1. munculnya Blok Timur (Blok Komunis), yang dipimpin oleh Uni Sovyet
2. munculnya Blok Barat (Blok Kapitalis), yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
3. banyaknya negara-negara baru yang merderka selepas Perang Dunia II
4. perebutan kekuasaan dan pengaruh antara Blok Barat dan Blok Timur di dunia
Pembahasan:
Perseteruan antara ideologi komunisme dan kapitalisme ini menyebabkan Perang Vietnam
(1950-1953), Perang Vietnam (1955-1975), krisis Kongo (1960-1966), serangan Uni Sovyet ke
Afghanistan (1979-1989), dan serangan Amerika Serikat ke Grenada (1983).
Konflik kepentingan ini juga menyebakan kudeta, saat negara adidaya ini mendukung pihak
berseteru yang satu ideologi di negara berkembang untuk merebut kekuasaan. CIA, badan
intelijen Amerika Serikat mendorong kudeta seperti kudeta Iran (1953), kudeta Guatemala
(1954) dan kudeta Chile (1973). Sementara Uni Sovyet mendukung kudeta Mesir (1952),
revolusi Kuba (1953-1959) dan revolusi Nikaragua (1979-1990).
Perang Dingin perlahan berakhir pada tahun 1980an, seiring melemahnya Blok Komunis, dan
menyebarnya demokrasi di Eropa.
Faktor pendorong berakhirnya Perang Dingin adalah kekalahan Uni Sovyet di Afghanistan, yang
merusak wibawa Uni Sovyet di dunia. Uni Sovyet dan negara komunis lainya juga mengalami
krisis keuangan, dengan antrean panjang hanhya untuk mendapat makanan dan bahan bakar.
Melemahnya Uni Sovyet memberi kesempatan bagi negara-negara di Eropa untuk melepaskan
diri dari pengaruh Uni Sovyet.
Pemimpin Sovyet, Micahel Gorbachev berupaya melakukan reformasi di Uni Sovyet, untuk
menghindari krisis, melalui porgram glasnost (keterbukaan) dan prestorika (reformasi). Naun
kedua program ini gagal menghalangi kemunduran Uni Sovyet.
Pada 25 Desember 1991, Mikhail Gorbachev mengundurkan diri sebagai pemimpin Uni Sovyet.
Keesokan harinya Uni Sovyet resmi bubar. Sehingga, negara-negara penyusunnya menjadi
merdeka. Di Eropa negara yang merdeka ini adalah Ukraina, Lithuania, Latvia, Estonia, Belarus
dan Moldova.