Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN DESA BERBASIS

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi di Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang)

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Pengajuan Skripsi

DISUSUN OLEH:
LELI VALIANA MARSELA
2018210142

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pedesaan adalah salah satu cara pemerintah dalam

mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dalam Undang - Undang Nomor 6 Tahun

2014 Pasal 1 Nomor 8 mengakui Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan

kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya terhadap kesejahteraan

masyarakat Desa. Berdasarkan UU diatas menekankan pada bagaiamana

penerapan strategi untuk meningkatkan pembangunan desa kabupaten yang belum

berhasil menerapkan strategi ini secara merata yang mengakibatkan angka

kemiskinan disetiap daerah berbeda-beda. Salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dalam penerapan UU ini adalah masih banyak pemerintah

Kabupaten/Kota belum memiliki peraturantentang bagaimana mengatur

kewenangan desa secara merata.

Pembangunan pada hakikatnnya bertujuan untuk memajukan daerah yang

tertinggal, dengan pembangunan secara merata yang dilaksanakan akan dapat

mengangkat berbagai sector yang dapat memajukan daerah tesebut, seperti yang

diketahui sector yang akan memiliki peningkatan secara drastis yaitu ekonomi,

sosial dan infrastruktur sehingga dengan pembangunan yang berkelanjutan

tersebut akan dapat mewujudkan masayarakat yang sejahtera, dapat bersaing,

memiliki integritas dan berdaya saing yang tinggi (Adisasmita, 2013:57).


Pembangunan berkelanjutan telah ada pada masa Stockholm di tahun

1972, proses dalam pelaksanaan pembanguan yang berkelanjutan membutuhkan

jangka waktu yang relatif panjang dan pembanguan yang direalisasikan agar

diterima oleh semua kalangan memerlukan penyesuaian serta pengenalan yang

dapat dilakukan oleh masyarakat. Di kutip dari Alisjahbana dan Endah, (2018:2)

ditahun 2015 pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) baru

direalisasaikan dalam rangka untuk memulai pembangunan disetiap Negara,

karena diyakini dengan pembanguann yang dilakukan akan membuat masyarakat

yang ada dinegara tersebut menjadi lebih maju, oleh karena itu pembanguan di

anggap penting oleh setiap Negara.

Menurut (Alisjahbana dan Endah, 2018:44) menyebutkan pentingya

perealisasian dalam bidang pembangunan berkelanjutan dalam sektor ekonomi

dan sossial dapat membuat kehidupan sosial di masyarakt akan memiliki dampak

yang positif terhadap kehidupan masyarakat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

suatu kegiatan pembengunan yang dilakukan memiliki fungsi maksud dan tujuan

agar kemajuan dalam bidang sosial dan ekonomi dilingkungan hidp masyarakat

dapat menopang kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.

Menurut (Alisjahbana dan Endah, 2018:58), menyebutkan dalam bukunya

bahwa sustainable development goals memiliki Misi dalam pembangunan

berkelanjutan yang biasa di singkat SGDS, yaitu memiliki komitmen dalam

pembanguanan Milenium yang disebut MDGs dengan penyebutan lain MDGs

Plus. Disini visi yang akan dibawa oleh SDGs dapat dijelaskan secara singkat

sebagai berikut:
“Komprehensif sendiri dibagi dalam 3 pembagian yaitu ekonomi, sosial
dan lingkungan Gevornance. Dalam penerapannya penerapan tematik, holistic dan
terintegrasi memiliki 17 tujuan masing-masing memiliki keterkaitan yang erat.
Agar dapat merealisaasikan visi diatas SDGs memiliki visi agar memiliki jalinan
kerjasama yag dapat dilakukan oleh setiap organisasi pemerintahan, lembaga
swasta, lembaga dalam ruanglingkup kecil sampai individu masyarakat dapat di
ajak untuk dapat menjalin kerja sama”.

Visi yang dilakukan memiliki komponen utama yang mendasari

sustainable development goals adalah:

1. Membangun SDM yang unggul dapat di implementasikan dengan pendidikan,

keshatan dan kesetaraan derajat.

2. Mensejahterakan masyarakat dengan cara memulihkan perekonomian

masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kelaparan, kemiskinan

dan pengangguran dimana-mana.

3. Melindungi golongan masyarakat rendah secara utuh, dari kaum golongan

masyarakat yang lebih tinggi derajatnya.

4. Perelasisasian lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

5. Pembangunan jalan dan wilayah serta membuat perumahan untuk dihuni serta

tata kelola kota maupun daerah yang berkelanjutan.

6. Pengolalan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan tanpa memberikan dampak

negative terhadap alam yang dikelola.

7. Membagi mdoel strategi yang dapat di implementasikan oloeh setiap Negara

agar dapat melakukan pembangunan secara global.

Menurut Alisjahbana dan Endah, (2018:60) menyebutkan sustainable

development goals memiliki 17 tujuan akhir dari apa yang akan dicapai dengan

indikator yang terkodinat sebanyak 166 dan sebanyak 61 yang ada di dalam
indikator yang berfokus pada pelaksanaan, tentunya capaian ini lebih banyak di

banding apa yang didapankan oleh MDGs dengan catatan 8 tujuan akhir yang

didapatkan.

Ditingkat dunia MGDs ini memiliki berbagai persoalan dalam pelaksanaan

yang dilakukan seperti kehidupan sehat dan kesejahteraan, sehingga dalam

merealisasikan SDGs memiliki peluang ketidak berhasilan yang positif sehingga

setiap Negara yang memiliki persoalan tentang SDGs memiliki perosoalan yang

berbeda-beda disetiap Negara. Jikia dilihat demografi Indonesia

pengimplementasian SDGs ini memiliki peluang yang baik dari pada kegagalan di

Negara Indonesia tahun 2008-2030, jika di laksanakan dan hasil yang dilakukan

ternyata gagal dalam pelaksanaannya sehingga dapat mempengaruhi demogfi

kesehatan, dan pendidikan Indonesia. Jika kegagalan dalam salah satu proses saja

akan memiliki dampak yang besar, dalam pelaksaaan ini jika memiliki gangguan

akan berdampak pada pencapaian pembangunan berkelanjutan Negara.

(Alisjahbana dan Endah, 2018:114).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan yang menjadi permasalahan didalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pembangunan desa berbasis sustainable development goals

(SDGS) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalisongo?

2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dari

pembangunan desa berbasis sustainable development goals (SDGS) dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kalisongo?


1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka adapun

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pembangunan desa berbasis sustainable development

goals (SDGS) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa

Kalisongo.

2. Untuk mengatahui faktor pendukung dan penghambat upaya

pembangunan desa berbasis SDGS dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di Desa Kalisongo.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi akademis

Penelitian secara teoritis ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam memperkaya wawasan dan menambah referensi pada bidang

perencanaan pembangunan khususnya pada Pembangunan Desa Berbasis

Sustainable Development Goals (SDGS) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat Di Desa Kalisongo dan kendala yang dihadapi.

b. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber bagi peneliti yang akan

melakukan penelitian tentang implementasi pembangunan desa berbasis

sustainable development goals (SDGS) dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di Desa Kalisongo.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah di Desa Kalisongo

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan menjadi

sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam mengimplementasi

pembangunan desa kalisongo berbasis sustainable development goals (SDGS).

b. Bagi Masyarakat di Desa Kalisongo

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat untuk masyarakat

Kalisongo, mengenai pelaksanaan sustainable development goals (SDGS)

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kalisongo.

Anda mungkin juga menyukai