Anda di halaman 1dari 1

Interaksi sosial sangat diperlukan bagi lansia, namun aging process proses yang terjadi pada

lanjut usia tidak hanya menyebabkan penurunan mobilitas fisik, namun juga meyebabkan
imobilitas sosial, sehingga kondisi ini dapat mengganggu peran lanjut usia dalam kehidupan
sosialnya terutama dalam hal berinteraksi. Penurunan interaksi sosial dapat menyebabkan
lanjut usia merasa terisolasi, cenderung menyendiri dan dapat berujung pada depresi. Tujuan
penelitian adalah mengetahui Gambaran Interaksi Sosial Pada Lanjut Usia. Menggunakan
metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh lanjut usia Desa Sembayat Tengah
Manyar Gresik sebanyak 337 Lansia. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Interaksi
Sosial. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunkan Simple Random Sampling
sebanyak 66 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian dari
66 responden didapatkan lanjut usia memiliki interaksi sosial baik sebanyak 40 responden
(60,61%) dan sebanyak 26 respoden memiliki interaksi sosial cukup (39,39%). Disimpulkan
bahwa hampir seluruh lanjut usia memiliki interaksi sosial dengan keluarga dan tetangganya
dengan baik , artinya lanjut usia mampu mewujudkan situasi sosial yang baik dan membangun
sistem komunikasi yang efektif.

Keyword : Interaksi Sosial, Lanjut Usia

Anda mungkin juga menyukai