Anda di halaman 1dari 6

Notulen Kelompok 5 “Monetary Policy”

Anggota Kelompok :

1. Ahmad Renaldy ( 2110312110036)


2. Aziz Ramanda (2110312310068)
3. Cherlie Natalia Chandra (2110312320061)
4. Diyanah Afifah (2110312220067)
5. Muhammad Saupi Azmi (2110312210063)
6. Nazwa Septiana (2110312220053)
7. Siti Maysarah (2110312220054)
8. Vincentius Jonathan T. (2110312210074)

1. Saya Rezei Febrian (2110312310056) ingin bertanya, mengenai kebijakan moneter


oleh The fed seperti melawan resesi melawan inflasi dan lain sebagainya, apakah
kebijakan kebijakan tersebut digunakan juga oleh indonesia? dan bagaimana jalan
kebijakan tersebut di indonesia apakah maksimal atau tidak?
Jawab : (renaldy)
Sesuai dengan yang sudah di jelaskan bapa, bahwa fed itu merupakan bank sentral,
dan di Indonesia pun juga punya yaitu BI , yang pada dasarnya mereka memiliki
konsep yang sama dalam melakukan kebijakan yaitu agar menjaga kestabilitasan
harga dan mengurangi pengangguran, nah dalam konsep melawan resesi dan inflasi,
di Indonesia juga pernah melakukan kebijkan tersebut . resesi misalnya pada tahun
2020 kemaren saat pandemic, dan kebijakan moneter melawan inflasi dilakukan pada
tahun 1998 pada saat krisis moneter, dan saya rasa kebijakan itu berhasil dengan
melihat stabilnya ekonomi saat ini.

2. Saya Salwaa Nadhira (2110312120022) izin bertanya, Salah satu prasyarat untuk
mencapai tujuan kebijakan moneter yaitu dengan sasaran operasional "harga stabil".
Apakah mungkin? jika prasyarat ini sewaktu waktu tidak sesuai dengan harapan,
seperti tidak mampu memberikan indikasi yang tepat dalam kestabilan harga? lalu
pengaruh apakah yang akan timbul jika hal ini terjadi? terimakasih.
Jawab : (Nazwa Septiana)
Jadi menurut kami adalah hal mungkin terjadi bahwa prasyarat tersebut tidak sesuai
dengan harapan. Mengingat bahwa dalam setiap perekonomian itu tidak selalu stabil,
ada kalanya mengalami resesi dan kemunduran kadang juga bisa mencapai tingkat
perekonomian yang tinggi.
Pengaruh dari hal ketidakstabilan tersebut diantaranya perekonomian mengalami
kenaikan harga yang mana saat terjadinya kenaikan harga ini bisa membuat konsumsi
rumah tangga akan tergerus sehingga mengurangi pembelian barang lainnya.
Kemudian inflasi akan ikut naik, lalu dengan adanya kenaikan suku bunga maka dapat
mempengaruhi kondisi keuangan.

3. Khairur Rahmah, NIM 2110312120024 izin bertanya. Seperti yang kalian jelaskan
tadi mengenai kebijakan moneter adalah bertujuan untuk mencapai harga yang stabil
dan lapangan kerja yang maksimal. Di Indonesia sendiri dampak apakah yang terjadi
dari kebijakan FED terhadap moneter Indonesia dan dampaknya terhadap perbankan
di Indonesia? Terimakasih.
Jawab : (renaldy)
Saya menangkap pertanyaan ini yaitu peran fed/kebijakan ekonomi amerika terhadap
perekonomian yang ada di Indonesia. Nah saya coba korelasikan pada tahun 2008
yang pada saat itu amerika sedang sangat kacau dengan utang KPR yang menunggak
sehingga likuiditas instansi keuangan kesulitan , dan efeknya ternyata juga sampai
pada Indonesia melalui investor yang membuat harga saham sangat murah karena
banyak investor yang mengambil uang saat itu. Selanjutnya misalkan kita bayangkan
saat ada kebijakan the fed yang membuat rupiah kita berubah saat bertukar dengan
dollar, ini akan berpengaruh pula dengan ekspor dan impor , yang dulu pernah terjadi
di Jepang saat ada kesepakatan nilai yen lebih tinggi dari dollar malah membuat
ekspor Jepang saat itu turun drastis karena mereka tidak bisa lagi menjual murah di
Negara Amerika.

4. Nama : alya zhafira


Nim : 2110312220060
Izin bertanya.
Bagaimana kebijakan pemerintah di bidang moneter mengatasi inflasi? Kebijakan
kebijakan apa saja kah? Jelaskan apa saja kebijakan kebijakan tersebut!
Jawab : (Renaldy)
2 yaitu kebijakan yaitu ekspansif dan kontraktif
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan Moneter Ekspansif sering disebut kebijakan uang Longgar (easy money
policy) ialah kebijakan yang mengatur jumlah uang yang dipasok dalam
perekonomian. Caranya dengan menurunkan suku bunga, membeli sekuritas
pemerintah oleh bank sentral, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank.
Kebijakan ekspansif juga akan menurunkan tingkat pengangguran dan merangsang
aktivitas bisnis atau kegiatan belanja konsumen.
Secara keseluruhan di seluruh negara, tujuan kebijakan moneter ekspansif adalah
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan risiko inflasi akan semakin tinggi.
Kebijakan moneter ekspansif (monetary expansive policy) utamanya melakukan
penambahan uang yang beredar dalam masyarakat agar roda perekonomian semakin
berjalan cepat. Kebijakan ini mampu meningkatkan daya beli (permintaan)
masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran pada saat perekonomian
mengalami resesi atau depresi. Kebijakan moneter ekspansif juga mempengaruhi
tingkat pengangguran di suatu negara.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi
jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian
mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive policy) yang disebut kebijakan
uang ketat (tight money policy) ialah kebijakan mengurangi jumlah uang yang
beredar.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah menurunkan tingkat inflasi. Tujuan
kebijakan moneter kontraktif adalah mengurangi jumlah uang beredar dalam
perekonomian. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan suku bunga,
menjual obligasi pemerintah, dan menaikkan persyaratan cadangan untuk bank.

5. Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh


Siti Salimah dengan Nim 2110312220064 izin bertanya kepada kelompok 5.
1) Telah dipaparkan bahwa aturan instrumen akan membuat kebijakan berdasarkan
keadaan ekonomi saat ini. Minta tolong di jelaskan bagaimana kondisi ekonomi
Indonesia saat ini dan kebijakan apa yang akan dibuat berlandaskan teori aturan
instrumen.
2) Telah dipaparkan bahwa the Fed ini kurang peduli dengan inflasi tapi ingin
menghindari resesi. Jika inflasi terlalu diabaikan, bukankah akan menimbulkan
dampak negatif. Lantas, ketika dampak negatif ini timbul apakah pengaruhnya
terhadap terhadap the Fed dan bagaimana kendala-kendala yang dialami untuk
mengatasi dampak negatif tersebut.
3) Dari banyaknya teori yg di paparkan, teori mana sajakah yg berhasil di terapkan di
Indonesia atau teori mana yang pernah diterapkan serta kendala yang dialami. Terima
kasih
Jawab : (renaldy)
1. Saya akan jawab sesuai data yang keluar di bank Indonesia yaitu
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Maret
2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo
Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan
suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Keputusan ini sejalan dengan perlunya
menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap
mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat
terutama terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Bank Indonesia juga
terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan
mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah sebagai
berikut:

1. Memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar
yang sejalan dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi;
2. Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan
pendalaman pada perkembangan komponen SBDK secara granular serta faktor
yang memengaruhi (Lampiran);
3. Memastikan kecukupan kebutuhan uang, distribusi uang, dan layanan kas
dalam rangka menyambut bulan Ramadhan serta Hari Raya Idulfitri 2022;
4. Mendorong kesiapan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) khususnya PJP first
mover, dalam rangka implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran
(SNAP) guna mendukung interlink antara perbankan dan fintech;
5. Memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas kerja sama dengan
bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan
promosi investasi dan perdagangan bekerja sama dengan instansi terkait, serta
bersama Kementerian Keuangan menyukseskan 6 (enam) agenda prioritas
jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022.

2. Jelas tadi pada saat masa inflasi pasti akan berdampak besar bagi masyarakat dan
the fed atau bank sentral. Misalnya di Indonesia tahun 98. Sangat banyak warga
yang mengeluh dan pengangguran meningkat karena betapa mahalnya barang
pada saat itu. Nah bank sentral harus mengatasi itu dengan kebijakan moneter
ekspansif agar membuat harga kembali stabil.
3. Saya akan jawab secara universal. Jadi model ekonomi di dunia itu bermacam-
macam, yaitu seperti model tradisional, Keynesian, economic monetaris, dan yang
baru ini adalah MMT(modern monetary teory). Nah ternyata setiap Negara itu
tidak mengadopsi hanya salah satu dari teori tersebut, tetapi mereka melakukan
atau menjalankan model sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan di Negara
tersebut. Misalnya Negara mengalami krisis, maka Negara akan banyak memakai
model ekonomi Keynesian karena mereka terbukti dengan mengentaskan krisis
dulu di Amerika pada 1930an. Atau misalnya Negara ingin memproduksi uang ,
maka Negara akan memakai model monetary dengan berbagai macam
perhitungannya.

6. Assalamualaikum Wr. Wb, perkenalkan nama saya Najhah Nurhumaira dengan NIM
2110312120028, izin bertanya, Apa yang menyebabkan terjadinya krisis moneter
dalam suatu negara? Dan apa saja upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari
dampak buruk dari terjadinya sebuah krisis moneter? Tolong jelaskan terimakasih.
Jawab : (Siti Maysarah)
Ada beberapa penyebab krisis moneter pada suatu negara, di antaranya yaitu
Kesenjangan produktifitas akibat lemahnya alokasi aset ataupun faktor produksi.
Tidak seimbangnya struktur di dalam sektor produksi.
Stok utang luar negeri swasta yang besar dan berjangka pendek, sehingga kondisi
tidak stabil. Hal ini terjadi karena para menteri di bidang ekonomi maupun perbankan
merasa terlalu percaya diri dengan syarat utang swasta.
Adanya kelemahan sistem perbankan di suatu negara. Dengan kelemahan tersebut,
masalah utang swasta eksternal beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri.
Ketergantungan pada utang luar negeri yang berhubungan dengan perilaku pelaku
bisnis cenderung memobilisasi dana dalam bentuk mata uang asing.
Tidak jelasnya perubahan politik maka akan menjadi persoalan ekonomi.
Perkembangan situasi politik yang makin menghangat akibat krisis ekonomi, akan
berdampak besar pda perekonomian itu sendiri.
Upaya yang dapat dilakukan Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan konsensus
politik secara nasional. Fokus pada pilihan politik untuk merekonsiliasi keperluan
penyelesaian secara tuntas terhadap masalah.Dengan adanya konsensus politik secara
nasional, suatu negara dapat menyusun Program Nasional untuk kelur dari krisis dan
memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk memberantas
pengangguran, kemuskinan, dan utang nasional.

7. Nama : Nabilah Callista Maulana


NIM : 2110312320041
Izin bertanya, Langkah Langkah kebijakan moneter apa yang harus diambil agar uang
yang beredar di dalam negeri tidak di bawa ke luar negeri?
Jawab : (renaldy)
Singkatnya bisa saja dengan menggunakan kebijkan moneter ekspansif atau ketat
dengan cara naikin aja suku bunga bank, maka otomatis orang kaya akan banyak
nyimpan uangnya di bank karena bunganya yang besar disbanding mereka ber inves
jauh-jauh keluar negeri.

Anda mungkin juga menyukai