Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja, bahwa


upaya kesehatan kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah
terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.

Penelitian dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
menetapkan perawat sebagai profesi yang beresiko sangat tinggi terhadap
stres (Schultz dan Schultz, 1994) hasil penelitian Selye (1996) menunjukkan
alasan mengapa profesi perawat mempunyai resiko yang sangat tinggi
terpapar oleh stres adalah karena perawat memiliki tugas dan tanggung
jawab yang sangat tinggi terhadap keselamatan nyawa manusia. Selain itu ia
juga mengungkapkan pekerjaan perawat mempunyai beberapa karakteristik
yang dapat menciptakan tuntutan kerja yang tinggi dan menekan.
Karakteristik tersebut adalah otoritas bertingkat ganda, heterogenitas
personalia, ketergantungan dalam pekerjaan dan spesialisasi, budaya
kompetitif di rumah sakit, jadwal kerja yang ketat dan harus siap kerja setiap
saat, serta tekanan-tekanan dari teman sejawat.

Hal ini didukung dari hasil survey oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional
Indonesia) tahun 2006, sekitar 50,9% perawat yang bekerja di empat provinsi
di Indonesia mengalami stres kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa
beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu. Penelitian
Simanjorang (2008) telah menemukan bahwa 59,6% tingkat stres kerja
perawat di RSU Dr Pringadi Medan termasuk kategori stres kerja sedang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mc. Garth et al. (1989) di Inggris
yang menemukan persentase tentang stres kerja dalam bidang keperawatan
yakni: 67% responden menyatakan waktu tidak mencukupi untuk melakukan
tugas secara memuaskan, 54% menyatakan rasio antara pelayanan dan
sumber-sumber, 46% batas waktu ditentukan orang lain. Hasil penelitian
tersebut tidak dipisahkan antara perawat yang menangani pasien rawat jalan
dan perawat yang melayani pasien rawat inap.

Stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada aspek dan sistem tubuh
seseorang. Stres berdampak pada emosional, kognitif, fisiologis, dan
perilaku. Dampak secara emosional meliputi cemas, depresi, tekanan fisik,
dan psikologis (Perry & Potter, 2005). Dampak kognitif berakibat pada
penurunan konsentrasi, peningkatan distraksi, dan berkurangnya kapasitas
memori jangka pendek. Dampak terhadap psikologis berakibat pada
pelepasan epinefrin dan norepinefrin, penonaktifan system pencernaan,
nafas cepat, peningkatan denyut jantung, dan kontriksi pembuluh darah.
Dampak pada perilaku misalnya meningkatkan ketidakhadiran kerja,
mengganggu pola tidur, dan mengurangi kualitas pekerjaan (Eysenck, 2009).

Stres kerja yang terjadi pada perawat apabila tidak ditangani dengan tepat
dapat menimbulkan penyakit fisik, psikologis dan dapat mempengaruhi
kinerja perawat terhadap pelayanan kepada pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap, kondisi ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
berpengaruh terhadap pandangan pasien maupun keluarga terhadap rumah
sakit yang dapat merugikan rumah sakit itu sendiri.

RS Anna Medika memiliki perawat berjumlah 84 perawat yang terdiri dari 17


perawat yang melayani pasien rawat jalan dan 67 perawat yang melayani
pasien rawat inap. Beban kerja perawat pada pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap tentunya berbeda, sehingga menghasilkan tingkatan stres yang
berbeda pula. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dimana peneliti
ingin melihat gambaran dan perbandingan faktor-faktor penyebab stres kerja
yang dialami oleh perawat yang melayani pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja
pada perawat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka terdapat fakta
bahwa dari penelitian Simanjorang (2008) telah menemukan bahwa 59,6%
perawat di RSU Dr Pringadi Medan mengalami stres kerja, meskipun masih
dalam kategori stres kerja sedang. Penelitian tentang perbandingan stres
kerja pada perawat yang melayani pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
RS Anna Medika Bekasi belum pernah dilakukan.

Berdasarkan perumusan masalah dalam latar belakang, masalah yang akan


diangkat adalah gambaran stres kerja pada perawat di RS Anna Medika
Tahun 2017.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran stres kerja dan perbandingan faktor-faktor


penyebab stres kerja pada perawat di RS Anna Medika Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor determinan yang menyebabkan stres


pada perawat RS Anna Medika Bekasi
2. Untuk mengetahui gambaran stres kerja pada perawat yang melayani
pasien rawat jalan RS Anna Medika Bekasi
3. Untuk mengetahui gambaran stres kerja pada perawat yang melayani
pasien rawat inap RS Anna Medika Bekasi
4. Untuk mengetahui perbandingan faktor-faktor penyebab stres kerja
pada perawat yang melayani pasien rawat jalan dan pasien rawat
inap RS Anna Medika Bekasi

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini meliputi variabel stres kerja dan faktor-faktor
penyebab stres kerja terjadi di lingkungan perawat RS Anna Medika Bekasi.
Populasi penelitian ini adalah perawat di unit rawat jalan dan di ruang inap.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman tentang penulisan ini, maka penulisan


disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang penulisan,


permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika
penulisan tentang gambaran stres kerja pada perawat RS Anna Medika
Bekasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis menguraikan tentang teori-teori yang mendukung dan
dijadikan sebagai acuan, bahan atau landasan pemikiran yang berkaitan
dengan penelitian seperti pengertian stres kerja, jenis-jenis stres, faktor yang
menyebabkan stres, dampak stres kerja, indikator stres kerja, akibat stres
kerja, cara pengukuran stres kerja
BAB 3 GAMBARAN UMUM

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah RS Anna Medika,


identitas instansi, lokasi, struktur organisasi, visi dan misi, jumlah tenaga
kerja, jumlah perawat, sarana dan prasarana dan program kesling.

BAB 4 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang kerangka teori penelitian yang
merupakan konsep dari tinjauan pustaka, kerangka konsep penelitian,
hipotesis dan definisi operasional.

BAB 5 METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang jenis penelitian dan desain
penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian, populasi dan sampel dalam
penelitian, pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data.

BAB 6 RENCANA PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis menguraikan tentang rencana penyajian data dari hasil
penelitian yang penulis lakukan dalam bentuk tabel tunggal dan tabel silang.

BAB 7 JADWAL, ORGANISASI DAN RENCANA ANGGARAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang tabel jadwal kegiatan, organisasi
tim peneliti dan rencana anggaran biaya penelitian

BAB 8 PENUTUP

Pada bab ini penulis menguraikan kata-kata penutup, harapan dan keinginan
dari penyusunan Proposal Skripsi dan pelaksanaan penelitian ini sehingga
dapat dilanjutkan ke penulisan Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai