TENTANG
BUPATI PURWOREJO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
JENIS
Pasal 5
Jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan terdiri dari:
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK);
b. Tim Penggerak PKK Desa (TP PKK Desa) dan Tim Penggerak
PKK Kelurahan (TP PKK Kelurahan);
c. Rukun Warga (RW);
d. Rukun Tetangga (RT);
e. Karang Taruna;
f. Lembaga Kemasyarakatan Lainnya.
BAB IV
PEMBENTUKAN
Bagian Kesatu
Lembaga Kemasyarakatan Desa
Pasal 6
Bagian Kedua
Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan
Pasal 7
BAB V
Bagian Kesatu
Tugas
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Bagian Ketiga
Kewajiban
Pasal 12
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan mempunyai kewajiban sebagai
berikut:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait;
c. mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. menjaga etika dan norma dalam kehidupan bermasyarakat;
e. membantu Pemerintah Desa atau Lurah dalam pelaksanaan
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Pasal 13
Pasal 14
BAB VI
KEPENGURUSAN
Bagian Kesatu
Pemilihan Pengurus
Pasal 15
(1) Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan yang telah dibentuk harus
segera menyusun kepengurusan.
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipilih dari anggota
masyarakat yang memenuhi syarat pengurus Lembaga Kemasyarakatan
Desa atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan yang dilaksanakan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
Bagian Kedua
Persyaratan Pengurus
Pasal 16
(1) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan harus memenuhi
persyaratan :
a. Warga Negara Republik Indonesia;
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. penduduk setempat;
d. mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam
pemberdayaan masyarakat;
e. dipilih secara musyawarah dan mufakat;
f. persyaratan lainnya yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
masyarakat setempat.
Bagian Ketiga
Susunan Kepengurusan
Pasal 17
Bagian Keempat
Masa Bakti Kepengurusan
Pasal 18
Bagian Kelima
Hak dan Kewajiban Pengurus
Pasal 19
Hak dan Kewajiban pengurus masing-masing Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Kelurahan, ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga masing-masing lembaga, sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB VII
Bagian Kesatu
Tata Kerja
Pasal 20
Bagian Kedua
Hubungan Kerja
Pasal 21
(2) Hubungan kerja antar Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam satu Desa
bersifat koordinatif dan konsultatif.
Pasal 22
Pasal 23
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 24
Pasal 25
BAB IX
Pasal 26
Pasal 28
Pasal 29
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 30
Tata cara penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga masing-
masing Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan serta kedudukan
Keuangan dan Kekayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
(1) Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka terhadap
Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan yang telah ada, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan yang telah sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini, keberadaannya tetap
diakui dan pengurusnya tetap menjalankan tugas sampai dengan
berakhirnya masa bakti;
b. Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan yang keberadaanya
belum sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini, dilakukan
penyesuaian dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung mulai
tanggal diundangkannya Peraturan Daerah ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Pasal 33
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 34
Ditetapkan di Purworejo
pada tanggal 5 Agustus 2009
ttd
MAHSUN ZAIN
Diundangkan di Purworejo
pada tanggal 5 Agustus 2009
ttd
AKHMAD FAUZI
ATAS
TENTANG
I. PENJELASAN UMUM
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
huruf a
Cukup jelas.
huruf b
Cukup jelas.
huruf c
Cukup jelas.
huruf d
Cukup jelas.
huruf e
Cukup jelas.
huruf f
Yang dimaksud dengan Lembaga Kemasyarakatan Lainnya
adalah Lembaga Kemasyarakatan tingkat Desa atau tingkat
Kelurahan yang dibentuk karena sangat dibutuhkan masyarakat,
maksud dan tujuannya jelas, bidang kegiatannya tidak tumpang
tindih dengan lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan
yang sudah ada dan merupakan mitra Pemerintah desa atau
Lurah dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga
Kemasyarakatan Desa harus dibentuk dengan Peraturan Desa,
sedangkan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dibentuk
sesuai ketentuan yang berlaku. Contoh : Hansip/ Linmas Desa.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
ayat (1)
Cukup jelas.
ayat (2)
Yang dimaksud dengan jumlahnya proporsional dari jumlah
kepala keluarga (KK) yang ada, adalah perimbangan yang jelas
antara yang mewakili dengan yang diwakili, misalnya setiap 10
(sepuluh) Kepala Keluarga diwakili oleh 1 (satu) Kepala
Keluarga.
ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 8
ayat (1)
Cukup jelas.
ayat (2)
huruf a
Yang dimaksud dengan menyusun rencana pembangunan
secara partisipatif adalah proses perencanaan
pembangunan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat
terutama kelompok masyarakat miskin dan perempuan.
huruf b
Yang dimaksud dengan melaksanakan, mengendalikan,
memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan
pembangunan secara partisipatif adalah dengan melibatkan
masyarakat secara demokratis, terbuka dan bertanggung
jawab untuk memperoleh manfaat yang maksimal bagi
masyarakat serta terselenggaranya pembangunan
berkelanjutan.
huruf c
Yang dimaksud dengan menggerakkan dan
mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya
masyarakat adalah penumbuhkembangan dan
penggerakan prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong
royong masyarakat yang dilakukan oleh kader
pemberdayaan masyarakat atau sebutan lain.
huruf d
Yang dimaksud dengan menumbuhkembangkan kondisi
dinamis adalah untuk mempercepat tumbuhnya
kemandirian masyarakat.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
ayat (1)
huruf a
Cukup jelas.
huruf b
Cukup jelas.
huruf c
Yang dimaksud dengan penduduk setempat adalah
penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk Desa/
Kelurahan yang bersangkutan atau memiliki tanda bukti
yang sah sebagai Penduduk Desa/ Kelurahan
bersangkutan.
huruf d
Yang dimaksud dengan mempunyai kemauan adalah
sesuatu yang mendorong atau menumbuhkan minat atau
sikap seseorang melakukan suatu kegiatan.
Yang dimaksud dengan kemampuan adalah kesadaran
atau keyakinan pada dirinya bahwa dia mempunyai
kemampuan, bisa berupa pikiran, tenaga/ waktu, atau
sarana dan material lainnya.
Yang dimaksud dengan kepedulian adalah sikap atau
perilaku seseorang terhadap hal-hal yang bersikap
khusus, pribadi dan strategis dengan ciri keterkaitan,
keinginan dan aksi untuk melakukan sesuatu kegiatan.
huruf e
Cukup jelas.
huruf f
Cukup jelas.
ayat (2)
Cukup jelas.
ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
ayat (1)
Yang dimaksud dengan bersifat konsultatif pada ketentuan ini
adalah selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan
konsultasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan.
Yang dimaksud dengan bersifat koordinatif pada ketentuan ini
adalah selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan
koordinasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan.
Yang dimaksud dengan bersifat kemitraan pada ketentuan ini
adalah selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan
bekerjasama yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan.
ayat (2)
Cukup jelas.
ayat (3)
Yang dimaksud dengan pihak ketiga seperti pihak swasta,
perbankan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Perguruan
Tinggi.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Yang dimaksud dengan pendanaan adalah upaya-upaya untuk
mendapatkan dana dari berbagai sumber.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.