Anda di halaman 1dari 1

John Locke dan Lahirnya The Rule Of Law

John Locke dianggap sebagai pembuka zaman pencerahan (Aufklarung) dengan bukunya The
Second Treatise of Government. John Locke Lahir dari sebuah keluarga yang berada, sebab
ayahnya seorang lawyer. Keadaan keluarganya memungkinkan ia dapat belajar filsafat dari
sekolah terkenal. Namun, karena keadaan perang yang terus menerus, mengharuskan mereka
untuk mengasingkan diri ke belanda dan prancis.

John Locke sangat menghormati hukum. Berangkat dari pemikirannya yang demikian
memberi jalan untuk dapat menjatuhkan penguasa secara konstitusional. Kelahiran negara
berasal dari perjanjian sosial, tetapi menurut john locke tidak semua hak dan wewenang
rakyat diserahkan kepada negara, hanya sebagian/beberapa saja. Oleh karena sebagian, maka
si penerima hak dan wewenang itu (negara) mempunyai kewajiban pokok yaitu menghormati
hak-hak azasi rakyat yang diatur dalam konstitusi. Konstitusilah bentuk perjanjian sosial
tersebut. Jika negara (raja, Presiden) tidak menghormati konstitusi tersebut berarti negara
melakukan wanprestasi, sehingga harus mempertanggungjawabkan secara hukum. Hukum
yang berkuasa, sebab hukum adalah aktualisasi dari nilai-nilai konstitusi dalam bentuk yang
lebih operasional.

Negara harus diperintah berdasarkan government of laws, not of men (pemerintahan


berlandaskan hukum, bukan oleh orang). Sebab, jika oleh orang akan melahirkan negara
tirani. Namun, jika oleh hukum akan melahirkan negara demokratis. Itulah prinsip kedaulatan
hukum yaitu Rule Of Law.

Sumber:
Rato Dominikus. Pengantar Filsafat Hukum (Mencari, Menemukan Dan Memahami Hukum).
Cet.IV, 2017. Penerbit LaksBang PRESSindo, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai