate Governance ada lima prinsip yang harus diterapkan oleh perusahaan, yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran atau kesetaraan.
Kelima prinsip tersebut diperlukan untuk membantu perusahaan agar tercapai tujuannya
kelima prinsip tersebut didefinisikan sebagai berikut:

Transparansi (Transparency) Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,


perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang
mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang diisyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh
pemegangsaham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

1. Akuntabilitas (Accountability) Terkait dengan prinsip akuntabilitas, perusahaan


harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk
itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai kepentingan
perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
2. Responsibilitas (Responsibility) Untuk prinsip responsibilitas atau prinsip tanggung
jawab, perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat
menjalankan perusahaan dalam jangka panjang serta mendapat pengakuan
sebagai good corporate citizen.
3. Independensi (Independency) Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan
harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain
4. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan
harus bisa memperhatikan kepentingan pemegang saham mayoritas maupun
minoritas dan pemangku kepentingan laiinya berdasarkan asas kewajaran dan
kesetaraan.

Strategi dan teknik – teknik optimasi biaya ada beberapa strategi dan Teknik optimasi
biaya pada perusahaan, salah satunya adalah menerapkan prinsip GCG yaituAkuntabilitas
(Accountability), Responsibilitas (Responsibility) , Independensi (Independency), Kewajaran
dan Kesetaraan (Fairness). Penerapan prinsip – prinsip GCG dapat mengoptimasi
penggunaan biaya dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai