Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

“DIMENSI KOMUNIKASI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


ILMU KOMUNIKASI
Dosen Pengampu : Dr. Mubasyaroh, M.AG

Disusun oleh :
Kelompok IV

1. IKA TRI WAHYUNINGSIH (2140210039)


2. DWI YANI KHARISMAWATI (2140210053)
3. ESYA RIZKY ANDRIYANTO (2140210067)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI-B)
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Berkomunikasi adalah kebutuhan setiap manusia. Dalam konteks tertentu,
kebutuhan manusia untuk berkomunikasi boleh jadi lebih besar daripada
kebutuhannya terhadap makan dan minum. Kalau dua kebutuhan yang disebutkan
terakhir ini dalam setiap harinya bisa diatur dan dibatasi kadar dan frekuensinya,
maka tidak deimikian dengan kebutuhan berkomunikasi.
Munculnya kebutuhan manusia terhadap komunikasi tidak bisa dilepaskan dari
pola kehidupan makhluk ini. Sebagai makhluk sosial, manusia hanya dapat hidup
normal dalam lingkungan manusia. Mereka satu satua lain saling bergantung, dan
karenanya mereka juga saling membutuhkan. Perasaan saling membutuhkan ini
mendorong manusia untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya. Dalam
interaksi sosial ini terjadi apa yang disebut dengan istilah proses komunikasi. Proses
komunikasi di antara manusia berlangsung melalui simbol-simbol. Simbol-simbol
tersebut secara lebih sederhana dikenal dengan istilah bahasa.
Simbol-simbol kebahasaan, baik yang muncul berupa ucapan kalimat maupun
dalam bentuk gerak tubuh, mengandung pesan-pesan komunikasi. Dapat atau
tidaknya seorang komunikan menangkap pesan-pesan komunikasi sangat tergantung
pada ketepatan memaknai simbol-simbol tersebut. Sedangkan ketepatan memaknai
simbol-simbol bukan hanya ditentukan oleh ketajaman daya pikir komunikan, tetapi
juga oleh ketepatan kumunikator dalam menggunakan simbo-simbol tersebut. Oleh
karena itu, ketepatan penggunaan simbol-simbol kebahasaan menjadi salah satu aspek
penting dalam mengukur efektif atau tidaknya sebuah komunikasi.
Adapun di dalam komunikasi terdapat beberapa dimensi yang harus
diperhatikan supaya komunikasi bisa berjalan dengan lebih efektif, dimensi dalam
komunikasi juga menjadi point penting yang tidak bisa ditinggalkan karena dimensi
dalam komunikasi mencakup seluruh unsur dalam komunikasi. Dalam komunikasi
terdapat banyak hal yang memang harus diperihatikan termasuk bagaimana seseorang
menyampaikan pesan dan bagaimana agar pesan tersebut tersampaikan dengan
sempurna dan tidak terjadi kesalahfahaman.
Kemudian apa yang harus disampaikan, harus diperitimbangkan karena mengikuti
siapa yang diajak berkomunikasi dan kemudian melalui apa kita menyampaikan suatu
pesan atau berkomunikasi. Dalam sebuah komunikasi agar tidak terjadi
kesalahfahaman sehingga meningkatkan emosi dan ego masing-masing, maka
komunikasi memang harus memiliki prinsip, unsur, hingga dimensi yang .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat kita simpulkan tiga permasalahan
pokok yang akan penulis bahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi?
2. Apa pengertian dari dimensi dan apa saja dimensi atau unsur dalam komunikasi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator atau
pemberi pesan kepada komunikan atau penerima, dan dalam proses komunikasi, terdapat
konsep, unsur, , proses, serta tujuan yang harus dipahami dalam berkomunikasi.
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Sebagai
mahluk sosial, manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan
manusia lainnya dengan berkomunikasi. Mempelajari komunikasi berarti meningkatkan
kemampuan berkomunikasi (menulis, berbicara, dan sebagainya). Di samping itu, ini juga
berarti belajar menganalisis peristiwa komunikasi sebagai peristiwa sosial.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, communicatus,
artinya berbagi atau menjadi milik bersama - mengacu pada upaya yang bertujuan untuk
mencapai kebersamaan. Menurut ilmuwan politik Amerika Serikat sekaligus pencetus
teori komunikasi, Harold Lasswell, komunikasi adalah suatu proses menjelaskan siapa
mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa (who says what in which channel to
whom and with what effect).

Anwar Arifin mendefenisikan komunikasi adalah pesan dan tindakan manusia dalam konteks sosial dengan
segala aspeknya. Dengan demikian komunikasi mencakup semua jenis pesan dan dilakukan oleh manusia tanpa
mengenal perbedaan agama, ras, suku dan bangsa. Stephen W. Littlejohn: `Communication as a Social Science.
Communication involves understanding how people behave in creating, exchanging, and interpreting message`.
Terjemahan bebasnya adalah bahwa sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial, ia berkenaan dengan
pemahaman tentang bagaimana orang berperilaku dalam menciptakan, mempertukarkan serta
menginterpretasikan pesan-pesan. Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan
nonverbal. Banyak defenisi lain yang dikemukakan para ahli tentang komunikasi.1

Ahmad Tamrin Sikumbang, (2014), Komunikasi Bermedia, Jurnal Iqra', Vol. 08 No. 01, hal. 64

Anda mungkin juga menyukai