Pada setiap tahap perkembangan anak di dalam dunia pendidikan, ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan karena menjadi acuan untuk menilai sejauh mana
kemajuan perkembangan anak tersebut. Faktor – faktor yang penting tersebut
adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Konsep tentang kognitif,
afektif, dan psikomotorik ini juga dikenal dengan nama Taksonomi Bloom,
yang dicetuskan oleh Benjamin Bloom dan kawan – kawan pada tahun 1956.
Benjamin Bloom adalah seorang psikolog bidang pendidikan yang meneliti dan
mengembangkan mengenai kemampuan berpikir seseorang dalam suatu proses
pembelajaran.
Hubungan Perkembangan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Ketiga aspek atau
domain ini memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.
Sebelum sampai kepada aspek psikomotorik, terlebih dulu anak akan
mengalami tahap kognitif dan afektif. Pada tahap penerimaan, anak terlebih
dulu perlu memiliki suatu perhatian untuk dapat menerima materi yang
diberikan. Dengan adanya perhatian, maka akan mudah bagi anak untuk
menerima pengetahuan tersebut dan seterusnya. Dalam setiap aspek afektif,
terbukti memiliki aspek kognitif didalamnya untuk saling mendukung. Setelah
anak melalui tahap kognitif dan afektif, maka ia akan siap untuk melanjutkan
kepada tahap psikomotorik berdasarkan apa yang sudah dipelajarinya di kedua
tahap sebelumnya. Manfaat Mempelajari Aspek Kognitif, Afektif dan
Psikomotorik Dengan menggunakan ketiga domain ini sebagai dasar untuk
memberikan pengajaran atau pendidikan kepada anak, hasilnya tidak saja akan
membuat anak mengerti tentang konsep pelajaran secara menyeluruh, namun
juga akan mengembangkan kemampuan emosional serta motorik anak pada saat
yang bersamaan. Aspek – aspek ini membantu para pengajar dan pendidik untuk
mengenali pada tahap mana kemampuan masing – masing anak berada. Hal itu
akan membantu para pendidik untuk menciptakan instruksi yang mengarah
kepada kemampuan berpikir kritis untuk masing – masing anak. Pembelajaran
tanpa mengenal konsep dasar atau kemampuan berpikir kritis akan sulit untuk
diterapkan dan pada akhirnya hanya akan membiasakan seorang anak untuk
mengenali teori tanpa mengerti dasar – dasar dari pengetahuan yang
dimilikinya, dan pada akhirnya akan membuatnya sulit untuk menerapkan
pengetahuannya tersebut dalam berbagai situasi. Contohnya, memiliki
kemampuan berhitung akan sia – sia tanpa kemampuan untuk mengetahui
bagaimana, kapan, dan apa cara mengaplikasikan hitungan tersebut dalam dunia
nyata. Penerapan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik akan membantu anak
mengembangkan kemampuan dirinya secara menyeluruh, dan tidak sebagian
saja.
Guru menjadi pioner dalam proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu,
sebagai seorang guru harus secara sadar diri terus melakukan peningkatan
kualitasnya. Tidak hanya berbicara soal kualitas mengajar pada mata pelajaran
yang diampu, lebih dari itu, guru juga dituntut berkualitas dalam aspek
psikologis anak. Hal ini sangat penting, demi terwujudnya motivasi belajar
siswa yang tinggi. Tentunya Bapak/Ibu Guru bisa melakukan peningkatan
kualitas dengan mengikuti berbagai macam seminar ya.
Media belajar yang menarik dan kreatif bisa menjadi daya tarik siswa untuk
belajar. Dengan media yang demikian itu, fokus siswa dalam belajar bisa
ditingkatkan. Ada pun media belajar yang bisa menjadi alternatif untuk
menunjang kegiatan belajar siswa bisa berupa video belajar beranimasi. Jika
Anda menggunakan platform LMS untuk menunjang kegiatan belajar mengajar,
pastikan platform tersebut menyediakan layanan video belajar dengan animasi
untuk membantu penjelasan yang Anda sampaikan.