Zaman dulu, setiap desa memiliki setidaknya satu rumah adat Salaso Jatuh Kembar. Tapi saat
ini, musyawarah yang tidak lagi menjadi acara rakyat kerap digelar di rumah warga sedangkan
semua hal yang menyangkut keagamaan dimusyawarahkan di masjid setempat. Adapun beberapa
ciri-ciri rumah adat Salaso Jatuh Kembar, salah satunya adalah bangunan selasar yang lebih
rendah dibandingkan dengan ruang tengah. Tempat ini digunakan untuk berkumpul seluruh
anggota musyawarah. Di bagian dalam rumah ini pun tidak ada kamar-kamar seperti rumah pada
umumnya, hanya ada sekat yang memisahkan ruang tengah dan telo. Telo sendiri merupakan
tempat untuk mempersiapkan makanan.
Balai salaso jatuh adalah bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya bukan untuk tempat tinggal
melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat. Sesuai dengan fungsinya bangunan ini
mempunyai macam-macam nama antara lain : Balairung Sari, Balai Penobatan, Balai Kerapatan
dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tidak ada lagi, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan
di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangklut keagamaan dilakukan di masjid.Balai Salaso
Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah, karena itu
dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan
terutama berupa ukiran.Puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan dan
biasanya hiasan ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau Sulobuyung yang mengandung
makna pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Rumah Melayu Lipat Kajang
Jenis rumah adat Riau yang terakhir bernama rumah Melayu Atap Limas Potong. Sesuai dengan
namanya, atap ruah ini berbentuk limas yang terpotong sehingga bagian atap tidak lancip atau
mengerucut. Rumah panggung ini tingginya 1,5 meter dari atas permukaan tanah. Sedangkan
bagian dinding terbuat dari papan. Di dalamnya, terdapat 5 bagian yang terdiri dari teras, ruang
depan, ruang tengah, ruang belakang yang digunakan sebagai tempat tidur, dan juga dapur.
Biasanya ukuran rumah menjadi penanda kekayaang sang pemilik. Semakin besar dan luas
rumah melayu Atap Limas Potong, maka bisa dipastikan semakin banyak harta sang pemilik
rumah.
Diantara rumah adat Riau yang lain, rumah melayu Atap Limas Potong merupakan salah satu
yang paling tidak populer. Pamornya kalah dengan rumah adat melayu riau Selaso Jatuh Kembar
yang banyak digunakan oleh masyarakat setempat.
Demikian beberapa jenis rumah adat Riau yang dikenal hingga saat ini. Dari setiap gambar kita
sudah bisa membedakan setiap jenis rumah tradisional Riau yang butuh perhatian agar tidak
punah ditelan oleh modernitas dan juga perkembangan zaman.