Babak 1
Putri : Pada suatu hari hiduplah seorang laki-laki yang menganjak dewasa. Dia
adalah seorang lelaki yang terkena dampak pergaulan bebas dan dia sangat
sulit untuk diatur. Hingga suatu hari dia di usir oleh ibunya karena sikapnya
Sherly : (dengan muka marah ibu pun membukakan pintu) “Dari mana aja kamu?”
Yeheskiel : (dengan ke adaan mabuk) “kepo lu bu udah, awas gua pengen tidur!”
Sherly : (menegur robby) “di tanya malah ngelawan, dasar anak enggak tau diri!”
Narasi : ketika robby terbangun dari tempat tidurnya dan menuju keruang tamu diapun
Yeheskiel : (dengan perasaan terkejut) “bu, kenapa barang dan pakaian ku ada diluar?”
Sherly : (dengan muka yang marah) “kamu ibu usir dari rumah ini! ”
Sherly : “ibu itu malu punya anak kayak kamu, kamu tau nggak kamu itu sering di
jadikan bahan omongan tetangga gara-gara kamu itu sering kelayapan udah
pulangnya malam dan kamu juga sulit diatur sama ibu. Makannya, sekarang
Sherly : “enggak usah pakai tapi-tapi. Sekarang Cepat, kamu pergi dari rumah ini!!!”
(sambil berteriak)
Babak 2
Narasi : Robby pun pergi dari rumahnya dan robby berpikir untuk tinggal di rumah
di rumah tantenya.
Ribka : “kirain siapa. oh iya kamu ngapain kesini?” (tanya tante dengan herannya)
Babak 3
Narasi : Robby pun beristirahat di rumah tantenya dan keesokan harinya saat dia
Yeheskiel : (dengan penasaran dia pun menghampiri seorang Bapak Pengajar itu)
Ratu : “beneran, kalo kamu mau latihan sekarang kamu harus pakai kaos putih sama
celana training”
Narasi : Robby pun balik ke rumah tantenya untuk mengganti pakaiannya dan
Narasi : Kemudian robby mulai berlatih bela diri silat dengan Bapak Pengajar tadi.
Sudah 5 bulan robby belajar bela diri silat dengan Bapak Pengajar tersebut
tantenya ternyata adiknya rifkha selama ini mencari kakaknya robby. Saat
Ratu : “Aduh, nih kakak ngeselin banget sih. Aku udah nyari kerumah temen
temennya tapi dia gak ada. Giliran ke rumah tante dia malah ngelayap”
Narasi : kemudian preman 1 mengikat tangan rifkha dan preman2 menodong rifkha
Yeheskiel : (berlari menghampiri suara teriakan perempuan tersebut) “Apa apaan ini?
Ratu : (terkejut ketika mengetahui bahwa laki laki itu adalah kakaknya robby)
“Kakak? Akhirnya gua bisa ketemu sama lu kak. Kak tolongin gua kak…”
Yeheskiel : “Rifkha? Buruan lari! Tenang gua yang melawan preman jelek ini!”
Timotius : “ Belom tau dia kalo kita ini siapa… Jangan macem macem lu sama kita!”
Kemudian preman itu terkalahkan oleh robby. Lalu adiknya langsung dibawa
ke rumah tantenya.
Babak 5
Ratu : “eh tante, ini rifkha tante. Aku kesini mau jemput kakak.”
Yeheskiel : (memotong pembicaraan tante dengan rifkha) “Apa?! Lu kesini mau jemput
gua? Buat apa? Ibu kan udah ngusir gua. Jadi percuma kalo gua pulang.”
Ratu : “tapi kak, lu gak tau. Semenjak lu pergi ibu ngerasa bersalah banget. Kata ibu
dia nyesel udah ngusir lu dan seharusnya dia ngedidik lu bukannya ngusir lu.”
Ribka : “Iya by, mendingan kamu pulang minta maaf sama ibu kamu karena sikap
Yeheskiel : “Gak mau tan. Percuma aja kalo aku pulang ibu masih benci sama aku. Pasti
aku akhirnya dikucilkan juga sama ibu. Lebih baik gua disini aja rif. Udah lah
lu pulang aja, sampein ke ibu kalo gua baik baik aja di rumah tante.”
Yeheskiel : (memotong pembicaraan rifkha) “Udah lah rif, pulang aja. Kasihan ibu di
rumah sendirian…”
Narasi : pembicaraan robby terhenti ketika handphonenya berdering. Ternyata itu dari
Putri : “Ini gua selena. Robby, gawat by! Ibu lu sakit. Sekarang dia masuk rumah
Yeheskiel : “Dih? Yang benar lu. Serius nih ibu gua sekarang ada di RS?”
Putri : “iya beneran! Ngapain sih gua boong? Buruan ibu lu butuh lu sama adik lu
sekarang!”
Yeheskiel : “iya iya gua kesana sekarang! Makasih ya selena. Yaudah gua mau siap siap.
Assalamualaikum!”
Yeheskiel : “Rifkha,kita harus pulang sekarang! Ibu masuk rumah sakit rif!”
Ratu : “Hah?! Beneran kak? Yaudah kalo gitu gua bantuin kemas-kemas baju-baju
lu ya kak.”
tantenya
Ratu : “Tan, kami pamit ya tan. Tadi kakak dapet telepon dari selena tetangga kita
Ribka : “Ya Allah, yaudah hati-hati ya. Salam buat ibu kamu semoga cepat sembuh.”
Ratu : “ iya tan. Yaudah aku sama kakak pamit ya tan.”
Yeheskiel : “tan, aku pamit ya tan. makasih banyak tan udah ngebolehin aku tinggal disini
selama aku diusir. Doain ibu ya tan semoga ibu cepat sembuh.”
Ribka : “Iya nak, sama sama. Tenang nak tante pasti doain kok. Yaudah cepat kamu
pulang kasihan ibu kamu. Hati hati dijalan ya nak.”
Ribka : “Waalaikumsalam”
Babak 6
Narasi : setelah mereka pamit, mereka langsung berangkat ke rumah sakit tersebut. Di
rumah sakit tersebut, mereka berdua sudah ditunggu oleh selena yang
Narasi : mereka bertiga langsung menuju ruangan yang ditempati oleh ibunya robby
Yeheskiel : “bu, aku minta maaf ya bu kalo selama ini aku bikin ibu kecewa.”
Sherly : “Iya, ibu juga minta maaf ya. Gak seharusnya ibu ngusir kamu. Seharusnya
ibu ngedidik kamu bukan langsung ngusir kamu. Sekarang giliran ibu udah
Yeheskiel : “Iya bu, maafin semua kesalahan robby ya karena aku semua jadi begini ,aku
minta maaf dan gak akan bikin ibu kecewa dengan sikap aku yang dulu …”
Narasi : sambil ibu berbicara keadaan ibu semakin parah dan kemudian rifkha
Narasi : Robby pun dan yang lainnya keluar dengan harap-harap cemas 5 menit
Razid : “Kita hanya bisa berdoa kepada Allah swt. Kita sebagai tim dokter juga
Putri : Mereka berdua masuk ke ruangan ibunya berusaha membangun kan ibunya.
Semakin lama dan semakin lama ibunya semakin parah. Mereka memanggil
tim dokter. Namun, saat dokter selesai memeriksa ibu mereka hasilnya ibunya
ibunya. Robby sangat menyesal karena dia hanya bisa membuat ibunya
kecewa.