Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTON

UNIVERSITAS TERBUKA

Fakultas: FHISIP
Program Studi: Ilmu Hukum
Nama MK: ILMU NEGARA
Tugas : 3

Nama : Novrianda Setiawan NIM


: 043425602
1. Perbedaan antara negara serikat dan perserikatan negara adalah sebagai berikut.
a. Dalam negara serikat, keputusan yang diambil oleh pemerintah negara serikat
dapat langsung mengikat warga negara bagian; sedangkan dalam serikat negara
keputusan yang diambil oleh serikat itu tidak dapat langsung mengikat warga negara
dari negara anggota.
b. Dalam negara serikat, negara-negara bagian tidak boleh memisahkan diri dari
negara serikat itu; sedangkan dalam serikat negara, negara-negara anggota boleh
memisahkan diri dari gabungan itu.
c. Dalam negara serikat, negara bagian hanya berdaulat ke dalam; sedangkan dalam
serikat negara, negara-negara anggota tetap berdaulat ke dalam maupun ke luar.
Contoh negara serikat : Amerika dan Rusia
Contoh Perserikatan Negara yang pernah ada:
a. Perserikatan Amerika Utara (1776-1787)
b. Negara Belanda (1579-1798), Jerman (1815-1866)

2. Untuk mencapai suatu pemerintahan yang ideal dan seimbang, negara federasi
memiliki satu asas utama. Seto Cahyono dalam Jurnal Pusat Pengkajian Hukum dan
Pembangunan (1998) meyatakan bahwa asas itu dinamakan sebagai asas federasi.
Menurut Cahyono, asas federasi suatu negara serikat adalah kesimbangan kekuasaan
yang memosisikan pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian dalam susunan
tertentu. Keduanya berderajat sama dan masing-masing memiliki kebebasan
tersendiri. Asas itu juga terjewantahkan dalam sistem utama federasi, yaitu
desentralisasi atau pemencaran kekuasaan (distribution of power). Negara bagian
memiliki kewenangan untuk membentuk regulasi sendiri, asalkan tidak bertentangan
dengan konstitusi federal. Sebagai misal, pada medio 2021, negara bagian Texas di
AS memperketat aturan untuk melintasi negara tetangga Louisiana. Pengetatan
aturan transportasi antarnegara bagian ini disebabkan penyebaran Covid-19.
Regulasi itu sah dilakukan karena tidak melanggar aturan pemerintah pusat yang
juga memprioritaskan penanganan Covid-19. Karena memiliki kewenangan
tersendiri inilah, pemerintah negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam,
mengatur regulasi sendiri, memiliki konstitusi khusus, parlemen sendiri, hingga
kabinet sendiri. Akan tetapi, tindakan ke luar atau hubungan dengan negara bagian
lain hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat.

Negara federasi memiliki sejumlah ciri-ciri sebagai berikut, sebagaimana dikutip


dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2020) yang ditulis Waryanto dan
Heri Prasetya.
a. Dalam negara federasi, kepala negara yang berada di pusat dipilih langsung oleh
rakyat. Penetapan kepala negara dilakukan melalui Pemilihan Umum (Pemilu).
Setiap kepala negara terpilih memiliki tanggung jawab yang besar kepada rakyatb.
Setiap negara bagian memiliki kekuasaan otonom terhadap daerahnya sendiri.
Kendati demikian, mereka tidak memiliki kedaulatan sebab kedaulatan negara
federasi dipegang oleh kepala negaranya.
c. Setiap negara bagian itu berhak mengatur undang-undang (UU) masing-masing.
Namun, UU tersebut harus sejalan dengan UU yang ada pada pemerintah pusatd.
Pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap terhadap negara-negara bagian,
khususnya terkait urusan yang berkaitan hubungan eksternal. Adapun terkait urusan
internal negara bagian, pemerintah pusat memiliki sebagian kedaulatan saja (bukan
kedaulatan penuh).
e. Urusan pemerintahan dalam negara federasi terbagi menjadi dua, yaitu urusan
pemerintahan pokok dan urusan pemerintahan berkaitan dengan kepentingan negara-
negara bagian.
f. Setiap negara bagian memiliki pemimpin tersendiri, parlemen, dewan menteri atau
kabinet masing-masing untuk mengatur pemerintahannya sendiri.

3. UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 1 Ayat (1) telah jelas dan
sangat tegas menyatakan bahwa: “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik”. Oleh sebab itu, Negara Indonesia tidak terdiri atas suatu
daerah atau beberapa daerah yang berstatus Negara bagian (deelstaat) dengan UUD
sendiri. Melainkan merupakan Negara kesatuan yang didesentralisasi. Negara
Kesatuan, dapat pula disebut Negara Unitaris. Adapun azas yang ialah negara
kesatuan ialah azas unitarisme, yang dirumuskan oleh Dicey sebagai “...The habitual
exercise of supreme legistaif authority by one central power.”

Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 mengatur dengan jelas bahwa:
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai Pemerintahan, yang diatur dengan undang-undang.” Dalam
pasal tersebut telah jelas adanya landasan keberadaan Pemerintahan daerah, yaitu
Pemerintah daerah provinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten/Kota. Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan daerah juga
mengatur lebih lanjut tentang Pemerintahan daerah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut sistem desentralisasi, yang


mempunyai konsekuensi adanya pembagian kekuasaan antar Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Otonomi mencakup beberapa aktifitas yaitu membentuk
perundangan sendiri, dan melakukan urusan-urusan yang telah ditentukan Undang-
undang.

Sumber : http://tugasmakalahartikle.blogspot.com/2014/10/negara-serikat-dan-
perserikatan-negara.html
https://tirto.id/pengertian-negara-federasi-serta-ciri-ciri-dan-contohnya-glat
https://jdih.kalteng.go.id/berita/baca/pengaturan-executive-review-terhadap-
peraturan-daerah-kabupatenkota

Anda mungkin juga menyukai