Anda di halaman 1dari 5

12/9/21, 9:07 AM HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 | Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2 – Catatan Ummu

Halaqah 4 | Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2 – Catatan Ummu Syifa Jauza

Catatan Ummu Syifa Jauza

About Me and My Family

AL-USHULU AS-SITTAH · HALAQAH SILSILAH ILMIYYAH

HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 |


Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2

January 7, 2021 · Ummu Syifa



السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وااله‬

Halaqah yang ke empat dari Silsilah ‘Ilmiyyah Penjelasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At
Tamimi rahimahullah.

Kemudian beliau mengatakan,

‫ َو َأْظ َهَر َلُه ُم الِّشْر َك ِباِهلل في ُص وَر ِة َم حَّبِة الَّص اِلحيَن َو اِّتباِع ِهْم‬، ‫ثَّم َلـَّم ا صاَر َعلى َأْكَثِر اُألَّمِة َم ا صاَر ؛ َأْظ َهَر َلـُه ُم الَّشْيطاُن اإلْخ الَص في ُص وَر ِة َتَنُّقِص الَّص اِلحيَن َو الَّتْقصيِر في ُح قوِقِهْم‬

Kemudian ketika menimpa umat ini apa yang menimpanya berupa kejahilan dan lain-lain, maka syaithan menampakkan kepada mereka,
bahwasanya keikhlasan dan tauhid ini adalah sebagai bentuk penghinaan dan peremehan terhadap orang-orang yang shalih.

Ketika menimpa umat ini kebodohan, dan

mereka jauh dari ilmu agama, jauh dari bimbingan para ulama, jauh dari petunjuk Al Qur’an dan juga hadits, maka syaithan menampakkan kepada
mereka, bahwasanya tauhid (meng-Esa-kan Allah Subhānahu wa Ta’āla) itu artinya adalah meremehkan orang-orang yang shalih dan meremehkan
hak-hak meraka. Dan ini adalah salah satu bentuk talbis dari syaithan dalam usaha menyesatkan manusia.

Syaithan menampakkan di mata manusia bahwasanya orang yang bertauhid berarti dia adalah orang yang tidak menghormati orang yang shalih,
tidak menghormati Nabi, tidak menghormati wali.

https://umisyifa.wordpress.com/2021/01/07/hsi-silsilah-pembahasan-kitab-al-ushulu-as-sittah-halaqah-4-penjelasan-pokok-pertama-bagian-2/ 1/5
12/9/21, 9:07 AM HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 | Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2 – Catatan Ummu Syifa Jauza

Dan untuk memperjelas perkara ini kita terangkan kembali bagaimana kisah nabi Nuh alayhissallam bersama kaumnya dan bagaimana awal
terjadinya kesyirikan di permukaan bumi ini.

Di zaman nabi Nuh alayhissallam, ada lima orang yang shalih yang dikenal oleh kaumnya dengan ibadahnya, dengan amalannya, dengan
keshalihannya.

Ketika mereka berlima ini meninggal dunia, datanglah syaithan dan mewahyukan kepada mereka (kaum nabi Nuh) supaya mereka membuat
patung-patung, kemudian dinamakan dengan nama orang-orang yang shalih tersebut.

Tujuannya adalah supaya ketika mereka merasa malas di dalam beribadah, ketika mereka melihat orang-orang shalih tersebut berada di hadapan
mereka di majelis mereka, meskipun sebagai patung, diharapkan mereka bisa bersemangat kembali, mengingat tentang keshalihan mereka dan
semangat di dalam beribadah kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Ketika generasi ini meninggal dunia, datang kembali syaithan dan mengatakan kepada orang-orang tersebut, bahwasanya bapak-bapak kalian
dahulu membuat patung-patung ini, tujuannya adalah untuk diibadahi, disembah.

Dan telah dilupakan ilmu, maka akhirnya mereka menyembah orang-orang shalih tersebut yang dibuat simbolnya berupa patung. Ini adalah awal
terjadinya kesyirikan di permukaan bumi.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫َو َقاُلو۟ا اَل َتَذُر َّن َء اِلَه َتُكْم َو اَل َتَذُر َّن َو ًّۭد ا َو اَل ُسَو اًۭع ا َو اَل َيُغوَث َو َيُعوَق َو َنْس ًۭر ا‬

Dan mereka berkata, “Janganlah kalian tinggalkan sesembahan-sesembahan kalian, dan janganlah kalian tinggalkan Waddan, Suwa’an, Yaghuts
dan Ya’uq dan juga Nasr.”

(QS. Nuh: 23)

Mereka ini adalah lima nama orang yang shalih. Ini adalah nama orang-orang shalih yang meninggal yang kemudian disembah oleh kaumnya nabi
Nuh alayhissallam.

Ketika terjadi kesyirikan pertama kali di permukaan bumi yang dilakukan oleh kaumnya nabi Nuh alayhissallam, akhirnya Allah Subhānahu wa
Ta’āla mengutus nabi Nuh yang merupakan rasul yang pertama.

Allah mengutus nabi Nuh alayhissallam kepada mereka untuk mengajak mereka kembali kepada tauhid dan menjauhi kesyirikan ini.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫َو َلَقۡد َأۡر َسۡل َنا ُنوًح ا ِإَلٰى َقۡو ِم ِهۦ َفَقاَل َٰي َقۡو ِم ٱۡع ُبُدوْا ٱَهَّلل َم ا َلُكم ِّم ۡن ِإَٰل ٍه َغۡي ُر ُه‬

https://umisyifa.wordpress.com/2021/01/07/hsi-silsilah-pembahasan-kitab-al-ushulu-as-sittah-halaqah-4-penjelasan-pokok-pertama-bagian-2/ 2/5
12/9/21, 9:07 AM HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 | Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2 – Catatan Ummu Syifa Jauza

Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka beliau berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada sesembahan yang
berhak disembah oleh kalian selain Dia.”

(QS. Al Mu’minun: 23)

Beliau mengingatkan umatnya siang dan malam dalam keadaan rahasia maupun terang-terangan selama 950 tahun, mengajak mereka untuk
kembali kepada Allah. Mengingatkan mereka bahwasanya ini adalah termasuk perbuatan syirik yang tidak diridhai oleh Allah Subhānahu wa
Ta’āla. Meskipun yang disembah adalah orang-orang shalih. Mengajak mereka untuk bertauhid dan meng-Esa-kan ibadah ini hanya untuk Allah
Subhānahu wa Ta’āla.

Namun ternyata yang mengikuti dakwah beliau dan ajakan beliau adalah orang yang sangat sedikit dan menganggap bahwasanya apabila kita
hanya menyembah Allah Subhānahu wa Ta’āla, seakan-akan kita ini telah meremehkan orang-orang yang shalih. Ini adalah termasuk talbis dari
iblis laknatullah).

Menganggap (menunjukkan) di mata manusia bahwasanya ikhlas kepada Allah berarti kita harus meremehkan dan merendahkan kedudukan
orang-orang yang shalih.

Oleh karena itu banyak diantara mereka yang menolak dakwahnya nabi Nuh alayhissallam.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫……َو َقاُلوْا اَل َتَذُر َّن َء اِلَه َتُكۡم‬..

(QS. Nuh: 23)

Mereka saling berwasiat diantara mereka, “Janganlah kalian tinggalkan sesembahan-sesembahan kalian.”

√ Kita harus menghormati orang yang shalih

√ Kita harus menjunjung tinggi kedudukan mereka

Apabila diminta dan diseru hanya menyembah kepada Allah, hati mereka resah, hati mereka gelisah.


َو ِإَذا ُذِك َر ٱُهَّلل َو ۡح َدُه ٱۡش َم َأَّز ۡت ُقُلوُب ٱَّلِذيَن اَل ُيۡؤ ِم ُنوَن ِبٱٓأۡلِخ َر ِۖة َو ِإَذا ُذِك َر ٱَّلِذيَن ِم ن ُدوِنِهٓۦ ِإَذا ُهۡم َيۡس َتۡب ِش ُر وَن‬
(QS. Az-Zumar: 45)

Apabila hanya disebutkan Allah saja, ketika diminta hanya bertauhid kepada Allah, hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat menjadi
resah, gelisah, tidak tenang hatinya ketika disebutkan hanya Allah Subhānahu wa Ta’āla saja.

Tapi ketika disebutkan bersama Allah yang lain, maka tiba-tiba hati mereka menjadi sangat gembira, bahagia.

Oleh karena itu di sini beliau mengatakan,

“Syaithan menampakkan kepada mereka, bahwasanya ikhlas dan tauhid berarti kita harus meremehkan orang-orang yang shalih.”

https://umisyifa.wordpress.com/2021/01/07/hsi-silsilah-pembahasan-kitab-al-ushulu-as-sittah-halaqah-4-penjelasan-pokok-pertama-bagian-2/ 3/5
12/9/21, 9:07 AM HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 | Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2 – Catatan Ummu Syifa Jauza

Dan ini sekali lagi adalah termasuk talbis syaithan yang sudah berjanji dari awal di hadapan Allah Subhānahu wa Ta’āla untuk menyesatkan
manusia dan menghias-hiasi diantara mereka yang bathil menjadi benar, yang benar menjadi bathil dengan berbagai cara. Bagaimana supaya
mereka menyimpang dari shirathal mustaqim, dari jalan yang lurus. Entah menyimpangnya ke kanan, atau ke kiri, atau ke atas, atau ke bawah,
yang jelas mereka menyimpang dari jalan yang lurus. Dari mana bisa digoda, maka mereka akan menggodanya.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,


‫ۡل‬

۞ َل َأۡق ُعَدَّن َلُه ۡم ِص َٰر َطَك ٱ ُم ۡس َتِقيَم‬

۞ ُثَّم ٓأَلِتَيَّنُه م ِّم ۢن َبۡي ِن َأۡي ِديِه ۡم َو ِم ۡن َخ ۡل ِفِه ۡم َو َعۡن َأۡي َٰم ِنِه ۡم َو َعن َشَم ٓاِئِلِه ۖۡم َو اَل َتِج ُد َأۡك َثَر ُهۡم َٰش ِك ِر يَن‬
(QS. Al A’raf: 16-17)

(Iblis) berjanji untuk menyesatkan mereka dari shirathal mustaqim, dan akan didatangi baik dari kanannya, dari kirinya, dari atasnya, dari
bawahnya, sehingga mereka menjadi orang-orang yang tidak bersyukur kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Diantaranya adalah seperti yang disebutkan oleh Syaikh di sini, menghias-hiasi di mata manusia bahwasanya orang yang bertauhid berarti dia
meremehkan orang-orang yang shalih.

Itu yang bisa kita sampaikan, semoga yang sedikit ini bermanfaat.


وباهلل التوفيق و الهداية‬
‫والسالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬

Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.

Published by Ummu Syifa

Mother of five princesses. View all posts by Ummu Syifa

ABDULLAH ROY AL-USHULU AS-SITTAH HALAQAH SILSILAH ILMIYYAH HSI

https://umisyifa.wordpress.com/2021/01/07/hsi-silsilah-pembahasan-kitab-al-ushulu-as-sittah-halaqah-4-penjelasan-pokok-pertama-bagian-2/ 4/5
12/9/21, 9:07 AM HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 | Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2 – Catatan Ummu Syifa Jauza

2 thoughts on “HSI Silsilah Pembahasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah – Halaqah 4 |


Penjelasan Pokok Pertama Bagian 2”

1. linda
says:
JANUARY 8, 2021 AT 9:11 PM
jazakillah khairan katsir

Reply
1. Ummu Syifa
says:
JANUARY 10, 2021 AT 8:20 AM
Aamiin. Wa jazaakillahu khayran.

Reply

https://umisyifa.wordpress.com/2021/01/07/hsi-silsilah-pembahasan-kitab-al-ushulu-as-sittah-halaqah-4-penjelasan-pokok-pertama-bagian-2/ 5/5

Anda mungkin juga menyukai