ANALISIS KANDUNGAN TOTAL FENOLAT DAN KANDUNGAN TOTAL
FLAVONOID SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
METANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) DARI DUA TEMPAT TUMBUH YANG BERBEDA ABSTRAK Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder sehingga dapat bersinergi sebagai antibakteri, antiinflamasi dan antioksidan. Keberadaan suatu senyawa pada tumbuhan termasuk kandungan total fenolat (TPC) dan kandungan total flavonoid (TFC) dapat dipengaruhi oleh tempat tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelompok senyawa metabolit sekunder. Melalui skrining fitokimia secara kualitatif, secara kuantitatif dilakukan pengukuran TPC dan TFC. Selanjutnya diuji aktivitas antioksidan Ekstrak Metanol Daun Belimbing Wuluh asal Ambon (EMDBA) dan Ekstrak Metanol Daun Belimbing Wuluh asal Kei (EMDBK). Hasil penelitian skrining fitokimia terhadap EMDBA dan EMDBK mengandung kelompok senyawa alkoloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid. Hasil TPC terbanyak terdapat di EMDBK sebesar 19,85 ± 1,45 mg/100g GAE ekstrak sedangkan TFC terbanyak terdapat di EMDBK sebesar 2,86 ± 0,45 mg/100g QE ekstrak. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat di EMDBK dengan nilai IC50 adalah 55,10 µg/mL, EMDBA lebih rendah (73,91 µg/mL) dari BHT (10 µg/mL) sebagai kontrol positif. Penelitian ini memperlihatkan bahwa daun belimbing wuluh (Averrhoa belimbi L) berpotensi sebagai sumber antioksidan.
Kata kunci: belimbing wuluh, Fitokimia, Fenolat, Flavonoid, Antioksidan dan