Anda di halaman 1dari 16

-Sejarah Pendidikan &

PGRI-
PGRI dan Pergerakan
Guru di Era Reformasi
Kelompok 4 (Y4C):

 Diah Kurnia Sari


(201912500300)
 Dina Nuraeni (201912500380)
 Dita Indah Cahyani
(201912500292)
 Nur Syarofah (201912500278)
Here starts the Dosen Pengampu :  Uswatun Hasanah
lesson! Miss Myta Widyastuti, M.Pd. (201912501010)
 Sigit Ahmad Fauzan
(201912500294)
01 Pengertian
PGRI
PGRI merupakan wadah tempat berhimpunnya
segenap guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi,
dan ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila.

Melalui PGRI, sesama anggota mengembangkan


profesinya, berjuang memecahkan masalah untuk
anggota dengan tanpa henti dan meningkatkan
kesejahteraan anggota untuk kejayaan PGRI.
A. Perjuangan Guru/PGRI Era
Reformasi
Era reformasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan
berbagai perubahan untuk membentuk suatu keseluruhan tatanan baru
yang lebih baik. Sedangkan pada saat ini, tuntutan profesionalisme bagi
guru-guru  di  abad  21  menjadi  satu  hal yang sangat mutlak  dibutuhkan.

Guru harus peka terhadap perkembangan media, informasi dan segala


berita yang terjadi pada dunia pendidikan. Hal ini untuk memudahkan
seorang guru menjagi guru yang ideal dan terdepan dalam mengatasi
masalah-masalah guru dan pendidikan. PGRI adalah salah satu organisasi
profesi yang mewadahi kegiatan guru.

02
PGRI Era
Reformasi
3. Permasalahan Guru

1. Guru Era Reformasi Ditandai Dengan


Runtuhnya Rezim Orde Baru

4. Guru di Abad 21.


Apa dan Bagaimana ?

2. PGRI Dan Guru Masa Kini

03
1. Guru Era Reformasi Ditandai Dengan
Runtuhnya Rezim Orde Baru 04
Era reformasi ditandai dengan runtuhnya sebuah rezim orde baru yang
otoriter. Setelah orde baru tumbang maka perubahan menjadi pilihan
pembangunan bangsa. Era perubahan itulah yang dikenal era reformasi.
Perjuangan PGRI pada masa reformasi ini meliputi bidang keorganisasian,
kesejehteraan, ketenagakerjaan, perundang-undangan, reformasi
pendidikan nasional serta kemitraan nasional dan internasional. Dalam
upaya memperbaiki dan meningkatkan pendidikan nasional, PB, PGRI ikut
berperan serta secara aktif dengan memberikan masukan pada
pemerintah agar berbagai agenda reformasi yang sedang dan akan
dilaksanakan dapat terwujud dengan tepat sasaran.
2. PGRI dan Guru Masa Kini

Membangun sekolah yang berkinerja tinggi merupakan tantangan nyata yang


harus  dihadapi  oleh  semua  warga  sekolah.  Kepala  sekolah,  guru,  tenaga
kependidikan, tenaga  administrasi, komite sekolah, termasuk siswa dituntut
bahu membahu  menjawab  tantangan  tersebut.

Sekolah  tidak  bisa  optimal  berkinerja tanpa semua pihak saling berkerja
sama  serta  saling  menunjang  dalam  semangat kebersamaan dan
kesejawatan. Menterjemahkan sekolah yang berkinerja tinggi selalu akan
bersinggungan dengan terjemahan sekolah efektif. Scheerens (1992)
memandang sekolah efektif dalam dua sisi, yaitu dari sisi sudut pandang
ekonomi dan teori organisasi.
05
06
4. Pelayanan akademik dan
Sekolah berkinerja tinggi adalah administrasif yang optimal pada semua
sekolah yang mampu menghasilkan warga sekolah
keluaran berupa:
5. Iklim dan budaya sekolah yang positif
dan dinamis
1. Proses pembelajaran yang efektif
6. Etos kerja warga sekolah yang tinggi
2. Siswa dan guru yang berprestasi
tinggi baik  akademik  maupun  non 7. Learning Organization
akademik
8. Hubungan antar pribadi yang
3. Tingkat kehadiran warga sekolah harmonis
tinggi
9. Tata Kelola sekolah yang baik
3. Permasalahan Guru
Saat  ini,  setidaknya  ada  7  (tujuh)  masalah  pokok  yang  dihadapi  guru  di
Indonesia, yaitu :
1. Permasalahan distribusi  guru (kesenjangan antara sebaran guru di daerah perkotaan
dengan didaerah perdesaan).
2. Ketidaksesuaian (missmatch) bidang  keilmuan  dengan  bidang  kerja.
3. Kualifikasi pendidikan (Standar  tenaga pendidik yang telah ditetapkan pemerintan
masih belum bisa dicapai sepenuhnya).
4. Kompetensi dan karir guru.
5. Sertifikasi (Belum semua  guru  di  Indonesia  memiliki  sertifikat  guru).
6. Peningkatan keprofesian  berkelanjutan  (PKB)
(Upaya  pengembangan  diri  guru  yang masih  belum  optimal).
7. Rekrutmen guru (Rendahnya kualitas  calon  guru  dan system rekrutmen yang tidak
efektif dan bermutu  rendah )
07
08
4. Guru di Abad 21. Yang  menjadi  mata pelajaran inti  yang 
Apa dan Bagaimana ? menjadi  tema  abad 21 adalah sebagai
berikut:
Karakteristik  kelas  di  abad  21 
1. Bahasa Inggris (bahasa dan sastra)
adalah  dinamis,  banyak
tuntutannya dan egaliter. Ini tentu 2. Bahasa dunia
mempengaruhi cara siswa dalam 3. Seni
belajar. Dalam dunia pendidikan, 4. Matematika
era abad 21 menuntut pendidikan
5. Ekonomi
menghasilkan keluaran yang
berbeda dari era sebelumnya. Ada  6. Geografi
beberapa output khas pendidikan 7. Sejarah
abad 21. 8. Pemerintah dan kewarganegaraan.
B. Peran PGRI dalam
Otonomi Daerah  Sebagai organisasi perjuangan,
maka peran yang diemban PGRI
berpijak pada tiga hal, yaitu
sebagai :
1. PERANAN PGRI :
1. Pemikir
PGRI berperan dalam
membina, mengarahkan dan 2. Penyeimbang pola
melindungi PGRI dan kemitraan
anggotanya dalam
melaksanakan tugasnya 3. Penekan
sehari-hari.
09
 Sebagai organisasi profesi, peran
yang harus dikembangkan PGRI ke
depan, antara lain:

1. Memperjuangkan harkat, martabat,


dan karir guru.

2. Meningkatkan kemampuan SDM


anggota.

3. Menjamin terwujudnya
pertanggungjawaban public profesi
guru, dimana output dari profesi
guru harus jelas yakni melayani
kebutuhan hak-hak pendidikan bagi
 
masyarakat.
10
2. PGRI pada Era Otonomi
Daerah
Pengertian otonomi daerah yang
digunakan di Indonesia adalah pengertian
sebagaimana yang disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
pasal 1 ayat 5, pengertian otonomi derah
adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintah dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan

11
3. Upaya PGRI dalam meningkatkan
profesionalisme guru di era otonomi dareah

Upaya peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh factor


majemuk. Faktor yang satu saling berpengaruh terhadap faktor yang
lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah guru,
karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas
banyak dipengaruhi oleh mutu gurunya.
Guru dikenal sebagai ‘hidden currickulum’ atau kurikulum tersembunyi,
karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan
individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan
diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani
atau dijadikan bahan pembelajaran.
12
C. Kerja Sama dan
Hubungan Luar
Negeri
PGRI sebagai organisasi
pejuang pendidik dan
pendidik pejuang selalu
berusaha menjalin serta
mengembangkan kemitraan
dalam bentuk kerjasama
yang saling menguntungkan
dengan berbagai pihak.
13
Hubungan PGRI dengan
Luar Negeri :
PGRI sudah sejak lama telah
memiliki hubungan yang luas
1. Tingkat Regional dengan guru di luar negeri.
Hubungan tersebut dapat meliputi
a. ASEAN Council of Teachers
(ACT) hubungan kerjasama dalam
b. Pertemuan Guru-Guru tingkat regional dan internasional,
Nusantara (PGN) diantaranya adalah sebagai
berikut :
2. Tingkat Internasional

a. Konvensi ILO/UNESCO
b. Education Internasional (EI)
14

Anda mungkin juga menyukai