Anda di halaman 1dari 6
Panduan Praktik Klinis SMF Urologi RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr. SOETOMO KANKER TESTIS (ICD-10 : C62.1) ‘Tumor yang berasal dari sel germinal dan non germinal pada testis yang desensus maupun undesensus Riwayat undesensus testis penting untuk dicari, Massa pada skrotum atau temuan ‘massa intraskrotal umumnya tanpa rasa nyeri. Pada 20% kasus mengeluhkan nyeri pada skrotum, dan 27% mengeluhkan nyeri lokal.. Kadang trauma pada skrotum ‘dapat menimbulkan massa pada Testis. Ginekomasti, nyeri pinggang dan nyeri pada flank area. Pada 10% kasus tumor Testis dapat menyerupal orchioepididimitis Status generalis : untuk menemukan kemungkinan metastase jauh (supraklavikula), massa pada abdomen ataupun ginekomasti | Status urologis dan status lokalis testis : mendapatkan karakteristik massa Kriteria Diagnosis T. Tumor primer pTx Tumor primer tidak dapat diasses pTO Tidak ditemukan bukti tumor primer (scar post operasi) karsinoma in situ pTis Tumor terbatas pada testis and epididmis tanpa keterlibatan pT1 sistem vaskular/lymphatic, tumor mungkin menginvasi tuni albuginea namun tidak mencapai tunika vaginalis pT2 Tumor terbatas pada testis and epididmis dengan keterlibatan vaskular/ lymphatic, tumor meluas hingga tunika albuginea hingga ‘mencapai tunika vaginal. pT3 Tumor menginvasi spermatic cord dengan atau tanpa keterlibatan vaskular / limfatik. pT4 Tumor menginvasi scrotum dengan atau tanpa keterlibatan vascular! lymphatic invasion N. __ Kelenjar Getah Bening (ktinis) Nx Pembesaran KGB regional belum diases tidak ditemukan pembesaran KGB regional NO Metastasis pada satu buahKGB regional dengan ukuran 2 cm atau kurang atau multipel dengan ukuran kurang dari 2cm N1_ Metastasis pada satu buah KGB regional dengan ukuran lebih dari 2 cm dan kurang dari 5 cm atau pembesaran multipel dengan salah satu KGB N2 _berukuran lebih dari 2 cm namun kurang dari 5 cm N3_ pembesaran KGB lebih dari 5 cm N __ Kelenjar Getah Bening (Patologi Anatom) pNx — Pembesaran KGB regional belum diases No tidak ditemukan pembesaran KGB regional PN1 Metastasis pada satu buah KGB regional dengan ukuran 2 cm atau kurang atau multipel dengan ukuran kurang dari 2m pN2 Metastasis pada satu buah KGB regional dengan ukuran lebih dari 2 cm dan kurang dari 5 cm atau pembesaran multipel dengan salah satu KGB berukuran lebih dari 2 cm namun kurang dari 5 cm pN3— Pembesaran KGB lebih dari Scm Panduan Praktik Klinis ‘SMF Urologi RSUD Dr Soetomo Surabaya sual _ Dr SOETOMO, KANKER TESTIS (ICD-10 : C62.1) M Metastase jauh Mx Metastase belum diases MO Tidak ditemukan metastase jauh M1 Ditemukan metastase jauh M1a non regional KGB atau paru-paru_ M1b metastase pada non regional KGB atau paru-paru Ss ‘Serum Tumor marker sx ‘Tumor marker belum diperiksa atau tidak tersedia so Tumor marker dalam batas normal LDH (UA) ACG (mIU/mL) AFP (ng/mL) st <1.5xNand < 5,000 and < 1,000 $2 1.5-10xNor 5,000-50,000 or 1,000-10,000 3 >10xNor > 50,000 or > 10,000 Diagnosis Kerja Tumor testis Diagnosis Banding Orkidoepididimitis, Hidrokel, Spermatokel, Hematoma, Torsio Testis, Panduan Praktik Klinis ‘SMF Urologi RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr SOETOMO. KANKER TESTIS (ICD-10 : C62.1) Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Rekomendasi Laboratorium ‘Serum tumor Marker Beberapa serum tumor marker untuk prognostik dan diagnostik: a. AFP (yolk sac); b. hCG (ekspresi trophoblasts); c. LDH (lactate dehydrogenase). (sebelum dan 5-7 hari setelah orchiectomy) USG Testis (bilateral), CT Abdomino pelvic, CT Thoraks, Bone Scar/MRI, CT/MRI Otak (pada pasien dengan multiple metastasis paru dan’ B-hCG tinggi Pemeriksaan patologi Testis, Makroskopis: sisi, ukuran testis, ukuran maksimal tumor, epididimis, spermatic cord dan tunica vaginalis. ikroskopis dan histologi: ada/tidak nya asi vena dan kelenjar getah bening, tunika vaginalis, tunika abuginea, rete Testis, epididimis atau spermatic cord. Bila ada invasi rete testis, perlu dibedakan adanya keterlibatan invasi pagetoid atau stromal iA 1 Terapi Terapi Prosedur (ICD-9-CM) Operatif Setiap pasien dengan kecuriga: Testis harus menjalani an (Orkiektomi ligasi tinggi Tunda inisial orkiektomi pada pasien dengan _visceral metastase atau pada pasien dengan hCG atau AFP yang sangat tinggi (diagnosis kanker testis pada kasus ini tidak membutuhkan konfirmasi histologi) tumor Organ-sparing surgery Dilakukan pada tumor Testis bilateral yang tersinkronisasi, tumor kontralateral ‘metachronous, atau tumor pada satu_ Testis dengan _level aA T Panduan Praktik Klinis SMF Urologi RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr. SOETOMO KANKER TESTIS (ICD-10 : C62.1) Testoteron _pre-operasi normal, dapat dilakukan volume tumor kurang dari 30% dari volume Testis. Biopsi_ inguinal _—‘Testis kontralateral: jika_terdapat kecurigaan pada USG intratestikular atau cryptorchid Testis, atau terdapat atropi 1B Retroperitoneal Lymph Node Disection (RPLND) 1B Dilakukan pada pasien yang dicurigai terlibatnya —_kelenjar getah bening retroperitoneal. Pada NSGCT (non -seminomatous germ cell tumors) stage | low risk/high risk. Stage NAB non-seminoma sebaiknya dilakukan RPLND Kemoterapi Kemoterapi pada tumor Testis dilakukan Karena sifat_tumor yang kemosensitif, _ dibagi berdasarkan hasil histopatologis serta staging tumor Pada pasien dengan visceral metastase, dengan hCG atau AFP yang —sangat tinggi, impending organ failure, danvatau dengan tumor intra abdominal (diagnosis kanker testis pada kasus ini tidak membutuhkan konfirmasi histologi), orkiektomi dapat ditunda —hingga—siklus kemoterapi selesai. Kanker testis seminoma No Stage Prosedur Stage IA, IB ‘Survellans untuk tumor pTi atau pT2, single agent carboplatin atau radioterapi Stage |S Radioterapi 1B ‘Stage 1A, IIB Radioterapi, atau kemoterapi primer (EP 4 siklus atau BEP 3 siklus) 1A Stage IIC, til Kemoterapi primer (EP 4 siklus atau BEP 3 silkus, atau BEP 4 siklus) 1A Panduan Praktik Klinis ‘SMF Urologi RSUD Dr Soetomo Surabaya aa m y Dr. SOETOMO. KANKER TESTIS (ICD-10 : C62.1) Kanker Testis Non Seminoma No | Stage Prosedur GR | Ref {| Stage 1A __| Monitoring, nerve sparing RPLND 1B | 1 2 | Stage 1B ‘Nerve sparing RPLND, kemoterapi | 1A 1 primer (BEP 2 siklus) 3 | Stage IS, 1A, | Nerve sparing RPLND, kemoterapi | 1A 7 IB, IC, IIA | primer (EP 4 siklus, BEP 3 siklus), terapi primer | "a [Stage 1B | Kemoterapi primer (BEP 4 siklus) TA 7 5 | Stage lic | Kemoterapi primer (BEP 4 siklus atau | 1A 7 VIP 4 siklus) & | Metastasis | Kemoterapi primer + radioterapi +| 1A 7 otak pembedahan Edukasi Edukasi diagnosis dan pilihan terapi Edukasi tentang infertlitas pasca kemoterapi Edukasi perawatan luka Edukasi pasien untuk pemeriksaan fisik tanda-tanda tumor muncul kembali ange ‘Ad Vitam (Hidup) : Dubia ad bonam ‘Ad Sanationam (sembuh) : Dubia ad malam ‘Ad Fungsionam (fungsi) Dubia ad bonam Penelaah Kritis Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr., SpB, SpU-K Prof. Dr. Soetojo, dr., SpB, SpU-K Dr. Tarmono, dr., SpU-K Dr. Wahjoe Djatisoesanto., dr. SpU-K Lukman Hakim, dr., SpU-K, M.Kes., Ph.D Johan Renaldo, dr., SpU Anugrah Dianfitriani., dr., SpU e>eacge Indikator Medis oo. Kualitas hidup baik Foto thorax, USG, atau CT scan tidak terdapat proses metastasis c. Fertilitas baik Kepustakaan European Association of Urology (EAU) testicular cancer guidelines 2019 | 2. European Association of Urology (EAU) urological infections 2017 3. Albers P, Albrecht W, Algaba F, Bokemeyer C, Cohn-Cedemerk G, FizaziK, et al Guidelines on testicular Cancer. EAU; 2018. 4. Stephenson AJ, Gilligan TD. Neoplasm of the Testis. Campbell-walsh urology. 11th ed2016 5, ESMO Consensus Conference on testicular germ cell cancer: diagnosis, treatment and follow up 2018 Panduan Praktik Klinis SMF Urologi RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr SOETOMO Dr. KANKER TESTIS (ICD-10 : C62.1) ‘Surabaya, 08 Februari 2020 Dr. Ketua SMF Us Di o NIP, 19611031 198812 1 002

Anda mungkin juga menyukai