Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN BUPATI BERAU

NOMOR 3 TAHUN 2012

TENTANG

TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DI KAMPUNG DAN KELURAHAN

BUPATI BERAU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan


fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kampung dan
Kelurahan sebagai mitra pemerintah kampung/kelurahan dalam
memberdayakan masyarakat diperlukan petunjuk teknis tentang
Tata Cara Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
di Kampung dan Kelurahan;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 5 dan
26 Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2011
tentang Lembaga Kemasyarakatan di Kampung dan Kelurahan
perlu diatur mekanisme dan tata cara pembentukan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat di Kampung dan Kelurahan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Berau
tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat di Kampung dan Kelurahan.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan
Undang – Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai
Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
-2-

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kabupaten Berau (Lembaran Daerah
Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 9);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Lembaga Kemasyarakatan di Kampung dan Kelurahan (Lembaran
Daerah Kabupaten Berau Tahun 2011 Nomor 3);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 11 Tahun 2001
tentang Tata Cara Penetapan Peraturan Kampung (Lembaran
Daerah Kabupaten Berau Tahun 2001 Nomor 65);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN


LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG DAN
KELURAHAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Bupati adalah Bupati Berau.
2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut Asas
Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan Prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten
Berau.
-3-

4. Camat adalah Pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan


diwilayah kerja Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian
urusan otonomi Daerah dan menyelenggarakan tugas umu pemerintahan.
5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dalam wilayah
kerja Kecamatan.
6. Lurah adalah Kepala Kelurahan.
7. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
8. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan Kampung.
9. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung dalam mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Partisipasi adalah keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif
dalam proses perencanaan pembangunan.
11. Pembangunan adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial ke arah
yang lebih baik bagi kepentingan masyarakat di segala bidang di Kampung.
12. Peraturan Kampung adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibuat
oleh Badan Permusyawaratan Kampung bersama Kepala Kampung.
13. Rukun Tetangga, untuk selanjutnya disingkat RT adalah lembaga
kemasyarakatan yang dibentuk warga setempat, untuk memelihara
dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang berdasarkan kegotong-
royongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan di
Kampung/Kelurahan guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kampung/Kelurahan.
14. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung/Kelurahan, untuk selanjutnya
disingkat LPM adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra Pemerintah Kampung/Lurah dalam menampung dan
mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

LPM berkedudukan di Kampung/Kelurahan.

Pasal 3
LPM sebagai mitra kerja Pemerintah Kampung/Kelurahan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana pembangunan yang partisipatif;
-4-

b. menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat;


c. melaksanakan pembangunan;
d. mengendalikan pembangunan; dan
e. menggerakkan/memotivasi perubahan nilai-nilai sosial dalam masyarakat
ke arah kemajuan, kemandirian dan keberdayaan masyarakat.

Pasal 4

LPM dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 mempunyai


fungsi :
a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;
b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam
kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
d. penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil
pembangunan secara partisipatif;
e. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya
gotong royong masyarakat; dan
f. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam serta
keserasian lingkungan hidup.

BAB III

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN LPM

Bagian Pertama
PEMBENTUKAN LPM

Pasal 5

(1) LPM dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat.


(2) LPM dapat dibentuk atas prakarsa masyarakat dan/atau atas prakarsa
masyarakat yang difasilitasi Pemerintah Kampung/kelurahan melalui
musyawarah dan mufakat.
(3) Musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud ayat (2) dihadiri oleh
perwakilan masing-masing RT terdiri dari kalangan tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda sesuai kondisi masyarakat.

Pasal 6

(1) Pembentukan LPM Kampung sebagaimana dimaksud pasal 5 ayat (2) ditetapkan
dalam Peraturan Kampung dengan berpedoman pada Peraturan Daerah dan
peraturan pelaksanaannya.
(2) Pembentukan LPM Kelurahan sebagaimana dimaksud pasal 5 ayat (2)
ditetapkan dalam Keputusan Bupati dengan berpedoman pada Peraturan Daerah
dan peraturan pelaksanaannya.

-5-

Bagian Kedua
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 7

(1) Susunan Organisasi LPM Kampung/Kelurahan terdiri dari :


a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Bendahara, dan;
e. Ketua Bidang atau Ketua Seksi.
(2) Bidang atau Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak-banyaknya
adalah:
a. Agama;
b. Pendidikan dan Kebudayaan;
c. Keamanan, ketentraman dan ketertiban;
d. Pembangunan dan Lingkungan hidup;
e. Pemberdayaan Ekonomi, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
f. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.
g. Pemuda , olah raga dan peranan wanita;
h. Kependudukan, Pemberdayaan Keluarga dan KB.
(3) Jumlah bidang atau seksi sebagaimana dimaksud ayat (2) disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat masing-masing Kampung/Kelurahan yang
ditetapkan dalam Peraturan Kampung/Keputusan Bupati.

Bagian Ketiga
KEPENGURUSAN LPM

Paragraf 1
PENENTUAN PENGURUS

Pasal 8

Kepengurusan LPM terdiri dari berbagai unsur yang mewakili masyarakat.

Pasal 9

(1) Masa bhakti kepengurusan LPM Kampung ditetapkan 5 (lima) tahun sejak
ditetapkan dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
(2) Masa bhakti kepengurusan LPM Kelurahan ditetapkan 3 (tiga) tahun sejak
ditetapkan dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
Pasal 10

(3) Kepengurusan LPM dipilih berdasarkan musyawarah dan mufakat dari anggota
masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam
pemberdayaan masyarakat.

-6-

(4) Kepengurusan LPM tidak boleh rangkap jabatan pada Pemerintahan


Kampung/Kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

Paragraf 2
SYARAT-SYARAT

Pasal 11

Untuk dapat menjadi pengurus LPM harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. warga negara Republik Indonesia;
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. berdomisili di Kampung/Kelurahan setempat sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun berturut-turut tanpa terputus dan terdaftar dalam Kartu Keluarga serta
mempunyai Kartu Tanda Penduduk setempat;
e. berusia paling rendah 21 (dua puluh satu) tahun atau pernah nikah;
f. berkelakuan baik, jujur dan adil;
g. sehat jasmani dan rohani;
h. mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam pemberdayaan
masyarakat; dan
i. dipilih secara musyawarah dan mufakat.

BAB IV

MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS LPM

Bagian Pertama
TAHAPAN MUSYAWARAH PEMILIHAN

Pasal 12

(1) Tahapan musyawarah pemilihan LPM terdiri dari:


a. Persiapan
b. Pelaksanaan Musyawarah Pemilihan
c. Pelaporan
(2) Tahap persiapan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a terdiri dari kegiatan
sosialisasi, pembentukan panitia musyawarah pemilihan, dan persiapan
pemilihan.
(3) Tahap pelaksanaan musyawarah pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1)
huruf b dengan susunan acara :
a. Pembukaan;
b. Pengumuman daftar hadir dan pengesahan peserta musyawarah pemilihan;
c. Pembuatan dan penjelasan tata cara musyawarah pemilihan;
d. Pembentukan dan penyampaian susunan Panitia Musyawarah Pemilihan;

-7-

e. Pelaksanaan musyawarah pemilihan dipimpin oleh Ketua Panitia


Musyawarah Pemilihan;
f. Pengumuman hasil musyawarah dan penanda tanganan Berita Acara;
g. Penutup;
(4) Tahap pelaporan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c terdiri dari Berita
Acara Musyawarah Pemilihan LPM dan daftar hadir peserta musyawarah.
(5) Pelaporan sebagaimana ayat (4) disampaikan kepada Kepala Kampung/Lurah
dengan tembusan Camat.

Bagian Kedua
PANITIA MUSYAWARAH PEMILIHAN

Pasal 13

(1) Pengurus LPM dipilih oleh masyarakat melalui musyawarah dan mufakat yang
dilakukan oleh Panitia Musyawarah Pemilihan.
(2) Panitia Musyawarah Pemilihan Pengurus LPM dibentuk melalui musyawarah
dan mufakat yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat yang difasilitasi oleh
Pemerintah Kampung/Lurah.
(3) Panitia Musyawarah Pemilihan Pengurus LPM terdiri dari :
a. Ketua yang dipilih dari anggota masyarakat setempat;
b. Sekretaris yang dipilih dari anggota masyarakat setempat atau dapat dipilih
dari Perangkat Kampung/Perangkat Kelurahan;
c. Beberapa orang anggota sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan oleh
Ketua atau sesuai hasil musyawarah bilamana dipandang perlu.
(4) Tugas Panitia Musyawarah Pemilihan Pengurus LPM adalah:
a. Menerima nama-nama calon pengurus yang diusulkan oleh RT atau
perwakilan masyarakat sesuai dengan kondisi masyarakat dan hasil
musyawarah;
b. Melaksanakan musyawarah pemilihan pengurus;
c. Membuat Berita Acara Hasil Musyawarah Pemilihan;
d. Mengumumkan hasil susunan pengurus;
e. Melaporkan hasil musyawarah pemilihan.

Bagian Ketiga
TATA TERTIB MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS LPM
Pasal 14

(1) Musyawarah pemilihan dilaksanakan pada tempat dan waktu sebagaimana


ditentukan dalam undangan/pemberitahuan.
(2) Setiap peserta musyawarah pemilihan LPM harus mengisi daftar hadir yang
telah disediakan dan apabila akan meninggalkan ruangan musyawarah harus
meminta izin dahulu kepada panitia.
(3) Bilamana terjadi perbedaan pendapat antar peserta musyawarah, maka
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat yang difasilitasi ketua
panitia.

-8-

Bagian Keempat
MUSYAWARAH PEMILIHAN

Pasal 15

(1) Pemilihan Pengurus LPM diselenggarakan oleh Panitia Musyawarah


Pemilihan.
(2) Pengurus LPM dipilih dalam musyawarah dan mufakat masyarakat secara
demokratis yang diikuti oleh perwakilan setiap RT termasuk perwakilan dari
unsur pemuda, perwakilan dari unsur perempuan, perwakilan tokoh
masyarakat, tokoh agama sesuai dengan keputusan panitia musyawarah
pemilihan.
(3) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya lebih dari separuh jumlah yang diundang.
(4) Apabila pada waktu dibuka musyawarah pemilihan LPM peserta tidak
memenuhi kuorum maka musyawarah ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam.
(5) Apabila dengan penundaan waktu tersebut belum juga memenuhi kuorum,
maka musyawarah tetap dilaksanakan dan segala keputusannya dinyatakan
sah.
(6) Calon Pengurus LPM diajukan berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat
atau pemilihan dari masing-masing RT atau dengan cara lain sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat, yang jumlahnya ditentukan oleh
Panitia Musyawarah Pemilihan sesuai dengan kebutuhan.
(7) Musyawarah pemilihan Pengurus LPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menetapkan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan/ atau bidang/
seksi sesuai kondisi masyarakat setempat serta hasil penetapan Panitia
Musyawarah Pemilihan.
(8) Susunan pengurus hasil musyawarah pemilihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) ditetapkan dengan Berita Acara Hasil Musyawarah Pemilihan yang
dibuat sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan ini, ditandatangani
oleh Panitia Musyawarah Pemilihan dan diketahui Kepala Kampung/Lurah
serta dilampiri dengan:
a. Daftar hadir peserta;
b. Susunan pengurus hasil musyawarah pemilihan.
BAB V

PENETAPAN PENGURUS

Pasal 16

(1) Susunan Pengurus LPM hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana


dimaksud pasal 15 ayat (8) ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Kampung/Lurah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan ini.
(2) Keputusan Kepala Kampung/Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada Bupati Berau melalui Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Kampung dengan tembusan Camat

-9-

BAB VI

PERGANTIAN ANTAR WAKTU PENGURUS LPM

Pasal 17

Pergantian Pengurus LPM sebelum habis masa bhaktinya atau Pergantian Antar
Waktu (PAW) Pengurus LPM disebabkan karena :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Pindah tempat tinggal keluar wilayah Kampung/Kelurahan;
d. Berhalangan tetap dan tidak dapat melaksanakan tugas;
e. Melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku atau norma-norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat setempat sehingga menjatuhkan citra dan
wibawa LPM.

Pasal 18

(1) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus LPM sebagaimana dimaksud Pasal
17 ditetapkan dalam musyawarah pengurus LPM.
(2) Musyawarah dalam rangka penyusunan Pergantian Antar Waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dinyatakan sah dan dapat menetapkan suatu
keputusan apabila dihadiri oleh :
a. Kepala Kampung/Lurah.
b. Pengurus LPM.
(3) Pergantian Antar Waktu Pengurus LPM yang disebabkan oleh hal-hal yang
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau norma-norma
kehidupan masyarakat ditetapkan melalui musyawarah Pengurus LPM
sebagaimana dimaksud pasal 17 huruf e dengan melibatkan Kepala
Kampung/Lurah dan seluruh Ketua RT di wilayah kerja setempat untuk :
a. Mengevaluasi, menentukan bersalah atau tidaknya, memberhentikan dan
mengganti Pengurus LPM yang dianggap melanggar tersebut;
b. Apabila hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada huruf a
menyepakati bahwa Pengurus LPM terbukti melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau norma-norma
kehidupan masyarakat, maka dapat diberhentikan dengan Keputusan
Kepala Kampung/Lurah dan selanjutnya dapat dilakukan pergantian antar
waktu Pengurus LPM yang bersangkutan.
(4) Daftar Pengurus LPM Pergantian Antar Waktu hasil musyawarah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tersebut diatas ditetapkan dengan Berita
Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus LPM dengan format
sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan ini yang ditandatangani
oleh Pimpinan Musyawarah dan diketahui oleh Kepala Kampung/Lurah serta
dilampiri dengan:
a. Daftar hadir peserta musyawarah;
b. Susunan Pengurus LPM Pergantian Antar Waktu.

- 10 -

(5) Hasil musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus LPM sebagaimana ayat (4)
tersebut diatas dilaporkan kepada Kepala Kampung/Lurah.

Pasal 19

(1) Susunan Pengurus LPM Pergantian Antar Waktu hasil musyawarah


sebagaimana dimaksud pasal 18 ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Kampung/Lurah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Peraturan ini.
(2) Keputusan Kepala Kampung/Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati Berau melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintahan Kampung dengan tembusan Camat.

BAB VII

MUSYAWARAH LPM

Pasal 20

(1) Musyawarah LPM merupakan wadah musyawarah dalam rangka pelaksanaan


tugas pokok dan fungsi LPM.
(2) Musyawarah Pengurus LPM dinyatakan sah dan dapat menetapkan suatu
keputusan apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah pengurus.
(3) Musyawarah LPM sekurang-kurangnya dihadiri oleh pengurus LPM, unsur RT,
unsur perempuan, unsur pemuda dan dinyatakan sah serta dapat menetapkan
suatu keputusan apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah undangan.

BAB VIII

HUBUNGAN KERJA KELEMBAGAAN

Bagian Pertama
HUBUNGAN LPM DENGAN KAMPUNG/KELURAHAN

Pasal 21
(1) LPM dan Pemerintah Kampung/Kelurahan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat serta bekerja sama dalam menggerakkan swadaya
gotong-royong, partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
partisipatif dan berkelanjutan.
(2) Hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
diimplementasikan dengan:
a. Saling memberikan informasi yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta mengenai mekanisme
dan permasalahan pelayanan masyarakat;
b. Kerjasama yang bersifat saling konsultasi secara intensif sebagai bahan
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan dalam pembangunan;
c. Dalam musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Kampung/
Kelurahan, LPM berkedudukan sebagai inisiator dan koordinator, sementara
Kampung/Kelurahan berkedudukan sebagai fasilitator;

- 11 -

d. Kampung/Kelurahan dapat memfasilitasi LPM berupa penyusunan pedoman,


supervisi dan mengembangkan kemampuan sumberdaya kelembagaan
sesuai ketentuan yang berlaku;
e. Mengutamakan musyawarah dan kesetaraan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi.

Bagian Kedua
HUBUNGAN LPM DENGAN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN TINGKAT KAMPUNG/KELURAHAN

Pasal 22

(1) Hubungan LPM dengan RT dan lembaga kemasyarakatan lainnya


di Kampung/Kelurahan bersifat konsultatif dan kerjasama yang saling
menguntungkan.
(2) Hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diimplementasikan
dalam hal:
a. LPM menjadi sumber informasi berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian pembangunan;
b. Kerjasama bersifat saling konsultasi dalam penyusunan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan secara sinkron dan terpadu antar lembaga
kemasyarakatan di tingkat Kampung/Kelurahan;
c. Mengutamakan musyawarah dan kesetaraan dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi;
d. LPM dapat memberikan masukan, arahan dan pertimbangan kepada
lembaga atau organisasi sosial kemasyarakatan di tingkat
Kampung/Kelurahan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan.
BAB IX

KELENGKAPAN KETUGASAN

Pasal 23

Kelengkapan dalam pelaksanaan tugas LPM yang meliputi papan nama, kop surat,
serta stempel adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan ini.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Dengan berlakunya Peraturan ini maka Keputusan Bupati Berau Nomor 292
Tahun 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun
2001 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Kampung dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.

- 12 -

Pasal 25

Peraturan ini berlaku mulai tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabuapten Berau.

Ditetapkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 3


LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BERAU
NOMOR : 3 TAHUN 2012
TANGGAL : 24 JANUARI 2012
TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG
DAN KELURAHAN

BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS


LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
KAMPUNG/KELURAHAN …………………. KECAMATAN …………………..
MASA BHAKTI ………………….
Pada hari ini ……………. tanggal …..… bulan ……………….… tahun ………, bertempat di
…………………………………. telah diadakan musyawarah pemilihan pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kampung/Kelurahan............................................Kecamatan
……………………….. Masa Bhakti ………..…
Musyawarah dihadiri oleh..................orang sebagaimana daftar hadir terlampir.
Dalam musyawarah tersebut telah diambil keputusan dan menetapkan Susunan Pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kampung/Kelurahan.......................................Kecamatan
……………………… Masa Bhakti ……..…
sebagai berikut:
1. Ketua :
2. Wakil Ketua :
3. Sekretaris :
4. Bendahara :
5. Bidang/ Skesi :
6. dst
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Panitia Musyawarah Pemilihan Pengurus


Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Sekretaris Ketua

Anggota Anggota

Anggota Anggota

Mengetahui
Kepala Kampung/Lurah ……..……
Ditetapkan di Tanjung Redeb
pada tanggal, 24 Januari 2012

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 3


LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BERAU
NOMOR : 3 TAHUN 2012
TANGGAL : 24 JANUARI 2012
TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG
DAN KELURAHAN

a. Contoh Format Keputusan :

KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG/LURAH ………….…

NOMOR ……………………

TENTANG

PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS


LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
KAMPUNG/KELURAHAN ….………….. KECAMATAN ………………
MASA BHAKTI …………..…

KEPALA KAMPUNG / LURAH………………

Membaca : Berita Acara Hasil Musyawarah Pemilihan Pengurus Lembaga


Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kampung / Kelurahan ..……………..
Kecamatan ………………….. Masa Bhakti ………………….
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 16 ayat 1 Peraturan Bupati Berau Nomor … Tahun
2011 tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di
Kampung dan Kelurahan maka perlu adanya pengesahan Susunan Pengurus
LPM oleh Kepala Kampung/Lurah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan


Keputusan Kepala Kampung/Lurah.
Mengingat : 1....................................;
2. ……………………….;
3. dan seterusnya ……;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Susunan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),


Kampung/Kelurahan ………….… Kecamatan ……………….… Masa Bhakti
……………………….… sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;

KEDUA : Pengurus LPM sebagaimana dimaksud diktum KESATU Keputusan ini dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi harus berpedoman pada ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku ;

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan dilakukan aperbaikan
sebagiamana mestinya

Ditetapkan di ……………………..
Pada Tanggal, ………………………………

KEPALA KAMPUNG/LURAH.......................,

NAMA TANPA GELAR

Tembusan disampaikan kepada :


Yth. 1. Bupati Berau di Tanjung Redeb.
2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kab. Berau di
Tanjung Redeb.
- 15 -

3. Camat ………………di ………………..


4. Ketua Badan Permusyawaratan Kampung ………………..di ……………
5. Yang bersangkutan.
6. Arsip

b. Contoh Format Lampiran Keputusan :

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG/LURAH


NOMOR : TAHUN ……..
TANGGAL : …….
TENTANG : PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
KAMPUNG/KELURAHAN ….………….. KECAMATAN
……………MASA BHAKTI …………..…

SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)


KAMPUNG/KELURAHAN ……………… KECAMATAN ………………
MASA BHAKTI ……………………

No Nama Jabatan Jenis Pendidikan Pekerjaan Alamat


Kelamin

1.

2.

3.

4.

5.

Dst
KEPALA KAMPUNG/LURAH……

Ditetapkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 3


LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BERAU
NOMOR : 3 TAHUN 2012
TANGGAL : 24 JANUARI 2012
TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG
DAN KELURAHAN

BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW)


PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
KAMPUNG/KELURAHAN………..... KECAMATAN …………..MASA BHAKTI …...

Pada hari ini ... ………. tanggal ….... bulan ……….... tahun ……..., bertempat di...........................telah
diadakan musyawarah Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Kampung/ Kelurahan …………………….. Kecamatan................................Masa
Bhakti …….....
Musyawarah dihadiri oleh...........orang sebagaimana daftar hadir terlampir.
Dalam musyawarah tersebut telah diambil keputusan dan menetapkan Susunan Pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Antar Waktu Kampung/Kelurahan..........................sebagai berikut :

Pengurus Lama Pengganti Antar Waktu


No Ket
Nama Jabatan Nama Jabatan
1.
2.
3.
dst

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Pimpinan Musyawarah


Kepala Kampung/Lurah……
Ditetapkan di Tanjung Redeb
pada tanggal, 24 Januari 2012

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 3


LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BERAU
NOMOR : 3 TAHUN 2012
TANGGAL : 24 JANUARI 2012
TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG
DAN KELURAHAN

a. Contoh Format Keputusan :

KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG/LURAH ………….…


NOMOR : ……………………
TENTANG
PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN
PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
ANTAR WAKTU
KAMPUNG/KELURAHAN...................KECAMATAN …
MASA BHAKTI ……….
KEPALA KAMPUNG/LURAH......................,
Membaca : Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kampung/Kelurahan........................Kecamatan
…………… Masa Bhakti...............;
Menimbang : a. berdasarkan Pasal 17 Peraturan Bupati Berau Nomor … Tahun 2011
tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
di Kampung dan Kelurahan, pengurus LPM dapat diganti antar waktu;

b. bahwa Saudara ……………... dipandang memenuhi syarat untuk diangkat


sebagai...................Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Antar Waktu
Kampung/Kelurahan ………..………..., menggantikan Saudara......................;

c. bahwa perlu menetapkan Pemberhentian Saudara.........................sebagai


………….... Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Kampung/Kelurahan……………………... dan Pengangkatan ………….....
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Antar Waktu
Kampung/Kelurahan……….... atas nama............................dengan Keputusan
Kepala Kampung/Lurah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, huruf b, dan huruf c
tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung/Lurah.
Mengingat : 1. ……………………………;
2. ……………………………;
3. Dan seterusnya.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Pemberhentian dengan hormat Saudara.............................sebagai


…………………. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Kampung/Kelurahan…………….... Kecamatan ................... Masa Bhakti......;

KEDUA : Menetapkan Pengangkatan...........................Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


(LPM) Kampung/Kelurahan……………....... Antar Waktu atas nama Saudara
………………………..... ;

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan dilakukan aperbaikan
sebagiamana mestinya

Ditetapkan di ………………………..
Pada tanggal ……………………….

KEPALA KAMPUNG/LURAH ………..

- 18 -

Tembusan disampaikan kepada :


Yth. 1. Bupati Berau di Tanjung Redeb.
2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kab. Berau di
Tanjung Redeb.
3. Camat ………………di ………………..
4. Ketua Badan Permusyawaratan Kampung ………………..di ……………
5. Yang bersangkutan.
6. Arsip

b. Contoh Format Lampiran Keputusan :

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG/KELURAHAN


NOMOR : TAHUN ………….
TANGGAL : ……………
TENTANG : PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN PENGURUS
LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) ANTAR
WAKTU KAMPUNG/KELURAHAN...................KECAMATAN …
MASA BHAKTI ……….

SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)


ANTAR WAKTU KAMPUNG/KELURAHAN…………… KECAMATAN ………………
MASA BHAKTI ……………………

Jenis
No Nama Jabatan Pendidikan Pekerjaan Alamat
Kelamin
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
KEPALA KAMPUNG/LURAH ………

Ditetapkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 3

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BERAU


NOMOR : 3 TAHUN 2012
TANGGAL : 24 JANUARI 2012
TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG
DAN KELURAHAN

PEDOMAN PAPAN NAMA, KOP SURAT DAN STEMPEL LPM

I. PAPAN NAMA LPM

A. Dibuat dari Papan Kayu/ sejenis berkerangka kayu berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran :
1. Panjang : 80 Cm
2. Lebar : 60 Cm
B. Warna dasar putih.
C. Berisikan tulisan dengan huruf balok berwarna hitam :
1. Logo LPM di sebelah kanan.

2. Bagian untuk tulisan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

3. Bagian untuk nama Kampung/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Berau.


D. Dipasang di halaman kantor LPM Kampung/Kelurahan pada sebuah tiang dengan cat hitam
setinggi 150 Cm, kecuali apabila tidak memungkinkan dipasang dengan cara ini dapat
ditempatkan pada dinding kantor yang mudah dibaca oleh umum.

E. Contoh papan nama LPM :


1. Papan Nama LPM Kampung
LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KAMPUNG TELUK SUMBANG


KECAMATAN BIDUK-BIDUK KABUPATEN BERAU
Sekretariat : Jl. ………………….. No…….……………

2. Papan Nama Kelurahan

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KELURAHAN GAYAM
KECAMATAN TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU
Sekretariat : Jl. ………………….. No…….……………

- 20 -

II. KOP Surat LPM Kampung/Kelurahan

A. Kop Surat LPM Kampung/Kelurahan ditulis pada kiri atas dari kertas surat dengan contoh
sebagai berikut :

1. Contoh Kop Surat LPM Kampung

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


KAMPUNG MARATUA TELUK ALULU
KECAMATAN MARATUA KABUPATEN BERAU
Sekretariat : Jl. ………………….. No…….……………

2. Contoh Kop Surat LPM Kelurahan

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


KELURAHAN SAMBALIUNG
KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU
Sekretariat : Jl. ………………….. No…….……………

B. Penggunaan
Kop surat LPM Kampung/Kelurahan digunakan dalam administrasi surat menyurat yang
dikeluarkan oleh LPM Kampung/Kelurahan.

III. Stempel

A. Bentuk Stempel LPM


Bentuk stempel adalah lingkaran dengan kotak empat persegi panjang ditengahnya dan
diberi bintang pada ujungnya .

B. Ukuran
1. Diameter lingkaran luar : 3,5 Cm
2. Diameter lingkaran dalam : 3,0 Cm
3. Lebar kotak persegi panjang : 0,7 Cm.

C. Tulisan
Tulisan pada setengah lingkaran atas “Lembaga Pemberdayaan Masyarakat”, sedangkan
tulisan pada setengah lingkaran bawah “ Nama Kecamatan dan Kabupaten Berau”.
Untuk tulisan persegi panjang ditengah lingkaran “ Nama Kampung/Kelurahan” serta
diberi tanda 2 (dua) buah bintang yang dicantumkan pada kedua ujung tulisan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat.

- 21 -

D. Contoh stempel LPM


1. Contoh Stempel LPM Kampung

2. Contoh Stempel LPM Kelurahan


E. Tinta dan letak
Stempel LPM Kampung/Kelurahan menggunakan tinta berwarna biru dan dibubuhkan pada
bagian kiri dari tanda tangan ketua/sekretaris LPM.

Ditetapkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb


pada tanggal, 24 Januari 2012

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 3

Anda mungkin juga menyukai