Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN INDIVIDU

ANALISIS ORGANOLEPTIK
(Uji Ambang Rangsangan, Uji Pembeda, dan Uji Hedonik)

Disusun oleh:
Nama : Nur Zenab K. Supu
NIM : 651420004
Kelas :A

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Baik
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga praktikum yang berjudul “Analisis Organolepik (Uji Ambang Rangsangan,
Uji Pembeda, dan Uji Hedonik” ini dapat terselesaikan. Laporan in imerupakan tugas
Mata Kuliah Mikrobiologi Pangan. Shalawat serta salam semoga tercurah
atasNabiullah Muhammad saw, yang termulia daripara Nabi dan Rasul. Dan semoga
pula tercurahatas keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan rasa terima kasih penulis
persembahakan kepada kedua orangtua tercinta. Penulis tak lupa menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya sebagai ungkapan kebahagiaan kepada:
1. Ibu Yoyanda Bait, S.TP., M.Si selaku dosen Mata Kuliah Analisis
Organoleptik
2. Ibu Sakinah Ahyani Dahlan, S.TP., M.Si selaku dosen Mata Kuliah Analisis
Organolptik
Besar harapan penulis sekiranya laporann ini dapat bermanfaat bagi teman-
teman mahasiswa lainnya. Semoga bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Gorontalo, 1 Juni 2022


Penulis
,

Nur Zenab K. Supu


NIM: 651420004
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
UJI AMBANG RANGSANGAN (Treshold Test)
I. Pendahuluan....................................................................................................1
II. Metode Praktikum...........................................................................................2
III. Hasil & Pembahasan........................................................................................3
UJI PEMBEDA (Comparison Test)
I. Pendahuluan....................................................................................................4
II. Metode Praktikum...........................................................................................8
III.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................12
3.2 Waktu Penelitian.............................................................................................12
3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................12
3.4 InstrumenPenelitian.........................................................................................12
3.5 ProsedurPenelitian...........................................................................................13
BAB IV HASIL &PEMBAHASAN
4.1 Aktivitas Antiksidan DaunJamblang..............................................................15
4.2 AktivitasAntiksidanBijiJamblang....................................................................17
4.3 AktivitasAntibakteriDaunJamblang................................................................18
4.4 AktivitasAntibakteriBijiJamblang...................................................................21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................24
5.2 Saran................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Preliminary Phytochemical Screening BijiBuahJamblang.....................8
Tabel 2.Penyajian Hasil Temuan...........................................................................13
Tabel 3 Hail Uji AktivitasAntioksidanKapsulDaunJamblang..............................17
Tabel 4. Hasil Uji AktivitasAntioksidan...............................................................18
Tabel5. Hasil Uji AktivitasAntioksidanKapsulBijiJamblang................................18
Tabel6. AktivitasAntibakteriEkstrakEtanolBijiJamblang.....................................21
UJI AMBANG RANGSANGAN (Threshold Test)
I. PENDAHULUAN
Ambang rangsangan atau threshold adalah suatu konsentrasi bahan terendah
yang mulai dapat menghasilkan kesan yang wajar. Ambang rangsangan terdiri dari 4
macam yaitu 1) Ambang mutlak yaitu sejumlah ukuran rangsangan terkecil yang
dapat memberikan kesan, 2) Ambang pengenalan yaitu bila jenis rangsangan terkeci l
tersebut sudah dapat dikenali, 3) Ambang pembedaan yaitu perbedaan terkecil atau
dalam hal ini konsentrasi dari dua rangsangan yang dapat dikenali adanya perbedaan,
dan 4) Ambang batas yaitu konsentrasi terkecil dimana didapat kesan maksimum.
Ambang mutlak (absolute threshold) adalah konsentrasi rangsangan terkecil yang
mulai dapat menimbulkan kesan. Sebagai contoh konsentrasi terkecil dari larutan
garam yang mulai menimbulkan kesan asin dapat dibedakan dari pelarutnya / air
murni. Ambang mutlak ditentukan berdasarkan 50 % dari jumlah penguji sudah dapat
merasakan adanya kesan. Ambang mutlak setiap jenis rangsangan dipengaruhi oleh
jenis rangsangan dan reseptor penerima rangsangan. Biasanya ambang mutlak dengan
indera pembau lebih rendah dibandingkan indera perasa. Banyaknya panelis yang
digunakan untuk menghasilkan absolute threshold adalah sekitar 10 % darij umlah
populasi atau paling sedikit 100 orang yang dapat mewakili populasi. Namun bila
jumlah populasi tidak terlalu banyak maka panelis yang digunakan belum tentu 10 %.
Ambang pengenalan (recognition threshold) adalah konsentrasi rangsangan
yang sudah dapat menimbulkan identifikasi jenis kesan. Ambang pengenalan
umumnya lebih tinggi dibandingkan ambang mutlak. Ambang perbedaan (difference
threshold) adalah perubahan konsentrasi terkecil suatu rangsangan yang sudah dapat
dideteksi perubahannya. Ambang perbedaan ini menyangkut 2 tingkat kesan yang
ditimbulkan oleh 2 rangsangan yang berbeda konsentrasinya. Nilai ambang
perbedaan ditentukan oleh 75 % dari jumlah penguji sudah dapat membedakan 2
tingkatan kesan.
Kemampuan manusia memperoleh kesan dari suatu rangsangan tidak
selamanya sebanding dengan besarnya rangsangan yang diterima. Rangsangan yang
terus ditingkatkan konsentrasinya pada suatu saat tidak akan menghasilkan
peningkatan intensitas kesan. Ambang batas (terminal threshold) adalah konsentrasi
rangsangan terbesar yang masih meningkatkan intensitas kesan atau konsentrasi
rangsangan terkecil di mana peningkatan konsentrasi rangsangan sudah tidak lagi
mempengaruhi tingkat intensitas kesan. Ambang batas ini ditetapkan berdasarkan
batas atas, bukan batas terendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi ambang
rangsangan adalah sensitivitas seseorang yang dapat berfluktuasi, umur (terlalu muda
dan terlalu tua), kebiasaan merokok, indera yang sedang sakit/cacat, dan pemakaian
zat-zat yang dapat mempengaruhi fungsi indera. Setiap orang mempunyai threshold
yang berbeda-beda. Di bawah threshold level, berbagai senyawa rasa masih dapat
mempengaruhi persepsi rasa secara keseluruhan, yang dikenal sebagai pengaruh
subthreshold level. Misalnya peningkatan konsentrasi garam dapat menyebabkan
peningkatan tingkat kemanisan dan penurunan tingkat kemasaman. Peningkatan
konsentrasi asam dapat meningkatkan keasinan dan peningkatan konsentrasi gula
dapat mengurangi tingkat keasinan dan kepahitan.
II. METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian ambang
rangsangan yaitu dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 1. Alat dan Bahan Untuk Pengujiam Ambang Rangsangan
Alat Bahan
1. Baker glass 1. Sukrosa
2. Pengaduk 2. NaCL
3. Wadah Bening 3. Asam Sitrat
4. Sedotan 4. Kafein
5. Sendok
6. Label
Prosedur Praktikum:
Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah menyiapkan 3 jenis
larutan (sukrosa, NaCl, dan Asam Sitrat) dengan kode dan konsentrasi yang berbeda.
Panelis kemudian mencicipi sampel tersebut menggunakan alat pencicip dan
diselingi dengan kumur-kumur dengan air putih, selanjutnya panelis memberikan
penilaian sesuai dengan perintah pada kolom lembar penilaian.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penilaian panelis disajikan dalam table evaluasi. Setelah melakukan
praktikum, berikut table evaluasi panelis dapat dilihat pada Tabel 1.Setelah tabulasi
data, dilakukan analisis data dengan membuat grafik hubungan konsentrasi sampel
dengan persentase respon yang benar, sehingga dapat diperoleh kesimpulan jenis
ambang rangsangan berdasarkan penilaian panelis.

Tabel 2. Data Hasil Pengujian Ambang Rasangan Terhadap Rasa Manis


Panelis Kode Sampel
855 879 475 451 372 65 235 532 697 871 437 249
7
1 0 2 3                  
2   3                    
3 1 1 3                  
4   5 4                  
5 1 3 4                  
6 1 2 3                  
7 1 2 4                  
8 1 1 2                  
9 0 2 3                  
10   2 4                  
11 0 2 3                  
12 0 2 3   3              
13 0 1 2                  
14 0 2 2                  
15 2 3 4                  
16 0 3 4                  
17 0 2 3                  
18 0 3 4                  
19 0 1 2                  
20 1 3 4                  
21 0 2 3                  
22 0 3 3                  
23 1 2 3                  
24 0 2 4                  
25 1 3 4                  
26 0 1 3                  
Jumlah 10 58 81 0 3 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,43 2,23 3,24 0 3 0 0 0 0 0 0 0
(%)

Pada praktikum ini dalam pengujian ambang rangsangan digunakan larutan


gula untuk mendeteksi rasa manis. Pada kode sampel 855 sebanyak 10 panelis dengan
nilai rata-rata 0,43 dapat mendeteksi adanya rasa manis dan ambang pengenalan
ditentuntukan oleh banyaknya jumlah panelis yang dapat mendeteksi rasa manis.
Pada kode sampel 879 jumlah yang diperoleh yaitu 58 dengan nilai rata-rata 2,23 dan
pada kode sampel 475 jumlah yang diperoleh yaitu 81 dengan nilai rata-rata 3,24.

Panelis Kode Sampel


85 879 475 451 372 657 235 532 697 871 437 249
5
1             1 4 5      
2             2 5 5      
3             1 4 5      
4             5 5 2      
5             4 5 5      
6             1 2 4      
7             1 4 5      
8             1 4 5      
9             2 4 5      
10             3 5 5      
11             4 2 4      
12             3 4 5   6  
13             5 5 5      
14             2 4 5      
15             2 5 5      
16             1 3 5      
17             2 3 4      
18             2 4 5      
19             1 3 5      
20             2 3 4      
21             1 2 5      
22             1 4 5      
23             3 4 5      
24             2 3 4      
25             1 2 3      
26             2 4 4      
Jumlah 0 0 0 0 0 0 55 97 119 0 6 0
Rata-rata             2,12 3,73 4,58 0 6 0
(%)
Tabel 3. Data Pengujian Rasa Pahit
Pada praktikum ini dalam pengujian ambang rangsangan digunakan larutan
kopi untuk mendeteksi rasa pahit. Pada kode sampel 235 jumlah yang diperoleh yaitu
55 dengan nilai rata-rata 2,12 dapat mendeteksi adanya rasa pahit dan ambang
pengenalan ditentuntukan oleh banyaknya jumlah panelis yang dapat mendeteksi rasa
manis. Pada kode sampel 532 jumlah yang diperoleh yaitu 97 dengan nilai rata-rata
3,73 dan pada kode sampel 697 jumlah yang diperoleh yaitu 119 dengan nilai rata-
rata 4,58.

Tabel 4. Data Pengujian Rasa Asin


Panelis Kode Sampel
855 879 475 451 372 657 235 53 697 871 437 249
2
1       3 4 5            
2 2                     4
3         1 3       1 4 5
4 2       4         5 3 4
5       4 4 5            
6       1 2 3            
7       2 4 5            
8       2 4 5            
9       3 4 5            
10 1     4           2    
11       1 3 4            
12       2   5            
13       1 4 5            
14       3 4 4            
15       4 5 5            
16       2 4 5            
17       1 2 5            
18       2 4 5            
19       1 2 3            
20       2 3 5            
21       1   3            
22       2 2 4            
23       1 3 4            
24       2 3 5            
25       3   5            
26       1 4 5            
Jumlah 5 0 0 48 70 103 0 0 0 8 7 13
Rata-rata 1,67 0 0 2,0 3,33 4,48 0 0 0 2,67 3,5 4,33
(%) 9
Pada praktikum ini dalam pengujian ambang rangsangan digunakan larutan
garam untuk mendeteksi rasa sin. Pada kode sampel 451 jumlah yang diperoleh yaitu
48 dengan nilai rata-rata 2,09 dapat mendeteksi adanya rasa pahit dan ambang
pengenalan ditentuntukan oleh banyaknya jumlah panelis yang dapat mendeteksi rasa
asin. Pada kode sampel 372 jumlah yang diperoleh yaitu 70 dengan nilai rata-rata
3,33 dan pada kode sampel 657 jumlah yang diperoleh yaitu 103 dengan nilai rata-
rata 4,48.

Panelis Kode Sampel


855 87 475 451 372 657 235 532 697 871 437 249
9
1                   2 4 3
2     1 3 1 5       5 5  
3       1                
4       4   5            
5                   2 5 4
6                   2 4 3
7                   2 4 5
8                   3 2 4
9                   3 4 4
10         4 4         5 3
11                   3 4 5
12                   2   4
13                   2 4 5
14                   3 4 5
15                   3 5 4
16                   3 2 5
17                   4 3 5
18                   3 2 5
19                   2 3 4
20                   3 5 4
21                   3 2 4
22                   3 5 4
23                   2 3 5
24                   3 4 5
25                   2 3 4
26                   3 2 4
Jumlah 0 0 1 8 5 14 0 0 0 63 84 98
Rata-rata 0 0 1 2,67 2,5 4,67 0 0 0 2,74 3,65 4,26
(%)
Tabel 5. Data Pengujian Rasa Asam
Pada praktikum ini dalam pengujian ambang rangsangan digunakan larutan
cuka untuk mendeteksi rasa asam. Pada kode sampel 871 jumlah yang diperoleh yaitu
63 dengan nilai rata-rata 2,74 dapat mendeteksi adanya rasa pahit dan ambang
pengenalan ditentuntukan oleh banyaknya jumlah panelis yang dapat mendeteksi rasa
asin. Pada kode sampel 437 jumlah yang diperoleh yaitu 84 dengan nilai rata-rata
3,65 dan pada kode sampel 249 jumlah yang diperoleh yaitu 98 dengan nilai rata-rata
4,26.
UJI PEMBEDAAN (Comparison Test)

I. PENDAHULUAN
Pangan merupakan salah satu kebutuhan untuk kehidupan manusia. Dalam
produk pangan sendiri mempunyai berbagai sifat yang dapat dinilai berdasarkan
respon secara objektif dan instrumen fisik dan sebagai sifat subjektif atau respon
pribadi manusia atau biasa disebut sebagai evaluasi sensori. Dalam penilainnya
organoleptik didasarkan pada rangsangan saraf sensorik padaalat indra manusia.
Evaluasi senosori merupakan ilmu pengetahuan yang menggunakan indra
manusia untuk mengukur tekstur, kenampakan, aroma dan rasa untuk produk pangan.
Uji organoleptik dengan menggunakan panelis dianggap yang paling peka sehingga
sering digunakan untuk menilai mutu berbagai jenis makanan. Pada prinsipnya
terdapat 3 uji organoleptik, salah satunya adalah uji pembeda.uji pembeda
dimaksudkan untuk melihat secara statistik ada tidaknya perbedaan contoh dan
sensifitas test yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat
sensori.
Pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat
sensorik atau organoleptik antara dua atau lebih sampel. Meskipun dapat saja
disajikan sejumlah sampel, tetapi selalu ada dua atau lebih sampel yang
dipertentangkan. Uji ini juga dipergunakan untuk menilai pengaruh beberapa macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan suatu industri, atau
untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi
yang sama. Jadi agar efektif sifat atau kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami
panelis. Keandalan (reliabilitas) dari uji pembedaan ini tergantung dari pengenalan
sifat mutu yang diinginkan, tingkat latihan panelis dan kepekaan masing-masing
panelis. Uji Pembeda ini dapat dilakukan dengan berbagai metode yaitu metode
triangle, duo-trio, perbandingan berpasangan, skoring, dan ranking
II. METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum uji pembedaini yaitu dapat
dilihat pada table di bawah ini
Tabel 6. Alat dan Bahan Untuk Pengujiam Uji Segitiga (Triangle Test)
Alat Bahan
1. WadahSampel 1. Sirup
2. Sendok 2. Air
3. Label Tissue

ProsedurPraktikum
Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah menyiapkan sampel dari
produk yang sejenis dengan merk yang berbeda yang diberikode masing-masing
sampel. Panelis kemudian mencicipi sampel tersebut menggunakan alat pencicip dan
diselingi dengan kumur-kumur dengan air putih, selanjutnya panelis memberikan
penilaian sesuai dengan perintah pada kolom lembar penilaian sesuai dengan jenis
pengujian yang dilakukan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Segitiga
Hasil penilaian panelis disajikan dalam table evaluasi. Contoh table evaluasi
panelis dapat dilihat pada Tabel 3. Panelis mengisi kolom penilaian dengan
memberikan angka 1 (satu) apabila terdapat perbedaan dan angka 0 (nol) apabila
tidakter dapat perbedaan. Jumlah penilaian kemudian dibandingkan dengan table
jumlah terkecil untuk menyatakan sampel berbeda atau tidak yakni melalui distribusi
binomial dengan tingkat kepercayaan 5%, 1%, dan 0,01%.

Tabel 7. Tabel Hasil Penilaian Panelis (Uji Segitiga)


Kode Sampel
Panelis Warna Rasa Tekstur
758 947 265 758 947 265 758 947 265
1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
2 0 0 0 0 0 1 0 0 1
3 0 0 1 0 0 1 0 0 1
4 1 0 1 0 1 0 1 0 0
5 1 0 0 1 1 0 1 0 0
6 0 0 1 0 0 1 1 0 1
7 0 0 1 0 0 1 0 0 1
8 0 0 1 1 1 1      
9 0 0 1 0 0 1      
10 1 1 0 1 0 0 0 0 0
11 0 0 1 0 0 1 0 0 0
12 1 0 0 1 0 0 1 0 0
13 0 0 1 0 0 1 1 0 0
14 0 0 1 0 0 1 0 0 1
15 0 1 0 0 0 1 0 1 0
16 0 0 1 0 0 1 0 1 0
17 0 1 0 1 0 0      
18 0 0 1 0 1 0 0 1 0
19 0 0 1 0 0 1 0 0 1
20 0 0 1 0 0 1 0 0 1
21 0 0 1 0 0 1 0 0 1
22 0 0 1 0 0 1 0 0 1
23 0 0 1 0 0 1 0 0 1
24 0 0 1 0 0 1 0 0 1
25 0 1 0 0 0 1 0 1 0
26 0 0 1 0 1 0 0 0 1
Jumlah 4 4 19 5 5 19 5 4 13
Rata-rata 0,154 0,154 0,731 0,192 0,192 0,731 0,217 0,174 0,565
(%)
Berdasarkan data hasil pengujian,diketahui bahwa masing-masing kriteria
yaitu warna, rasa dan tekstur dipilih oleh panelis dengan jumlah berturut-turut yaitu 4,
5 dan 5 untuk kode sampel 758, pada kode sampel 947 jumlah yang diperoleh dalam
kriteria warna, rasa, dan tekstur berturut-turut yaitu 4, 5 dan 4. Sedangkan pada kode
sampel 265 jumlah yang diperoleh pada masing-masing kriteria berturut-turut yaitu
19, 19 dan 13. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan
nyata pada sampel 265 dengan sampel lainnya. Hal ini karena jumlah panelis nyang
menjawab tepat contoh yang berbeda sudah memenuhi syarat.
Pada data diatas dapat dilihat bahwa pada atribut warna antara kode sampel
758 dan 265 terdapat perbedaan pada tingkat 5%. Pada atribut rasa dapat dilihat
dalam data diatas terdapat perbedaan antara sampel 758 dan 265 pada tingkat
5%.sedangkan pada atribut teksur tidak terdapat perbedaan nyata antara 2 sampel
diatas
UJI HEDONIK

I. PENDAHULUAN
Produk yang beredar dimasyarakat banyak memiliki kesamaan sifat antar satu
sama lain. Untuk mengetahui diantara produk tersebut yang lebih disukai konsumen
perlu dilakukan pngujian peenerimaan konsumen (preference test). Uji penerimaan
terdiri dari dua yaitu uji hedonik dan mutu hedonik. Pada ujihedonik panelis
mengemukakan tanggapan pribadi suka atau tidak suka, disamping itu juga
mengemukakan tingkat kesukaannya
Dalam penganalisaannya, skala dikonversi menjadi skala numerik dengan
angka menurut tingkat kesukaan. Sehingga dengan pengonversian dalam bentuk
angka, analisis statistiknya dapat dilakukan. Dengan adanya skala hedonik, produk
secara tidak langsung dapat diketahui perbedaannya. Sehingga uji hedonik paling
sering digunakan untuk menilai komoditas sejenis atau pengembangan produk secara
organoleptik. Uji hedonik bertujuan untuk mngetahui respon panelis terhadap sifat
mutu yang umum (warna, aroma, tekstur dan kerenyahan).
Uji hedonic disebut juga uji kesukaan. Uji hedonic menuntut tanggapan pribadi
panelis tentang kesukaan atau sebaliknya tentang ketidaksukaan. Selain panelis
mengemukaan tanggapan senang, panelis juga diminta mengemukakan tingkat
tanggapan senang atau ketidaksenangan yaitu. Tingkat-tingkat kesukaannnya itu
disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal suka dapat memiliki skala hedonic yaitu
amat sangat suka, sangat suka, suka dan untuk tidak suka skala hedoniknya amat
sangat tidak suka, sangat tidak suka atau tidak suka. Diantara tanggapan suka dan
tidak suka kadang-kadang ada tanggapan netral yang bukan merupakan suka dan juga
bukan merupakan tidak suka. Skala hedonic dapat direntangkan atau diciutkan
menurut rentangan skala yang dikehendaki.

II. METODE PRAKTIKUM


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapatdilihat
pada tabel dibawah ini
Alat Bahan
1. Sendok 1. Teh
2. Wadah 2. Air Putih
3. Label
4. Tissue
Tabel 8. Alat dan Bahan untuk Pengujian Hedonik

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penilaian panelis disajikan dalam table evaluasi. Contoh table evaluasi
panelis dapat dilihat pada Tabel 4. Skala hedonic ditransformasikan menjadi skala
numeric dengan angka menurut tingkat kesukaan. Data numeric tersebut yang
nantinya dapat diolah menggunakan uji statistic sehingga dapat diinterpretasikan
menjadi sebuah kesimpulan.
Tabel 9. Data Uji Organoleptik Warna
Total
Kode Sampel
Panelis Panelis    
958 384 241 Yi ΣI Y2ij (Yi)2
1 5 4 3 12 50 144
2 6 5 3 14 70 196
3 4 5 4 13 57 169
4 6 3 2 11 49 121
5 4 5 4 13 57 169
6 5 2 3 10 38 100
7 4 5 2 11 45 121
8 5 4 2 11 45 121
9 5 5 5 15 75 225
10 3 3 4 10 34 100
11 6 5 6 17 97 289
12 5 4 6 15 77 225
13 6 5 6 17 97 289
14 5 6 5 16 86 256
15 4 5 5 14 66 196
16 5 4 5 14 66 196
17 4 5 4 13 57 169
18 3 4 5 12 50 144
19 5 4 3 12 50 144
20 2 4 3 9 29 81
21 4 3 5 12 50 144
22 5 3 5 13 59 169
23 4 5 6 15 77 225
24 5 3 4 12 50 144
25 4 5 3 12 50 144
26 3 5 6 14 70 196
Yi 117 111 109 337   4477
ΣI
Y2ij 553 497 501 1551
Total Contoh (Yi)2 13689 12321 11881 37891
Rata-rata (%) 4,5 4,27 4,19  

Berdasarkan data hasil penilaian kemudian dilakukan analisis sidik ragam


untukmengetahui nyata atau tidaknya perbedaan antar perlakuan
2
Total
Faktor Koreksi ( FK )=
Jumlah Kelompok x Jumlah Perlakuan
2
337
¿
26 x 3
¿ 1456,013

JK=Total Jumlah Kuadrat−F K


¿ 1551−1456,01 3
¿ 94,9871 8

Jumlah Kuadrat Total Setiap Sampel


JK Contoh= −FK
Jumlah Panelis
¿¿¿

¿ 1,33

Jumlah Kuadrat Total Setiap Panelis


JK Panelis= −F K
Jumlah Sampel

(122 +14 2 +… +132 )


¿ −1456,01 3
3

¿36,32051

JK Error=JK Total−JK Sampel−JK Paneli s


¿ 94,98718−1,33−36,32051
¿ 57,33

Kemudian dilakukan tabulasi dalam daftar analisis varian berikut


Sumber Keberagaman db JK JKR Fhitung
Contoh 2 1,333333 0,666667 0,581395
Panelis 25 36,32051
Error 50 57,33333 1,146667
Total 77 94,98718
Nilai Fhitung (0,581) kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel menghasilkan
nilai 4,98 pada tingkat kepercayaan 1% dan menghasilkan nilai 3,15 pada tingkat
kepercayaan 5%.
Langkah menghitung Standar Error
Standar Error=
√ JKR Error
Responden Setiap Sampel
¿
√ 1,1466
26
¿ 0,2 3

Membuat nilai F
P 2 3 4
Ranges 2,83 2,98 3,08
Least Significant Range 0,6509 0,6854 0,7084

Perlakuan 958 (A) 384 (B) 241 (C)


Rata-Rata 4,5 4,27 4,19
B-C 0,08 < 0,6509
A-C 0,31 < 0,6854
A-B 0,23 < 0,7084

Jadi B = C, A = C, dan A = B

Untuk melihat adanya persamaan atau perbedaan terhadap 3 perlakuan padatiga


asampel di atas maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang didapat pada
pengujian ini yaitu tidak terdapat perbedaaan dari ketiga sampel diatas

Tabel 10. Data Uji Organoleptik rasa

Total
Kode Sampel
Panelis Panelis    
958 384 241 Yi ΣI Y2ij (Yi)2
1 5 4 3 12 50 144
2 6 5 1 12 62 144
3 4 5 6 15 77 225
4 5 3 4 12 50 144
5 6 4 4 14 68 196
6 5 3 2 10 38 100
7 1 5 6 12 62 144
8 4 2 4 10 36 100
9 5 5 5 15 75 225
10 5 3 4 12 50 144
11 6 4 4 14 68 196
12 4 5 6 15 77 225
13 4 5 4 13 57 169
14 5 6 5 16 86 256
15 5 4 5 14 66 196
16 5 6 3 14 70 196
17 4 5 3 12 50 144
18 3 2 6 11 49 121
19 4 5 2 11 45 121
20 3 4 4 11 41 121
21 5 4 6 15 77 225
22 3 2 5 10 38 100
23 6 4 2 12 56 144
24 4 5 3 12 50 144
25 3 6 4 13 61 169
26 4 2 5 11 45 121
Yi 114 108 106 328   4214
ΣI
Y2ij 534 488 482   1504  
Total Contoh (Yi)2 12996 11664 11236   35896  
Rata-rata (%) 4,3846154 4,15 4,08      

3282
Faktor Koreksi ( FK )=
Jumlah Kelompok x Jumlah Perlakuan
2
328
¿
26 x 3
¿ 1379,282

JK=Total Jumlah Kuadrat−F K


¿ 1504−1379,282
¿ 124,7179

Jumlah Kuadrat Total Setiap Sampel


JK Contoh= −FK
Jumlah Panelis
¿¿¿

¿ 1,33

Jumlah Kuadrat Total Setiap Panelis


JK Panelis= −F K
Jumlah Sampel
2 2 2
(12 +12 +… +11 )
¿ −1379,282
3

¿25,384

JK Error=JK Total−JK Sampel−JK Paneli s


¿ 124,71−1,33−25,384
¿ 98
Kemudian dilakukan tabulasi dalam daftar analisis varian berikut
Sumber Keberagaman db JK JKR Fhitung
Contoh 2 1,333333 0,666667 0,340136
Panelis 25 25,38462
Error 50 98 1,96
Total 77 124,7179
Nilai Fhitung (0,340) kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel menghasilkan
nilai 4,98 pada tingkat kepercayaan 1% dan menghasilkan nilai 3,15 pada tingkat
kepercayaan 5%.

Langkah menghitung Standar Error


Standar Error=
√ JKR Error
Responden Setiap Sampel
¿
√ 1,96
26
¿ 0,86

Membuat nilai F
P 2 3 4
Range 2,83 2,98 3,08
Least Significant Range 2,4338 2,5628 2,6488

Perlakuan 958 (A) 384 (B) 241 (C)


Rata-Rata 4,38 4,15 4,08
B-C 0,08 < 2,4338
A-C 0,31 < 2,5628
A-B 0,23 < 2,6488

Untuk melihat adanya persamaan atau perbedaan terhadap 3 perlakuan padatiga


asampel di atas maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang didapat pada
pengujian ini yaitu tidak terdapat perbedaaan dari ketiga sampel diatas

Panelis Kode Sampel Total    


Panelis
958 384 241 Yi ΣI Y2ij (Yi)2
1 5 4 3 12 50 144
2 6 5 4 15 77 225
3 4 4 5 13 57 169
4 5 3 4 12 50 144
5 5 5 3 13 59 169
6 5 4 6 15 77 225
7 4 4 5 13 57 169
8 3 3 4 10 34 100
9 5 5 5 15 75 225
10 3 3 3 9 27 81
11 5 5 6 16 86 256
12 4 5 5 14 66 196
13 3 4 5 12 50 144
14 5 5 4 14 66 196
15 5 5 5 15 75 225
16 4 3 2 9 29 81
17 4 6 3 13 61 169
18 5 3 2 10 38 100
19 3 4 5 12 50 144
20 5 3 2 10 38 100
21 3 5 4 12 50 144
22 2 4 6 12 56 144
23 4 3 2 9 29 81
24 6 3 4 13 61 169
25 2 3 5 10 38 100
26 6 3 2 11 49 121
Yi 111 104 104 319   4021
ΣI
Y2ij 507 438 460   1405  
Total Contoh (Yi)2 12321 10816 10816   33953  
Rata-rata (%) 4,27 4,00 4,00      

3192
Faktor Koreksi ( FK )=
Jumlah Kelompok x Jumlah Perlakuan

3192
¿
26 x 3
¿ 1304,63

JK=Total Jumlah Kuadrat−F K


¿ 1405−1 304,63
¿ 100,372

Jumlah Kuadrat Total Setiap Sampel


JK Contoh= −FK
Jumlah Panelis
¿¿¿

¿ 1 ,256

Jumlah Kuadrat Total Setiap Panelis


JK Panelis= −F K
Jumlah Sampel

2 2 2
(12 +15 + …+ 11 )
¿ −1304,63
3

¿35,7051

JK Error=JK Total−JK Sampel−JK Paneli s


¿ 100,372−1,256−3 5,7051
¿ 63,410

Kemudian dilakukan tabulasi dalam daftar analisis varian berikut


Sumber Keberagaman db JK JKR Fhitung
Contoh 2 1,25641 0,628205
Panelis 25 35,70513
Error 50 63,41026 1,268205
Total 77 100,3718
Nilai Fhitung (0,340) kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel menghasilkan
nilai 4,98 pada tingkat kepercayaan 1% dan menghasilkan nilai 3,15 pada tingkat
kepercayaan 5%.

Langkah menghitung Standar Error


Standar Error=
√ JKR Error
Responden Setiap Sampel
¿
√ 1,268

¿ 0,35
26

P 2 3 4
Range 2,83 2,98 3,08
Least Significant Range 0,9905 1,043 1,078
Perlakuan 958 (A) 384 (B) 241 (C)
Rata-Rata 4,27 4,00 4,00
B-C 0,00 < 0,9905
A-C 0,27 < 1,043
A-B 0,27 < 1,078

Jadi B= C, A = C, dan A = B
Untuk melihat adanya persamaan atau perbedaan terhadap 3 perlakuan
padatiga asampel di atas maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang didapat
pada pengujian ini yaitu tidak terdapat perbedaaan dari ketiga sampel diatas

Anda mungkin juga menyukai