Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Bioteknologi Konservasi

Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari manfaat makhluk hidup,


sedangkan konservasi merupakan perlindungan, pemeliharaan,
pemanfaatan yang berkelanjutan, restorasi dan penguatan lingkungan
alam.

Bioteknologi konservasi merupaakan . Teknik pendaya gunaan organisme


hidup untuk membuat, memodifikasi, meningkatkan atau memperbaiki sifat
makhluk hidup serta mengembangkan Mikroorganisme dalam upaya
penggunaan pengelolaan sumber daya alam hayati.

Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yakni bioteknologi


konvensional dan bioteknologi modern . Berikut ini akan dijelaskan
beberapa perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern.

Dalam bioteknologi konservasi, biasanya hanya memanfaatkan


mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dalam memproduksi alkohol,
asam asetat, gula, atau bahan makanan lainnya seperti kecap, tahu, dan
tempe.

Bioteknologi konservasi ruang lingkupnya sangat terbatas pada peran


mikroorganisme dengan menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil.
Dalam proses pembuatannya pun seringkali menggunakan peralatan
sederhana. Pembahasan mengenai peran mikroorganisme dalam
bioteknologi juga bisa dibaca pada buku Bioteknologi Pemanfaatan
Mikroorganisme.
Penerapan bioteknologi konservasi mencakup beberapa aspek kehidupan,
salah satunya yaitu pada bidang pengolahan pangan. Bahan pangan yang
mengalami proses bioteknologi akan menjadi bahan pangan yang lebih
berkualitas, lebih tahan lama, lebih segar, dan meningkatkan nilai tambah
bahan pangan, yang tentu saja berpeluang besar untuk meningkatkan nilai
jual bahan pangan tersebut.

. Adapun ciri-ciri bioteknologi konservasi adalah sebagai berikut :

a. Dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip ilmiah


b. Dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang diwariskan
masyarakat secara turun-temurun

c. P ada umumnya, belum dapat diproduksi secara massal karena


produknya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
saja

Sembiring, L., Nastiti, S. J., & Suharni, T. T. (1999). Mikro


biologi umum. Yogyakarta: UGM.
Sunarlim, N. & Sutrisno. (2003). Perkembangan Peneli-
tian Bioteknologi Pertanian di Indonesia. Buletin
Agrobio. Vol. 6 No. 1, 1-7.

Anda mungkin juga menyukai