Anda di halaman 1dari 11

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sumber Pembelajaran IPS

Dosen Pengajar :
Dr. Syaharuddin, MA.
Muhammad Reazky Noor Handy, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Akhmad Fauzan (1710128210022)
Muhammad (2010128xxxxxx)
Najuah (2010128120006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan menyebut nama Allah SWT. Alhamdulillah penyusun bisa
menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun agar bisa menambah ilmu pengetahuan serta memenuhi
tugas yang diberikan. dalam mata kuliah Sumber Pembelajaran IPS.
Makalah ini disajikan dalam berbagai macam sumber yang menurut pendapat
penyusun baik dan cukup bagus untuk dijadikan bahan materi. Jadi, penyusun dengan
senang hati menerima kritik dan saran apabila terdapat perbedaan pendapat. Dalam hal
ini pastinya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini,
tetapi insya Allah penyusun akan memberikan yang terbaik, Terima Kasih.

Banjarmasin, 18 September 2022


Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Peristiwa........................................................................................3
2.2 Peristiwa Rengasdengklok...............................................................................3
2.3 Penyebab Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok..........................................4
2.4 Peristiwa Rengasdengklok sebagai Sumber Belajar IPS...............................4
BAB III PENUTUP......................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran
memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam
rangka membantu peserta didik mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan
secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. Tugas guru menjabarkan materi
pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap (Departemen Pendidikan
Nasional, 2006:1). Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu
menyusun bahan ajar yang inovatif, variatif, menarik, kontekstual, dan sesuai
dengan tingkat kebutuhan peserta didik. Tentunya yang paling paham mengenai
kebutuhan peserta didik adalah pendidik pada satuan pendidikan yang
bersangkutan. Oleh karena itu, jika bahan ajar dibuat oleh pendidik, pembelajaran
akan menjadi lebih menarik dan mengesankan bagi peserta didik. Selain itu,
kegiatan pembelajaran menjadi tidak membosankan dan tidak menjemukan.
Kondisi pembelajaran yang menyenangkan, secara otomatis dapat memicu
terjadinya proses pembelajaran yang efektif (Prastowo, 2013:18-19).Banyak sekali
metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sejarah dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas guna membantu memberikanpemahaman fakta sejarah
yang diajarkan pada peserta didik.

Indonesia memiliki berbagai zaman sejarah, dari zaman prasejarah sampai


zaman Jepang atau kemerdekaan Indonesia, sejarah tersebut memiliki nilai penting
bagi bangsa Indonesia dan informasi sejarah tersebut telah dicetak diberbagai media
seperti buku dengan begitu sejarah dapat dipelajari kembali. Sejarah juga dapat
menjadi acuan untuk kejadian masa depan dengan begitu masalah masa lampau
yang terjadi dapat dihindari diakemudian harinya Salah satu babagan penting dalam
perjalanan sejarah bangsa Indonesia adalah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945. Peristiwa itu menjadi tonggak penting bangsa Indonesia, karena dengan
proklamasi tersebut bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan dirinya sehingga
sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia (Rinardi Haryono, 2017:143). Sehingga
peristiwa yang terjadi pada 17 Agustus 1945 itu bukan berdiri sendiri atau tunggal
melainkan puncak atau hasil dari usaha yang dilakukan dalam menjalani peristiwa-
peristiwa yang terjadi di Indonesia dalam melawan para penjajah yang datang.
Proklamasi merupakan serangkaian yang dianggap penting dalam perjuangan
panjang yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.
Puncaknya perjuangan menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia nampak

1
digiatkan oleh semua golongan baik dari golongan tua maupun golongan muda,
semangat yang diberikan para golongan tersebut sangat luar biasa untuk segera
memerdekakan Negara Indonesia. Akan tetapi cara yang dilakukan dari kedua
golongan ini berbeda-beda, golongan tua melakukan kemerdekaan harus sesuai
dengan perhitungan politiknya sedangkan golongan muda harus sesegera mungkin
untuk merdeka karena situasi yang terjadi merupakan celah yang strategis untuk
segera merdeka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan peristiwa ?

2. Bagaimana Peristiwa Rengasdengklok sebagai sumber belajar IPS?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian peristiwa.

2. Untuk mengetahui bagaimana Peristiwa Rengasdengklok sebagai sumber


belajar IPS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peristiwa


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah Dampak adalah pengaruh kuat
yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif).

Menurut Hikmah Arif ( 2009 : 10 ) menyatakan pengertian Dampak secara


umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya
‘Sesuatu’. Dampak menurut Waralah Rd Cristo ( 2008 : 12 ) adalah suatu yang
diakibatkan oleh sesuatu yang dilakukan, bisa positif atau negatif atau pengaruh
kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif(Hariyati, 2015).

2.2 Peristiwa Rengasdengklok


Peristiwa 16 Agustus 1945 bukan hanya mengupas mengenai keberadaan Bung
Karno, Bung Hatta, dan Ibu Fatmawati disertai Guntur Sukarnoputra yang dibawa
oleh para pemuda dan PETA. Peristiwa tersebut terjadi setelah para pemuda gagal
meyakinkan Sukarno-Hatta untuk segera memproklamirkan Kemerdekaan
Indonesia, seperti yang terdapat pada bahan ajar sejarah Indonesia pada umumnya.
Tetapi melalui handout ini, peneliti akan berusaha mengembangkan materi yang
ada. Di mana sehari sebelum proklamasi dikumandangkan di Jalan Pegangsaan
Timur 56, Jakarta, di Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadi
peristiwa penting yang sebelumnya belum dipaparkan pada bahan ajar sejarah,
Indonesia peserta didik.Peristiwa tersebut yaitu peristiwa perebutan kekuasaan yang
dilakukan masyarakat setempat.

Perebutan kekuasaan tidak selalu berarti harus disertai pertempuran atau


peperangan yang mengakibatkan terjadinya pertumpahan darah. Perebutan
kekuasaan di Rengasdengklok berlangsung damai yang ditandai penurunan
lambang negara yang berkuasa. Menurut Suganda (2009:56) pada pagi itu, di
halaman pendopo Kawedanan Rengasdengklok diselenggarakan upacara penurunan
bendera Jepang, Hinomaru, dan digantikan Sang Saka Merah Putih disertai
pernyataan “Merdeka” oleh camat setempat (Sujono Hadipranoto). Peristiwa
Rengasdengklok telah membawa pengaruh yang cukup berarti. Handout ini juga
mengupas suasana yang terjadi langsung JawaTengah menjelang terjadinya
Peristiwa Rengasdengklok. Beritamenyerahnya Jepang pada sekutu rupanya juga
telah tersebar di Jawa Tengah tepatnya di seluruh Karesidenan Pekalongan.
Menurut Lucas (2004: 93) kelompok-kelompok yang ada disana serta gerakan
bawah tanah yang basisnya di Pemalang rupanya telah mendengar siaran berita

3
mengenai penyerahan Jepang tanpa syarat pada malam hari 14 Agustus 1945 kira-
kira lewat pukul 09.00 malam lewat sender Australia.

2.3 Penyebab Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok


Dampak positif dari media sosial adalah:

2.4 Peristiwa Rengasdengklok sebagai Sumber Belajar IPS


Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh individu dalam suatu studi. Hasil
yang diperoleh individu dalam suatu studi dapat berasal dari diri individu sendiri
maupun dari pihak lain di luar individu yang diukur dengan tes. Pengukuran
menggunakan tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan atau
pemahaman dalam proses belajarnya. Terkait dengan penelitian ini, hasil belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hasil belajar dari segi kognitif. Hasil
belajar dari segi kognitif menurut Purnomo (2011:2) berupa penguasaan
pengetahuan terhadap konsep, fakta dan teori. Hasil belajar dari segi kognitif
tersebut ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar yang lebih
baik setelah peserta didik melakukan pembelajaran menggunakan handout tersebut.

Pendalaman materi pada materi pokok Peristiwa Rengasdengklok dan


perumusan teks proklamasi ini penting untuk disampaikan kepada peserta didik.
Mengingat 18 karakter yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional yaitu salah satunya semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Melalui pengembangan dan pendalaman materi pokok ini, peneliti berharap dapat
membantu tercapainya karakter semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Materi
Peristiwa Rengasdengklok dan perumusan teks proklamasi sangat penting, karena
peristiwa tersebut merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia menuju
sebuah bangsa yang merdeka, bebas dari hisapan bangsa lain. Selain itu, peserta
didik juga dapat mencontoh semangat kebangsaan para pejuang bangsa yang
berjiwa besar dan mengalah demi kepentingan yang lebih besar. Sikap tersebut
ditunjukkan oleh kedua tokoh besar kita Sukarno-Hatta yang bersedia mengikuti
keinginan para pemuda ke Rengasdengklok demi persatuan dan kepentingan
bangsa. Peserta didik juga dapat mencontoh sikap cinta tanah air para pejuang
bangsa yang berani melawan penindasan, ketidakadilan dan kewenang-wenangan.
Cerminan sikap tersebut ditunjukkan dengan keputusan para aktivis pergerakan dan
tokoh bangsa dalam memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 lepas
dari campur tangan dan peran Jepang. Pembelajaran sejarah pada materi ini sangat
tergantung pada sumber belajar.Mengingat pola komunikasi dalam belajar sangat
dipengaruhi.

Sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar. Peranan sumber belajar
sangat penting karena yang menentukan keberhasilan belajar adalah sumber belajar

4
dan peserta didik bukan guru (Daryanto, 2010:65). Sumber belajar itu sebetulnya
sangat melimpah di sekeliling kita. Kita bisa memungut dan mengolahnya kapan
saja. Kita juga bisa mendapatkannya dimana saja. Tinggal bagaimana kemauan dan
kemampuan kita (para pendidik) untuk memanfaatkan dan mengolahnya menjadi
sebuah bahan ajar yang menarik dan inovatif. Namun demikian, materi Peristiwa
Rengasdengklok dan perumusan teks proklamasi yang dipaparkan dalam buku teks
sejarah Indonesia yang beredar dikalangan peserta didik masih minim. Sementara
itu, pembelajaran sejarah Indonesia pada materi inisangat membutuhkan peranan
sumber belajar. sumber belajar mengenai materi pokok Peristiwa Rengasdengklok
dan perumusan teks proklamasi. Sementara itu, masalahnya adalah penyampaian
materi pokok Peristiwa Rengasdengklok dan perumusan teks proklamasi dalam
pembelajaran sejarah Indonesia.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat
di seluruh dunia.
Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam
masyarakat. Perubahan- perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial
dan segala bentuk perubahan- perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan
didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan
menyampaiakan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi.
Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya
kelompok–kelompok sosial yang mengatasnamakan suku dan pola perilaku
tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada.

6
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A. S. (2015). PENGARUH MEDIA SOSIALTERHADAP PERUBAHAN

SOSIALMASYARAKAT DI INDONESIA. Vol. 9 No. 1. Retrieved from

https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79

Djazifah, N. (2012). MODUL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PROSES PERUBAHAN

SOSIAL DI MASYARAKAT UNTUK SMA KELAS XII. LEMBAGA

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNY.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/130936809/pengabdian/ppm-modul-sosiologi-

perubahan-sosial.pdf

Hariyati, S. (2015). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN

JEMBATAN MAHKOTA II DI KOTA SAMARINDA. Vol.3 No.2.

Marius, J. A. (2006). Perubahan Sosial. Vol. 2, No. 2.

Sudariyanto. (2010). Interaksi Sosial. Semarang: ALPRIN.

Sztömpka, P. (2004). SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL. KENCANA.

Viega, V. (2019). Klasifikasi Sosial Media. Binus.

https://sis.binus.ac.id/2019/04/10/klasifikasi-sosial-media/

Yulianthi. (2015). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

7
8

Anda mungkin juga menyukai