Alergi adalah perubahan reaksi pada host bila terjadi kontak kedua dengan “agent”.
Agent disini adalah IgE yang berikatan dengan reseptor yang dikenal juga dengan immediate
hypersensitivity. Alergi ditandai dengan reaksi alergi segera setelah kontak dengan antigen
(allergen). Reaksi yang terjadi tergantung pada rangsangan spesifik terhadap sel mast yang
sudah disensitisasi oleh IgE, sehingga mengakibatkan pelepasan mediator farmakologi
(histamine) inflamasi. Alergi bersifat individual.
Asma bronkial
Hay fever
Eksim
Urtikaria
Riwayar keluarga dengan reaksi kulit wheal & flear terhadap inhalasi allergen
Pathogenesis alergi
Terjadinya kontak pertama dengan allergen, maka akan diproduksi IgE local
(mukosa/limfonodus) IgE akan berikatan dengan reseptor pada sel mast (mukosa,
jaringan). Jika terjadi kontak kedua dengan antigen (Ag) yang sama maka akan terjadi
degranulasi merangsang pelepasan histamine permeabilitas cp. inflamasi
GENETIKA ALERGI
1. Anak dari orang tua alergi, maka kemungkinan menderita alergi>tidak alergi
2. Kedua orang tua alergi, maka 50% anak alergi
3. Salah satu orang tua alergi: 30% anak alergi
Penyebab alergi
1. Defisiensi sel T
2. Feedback dari mediator yang abnormal
3. Factor lingkungan
4. Factor non genetic, seperti:
- Jumlah ekposure (paparan)
- Nutrisi
- Penyakit infeksi kronik
- Penyakit virus akut
1. Level IgE total makin tinggi level IgE serum, makin besar resiko atopi
2. Respon HLA-Linked HLA-B8 dan HLA-Dw3
3. General Hyperresponsive
Alergi makanan didefinisikan sebagai gejala klinis yang berupa reaksi badan yang abnormal
timbul setelah makan suatu makanan atau bahan tambahan dari makanan tersebut. Reaksi
yang timbul berkaitan dengan respon imun.
Umumnya alergi makanan dibagi menjadi 2:
1. Alergi makanan dengan mediator immunoglobulin E (IgE), tipe alergi ini disebut
juga sebagai respons cepat atau respons tipe I. respons tipe I adalah respons yang
paling umum dan paling banyak dilaporkan.
2. Non Imunoglobulin E (Non-IgE)
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
Oropharynx dan gastrointestinal yaitu : edema dan gatal, di bibir dan mukosa mulut,
mual, muntah, kejang perut dan diare.
Manifestasi vaskuler : pusing, migren dapat disebabkan oleh : keju, anggur, kerang,
tomat, kopi kacang, susu, coklat, kenari, natrium sitrat atau makanan yang
mengandung pressoramin yang lain.
Manifestasi psikologik : reaksi ansietas dan skizofrenia ada hubungannya dengan susu
cereal, kacang-kacangan, penyebabnya belum jelas.
Reaksi cepat (Immediate Hipersensitivity/rapid onset reaction) dan reaksi lambat (delayed
onset reaction).
Reaksi cepat, reaksi terjadi berdasarkan reaksi kekebalan tubuh tipe tertentu. Terjadi
beberapamenit sampai beberapa jam setelah makan atau terhirup pajanan alergi
Reaksi Lambat, terjadi lebih dari 8 jam setelah makan bahan penyebab alergi.
1. Skin test
2. Provocative test
PENCEGAHAN
PENDEKATAN TERBARU
PENATALAKSANAAN ALERGI
Farmakologis
1. Antihistamin
- isoprenalin
- sodium kromoglikat