Anda di halaman 1dari 1

HYLDA BAKTIAR OCTAVIANA

175040101111051

Pertanian

Rp. 1000 1

Kapitan Pattimura
Latar Belakang Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 –
meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama
Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia. Menurut
Sejarawan Mansyur Suryanegara atas saran abdul gafur, leluhur bangsa ini, dari sudut sejarah dan
antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap sesuatu kekuatan di
luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit dicerna rasio modern. Oleh sebab
itu,tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan alam yang mereka takuti. Dia adalah pemimpin
yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turun-temurun. Walaupun
kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan
pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu
bermula. Perjuangan,Peran dan Kontribusi Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah
berkarier dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris.Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al
Mulk atau Al Malik berarti Tanah Raja-Raja mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan Pada tahun
1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan kemudian Belanda
menetapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente), pemindahan penduduk serta
pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat London I antara lain dalam pasal 11 memuat
ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon
dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan
Inggris berakhir di Maluku maka para serdadu Ambon harus dibebaskan untuk memasuki dinas militer.
Teladan Kapitan Pattimura Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang
bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan,memimpin rakyat,mengatur pendidikan,menyediakan pangan dan
membangun benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para
Raja Patih. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan
Ternate dan Tidore,raja-raja di Bali,Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu
dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana
Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura. Untuk jasa dan pengorbanannya
itu,Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN” oleh
pemerintah Republik Indonesia. Pahlawan Nasional

Anda mungkin juga menyukai