Anda di halaman 1dari 1

KASUS 1

Apoteker Penanggung Jawab Penilaian Keamanan Kosmetik (Safety Assessor) diam – diam menjadi
Apoteker Pengelola Apotek

Kata kunci :
• Apoteker
• Safety Assessor
• Kosmetik
• APA
Pelanggaran yang mungkin terjadi :
Apoteker memiliki 2 pekerjaan tanpa izin
Peraturan yang dilanggar:
1. Permenkes 31 Tahun 2016 : (1) SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian hanya diberikan
untuk 1 tempat fasilitas kefarmasian (2) Dikecualikan, SIPA bagi Apoteker di fasilitas pelayanan
kefarmasian dapat diberikan untuk paling banyak 3 tempat pelayanan kefarmasian ( Apoteker
yang bekerja di industri farmasi seharusnya tidak bisa menjadi APA di Apotek swasta tersebut
2. UU 36 Tahun 2009, BAB V : Sumber Daya di Bidang Kesehatan, Pasal 23 (4) : selama memberikan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan yang
bernilai materi
3. PD poin 17 : Menyalahgunakan kompetensi Apotekernya ( untuk meraup banyak materi dengan
memiliki 1 pekerjaan tanpa izin dengan mendayagunakan surat kompetensi, STRA dll yang
dimilikinya
4. KE, BAB I : Kewajiban Umum, Pasal 5 : Didalam menjalankan tugasnya, seorang Apoteker harus
menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan
martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian
Sanksi:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota dapat mencabut SIPA atau SIKA bila melakukan pelanggaran
disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan rekomendasi dari KFN (PMK no 889 tahun 2011 pasal 23)

Upaya pencagahan:
• Setiap industri farmasi wajib mengawasi karyawanya terkait dengan pekerjaan lain yang tidak
boleh dilakukan. Jika melanggar diberikan sanksi yang tegas hingga pemecatan.
• Apotek harus memberi persyaratan kepada calon APA nya bahwa tidak boleh memiliki dua
pekerjaan antara pelayanan dengan industri serta dengan sanksi yang tegas jika terbukti melanggar.

Anda mungkin juga menyukai