Anda di halaman 1dari 9

PENUNTUN PRAKTIKUM

MATAKULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN IKANI

UMBU P.L. DAWA, S.Pi, M.Sc

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA


FAKULTAS PERIKANAN
KUPANG
2022
UP03802ID
KEGIATAN I
PEMBUATAN MEDIA PCA

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan tindakan penyiapan PCA
sebagai salah satu media kultur mikroba.

Dasar Teori
Salah satu indikator kerusakan bahan pangan adalah berkembangbiaknya atau
bertambahnya jumlah mikroba perusak. Untuk mengetahui jumlah mikroba dalam suatu
bahan pangan dapat dilakukan dengan prinsip hitungan cawan menggunakan Plate Count
Agar (PCA) sebagai medium pemupukan. PCA adalah suatu medium yang mengandung
0,5% tripton, 0,25% ekstrak khamir, dan 0,1% glukosa sehingga semua mikroba termasuk
bakteri, kapang dan khamir dapat tumbuh dengan baik pada medium tersebut.

Alat dan Bahan


Erlenmeyer, batang pengaduk, gelas ukur, magnet pemutar, alat pemanas, aluminium foil,
isolasi kertas, timbangan analitik, bubuk PCA, aquades.

Cara Kerja
1. Semua alat (erlenmeyer, batang pengaduk, gelas ukur) yang akan digunakan dicuci
bersih dan dibiarkan kering tanpa dilap.
2. Timbang bubuk PCA sebanyak 5,87 gram pada secarik aluminium foil.
3. Kedalam erlenmeyer 250 ml dimasukkan +100 ml aquades, kemudian masukkan
bubuk PCA, diaduk, selanjutnya volumenya dijadikan 250 ml. Homogenkan larutan
dengan magnet pemutar. Setelah homogen, tutup erlenmeyer dengan aluminium foil,
panaskan hingga semua agar larut.

Pertanyaan
1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan PCA sebagai medium pemupukan.
2. Mengapa pada penyiapan PCA harus ditutup dengan aluminium foil ?

UP03802ID
3. Gambar semua alat yang digunakan pada kegiatan ini dan sebutkan fungsi dari semua
alat dan bahan yang digunakan.

KEGIATAN II
PEMBUATAN LARUTAN PENGENCER

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan tindakan penyiapan larutan
NaCl 0,9% sebagai larutan pengencer pada proses kultur mikroba.

Dasar Teori
Untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan pangan dengan menggunakan
prinsip hitungan cawan diperlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada
medium agar di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada
cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik adalah
diantara 30 dan 300. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10, 1:100,
1:1000 dan seterusnya.

Alat dan Bahan


Erlenmeyer, gelas ukur, magnet pemutar, aluminium foil, isolasi kertas, timbangan
analitik, aquades, tabung reaksi, gelas piala, NaCl.

Cara Kerja
1. Semua alat (erlenmeyer, tabung reaksi, gelas piala, gelas ukur) yang akan digunakan
dicuci bersih dan dibiarkan kering tanpa dilap.
2. Timbang NaCl sebanyak 4,5 gram pada secarik aluminium foil.
3. Kedalam erlenmeyer 500 ml dimasukkan NaCl, ditambahkan aquades dan
homogenkan dengan magnet pemutar. Selanjutnya dengan menggunakan gelas ukur
volumenya ditera menjadi 500 ml.

UP03802ID
4. Setelah itu, 25 ml larutan NaCl 0,9% dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml, lalu
tutup dengan aluminium foil. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan juga NaCl 0,9%
sebanyak 9 ml, lalu tutup dengan aluminium foil.
Pertanyaan
1. Mengapa pengenceran dilakukan secara desimal 1:10, 1:100, 1:1000 ?
2. Mengapa dalam larutan pengencer digunakan NaCl 0,9% ?

KEGIATAN III
METODE STERILISASI ALAT DAN BAHAN

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan tindakan sterilisasi pada proses
kultur mikroba.

Dasar Teori
Sterilisasi merupakan salah satu tindakan yang sangat diperlukan pada proses
kultur mikroba guna mencegah terkontaminasinya pekerjaan akibat tidak higienisnya
alat-alat dan bahan yang digunakan. Pada metode hitungan cawan, sterilisasi dilakukan
di dalam autoklaf pada tekanan 15 psi dengan suhu 121oC selama 15 menit.
Alat dan Bahan
Autoklaf, aquades, larutan PCA (Kegiatan I), larutan pengencer (Kegiatan II), pipet ukur,
cawan petri, kertas kaf, isolasi kertas.
Cara Kerja
1. Pelajari bagian-bagian sterilisator uap (autoklaf) yang disediakan.

UP03802ID
2. Tuangkan aquades sesuai dengan aturaan yang terdapat pada alat tersebut.
3. Bungkus pipet ukur dan cawan petri dengan kertas kaf.
4. Atur alat dan medium (pipet, cawan petri, larutan PCA, larutan pengencer (NaCl)
dalam autoklaf sede
5. Demikian rupa sehingga uap dapat bergerak secara bebas.
6. Letakkan tutup autoklaf sesuai kedudukan anak panah dan kencangkan murnya
secara merata.
7. Aktifkan autoklaf atau letakkan di atas kompor.
8. Bila alat pengukur tekanan sudah mencapai 1 atm serta suhu 121 oC, maka atur
tekanan agar tetap 1 atm selama 15-20 menit.
9. Pada akhir pemanasan, matikan autoklaf atau kompor dan tunggu tekanan sampai
menjadi nol.
10. Bukalah mur, dan cuci dan keringkan autoklaf tanpa harus membasahi.
Pertanyaan
1. Mengapa sterilisasi dilakukan pada 15 psi dengan suhu 121oC selama 15 menit ?
2. Gambar dan sebutkan fungsi dari autoklaf.

KEGIATAN IV
KULTUR MIKROBA (METODE TUANG)

UP03802ID
Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan tindakan kultur mikroba
dengan metode tuang (Pour Plate).
Dasar Teori
Untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan pangan dengan menggunakan
prinsip hitungan cawan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode tuang (pour plate)
dan metode permukaan (surface/spread plate).
Alat dan Bahan
Larutan PCA (Kegiatan I), larutan pengencer (Kegiatan II), pipet ukur, cawan petri,
inkubator, alkohol 70%, entkast, produk pangan ikani, kertas label.
Cara Kerja
1. Semua alat dan bahan (larutan PCA, larutan pengencer, pipet ukur, cawan petri)
dalam keadaan steril. Entkast dibersihkan dengan menggunakan alkokol dan diberi
formalin sebelum digunakan.
2. Timbang sampel sebanyak 25 gram secara aseptis, kemudian dimasukkan ke dalam
25 ml NaCl 0,9% steril, sehingga diperoleh larutan dengan pengenceran 1:1.
3. Pipet 1 ml larutan 1:1, masukkan ke dalam tabung reaksi, homogenkan, sehingga
diperoleh larutan dengan pengenceran 10-1 atau dengan perbandingan 1:10.

4. Dari setiap pengenceran diambil 1 ml dan dimasukan ke dalam 2 cawan petri steril
yang telah diberi kode.
5. Ke dalam semua cawan petri secara aseptis dituangkan PCA steril sebanyak 12-15
ml. Lalu cawan petri digoyang perlahan memutar seperti angka 8. Dinginkan hingga
media mengeras. Susun terbalik dan masukkan ke dalam inkubator bersuhu 37 oC
selama 24 – 72 jam.
Pertanyaan
1. Pada saat penambahan agar steril, mengapa cawan harus digerakkan memutar seperti
angka 8 ?
2. Mengapa suhu inkubator harus 37 oC ?
UP03802ID
3. Apakah kegunaan dari sistem duplo ?

Kegiatan V
PERCOBAAN MAKROSKOPIK (FRANCESCO REDI)

Tujuan : Agar mahasiswa dapat mengamati beberapa organisme yang berasal dari
bahan percobaan secara makroskopik.

Alat dan Bahan


1. Kertas
2. Toples
3. Kaian kasa
4. Pisau potong
5. Alat tulis menulis
6. Daging

Cara kerja :
1. Potong daging menjadi 3 bagians
2. cuci dengan air bersih
3. masukkan potongan daging kedalam masing-masing toples dengan ketentuan
sebagai berikut :
- 1 toples ditutupi dengan kertas
- 1 toples dibiarkan terbuka
- 1 toples ditutupi kain kasa

4. Amati selama satu minngu.

Kegiatan VI : Fermentasi

Tujuan : Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melaksanakan proses


fermentasi

UP03802ID
Alat dan Bahan
1. Garam
2. Ekstrak nenas (bromelin)
3. HCl 6N
4. Bawang putih
5. Salam
6. Laos
7. Kluwak
8. Jintan
9. Kunyit
10. Gula merah 60%
11. Dandang
12. Kompor
13. Penggilingan
14. Ember/bak untuk Fermentasi
Prosedur Kerja
1. Dengan proses enzymatis
- Ikan dicuci hingga sisa-sisa darah hilang, kemudian digiling
- Setelah digiling dicampur dengan ekstrak nenas dengan perbandingan 1;5
- Masukkan dalam ember/bak fermentsi dan ditutup rapat serta biarkan
selama 3 hari.
- Hasil fermentasi disarig, kemudian ditambahkan bumbu secukupnya dan
didihkan selama ± 30 menit
- Disarin kembali dan produk telah siap untuk disajikan
2. Dengan proses kimia
Ikan setelah dicuci bersih kemudian ditiriskan dan dikukus ± 15 menit untuk
mengurangi kandungan lemaknya. Selanjutnya didinginkan dan dihancurkan
dengan penggiling daging, kemudian hancurkan daging ditambah HCl 6N, dengan
perbandingan antara ikan dan HCl (2:1). Setelah itu panaskan pada suhu ± 80-
85°C selama 18 jam. Cairan yang terbentuk kemudian disaring dan dinetralkan
dengan NaOH 6N hingga pH ± 5. Bumbu-bumbu dan gula ditambahkan, setelah
penetralan, kemudian didiamkan selama ± 24 jam, lalu disaring kembali sehingga
kecap ikan yang siap dipakai.

UP03802ID
UP03802ID

Anda mungkin juga menyukai