Capaian Pembelajaran :
Mampu menganalisis dan mengaplikasikan pemesaran elekronik berbasis web memallui
media social dalam kegiatan bisnis
Kemampuan Akhir yang akan dimiliki setelah menyelesaikan bahan kajian ini :
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Kebijakan dan etika bisnis
Topik Foruk Diskusi
Etika Bisnis
[1]. PENDAHULUAN
1
Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya
dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
1. Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola
perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
2. Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat
dipercaya dan dengan harga yang layak
3. Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak
bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
4. Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada
waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
5. Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak
merugikan dan menghancurkan pihak lain.
Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari
pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun
harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam
waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai
sebagai good will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive
advantage.
2
KONSEP ETIKA BISNIS
Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).
Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup
pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal
ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan
kantor
Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan
dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.
pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:
1. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.
2. Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda
3. Tidak lebih jelek dari yang lain
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:
1. Visi
2. Misi
3. Tujuan
4. Budaya organisasi
Pada budaya organisasi terdapat unsur
a) Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi
b) Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam
c) Mempunyai persepsi yang sama
d) Pemikiran yang sama
3
e) Perasaan yang sama
4
- pemunculan
- kompetensi
- mutu
- kadar
4. Menentukan strategi
5. Membuat program
6. Merumuskan pesan yang dapat mengubah
- opini negatif menjadi positif
- opini positif menjadi lebih positif
7. menciptakan opini baru yang positif
tercermin pada:
(1) individul image
(2) unit image
(3)coorporate
5
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
8. hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian jika barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan tidak sebagaimana mestinya
Kewajiban Konsumen
1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
Kewajiban produsen
1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
6
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
8. Undang-undang no.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen telah mengatur
larangan kepada produsen dalam menjalankan kegiatannya, sebagai berikut:
a) tidak memenuhi atau tidak sesuai standar yang disyaratkan dari ketentuan
perundang-undangan.
b) tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih dan jumlah dalam hitungan
sebagaimana dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.
c) tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan
menurut ukuran yang sebenarnya.
d) tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran
sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa
tersebut.
e) tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengelolaan, gaya, mode
atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau
keterangan barang dan/atau jasa tersebut.
f) tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan
atau promosi barang dan/atau jasa tersebut.
g) tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaan yang
paling baik atas barang tertentu.
h) tidak mengikuti ketentuan produksi secara halal, sebagaimana dinyatakan halal
yang dicantumkan dalam label.
7
i) tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama
barang, ukuran, berat bersih atau isi bersih, komposisi, aturan pakai, tanggal
pembuatan, efek samping, nama dan alamat produsen, serta keterangan lain untuk
penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang atau dibuat
j) tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam
bahasa Indonesia sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
k) memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa
memberikan informasi yang lengkap.
l) memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas, dan
tercemar, dan/atau tanpa memberikan informasi secara lengkap.
Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) terdiri atas:
1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan tidak mencuri.
2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.
3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang sendiri
4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak
menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan
5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka, berkomitmen pada
kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan, perlakuan yang sama terhadap
setiap orang dan memiliki toleransi yang tinggi
6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik budi, ikut
andil, menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.
7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu menghormati hak-hak
orang lain, menghormati kebebasan dan rahasia pribadi (privasi), mempertimbangkan
orang lain yang dianggap bermanfaat dan tidak berprasangka buruk.
8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang dan peraturan
yang berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus bersikap terbuka dan
menolong.
8
9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di segala
kegiatan, bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk meningkatkan
kompetensi dalam segala bidang.
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab dalam segala
perbuatan terutama dalam mengambil keputusan
9
1. Mengganggu pengambilan keputusan usaha
2. Dapat dituntut dengan Undang-undang perlindungan konsumen
3. Bisnis tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang
[2]. KUIS
10
1. Jelaskan fungsi etika bisnis ?
2. Jelaskan bagaimana mengembangkan etika dalam bisnis?
[3]. TUGAS
a) Buatlah 1 (satu) makalah tentang :
“Penerapan Etika bisnis dalam bisnis digital”
b) Menggunakan MS word, dengan Font Times New Roman 12, 1,5 Spasi
c) Halaman bebas.
d) Isi makalah Minimal terdapat, cover, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan daftar
pustaka.
https://www.gurupendidikan.co.id/etika-bisnis/
https://www.slideshare.net/dinnieRahmi/hak-kewajiban-konsumen-dan-produsen-sesuai-dengan-etika-
bisnis
https://www.slideshare.net/dinnieRahmi/fundamental-etika-yang-berlaku-pada-semua-etnis
11