Anda di halaman 1dari 2

ANALISI KASUS MANAGEMEN ASN

(PELANGGARAN NETRALITAS ASN DALAM PEMILIHAN UMUM)


Kelompok 3 Angkatan 101 Latsar CPNS Pemerintah Kab.Donggala

Marsito D Saidin, S. Kep., Ns. (ketua kelompok)


Moh. Hidayat, S.K.M
Putri Ayu Lestari,S.Tr.Keb
Sintia Firta Ramadani, S.Tr.A.K.

A. DESKRIPSI KASUS
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto mengatakan, kegiatan Pilkada
Serentak tahun 2020 merupakan agenda politik konstitusional. Namun ASN sebagai salah satu entitas
yang memiliki hak politik tidak terlepas dari segala ekses Pilkada, termasuk dalam hal
netralitas. Dalam pilkada serentak yang lalu, ketua KASN menyebut pihaknya telah menerima
laporan dugaan pelanggaran netralitas. Bahkan, angkanya mencapai 1900-an. Agus menambahkan,
sebanyak 80,3 persen rekomendasi KASN telah ditindaklanjuti oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
dan sisanya masih berproses. Dari total pelanggaran netralitas ASN itu, KASN menemukan beberapa
fakta-fakta di lapangan. Yakni, pelanggaran netralitas paling marak terjadi pada masa kampanye
dengan persentase 52,3 persen. Pejabat fungsional menjadi kelompok pejabat yang dengan persentase
tertinggi melakukan pelanggaran netralitas yaitu 26.6 persen.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah mendata bahwa 99,5% pelanggar netralitas ASN
berstatus pegawai instansi daerah yang meliputi Provinsi/Kabupaten/Kota dengan 990 kasus per
Januari 2018 – Maret 2019. “Pelanggaran netralitas terbanyak dilakukan melalui media sosial, mulai
dari menyebarluaskan gambar, memberikan dukungan, berkomentar, sampai mengunggah foto untuk
menyatakan keberpihakan terhadap pasangan calon (paslon) tertentu.
STUDI KASUS PELANGGARAN
1. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) turun tangan mengusut oknum ASN Pemkab Buton
Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) usai diduga memobilisasi sejumlah ASN lainnya
untuk mendukung bupati dua periode.
Sumber : https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6023200/diduga-langgar-netralitas-oknum-asn-
buteng-dukung-bupati-2-periode-diperiksa
2. Sebanyak 110 aparatur sipil negara (ASN) di wilayah Jawa Tengah telah diberi sanksi karena
terbukti melanggar netralitas dalam pelaksanaan Pilkada 2020, sanksi diberikan karena asn
terlibat dalam aktivitas politik, dalam hal ini adalah kampanye di media social, serta menghadiri
atau mengikuti acara paslon
Sumber : https://serat.id/2021/06/25/ratusan-asn-di-jateng-kena-sanksi-terbukti-tak-netral-saat-
pilkada-2020/

B. DAMPAK BURUK KETIDAKNETRALAN ASN


1. Jalannya demokratisasi Negara Indonesia menjadi tidak jujur dan adil
2. Tidak terwujudnya tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu perlu di bangun aparatur sipiil negara yang
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi,dan nepotisme.
3. Keberpihakan ASN pasangan tertentu akan menciderai demokrasi dan netralitas UU ASN yang
telah diatur sebaik mungkin untuk memberikan pada sistem pilkada di republic ini. Dampak
buruk yang akan muncul ketika ASN tidak netral yaitu yang pertama bahwa ASN sebagai ujung
tombak pemberian pelayanan kepada masyarakat yang merupakan tugas utama birokrat tertentu
ketidaknetralan akan berpengeruh dalam pemberian pelayanan pada masyarakat khususnya yang
dirugikan adalah masyarakat yang tidak mendukung calon yang didukung oleh calon ASN
4. Adapun dampak negative dari ASN yang melanggar yaitu adanya sanksi yang diberikan sehingga
akan menghabiskan karir ASN yang di tempuh. Untuk itulah pemerintah mengatur segala
keterkaitan ASN yang diatur dalam UU ASN untuk memagari ASN dari permainan politik praktis
yang bisa mengakibatkan dampak- dampak negatif

Anda mungkin juga menyukai