Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yarwan Agisah Akbar Reformanto

Kelas/nim : A/1710221012
Semester :4
Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia

Sinopsis Novel “Sunyaruri”


Penulis : Risa Saraswati

Tahun Terbit : 2015

Penerbit : Rak Buku

Tebal buku : 333 halaman

Sunyaruri adalah salah satu novel karangan Risa Saraswati. Selain penulis Risa juga
seorang musisi, dia lahir pada tanggal 24 Februari 1985 di Kota Bandung. Sejak kecil Risa
memiliki ke istimewaan, dia dapat melihat yang orang lain tidak bisa lihat yang biasa orang-
orang sebut “hantu”. Risa juga memiliki 5 sahabat hantu yaitu Petter, Hans, Handrick, William,
dan Jansen. Mereka adalah anak-anak keturunan Belanda yang meninggal saat Jepang (Nippon)
datang ke Indonesia dan menghabisi bangsa Belanda termasuk keluarga mereka. Risa dan kelima
sahabatnya sudah bersahabat sejak kecil dan selalu ikut kemanapun Risa pergi.

Pada tahun 2011 Risa menulis novel “Danur” dan novel ini menceritakan tentang kelima
sahabatnya. Tidak sampai disitu “Danur” juga diangkat ke layar lebar dan mendapat respon yang
baik dari masyarakat. Tidak hanya Danur tapi ada beberpa novel karya Risa yang juga diangkat
ke layar lebar seperti Maddah (Danur 2), Rasuk, Asih, dan Silam. Setelah nama PetterCS
(sebutan Risa untuk kelima sahabatnya) banyak dikenal orang, banyak sekali yang ingin tahu
bagaimana sosok mereka, dan ini berdampak kurang baik terhadap PetterCS. Mereka jarang
menemui Risa dan itu membuat Risa sedih dan bingung, Risa berpikir apakah mereka akan
meninggalkannya?.

Setelah itu Risa menulis novel “Sunyaruri” untuk meluapkan kegundahan hatinya.
Sunyaruri artinya adalah sunyi, novel ini menceritakan kesunyian yang dirasakan Risa karena
rindu kepada kelima sahabatnya yang kini jarang muncul menemuinya. Risa berpikir mungkin
mereka telah menemukan teman-teman baru karena PetterCS sudah banyak dikenal orang. Risa
berusaha untuk melupakan bersama mereka tetapi kenangan bersama mereka membuat sulit
untuk melupakannya. Dalam novel ini juga diceritakan saat perjalanan Risa untuk mencaritahu
apa yang terjadi pada kelima sahabatnya, Risa bertemu beberapa sosok hantu yang menemaninya
dan mereka bercerita tentang semasa hidupnya. Seperti Karina atau yang kerap disapa Ain adalah
sosok hantu perempuan kecil yang selalu memabawa boneka berambut pirang yang cantik. Risa
tidak sengaja bertemu dengannya ditepi sebuah jalan di kota Bandung. Semasa hidupnya Ain
adalah seorang anak perempuan yang lucu, periang dan juga baik hati tetapi dia mendapat
perlakuan kurang baik dari ayah yang bukan ayah kandungnya yaitu Anto. Anto sebenarnya laki-
laki yang baik tapi karena dia dan ibu kandung Ain tidak juga diberikan keturunan, Anto
meluapkan kekecewaanya kepada Ain, meski begitu Ain sangat mencintai ayahnya. Suatu hari
Ain melihat boneka cantik berambut pirang tergantung didepan sebuah toko mainan, tetapi
ayahnya tidak membelikannya dengan alasan tidak memiliki uang. Karena sangat
menginginkannya pernah suatu hari dia memandangi boneka hampir setengah jam sampai
akhirnya dia jongkok karena merasa kakiknya mulai pegal. Karena dia jongkok tepat ditengah
jalan dan mengganggu pejalan kaki hingga ada seorang bapak yang menendangnya hingga jatuh
ke kubangan karena kesal Ain mengganggu jalannya. Setelah sampai dirumah ayahnya malah
memarahinya dan menamparnya seketika tangis Ain pecah. Ke esokan harinya ibu Ain
memberitahu bahwa bulan depan dia akan mulai sekolah, Ain begitu bahagia. Setelah ibunya
berangkat untuk bekrja dia kembali ke toko mainan itu melihat boneka yang dsukainya masih
ada atau tidak. Ternyata boneka itu masih tergantung disana, dia berusaha berbicara pada boneka
itu betapa dia ingin memilikinya. Sang ayah melihatnya dan memanggilnya betapa terkejutnya
Ain. Setelah mendekati Ain ayahnya menyeretnya dengan kasar dan mengatai Ain seperti
gelandangan dan membuatnya malu. Sikap ayah Ain membuat orang yang melihatnya geram
sampai ada seorang wanita yang mengingatkan tapi Ain tidak menggubris sampai ada seorang
lelaki yang memukulnya hingga tersengkur dan menarik Ain agar tidak mengikuti Ayahnya.
Seraya ayahnya pun murka dan pergi dari tempat itu sambil menyebrang jalan tanpa menggubris
kendaraan yang berlalu-lalang. Sampai ada bis yang mendekatinya tapi tiba-tiba dia mersa ada
yang mendorongnya ketepi jalan hingga terjatuh dan bis itu pun berhenti karena telah menabrak
sesuatu. Dengan sekuat tenaga Ayah Ain melihat siapa yang tertabrak itu dan alangkah
terkejutnya dia bahawa sosok kecil yang tertabrak itu adalah Ain.
Ayah Ain sangat mersa bersalah dan ibu Ain sangat merasa kehiangan. Tiba-tiba datang
seorang ibu sambil membawa bungkusan mendekati ibu Ain sesaat dia terkejut melihat rumah
yang di datanginya sedang berduka, seraya dia bertanya kepada Ain mengenai keberadaan
seorang perempuan. Ternyat ibu itu adalah peamilik toko yang sudah beberapa hari ini
memperhatikan Ain di depan tokonya. Ibu Ain merasa bingung siapa yang dicarinya, setelah itu
ibu pemilik toko itu terkejut ketika melihat foto Ain didalam figura kecil yang dipegang ibu Ain.
Ibu Ain menjelaskan bahwa jasad yang ada didalam rumahnya adalah jasad Ain, ibu pemilik
toko hanya bisa terdiam lemas dan meminta kepada ibu Ain untuk melihat jasadnya. Lalu ibu
pemilik toko menjelaskan bahwa bungkusan itu adalah boneka yang diinginkan Ain beberapa
hari ini. Meskipun Ain sudah tiada tetapi ibu pemilik toko tetap memberikannya kepada Ain
lewat ibunya.

Risa termenung memikirkan hidupnya dan menyadari betapa beruntungnya dia jika
dibandingkan Ain. Kadang cerita mereka membukakan kenyataan bahwa masih ada yang
menderita daripada dia maka itu bagaimanapun dia harus mensyukuri apa yang telah terjadi.
Selain itu kesunyian membuat Risa rindu saat-saat bahagia bersama kelima sahabatnya. Seperti
Jansen yang menurut Risa sangat menyebalkan, kadang meminta sesuatu hal yang tidak masuk
akal. Hans yang pintar membuat kue dan sering mengajak Risa membuat kue hingga berjualan
kue, yang mebuat Risa sebal adalah Hans memberi nama merk kuenya dengan nama Hans dan
Hendrick padahal Hendrick tidak ikut membuat kue itu Risa sungguh iri dengan persahabatan
mereka dalam situasi apapun Hans selalu mengingatnya tapi akhirnya Risa dapat
memakluminya. Risa berharap mereka dapat berkumpul lagi seperti dulu bermain dan bercerita
bersama agar dia tidak merasa kesepian dan keluar dari dunia Sunyaruri ini.

Anda mungkin juga menyukai