Anda di halaman 1dari 8

Merantau

Babak 1

Putri               : Pada suatu hari hiduplah seorang laki-laki yang menganjak dewasa. Dia

adalah seorang lelaki yang  terkena dampak pergaulan bebas dan dia sangat

sulit untuk diatur. Hingga suatu hari dia di usir oleh ibunya karena sikapnya

yang membuat ibunya kecewa.

Yeheskiel        : (pulang dengan keadaan mabuk sambil mengetuk pintu)

Sherly : (dengan muka marah ibu pun membukakan pintu) “Dari mana aja kamu?”

Yeheskiel           : (dengan ke adaan mabuk) “kepo lu bu udah, awas gua pengen tidur!”

Sherly                : (menegur robby) “di tanya malah ngelawan, dasar anak enggak tau diri!”

Narasi       : ketika robby terbangun dari tempat tidurnya dan menuju keruang tamu diapun

terkejut  saat melihat koper yang berisi pakaian dan barang-barangnya.

Yeheskiel            : (dengan  perasaan terkejut) “bu, kenapa barang dan pakaian ku ada diluar?”

Sherly              : (dengan muka yang marah) “kamu ibu usir dari rumah ini! ”

Yeheskiel            : (dengan muka heran) “kenapa bu?”

Sherly                 : “ibu itu malu punya anak kayak kamu, kamu tau nggak kamu itu sering di

jadikan bahan omongan tetangga gara-gara kamu itu sering kelayapan udah

pulangnya malam dan kamu juga sulit diatur sama ibu. Makannya, sekarang

kamu ibu usir dari rumah ini!”

Yeheskiel           : (dengan muka yang sedih) “tapi bu…”

Sherly                : “enggak usah pakai tapi-tapi. Sekarang Cepat,  kamu pergi dari rumah ini!!!”

(sambil berteriak)
Babak 2

Narasi   : Robby pun pergi dari rumahnya dan robby berpikir untuk tinggal di rumah

tantenya. Sesampainya di sana tantenya pun mengizinkan robby untuk tinggal

di rumah tantenya.

Yeheskiel            : “Assalamu’alaikum” (sambil mengetuk pintu)

Ribka                  : “Wa’alaikumsalam” (sambil membuka pintu) “ini siapa?”

Yeheskiel            : “ini robby tan, ponakan tante”

Ribka             : “oh, ini robby?”

Yeheskiel        : “iya ini robby emang tante kira aku apaan”

Ribka             : “kirain siapa. oh iya kamu ngapain kesini?” (tanya tante dengan herannya)

Yeheskiel  : “aku diusir dari rumah tan…”

Ribka           : “kamu diusir?!”

Yeheskiel      : “iya aku di usir dari rumah sama ibu”

Ribka               : “emangnya kenapa?”

Yeheskiel    : “gara-gara aku bandel karna aku suka pulang malem”

Ribka              : “oh yaudah masuk istirahat dulu”

 
Babak 3

Narasi         : Robby pun beristirahat di rumah tantenya dan keesokan harinya saat dia

berjalan-jalan di sekitar rumah tantenya dia pun melihat seseorang yang

sedang latihan bela diri.

Yeheskiel  : (dengan penasaran dia pun menghampiri seorang Bapak Pengajar itu)

“sedang apa bapak disini?”

Ratu                : “sedang latihan nak”

Yeheskiel      : “latihan apa pak?”

Ratu : “latihan bela diri pencak silat nak”

Yeheskiel            : “saya boleh ikut latihan ini ngga pak?”

Ratu : “boleh saja kenapa tidak”

Yeheskiel : “beneran pak?”

Ratu : “beneran, kalo kamu mau latihan sekarang kamu harus pakai kaos putih sama

celana training”

Yeheskiel : “siap pak”

Narasi   : Robby pun balik ke rumah tantenya untuk mengganti pakaiannya dan

langsung pergi ke Bapak Pengajar tadi

Yeheskiel         : “Pak, saya sudah boleh mulai latihannya pak?”

Ratu : “Ya boleh nak…”


Babak 4

Narasi : Kemudian robby mulai berlatih bela diri silat dengan Bapak Pengajar tadi.

Sudah 5 bulan robby belajar bela diri silat dengan Bapak Pengajar tersebut

dan sekarang ia sudah mulai terlihat mahir. Setelah ia 5 bulan dirumah

tantenya ternyata adiknya rifkha selama ini mencari kakaknya robby. Saat

diperjalanan menuju rumah tantenya dia di ganggu oleh 2 preman.

Ratu                  : “Aduh, nih kakak ngeselin banget sih. Aku udah nyari kerumah temen

temennya tapi dia gak ada. Giliran ke rumah tante dia malah ngelayap”

Syahrul      : (mencegat rifkha) “neng, mau kemana neng?”

Ratu             : “apaan sih!”

Timotius      : (menarik tangan rifkha) “ayo lu ikut gua!”

Ratu                   : “gak mau.. Tolong!! Tolong!!”

Narasi            : kemudian preman 1 mengikat tangan rifkha dan preman2 menodong rifkha

dengan pisau. Kemudian dari kejauhan robby melihat seseorang yang di

ganggu oleh preman seketika ia lari dan menolongnya

Yeheskiel : (berlari menghampiri suara teriakan perempuan tersebut) “Apa apaan ini?

Beraninya sama perempuan. Lawan gua sini!”

Ratu                   : (terkejut ketika mengetahui bahwa laki laki itu adalah kakaknya robby)

“Kakak? Akhirnya gua bisa ketemu sama lu kak. Kak tolongin gua kak…”

Yeheskiel : “Rifkha? Buruan lari! Tenang gua yang melawan preman jelek ini!”

Syahrul   : “ Apa kata lu? Lu berani lawan gua? ”

Timotius : “ Belom tau dia kalo kita ini siapa… Jangan macem macem lu sama kita!”

Yeheskiel : “Berani, siapa takut? Ayo maju sini lu”


Narasi            : Robby pun melawan kedua preman tersebut demi keselamatan adiknya.

Kemudian preman itu terkalahkan oleh robby. Lalu adiknya langsung dibawa

ke rumah tantenya.

Babak 5

Yeheskiel         : “Lu gapapa kan?”

Ratu                   : “Gak kok…”

Ribka                  : “Robby, ini siapa?”

Ratu                 : “eh tante, ini rifkha tante. Aku kesini mau jemput kakak.”

Yeheskiel            :  (memotong pembicaraan tante dengan rifkha) “Apa?! Lu kesini mau jemput

gua? Buat apa? Ibu kan udah ngusir gua. Jadi percuma kalo gua pulang.”

Ratu                  : “tapi kak, lu gak tau. Semenjak lu pergi ibu ngerasa bersalah banget. Kata ibu

dia nyesel udah ngusir lu dan seharusnya dia ngedidik lu bukannya ngusir lu.”

Ribka                : “Iya by, mendingan kamu pulang minta maaf sama ibu kamu karena sikap

kamu yang selama ini bikin ibu kamu kecewa.”

Yeheskiel           : “Gak mau tan. Percuma aja kalo aku pulang ibu masih benci sama aku. Pasti

aku akhirnya dikucilkan juga sama ibu. Lebih baik gua disini aja rif. Udah lah

lu pulang aja, sampein ke ibu kalo gua baik baik aja di rumah tante.”

Ratu                  : “Tapi kak…”

Yeheskiel            : (memotong pembicaraan rifkha) “Udah lah rif, pulang aja. Kasihan ibu di

rumah sendirian…”

Narasi                 : pembicaraan robby terhenti ketika handphonenya berdering. Ternyata itu dari

Selena, tetangganya yang dekat dengan keluarga robby.


Putri                 : “hallo, Assalamualaikum. Apakah benar ini robby? ”

Yeheskiel            : “Waalaikumsalam. Iya benar. Siapa ya?”

Putri                  : “Ini gua selena. Robby, gawat by! Ibu lu sakit. Sekarang dia masuk rumah

sakit. Dia mau lu dateng sekarang juga. Buruan by!”

Yeheskiel           : “Dih? Yang benar lu. Serius nih ibu gua sekarang ada di RS?”

Putri                   : “iya beneran! Ngapain sih gua boong? Buruan ibu lu butuh lu sama adik lu

sekarang!”

Yeheskiel            : “iya iya gua kesana sekarang! Makasih ya selena. Yaudah gua mau siap siap.

Assalamualaikum!”

Putri                   : “iya sama sama. Waalaikumsalam”

Yeheskiel   : “Rifkha,kita harus pulang sekarang! Ibu masuk rumah sakit rif!”

Ratu            : “Hah?! Beneran kak? Yaudah kalo gitu gua bantuin kemas-kemas baju-baju

lu ya kak.”

Yeheskiel          : “iya. Ayo buruan. Ibu butuh kita sekarang!”

Narasi               : setelah mereka berkemas kemas, mereka langsung berpamitan dengan

tantenya

Ratu                : “Tan, kami pamit ya tan. Tadi kakak dapet telepon dari selena tetangga kita

katanya ibu sakit. Sekarang ibu ada dirumah sakit tan.”

Ribka             : “Ya Allah, yaudah hati-hati ya. Salam buat ibu kamu semoga cepat sembuh.”

Ratu            : “ iya tan. Yaudah aku sama kakak pamit ya tan.”

Yeheskiel         : “tan, aku pamit ya tan. makasih banyak tan udah ngebolehin aku tinggal disini

selama aku diusir. Doain ibu ya tan semoga ibu cepat sembuh.”

Ribka             : “Iya nak, sama sama. Tenang nak tante pasti doain kok. Yaudah cepat kamu
pulang kasihan ibu kamu. Hati hati dijalan ya nak.”

Yeheskiel       : “iya tan. Assalamualaikum”

Ribka        : “Waalaikumsalam”

Babak 6

Narasi              : setelah mereka pamit, mereka langsung berangkat ke rumah sakit tersebut. Di

rumah sakit tersebut, mereka berdua sudah ditunggu oleh selena yang

wajahnya sudah harap-harap cemas menunggu robby dan rifkha.

Yeheskiel        : “selena, sekarang dimana ibu gua?”

Putri                   : “ayo lu berdua ikut gue!”

Narasi               : mereka bertiga langsung menuju ruangan yang ditempati oleh ibunya robby

dan rifkha. Melihat ibunya robby langsung menghampiri ibunya.

Yeheskiel            : “bu, aku minta maaf ya bu kalo selama ini aku bikin ibu kecewa.”

Sherly  : “Iya, ibu juga minta maaf ya. Gak seharusnya ibu ngusir kamu. Seharusnya

ibu ngedidik kamu bukan langsung ngusir kamu. Sekarang giliran ibu udah

sakit, ibu baru nyesel”

Yeheskiel   : “Iya bu,  maafin semua kesalahan robby ya karena aku semua jadi begini ,aku

minta maaf dan gak akan bikin ibu kecewa dengan sikap aku yang dulu …”

Sherly              :”iya nak, ibu juga ya” (sambil terbata-bata )

Narasi                 : sambil ibu berbicara keadaan ibu semakin parah dan kemudian rifkha

berteriak memanggil dokter

Ratu                 : “Dokter !! Dokter !!”

Narasi                :”Dokter pun masuk kedalam ruangan tersebut. “


Razid          :”ya , ada apa?? “

Yeheskiel  :” dok,tolong ibu saya  !!!!!”

Razid             : “baik, tapi kalian harus keluar !!”

Yeheskiel   :”ya, ayo keluar !!”

Narasi           : Robby pun dan yang lainnya keluar dengan harap-harap cemas 5 menit

kemudian dokter pun keluar dengan membawa berita keadaan ibunya.

Yeheskiel    : (bertanya dengan heran) “dok, bagaimana keadaan ibu saya?”

Razid               : “ibu kamu sekarang semakin parah”

Ratu       : (dengan perasaan sedih)“Ya Allah kak, terus gimana nih?”

Razid              : “Kita hanya bisa berdoa kepada Allah swt. Kita sebagai tim dokter juga

berusaha untuk memulihkan ibu kalian.”

Yeheskiel          : “Iya dokter…”

Putri             : Mereka berdua masuk ke ruangan ibunya berusaha membangun kan ibunya.

Semakin lama dan semakin lama ibunya semakin parah. Mereka memanggil

tim dokter. Namun, saat dokter selesai memeriksa ibu mereka hasilnya ibunya

sudah tiada. Mereka sedih, karena mereka belum sempat membahagiakan

ibunya. Robby sangat menyesal karena dia hanya bisa membuat ibunya

kecewa.

Anda mungkin juga menyukai