Modul AKPEM - Penganggaran Pemerintahan
Modul AKPEM - Penganggaran Pemerintahan
Akuntansi
Pemerintahan
Penganggaran Pemerintahan
02
Ekonomi Akuntansi S1 01710003 Sendi Gusnandar S.E., M.M., Ak., CA
Dan Bisnis
Abstract Kompetensi
Penganggaran (budgeting) adalah Mahasiswa memiliki kemampuan
suatu cara atau metode yang menjelaskan tenatng Penganggaran
sistematis untuk mengalokasikan Pemerintahan.
sumber-sumber daya, khususnya
sumber daya keuangan
pendahuluan
Anggaran (budget) merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (moneter).
Sehingga perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Sehingga anggaran
(budget) dapat diinterpretasikan sebagai pernyataan kuantitatif dari rencana tindakan dan
suatu alat bantu untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana.
Penganggaran (budgeting) adalah suatu cara atau metode yang sistematis untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya, khususnya sumber daya keuangan. Dengan kata
lain penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran dalam pemerintahan merupakan proses yang rumit dan mengandung
nuansa politik yang tinggi. Hal ini berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta yang
relatif kecil nuansa politiknya. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian rahasia
perusahaan yang tertutp untuk publik, namun sebaliknya pada anggaran negara justru
harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan dan diberi masukan.
2. pembahasan
Ruang lingkup keuangan negara dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu yang
dikelola langsung oleh pemerintah dan yang dipisahkan pengurusannya. Ruang lingkup
keuangan negara adalah semua unsur keuangan atau kekayaan yang menjadi tanggung
jawab negara. Keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah adalah
komponen keuangan negara yang mencakup seluruh penerimaan dan pengeluarannya.
Dalam hal ini adalah anggaran pendapatan dan belanja negara yang tercantum dalam
Undang-undang APBN dan barang-barang inventaris kekayaan milik negara. Keuangan
negara yang dikelola langsung oleh pemerintah pusat ini meliputi seluruh pemerintah pusat
dan instansi-instansi di bawahnya, yaitu Lembaga Tinggi Negara, Departemen, dan
Lembaga Non Departemen. Keuangan negara yang dipisahkan pengurusannya adalah
komponen keuangan negara yang dipisahkan pengurusannya dan cara pengelolaannya
berdasarkan hukum publik atau hukum perdata. Keuangan negara yang dipisahkan ini
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dapat berbentuk Perusahaan Jawatan,
Perusahaan Umum, Perusahaan Perseroan, Bank-bank Pemerintah, dan Lembaga-
lembaga Keuangan Pemerintah.
1. APBN & APBD
Salah satu lingkup dari keuangan negara adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), di samping barang-barang inventaris kekayaan negara dan Badan Usaha
2. ANGGARAN
APBN merupakan anggaran negara. Anggaran negara adalah rencana
pengeluaran/belanja dan penerimaan/pembiayaan belanja suatu negara untuk suatu periode
tertentu. Pengertian anggaran negara dapat dibedakan dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Dalam arti sempit anggaran negara berarti rencana pengeluaran dan penerimaan
dalam satu tahun saja. Dalam arti luas anggaran negara berarti jangka waktu perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran
Anggaran negara menggambarkan kebijakan pemerintah yang dinyatakan dalam
ukuran uang, yang meliputi baik kebijakan pengeluaran pemerintah untuk suatu periode di
masa depan maupun kebijakan penerimaan pemerintah untuk menutup pengeluaran
tersebut. Di samping mengungkapkan kebijakan pemerintah untuk suatu periode di masa
depan, dari anggaran negara dapat diketahui pula realisasi pelaksanaan kebijakan
pemerintah di masa lalu sehingga melalui anggaran negara dapat diketahui tercapai atau
tidaknya kebijakan yang ditetapkan pemerintah di masa lalu, serta maju atau mundurnya
kebijakan yang hendak dicapai pemerintah di masa yang akan datang.
3. FUNGSI ANGGARAN
Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara
eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut
atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. Dengan
4. SIKLUS ANGGARAN
Daur (siklus) anggaran negara ada 5 tahap, yaitu :
1. Penyusunan dan pengajuan Rancangan Anggaran (RUU APBN) oleh Pemerintah
kepada DPR.
2. Pembahasan dan persetujuan DPR atas RUU APBN dan penetapan UU APBN.
3. Pelaksanaan anggaran, akuntansi, dan pelaporan keuangan oleh Pemerintah.
4. Pemeriksaan pelaksanaan anggaran dan akuntansi oleh aparat pengawasan
fungsional.
5. Pembahasan dan persetujuan DPR atas Perhitungan Anggaran Negara (PAN) dan
penetapan Undang-undang PAN
7. PENGERTIAN APBD
APBD merupakan rencana kegiatan pemerintah daerah yang dituangkan dalam
bentuk angka dan menunjukkan adanya sumber penerimaan yang merupakan target
minimal dan biaya yang merupakan batas maksimal untuk suatu periode anggaran
Peraturan-peraturan di era reformasi keuangan daerah mengisyaratkan agar laporan
keuangan makin informatif. Dalam bentuk yang baru, APBD terdiri atas 3 bagian, yaitu
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. Pembiayaan merupakan kategori baru yang belum
ada pada APBD di era pra reformasi. Adanya akun Pembiayaan merupakan upaya agar
APBD makin informatif, yaitu memisahkan pinjaman dari pendapatan daerah. Hal ini sesuai
9. MANAJEMEN APBD
Secara umum terdapat enam pergeseran dalam pengelolaan APBD, yaitu :
1. Dari vertical accountability menjadi horizontal accountability. Sebelum reformasi,
pertanggungjawaban atas pengelolaan anggaran daerah lebih ditujukan kepada
pemerintahan yang lebih tinggi. Dengan adanya reformasi, pertanggungjawaban
lebih ditujukan kepada rakyat melalui DPRD. Dari traditional budget menjadi
performance budget
2. Proses penyusunan anggaran dengan sistem tradisional menggunakan pendekatan
inkremental dan line item dengan penekanan pada pertanggungjawaban pada setiap
input yang dialokasikan. Reformasi keuangan daerah menuntut penyusunan
anggaran dengan pendekatan/sistem kinerja, dengan penekanan
pertanggungjawaban tidak sekadar pada input tetapi juga pada output dan outcome.
3. Dari pengendalian dan audit keuangan ke pengendalian dan audit keuangan dan
kinerja.
4. Lebih menerapkan konsep value for money atau konsep 3 E (ekonomis, efisien,
efektif)
5. Penerapan konsep pusat pertanggungjawaban dengan diperlakukannya dinas
pendapatan sebagai pusat pendapatan, bagian keuangan diperlakukan sebagai
pusat biaya, dan BUMD sebagai pusat laba.
6. Perubahan sistem akuntansi keuangan pemerintahan dari single entry system
dengan dasar pencatatan atas dasar cash basis menjadi double entry sistem
dengan dasar pencatatan atas dasar cash towards accrual.
3. PENUTUP
Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara
eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut
atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. Dengan
demikian, anggaran mengkoordinasikan berbagai aktivitas belanja entitas pemerintahan dan
memberi pedoman untuk periode satu tahun anggaran.
Indra Bastian, 2006, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Penerbit Erlangga Jakarta.
Tim PHK TIK K1, 2008, Buku Ajar Akuntansi Sektor Publik, Universitas Widyatama,
Bandung