Pola makan dan pilihan dalam menentukan menu makanan individu dapat mengalami
perubahan dratis akibat beberapa faktor seperti produksi pangan dan distribusi. Pada studi
kasus ini mengambil sample di Amerika Latin yaitu, transformasi pola makan setiap individu
terjadi disebabkan oleh perkembangan ekonomi yang pesat, urbanisasi, mata pencaharian
(pendapatan), dan sistem pangan yang disertai dengan transisi gizi (pergeseran signifikan dari
pola makan nabati ke pola makan dengan proporsi energi yang lebih tinggi dari makanan
sumber hewani yang memiliki lebih banyak minyak nabati serta lemak, dan lebih banyak gula
tambahan). Selain itu, pemikiran tentang pola diet juga muncul akibat sosiokultural yang
terjadi di suatu wilayah geografis atau kelompok sosial.
Pada studi kasus melakukan pendekatan melalui aspek ideasional untuk mengetahui pengaruh
sosial budaya terhadap pilihan makanan dan implikasinya terhadap pola makan sehat bagi
individu. Aspek ideasional meliputi peran dan status organisasi sosial tentang produksi,
persiapan, konsumsi, dan akreditas yang berkaitan dengan makanan.
Maka dari itu, perlu diadakan promosi perubahan sosial budaya dalam praktik pangan
agar individu tidak selalu mengonsumsi makanan fast food dan memiliki menu makan
diet sehat yang berkelanjutan. Dalam hal ini, individu mengharuskan memilih
makanan berdasarkan Kesehatan, tidak hanya menilai makanan dari penampilan, rasa,
dan harga saja. Salah satu contoh untuk mengubah pola makan masyarakat dalam
aspek sosial budaya ialah mengembalikan tradisi makanan tradisional. Makanan
tradisional lebih memperhatikan takaran dan resep yang alami sehingga dapat
membatasi asupan makanan yang dianggap berlebihan. Contoh, jika kita memakan
makanan cepat saji secara berkesinambungan akan memberikan dampak buruk bagi
kita. Berbanding terbalik dengan makanan tradisional yang menghubungkan antara
makanan, Kesehatan, dan lingkungan (keanekaragaman hayati dan penggunaan
lahan). Jika, makanan tradisional yang memiliki kandungan nutrisi berlebih yang
tidak baik untuk Kesehatan, maka dapat dilakukan modifikasi terhadap makanan
tradisional dengan cara mengurasi porsi penyajian dan mengurangi gula tambahan.