Anda di halaman 1dari 3

BANJARMASIN SEBAGAI KOTA WISATA SUNGAI

Akhmad Fauzan
Email: 1710128210022@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Sungai Martapura ialah bagian dari sungai yang ada di Kota Banjarmasin yang di mana
sungai Martapura sebagai anak sungai Barito yang teka muaranya berada di Kota Banjarmasin.
Serta masih banyak anak sungai lainnya seperti sungai andai maupun kanal-kanal yang ada di
Banjarmasin. Tulisan ini memaparkan tentang Wisata Sungai sebagai icon Kota Banjarmasin
yang bisa manfaatkan dalam sektor kepariwisataan. Hasilnya Objek Wisata Sungai yang sebagai
aset Kota Banjarmasin dimana para wisatawan atau turis yang sedang berwisata atau sebagai daya
tarik untuk berkunjung dapat menikmati pemandangan Kota Banjarmasin dari jalur sungai.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan perairan yang cakupannya lebih luas dari daratannya.
Didasari dengan data dari Badan Geospasial dalam (Hasanah, 2020) bahwa luas daerah perairan
Indonesia 3.257 jt km2, dan daerah daratan Indonesia seluas 1.905 jt km2. Data yang berdasarkan
dari UNCLOS 1982 dalam (Lasabuda, 2013) bahwa luas perairan Indoensia yaitu 5,9 jt km2 yang
terdiri dari perairan Zona Ekonomi Ekslusif 2,7 jt km2 dan perairan teritorial 3.2 jt km2. Sehingga
negara Indonesia disebut juga negara kepulauan, yang dimana terdiri dari pulau-pulau dari sabang
sampai merauke. Perairan Indonesia terhubung dengan sungai-sungai besar maupun kecil yang
tersebar di seluruh daerah Indonesia, khususnya daerah Kalimantan Selatan yang diantaranya ada
sungai barito, sungai martapura, sungai tabalong dan sungai negara. Disamping Sungai Barito
sendiri maupun anak-anak sungainya menurut (Rochgiyanti, 2011) juga terdapat sungai buatan
atau disebut kanal yaitu kanal anjir, handil serta saka.

Sungai adalah sumber kehidupan, sebagai sumber keperluan air dalam kehidupan sehari
hari. Orang-orang memanfaatkan sungai sebagai mencuci pakaian, untuk iriasi lahan pertanian,
sarana transportasi, mandi, mencuci pakaian, membuang air besar dan kecil, dan
sebagainya(Susanto et al., 2021). Kota Seribu Sungai begitulah panggilan akrab ataupun sebutan
dari Kota Banajrmasin yang dimana terdapat sungai-sungai yang banyak dinataranya ada sungai
besar, sungai kecil atau juga berupa kanal-kanal. Sungai dimanfaatkan sebagai sarana transportasi
juga dapat menjadi kelebihan untuk dapat dijadikan sebagai bagian dari pariwisata. Wisata sungai
telah berkembang di banyak negara di dunia. Dengan sungai dapat menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke wisata sungai, sebagai potensi yang dimiliki oleh Kota Banjarmasin ialah
sungainya yang banyak sehingga dapat dijadikan sebagai bagain dari pariwisata yakni wisata
sungai.

TEORI
Pariwisata adalah bagian dari rangkaian perjalanan yang dapat dilakukan oleh perorangan
atau kelompok dari tempat asalnya ke berbagai tempat yang dituju lainnya dengan maksud tujuan
wisata dan bukan untuk bekerja atau mencari penghasilan ditempat lain(Soedarso et al., 2014).
Pariwisata ialah satu diantara mesin penggerak dalam perekonomian yang dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesesahteraan. Penmbangunan pariwisata bisa
menjadikan aktivitas bisnis untuk menghasilkan manfaat sosial-budaya serta ekonomi yang
signifikan bagi pemerintah khususnya bagi masyarakat sekitar pada suatu destinasi wisata.
Keberhasilan dari pariwisata dapat mendorong perkembangan sektor lain . Satu diantara tanda
keberhasilan ialah bertambahnya jumlah kedatangan wisatawan dari tahun ke tahun atau periode
ke periode, yang dimana dapat terwujud jika wisatwan yang telah berkunjung akan puas terhadap
destinasinya.
PEMBAHASAN
Kota Banjarmasin yang disebut Kota Seribu Sungai memang memiliki peran penting
dalam kehidupan masayrakat Banjarmasin. Diantaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti
berdagang dengan adanya Pasar Terapung, menjala ikan untuk dijual ke pasar ataupun menjaja
sendiri. Serta sungai sebagai jalur transportasi air seperti kelotok sebutannya (perahu motor)
sebagai transportasi.
Sungai Martapura ialah bagian dari sungai yang ada di Kota Banjarmasin yang di mana
sungai Martapura sebagai anak sungai Barito yang teka muaranya berada di Kota Banjarmasin.
Objek Wisata Sungai yang sebagai aset Kota Banjarmasin dimana para wisatwawan atau turis
yang sedang berwisata dapat menikmati pemandangan Kota Banjarmasin dari jalur sungai,
diantaranya ada siring menara pandang, Kampung Hijau, Kampung Biru, Pulau Kembang, Pasar
Terapung, Musuem WASAKA, Makam Sultan Suriansyah dan sebagainya.
Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Sungai ialah suatu rencana geometrik
pemanfaatan ruang kawasan bantaran sungai di perkotaan yang dimana disusun dengan maksud
mewujudkan ruang kota yang berkualitas. Terdapat 4 aspek dalam pengembangan pariwisata
yaitu: (1) Aspek daya tarik wisata, dimana aspek ini ialah berupa apa saja yang dapat menjadi
daya tarik wisatwan untuk berkunjung baik wisata alam, wisata edukasi maupun wisata sungai.
Kota Banjarmasin memiliki potensi sungai yang dapat dijadikan icon daya tarik para wisatawan
untuk datang ke Kota Banjarmasin(2) Aspek Transportasi atau aksebilitas, aspek ini ialah akses
ke tempat wisata yang mudah atau mencapai tujuan ke tempat wsiata. Akses jalur sungai di Kota
Bnajarmasin dapat menggunakan kelotok atau perahu mesin. (3) Aspek fasilitas, aspek ini berupa
seperti penginapan, hotel ataupun hal yang mendukung lainnya berupa fasilitas yang ada untuk
menunjang sektor pariwisata. (4) Aspek kelembagaan, aspkek ini berupa sumbe rdaya manusia,
sistem serta lembaga pariwisata yang dalam rangka menunjang sebuah destinasi pariwisata yang
mampu memberikan kenyamanan kepada wisatawan berupa keamanan dari pengelola dan
sebagainya.
SIMPULAN
Akses Wisata di Kota Banjarmasin dapat memanfaatkan sungai sebagai sarana
transportasi dengan adnya pelestarian sungai maupun dalam rangka pembangunan kepariwisataan
terutama icon sungai sebagai daya tarik para wisatawan yang dimana terdapat 4 aspek
pengembangan kepariwisataan yang sebgai pengembangan kawasan wisata sungai.

REFERENSI
Hasanah, F. (2020). KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN DAN PERAIRAN DI

INDONESIA. Vol.20 No.13, 1–6.

Lasabuda, R. (2013). PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM

PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA. Vol.1 No.3.

Rochgiyanti, R. (2011). FUNGSI SUNGAI BAGI MASYARAKAT DI TEPIAN

SUNGAI KUIN KOTA BANJARMASIN. Maret 2011, Vol.3 No.1, 51–59.

Soedarso, S., Nurif, M., & Windiani, W. (2014). POTENSI DAN KENDALA

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS KEKAYAAN ALAM DENGAN

PENDEKATAN MARKETING PLACES (STUDI KASUS PENGEMBANGAN

PARIWISATA DI KABUPATEN BOJONEGORO). Vol.7 No.2.

Susanto, H., Subiyakyo, B., & Khairullah, M. (2021). ANJIR SERAPAT SEBAGAI

JALUR EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN ALIRAN SUNGAI SEJAK ERA

KOLONIAL. Vol.15 No.2.

Anda mungkin juga menyukai