Anda di halaman 1dari 1

Nama : Zia Haidir Baasyir

Nim : 11210331000055
1. Wujud berasal dari bahasa arab ‘wajada’ yang
artinya menemukan, sedangkan wujud yang dimaksud
adalah keberadaan atau eksistensi. Wujud adalah
hakikat realitas yang berada pada manusia, bersifat
material maupun non material, dan bersifat universal
atau dapat dikonotasikan kepada semua yang memiliki
hakikat keberadaan. Seperti Tuhan, Manusia, Hewan, dan
lain sebagainya.
2. Wujud keniscayaan adalah wujud atau realitas yang
pasti ada, berasal dari kata niscaya yang berarti
pasti. Kemungkinan Wujud yang realitasnya masih dalam
tahap kemungkinan-kemungkinan, dan Kemustahilan wujud
adalah sesuatu yang bersifat mustahil. Maksudnya
adalah sesuatu yang mustahil atas hakikat
keberadaannya.
3. Dalam teologi dan filsafat islam sendiri memiliki
perbedaan. Teologi dalam ajarannya masih bersifat
kemungkinan, sementara filsafat islam menggunakan
logika sebagai tolak ukur kebenaran akan hakikat
keberadaan. Dalam teologi dan filsafat islam, kata
wujud cenderung difokuskan kepada tuhan. Corak teologi
akan keberadaan tuhan seperti ‘tuhan ada karena ada
ciptaannya’, sedangkan filsafat islam menganggap bahwa
keberadaan tuhan sudah terang sehingga tidak memerluka
definisi. Seperti yang dianalogikan oleh iluminati
‘Tuhan seperti cahaya dan ciptaaanya seperti
pancarannya’ .
4. Eksistensi adalah keberadaan akan sesuatu,
eksistensi terhadap sesuatu pasti mencakup esensi.
Sedangkan esensi atau substansi adalah satu hal yang
bersifat fundamental atas keberadaan sesuatu, jika
esensi pada suatu hal hilang, maka tidak akan sesuai
dengan konsep sebelumnya. Semisal pena yang digunakan
untuk menulis atau menggambar, tinta sebagai satu
esensi dari konsepsi pena, jika tinta dari pena
tersebut hilang maka tidak dapat dianggap sebagai
pena.

Anda mungkin juga menyukai