Anda di halaman 1dari 5

Al-Qur'an dan perkembangan sains sebetulnya memang selalu berjalan seiring bukan

berlawanan. Berikut empat poin penjelasan lebih lanjut tentang penciptaan langit dan bumi.

1. Terkait teori Big Bang

Setelah ledakan, terjadi proses evolusi bintang hingga terbentuk matahari beserta tata
planet termasuk bumi. Peristiwa ledakan yang terjadi pada masa itu disebut t=0 yang
menjadi awal perhitungan waktu dan menghasilkan hidrogen. Dalam proses evolusi bintang,
hidrogen mengalami reaksi nuklir menghasilkan helium dan membentuk unsur lain dalam
semesta.

Menurut Prof Thomas, berbagai ayat penciptaan langit dan bumi dijelaskan teori Big Bang
menurut perkembangan ilmu saat ini. Karena itu, kelak bisa saja muncul teori baru yang juga
bisa menjelaskan ayat tersebut.

Diciptakan dalam enam hari atau enam tahap?

Teori Big Bang menyebutkan 6 tahap penciptaan langit dan bumi yang juga disebutkan
dalam Al-Qur'an. Kitab ini menjelaskannya dalam ayat yang mengandung kata fi sittati
ayyam atau dalam enam hari. Ukuran lamanya masa yang disebut sebagai hari atau ayyam
tidak dirinci dalam Al-Qur'an.

"Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa. Namun berdasarkan kronologi evolusi
alam yang dipandu Al-Qur'an surat Fussilat ayat 9-12 dan An-Nazi'at ayat 27-32, saya
menafsirkan enam masa adalah tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya
manusia. Lamanya tiap masa tidak merupakan fokus perhatian," kata Prof Thomas.

Bagaimana awal dari enam masa penciptaan langit dan bumi?

Masa awal adalah ledakan dilanjutkan pembentukan bintang-bintang yang dalam bahasa Al-
Qur'an disebut penyempurnaan langit. Debu dan gas antar bintang yang dalam surat
Fussilat ayat 11 disebut dukhan menjadi makin padat. Bila panas yang dihasilkan inti telah
cukup memantik reaksi fusi nuklir, maka bintang akan bersinar. Suatu saat bintang akan
meledak dan unsurnya menjadi penyusun benda langit selanjutnya.

Menurut Prof Thomas, dua masa itu adalah penciptaan langit yang kadang disebut sebelum
atau setelah bumi karena prosesnya terus berlanjut. Dalam bahasa Al-Qura'an tentang teori
Big Bang, pengembangan alam, dan pembentukan bintang disebutkan sebagai "Dia
meninggikan bangunannya (langit) lalu menyempurnakannya" pada surat An-Nazi'at ayat
28.

4. Bagaimana tahap akhir penciptaan langit dan bumi?

Tahap kelima adalah munculnya air dan tumbuhan dalam Al-Qur'an surat An-Nazi'at ayat
31. Sementara tahap keenam adalah proses geologi yang mulai stabil dengan munculnya
gunung, binatang, dan manusia dalam surat yang sama ayat 32-33.

Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar dua miliar tahun lalu menyebabkan
atmosfer mulai terisi oksigen bebas. Menurut Prof Thomas tersedianya air, oksigen,
tumbuhan, dan kelak hewan pada itulah yang agaknya dimaksud dalam Al-Qur'an surat
Fussilat ayat 10.
2. Planetisimal

Pada awal abad ke-20, seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton beserta
ahli geologi Thomas C. Chamberlain menyatakan pendapat bahwa tata surya
berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal.

Bahan padat tersebut mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu tinggi. Kemudian,
gabungan dari bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet,
sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk
Matahari.Teori bintang kembar

Sejarah Teori Bintang Kembar


Teori bintang kembar pertama kali dikemukakan pada tahun 1930 oleh ahli
astronomi berkebangsaan Inggris yaitu Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Lyttleton,
tata surya terbentuk dari dua buah bintang yang kemudian salah satunya hancur dan
membentuk menjadi planet. Sedangkan, bintang yang tidak meledak dikenal dengan
nama Matahari.

 Home
 Sekolah
 Perguruan Tinggi
 Beasiswa
 Edutainment
 Seleksi Masuk PT
 Detikpedia
 Foto
 Video
 Infografis
 Indeks


o

o
o


detikEduDetikPedia

Sejarah Teori Bintang Kembar


Teori bintang kembar pertama kali dikemukakan pada tahun 1930 oleh ahli
astronomi berkebangsaan Inggris yaitu Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Lyttleton,
tata surya terbentuk dari dua buah bintang yang kemudian salah satunya hancur dan
membentuk menjadi planet. Sedangkan, bintang yang tidak meledak dikenal dengan
nama Matahari.

Adanya dasar pernyataan ini karena telah dilakukan penelitian terhadap tata surya
lain, ternyata ditemukan bahwa ada tata surya yang memiliki bintang kembar. Oleh
sebab itu, Lyttleton menyatakan bahwa tata surya ini terbentuk dari proses
meledaknya bintang kembar.

Mengutip dari Modul Geografi Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan, pada awalnya di tata surya ada dua buah bintang kembar, yaitu
Matahari dan kembarannya.

Kembaran Matahari tersebut kemudian meledak hingga menjadi serpihan-serpihan


kecil dan debu. Kemudian, debu-debu tersebut membentuk menjadi planet dan
serpihan batuan yang membentuk jalur asteroid.

Teori Pasang Surut


Pada tahun 1917, astronom Jeans dan Jeffreys menyatakan pendapat bahwa tata
surya pada awalnya hanya terdiri dari Matahari tanpa memiliki anggota. Planet-
planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari Matahari yang
tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat
Matahari.

Anda mungkin juga menyukai