Peran dan Tanggung Jawab Penjamin Enisi Efek 155
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PENJAMIN EMISI EFEK DI PASAR MODAL
M. Irsan Nasarudin
Penjamin Emisi Efek (“underwriter”) merupa-
kan salah satu kegiatan pokek dari perusahaan
efek (securities company), yang mengadakan
kontrak dengan Emiten (issuer) untuk melaku-
kan penawaran umum melalui pasar modal
bagi kepentingan Emiten. Peran serta tang-
gungjawab Penjamin Emisi. Efek sangatlah
penting dalam melakukan “due diligent” di
samping upaya untuk mensukseskan penjualan
efek kepada masyarakat investor baik di dalam
maupun di luar negeri, sehingga dana hasil
emisi efek yang terhimpun dapat dimanfaatkan
Emiren bagi pengembangan usahanya.
Pengantar
Badai krisis ekonomi keuangan yang melanda bumi pertiwi kita,
mempunyai dampak negatif terhadap pasar modal Indonesia semenjak akhir
pertengan tahun 1997, yang ditandai dengan kejatuhan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari posisi kurs 724.5 (30
Juni 1997) mencapai kurs terendah 259 (21 Sptember 1997), hal mana
terjadi juga pada Bursa Efek Surabaya (BES)
Bersyukur bahwa perkembangan kurs di pasar modal kita sudah
pulih kembali (rebound) menuju suatu “bull marker”, untuk mana pada
akhir bulan Agustus 1999 indeks tersebut telah menunjukkan kenaikan kurs
sekitar angka 600
Dari segi persyaratan bagi perkembangan pasar modal kita,
kesemuanya tidaklah lepas dari peran dan tanggung jawab para pelaku
pasar, tanpa kecuali partisipasi aktif dari para lembaga penunjang dan
profesi penunjang pasar modal kita untuk bertindak lebih profesional dalam
melaksanakan kegiatannya di bidang industri sekuritas.
Penjamin Emisi Efek (Underwriter) adalah salah satu dari ketiga
jenis kegiatan Perusahaan Efek (Securities Company), yang mempunyai
Nomor 2 Tahun XXX156 Aukum dan Pembangunan
peranan sangat penting untuk mensukseskan suatu perusahaan dalam rangka
melakukan penawaran umum (Public offering) suatu emisi efek. Sebagai-
mana dimaklumi, yang dimaksud dengan Perusahaan Efek adalah pihak
yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emis ek, Perantara
Pedagang Bfek, dan atau Manajer Investasi'.
Peran Penjamin Emisi Efek
Dengan peraturan perundang-undangan baru di bidang industri
sekuritas berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (UUPM), pemerintah menghendaki agar dapat tercipta suatu iklim,
di mana profesionalisme dan keterbukaan serta mekanisme pasar dapat
lebih ditingkatkan lagi. Profesionalisme terwujud antara lain melalui
kemampuan para pelaku pasar modal untuk mampu_ menganalisa,
memberikan informasi dan pelayanan yang prima, di samping kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aspek keterbukaan
akan nampak dari kesediaan para emiten untuk menyediakan informasi
yang mencerminkan keadaan perusahaan sebenarnya, baik yang bersifat
periodik maupun insidental. Atas dasar ini para investor akan dapat menilai
apakah efek yang ditawarkan itu menarik baginya, terutama apabila dilihat
dari manfaat dan resikonya. Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang
membuat kontrak dengan Emiten dalam melakukan penawaran umum bagi
kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli emisi efek
yang tidak terjual (vide pasal | butir 17 UUPM). Masalah penjaminan
emisi efek diatur dalam UUPM (pasal 30 sampai pasal 42) dan Peraturan
Pemerintah No. 45 Tahun 1995 (pasal 31 sampai pasal 40) serta Keputusan
Ketua BAPEPAM No. 24 sampai No. 30/PM/1996
Penjamin emisi di dalam proses go public mempunyai beberapa
fungsi utama sebagai berikut :
1, Memberikan jasa/konsultasi kepada Emiten dalam persiapan go public
Di sini penjamin emisi merupakan mitra dalam membuat perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian proses emisi (dari persiapan dokumen
emisi sampai pada penjualan efek di pasar perdana)
2. Menjamin efek yang diterbitkan oleh Emiten (bukan menjamin kualitas
efek), dalam arti bahwa penjamin emisi wajib bertanggung jawab atas
keberhasilan penjualan seluruh saham Emiten kepada masyarakat luas
* Pasal 1 butir 2i UUPM (UU No.8 Tahun 1995).
April ~ Juni 2000Peran dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek 157
Dalam penjaminan yang mengandung resiko ini penjamin emisi bisa
melakukan kerja sama dengan penjamin lainnya dalan bentuk sindikasi
w
Melakukkan kegiatan promosi dan pemasaran etek yang diterbitkan
oleh Emiten; dalam hal ini penjamin mempunyai tugas yang tidak kalah
pentingnya dengan kedua fungsi terdahulu, karena masyarakat investor
perlu memperoleh informasi secara baik.
Untuk maksud ini perlu dilakukan pendisainan dan pendistribusian
informasi secara menarik, akurat dan up to date. Dengan demikian peranan
penjamin emisi adalah sebagai mediator antara perusahaan yang mencari
dana jangka panjang dengan masyarakat investor yang bermaksud
menginvestasikan dananya dalam sekuritas guna memperoleh keuntungan di
masa mendatang. Di samping itu juga ikut menggarap pembentukkan harga
efek yang akan ditawarkan di pasar perdana. Kewajaran harga efek tersebut
teruji melalui mekanisme harga di bursa, yakni melalui proses tarik-
menarik antar kekuatan permintaan beli dan penawaran jual dari efek
tersebut.
Syarat Pendirian
Komitmen pemerintah untuk meningkatkan protesionalisme para
penjamin emisi nampak dalam meningkatkan persyaratan permodalan dan
ahli untuk perusahaan efek. Perusahaan efek yang akan bergerak
dalam kegiatan penjaminan emisi harus terlebih dahulu memenuhi
persyaratan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Persyaratan
permodalan perusahaan efek baik domestik maupun patungan harus
memiliki modal disetor minimal Rp. 10.000.000.000.-" (sepuluh milyar).
Setiap perusahan efek yang bergerak dalam kegiatan penjamin emisi harus
mempunyai sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Direktur yang memiliki
keahlian dan telah mendapat ijin perorangan sebagai Wakil Penjamin
Emisi. Di dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari perusahaan efek
tersebut juga barus selalu memenuhi persyaratan modal kerja bersih yang
disesuaikan (MKBD) minimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta) per
hari*. Di samping itu perusahaan penjamin emisi juga diwajibkan menyam-
paikan laporan keuangan dan kegiatan secara berkala.
Untuk mengetahui kemampuan (kualifikasi) seorang wakil penja-
min emisi, dilakukan melalui suatu ujian yang diselenggarakan oleh Dewan
? Pasal 33 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995.
“Tdem
Nomor 2 Tahun XXX158 Hukum dan Pembangunan
Penguji Profesional, yang dibentuk oleh Asosiasi Profesi Penjamin emisi
Efek. Sedangkan untuk mengetahui integritas dapat dilakukan melalui
interview secara langsung serta melihat data dari surat permohonan,
pernyataan-pernyataan maupun dari daftar isian yang ada. Bilamana
dianggap cukup memadai, maka BAPEPAM akan memberikan ijin
perorangan kepada wakil penjamin emisi dari suatu perusahaan etek
Dikarenakan investor menghadapi resiko dalam setiap pembelian
efek, maka proses emisi efek wajib diawas ara ketat oleh pihak otorita
pasar modal. Pada hakekatnya sukses tidaknya mendistribusikan efek tidak
hanya bergantung pada keahlian menjual, namun juga kemampuan
menyediakan/menyampaikan informasi guna memberikan persepsi yang
benar kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi
Pemberian informasi kepada para investor adalah merupakan hal
yang mendasar demi terciptanya transparansi di pasar modal. Informasi ini
akan dipergunakan sebagai landasan bagi para investor untuk mengadakan
analisa sebelum mengambil keputusan _ investasi Dengan demikian
informasi ini harus menjamin adanya kebenaran serta didukung oleh data
yang lengkap, akurat dan up to date.
Due Diligence
“Due diligence” pada dasarnya merupakan suatu reasonable
investigation yang mencakup proses penelaahan secara menyeluruh dan
mendalam dari pelbagai aspek terhadap Emiten. Investor yang akan
membeli saham biasanya terlebih dahulu melakukan analisa mendalam
mengenai : kinerja keuangan, aspek legal, dan sebagainya untuk
menentukan/evaluasi terhadap nilai investigasinya.
Due diligence = Representatives of an underwriting syndicate who
make sure that all available information on new issue is released’.
Sebelum persyaratan pendaftaran emisi dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM, merupakan kelaziman bahwa di bawah pimpinan Penjamin
Pelaksana Emisi, Emiten bersama profesi penunjang pasar modal terkait
mengadakan “due diligence meeting”, dengan tujuan untuk :
1. Menguji kemampuan/keandalan Emiten dengan cara mereview secz
seksama dan tepat segala informasi material yang diperlukan;
2. Mempersiapkan prospektus final untuk penawaran umum efek;
*R.J. Shook, The Wall ‘
treet Dictionary, New York Institute of Finance, 1990, hal. 116
April — Juni 2000Peran dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek 159
3. Memulai negoisasi dalam membuat perjanjian penjaminan emisi antara
Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi.
Pembinan dan pengawasan terhadap penjamin emisi dalam p:
go public yang diungkapkan di dalam peraturan Pasar Modal Indones
antara lain sebagai berikut :
1. Penjamin emisi efek bersama-sama dengan emiten bertanggung jawab
atas kebenaran dan kelengkapan pernyataan pendaftaran emisi;
2. Penjamin emisi efek bertanggung jawab alas semua tugas-tu ang
berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
penjaminan emisi;
3. Penjamin emisi efek wajib melaporkan hasil kegi
dan penjatahannya kepada Ketua BAPEPAM;
4. Penjamin emisi efek dilarang menjadi pihak yang terafiliasi dengan
emiten, kecuali telah memperoleh persetjuan BAPEPAM dan sifat
hubungan tersebut wajib diungkapkan secara lengkap dan terbuka
dalam prospektus, misalnya : BNI sebagi penjamin dari emisi saham
PT. Indosat/ PT. Telkom. Demikian pula halnya apabila Penjamin
Emisi berstatus sebagai kreditur Emiten;
5. Dilarang membeli atau memiliki efek untuk rekeningnya bila terjadi
kelebihan permintaan beli dalam penawaran umum (over subscription)
Oleh karenanya merupakan kewajiban penjamin§ Emisi untuk
mendahulukan kepentingan pemodal dalam melayani pesanan beli
sejauh masih ada peminatnya;
6. Dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya
berdasarkan kontrak, bila terjadi kekurangan permintaan beli dalam
penawaran umum, kecuali melalui Bursa Efek di mana efek tersebut
tercatat.
tan penjaminan emisi
No merit evaluation
BAPEPAM berdasarkan peraturan perundangan pasar modal tahun
1995, tidak lagi melakukan penilaian yang menyangkut kualitas-keunggulan
dan kelemahan dari efek yang ditawarkan perusahaan yang go public (“no
merits evaluation”)*. Penilaian atas baik buruknya efek yang ditawarkan
itu, diserahkan sepenuhnya kepada keputusan para investor. Untuk itu
seharusnya para investor terlebih dahulu membaca isi prospektus sebelum
mengajukan pesanan. Penegasan mengenai hal ini nampak dari keharusan
5 Pasal 75 ayat (2) UUPM
Nomor 2 Tahun XXX160 Hukun dan Pembangunan
bagi pembeli atau pemesan untuk menyatakan dalam formulir pemesan
efek, bahwa ia telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk
membaca prospektus sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan’
Fungsi BAPEPAM dalam kaitannya dengan proses go public
adalah mengawasi pendaftaran emisi efek untuk meyakinkan bahwa
informasi penting tentang suatu investasi telah dibuka kesempatannya
kepada masyarakat. Juga melindungi masyarakat investor dari ketidak
benaran, ketidak telitian atau manipulasi informasi
Jika suatu perusahaan merencanakan untuk menawarkan efeknya
kepada masyarakat, perusahaan harus terlebih dahulu menyampaikan
pendaftaran kepada BAPEPAM. Pernyataan pendaftaran dimaksud harus
memuat data terinci dan kejadian sebenarnya mengenai emiten yang
penting dan relevan, yang dapat mempengaruhi keputusan para investor
Pernyataan pendaftaran dimaksud sebagian besar tercermin dalam
prospektus suatu perusahaan yang akan go public.
Dalam konteks ini BAPEPAM tidak memberikan jaminan atas
kebenaran isi prospektus yang memuat aspek perusahaan seperti keuangan.
manajemen, produksi, pemasaran, dan hukum. Semua isi prospektus adalah
menjadi tanggung jawab Emiten dan semua lembaga penunjang emisi dan
protesi terkait
Underwriting Syndicate
Perusahaan yang go public mengharapkan pemasukan dana masya-
rakat secara tepat waktu sesuai dengan jumlah dana yang dibutuhkan
sebanding dengan jumlah efek yang ditawarkan kepada masyarakat, baik
berbentuk equity securities (saham) ataupun debt securities (obligasi)
Untuk menghadapi suatu emisi yang nilai perdananya cukup b
jumlahnya, lazimnya dalam praktek jarang sekali ditangani oleh satu atau
dua Penjamin Emisi, melainkan dapat lebih dari sepuluh Penjamin Emisi
Hal ini dipandang perlu ada diversifikasi resiko disebabkan keterbatasan
dana serta waktu dan tenaga yang tersedia. Pemakaian jasa Penjamin Emisi
oleh pihak Emiten untuk membantu pemasaran efeknya, atas dasar
pertimbangan bahwa biaya emisi akan lebih irit ketimbang apabila Emiten
langsung menjual sendiri ke publik. Di samping itu diperlukan pula
pengalaman serta keahlian yang ditunjang dengan jaringan pemasaran dan
promosi (road shows) yang luas, baik di dalam maupun di luar negeri,
sehingga proyek Emiten dapat terselesaikan sesuai jadwal waktu. Penjamin
° Pasal 71 UUPM
April ~ Juni 2000Peran dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek 161
Emisi dalam melaksanakan kegiatannya, menghadapi resiko_ finansial.
untuk itulah penjamin emisi memperoleh imbalan jasa (widerwriting fee)
ang lazimnya berkisar 4 % dari total nilai emisi, yang kemudian akan
dibagi diantara para penjamin emisi dan agen penjual (selling group) terkait
sesuai dengan perjanjian yang ada.
Dengan demikian dalam rangka Penawaran Umum sesuai dengan
jadwal dalam prospektus, Penjamin Emisi Efek (baik yang berstatus
Penjamin Pelaksana maupun Penjamin Peserta) bertanggung jawab atas
aktivitas masing-masing di bidang pemasaran efek, penjatahan efek, dan
pengembalian uang ((refund) pesanan efek yang tidak memperoleh
penjatahan.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek (managing underwriter) adalah
satu/lebih penjamin emisi yang mengadakan perjanjian emiten dengan tugas
utama untuk membantu proses go public serta mensukseskan penjualan efek
melalui penawaran umum pada pasar perdana. Managers inilah yang
memperoleh fee terbanyak, lazimnya dalam kontrak dinyatakan sebesar 2%
sampai 2,5%, karena managers ini yang bekerja aktif dalam memimpin dan
mengkoordinir pertemuan dengan pihak Emiten dan lain-lain instansi
terkait dalam mengadakan pelbagai pembahasan.
Sebagai pihak yang tergolong dalam “liable persons”, Penjamin
Pelaksana Emisi bersama Profesi Penunjang Pasar Modal yang
memberikan opini dan keterangan dalam dokumen Pernyataan Pendaftaran
(registration statement) yang telah diajukan ke BAPEPAM, wajib
bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan dan pendapatnya dalam
dokumen tersebut”.
Selanjutnya pada bagian awal setiap prospectus Emiten, wajib
dimuat suatu pernyataan dalam huruf cetak besar untuk maksud “eye
catching” pembaca yang bertuliskan sebagai berikut : “Emiten dan
penjamin pelaksana emisi efek (jika ada) bertanggung jawb sepenuhnya
atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran
pendapat yang tercantum dalam prospectus ini”*.
Pertanyaan selanjutnya adalah siapa sajakah “liable persons” selain
penjamin pelaksana emisi, apabila terjadi suatu informasi yang
menyesatkan (misleading)) atau yang tidak benar/palsu mengenai fakta
materil dari Emiten yang wajib diungkapkan ?
Jawabannya adalah juga mereka yang memegang posisi sebagai
Direktur dan Komisaris Emiten dan Profesi Penunjang Pasar Modal
7 Pasal 5 Keputusan Ketua BAPEPAM No. 111/PM/1996 tannggal ...
* Pasal 72 UUPM jo. Keputusan Ketua BAPEPAM No. 56/PM/1996.
Nomor 2 Tahun XXX162 Hukun dun Pembangunan
(seperti: konsultan hukum, akuntan, penilai) serta pihak lainnya yang
memberikan pendapat atau keterangan yang dimuat dalam prospektus
Mereka inilah yang wajib bertanggung jawab dan dapat digugat secara
perdata atas kerugian yang timbul sebagai akibat perbuatan melanggar
hukum (pasal 1365 KUH Perdata)
Yang dimaksud dengan inforimasi atan fakta material pada
dasarnya adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai
peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada
bursa dan atau keputusan pemodal/calon pemodal
Dalam Bab XV UUPM tentang SANKSI PIDANA mengatur
bahwa merupakan suatu tindak pidana “kejahatan”, (crime) yang dapat
diancam hukuman penjara maksimum 10 tahun dan denda maksimum Rp.
15 milyar atas perbuatan penipuan, manipulasi pasar dan perdagangan
orang dalam (insider trading)”
Pebuatan penipuan/pengelabuan, pernyataan tidak benar (false
Statement), menyembunyikan fakta material atau pernyataan yang
menyesatkan (misteading), dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk
membeli atau menjual efek serta juga menciptakan gambaran semu,
kesemuanya dapat dipidana dengan sanksi tersebut di atas sebagai suatu
“fraudulent acts”.
Adapun tujuan daripada Securities Act 1933 di Amerika adalah
dalam rangka memberikan proteksi kepada publik terhadap “the issuance
and distribution of fraudulent securities”, hal mana terkadang undang-
undang ini disebut juga sebagai “full disclosure act”. Pasal 11 SA.1993
memberikan kewenangan kepada pembeli sekuritas untuk menuntut
Direksi, Akuntan, Penilai, Konsultan Hukum dan Penjamin Emisi Efek
yang terkait'*.
Penjamin Peserta Emisi (co underwriter) adalah satu atau lebih
penjainin emisi lainnya yang ditunjuk Penjamin Pelaksana (manager) dalam
turut membantu penjualan efek dan melakukan penyetoran harga efek yang
terjual kepada penjamin pelaksana, menurut besarnya bagian/porsi
penjaminan berdasarkan perjanjian antar para Penjamin Emisi
Cara pendekatan emiten dalam menunjuk penjamin emisi dapat
dilakukan melalui :
a. Negoisasi langsung antara Emiten dengan Penjamin Pelaksana Emisi.
sampai ada keesepakatan.
° Pasal 104 UUPM
Pasal [1, Securities Act, (USA) 1933.
April ~ Juni 2000Peran dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek 163
b. Comipetitive bidding melalui sistem tender, untuk mana para penjamin
emisi seakan-akan mengikuti suatu “beauty contest”. Pemenangnya
sudah barang tentu mereka yang memiliki kapabilitas tinggi serta fee
yang rendah,
Beberapa perjanjian yang harus dibuat dalam rangka pemasaran
efek
- Perjanjian penjamin emisi (suatu perjanjian pokok yang dibuat antara
emiten dan penjamin pelaksana).
- Perjanjian antar penjamin emisi (dibuat antara sesama penjamin emisi
yang terlibat dalam sindikat)
- Perjanjian agen penjual (selling Agreement) yang dibuat antara
penjamin emisi dengan para agen penjual yang telah menjadi anggota
bursa efek dan yang telah ditunjuk untuk tugas itu.
Harga perdana (offering price) adalah harga jual efek yang akan
ditawarkan kepada umum selama berlangsungnya pa perdana, yang
merupakan kesepakatan harga antara Emiten dan Penjamin Pelaksana
Emisi. Misal : nilai nominal setiap saham PT. X adalah sebesar Rp.1.000,-
yang akan ditawarkan kepada umum dengan harga jual Rp. 1.500,- Dengan
demikian, PT. X tersebut akan memperoleh suatu nilai lebih (agio) sebesar
Rp. 500,- setiap sahamnya. Agio ini akan masuk ke kas perusahaan, yang
berarti akan menambah Modal Sendiri (ekuitas), baik dari hasil penyetoran
modal saham baru maupun dari nilai agio tersebut.
Dalam praktek penjaminan emisi efek pada umumnya dikenal
adanya 4 macam tipe, yakni :
a) Kesanggupan Penuh (Firm Commitment)
Dalam hal ini penjamin emisi akan menanggung resiko atas penjud
seluruh efek yang ditawarkan kepada umum. Apabila ada sebagian atau
seluruh efek yang tidak terjual, maka kewajiban si penjamin untuk
membeli sisa efek atau seluruh efek yang tidak terjual tadi dengan
uangnya sendiri. Di sinilah letak resiko finansialnya, akibat jumlah
emisinya besar sedangkan kemampuan absorbsi pasar lemah.
b) Kesanggupan terbaik (Best Effort)
Kewajiban si penjamin emisi untuk dapat memasarkan efek sebaik
mungkin agar semuanya dapat laku keras. Namun apabila masa
penawaran berakhir masih terdapat efek yang tidak laku dijual, tidak
ada kewajiban si penjamin emisi untuk membelinya. Kewajibannya
hanya mengembalikan efek yang tidak laku terjual tersebut kepada
jan
Nomor 2 Tahun XXX164 Hukumn dan Pembangunan
Emiten, dan karenanya underwriting fee hanya diperhitungkan dari
hasil penjualan efek yang diperoleh Emiten
c) Kesanggupan Siaga (Standby commitment)
Hal ini dalam praktek harus disepakati terlebih dahulu, bahwa_ si
penjamin emisi bersedia untuk membeli seluruh sisa efek yang tidak
laku terjual dengan catatan bahwa harga pembelian efek tersebut
Udaklah senilai harga perdananya, namun dengan nilai di bawah harga
perdana. Misal : Harga perdana yang ditawarkan pada saat IPO sebesar
Rp. 1.500,- per saham, dan apabila tidak laku terjual maka Penjamin
Emisi berjanji untuk membeli dengan harga Rp. 1.350,-
d) Kesanggupan penuh atau tidak sama sekali (All or None commitment)
Dalam hal penjualan efek tidak laku seluruhnya, menjadi kewajiban si
penjamin emisi mengembalikan seluruh efeknya kepada Emiten, atas
dasar pertimbangan bahwa dana emisi yang diperoleh Emiten tidak
cukup bermanfaat bagi kepentingan usahanya dalam skala tertentu.
Dari keempat tipe penjamin emisi efek tersebut di atas, praktek
yang lazim dilakukan di Indonesia adalah atas dasar “kesanggupan penuh”
karena ada kepastian fresh money akan masuk kas perusahaan Emiten
Peranan Penjamin Emisi di USA dilaksanakan oleh dunia
perbankan, yang dikenal sebagai “Jnvesiment Bank” selaku “issuing
house”, di mana dalam prakteknya berbeda dengan Indonesia, yakni
mereka membeli terlebih dahulu seluruh emisi efek dari Emiten dengan
harga di bawah nilai perdana (offering price). Oleh karenanya dalam kamus
“Wall Street”"', istilah Underwriting diartikan sebagai “the business of
investment bankers to assume the risk of buying new issues from a
corporation or gonerment entity and distributing them to the public. The
underwriters will profit from the difference in the purchase and selling
price”. Investmen Bankers mempunyai peranan penting di pasar modal
Amerika, karena bank ini mengatur “long term financing” untuk private
placement, perdagangan efek, merger & akuisisi, dll
Beberapa Investment Banking yang terbesar di Amerika Serikat,
antara lain : Merrill Lynch & Co., Solomon Brothers, Goldman, Sach &
Co, Morgan Stanley. Kalau dii Inggris kegiatan underwriters ini terutama
dikerjakan oleh “merchant bankers”.
Menurut pendapat E.F. Donaldson’, beberapa services ya
dilakukan Investment Banker antara lain sbb.:
8
"Idem, The Wall Street Dictionary, bal. 441
" E.P. Donaldson. Corporate Finance, The Ronald Press Company. 1975, hal. 496
April ~ Juni 2000Peran dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek 165
a. Membant dan memberi nasehar dalam proses emisi kepada Emiten,
yakni saat emisi yang tepat beserta jenis surat berharga yang akan
ditawarkan kepada publik:
b. Membantu pemasaran efek pada pasar perdana melalui pelbagai road
shows dan promosi;
c. Melakukan “market support” dalam arti berusaha untuk menjaga
kestabilan harga di bursa dengan cara membeli efek di bursa apabila
harganya melemah. Jasa yang dilakukan ini sebagai bantuan purna
emisi (after care services).
Prospektus
Salah satu disclosure document terpenting guna memenuhi prinsip
keterbukaan yang wajib dipersiapkan Penjamin Emini bersama Emiten
secara transparan adalah “prospektus”, yang memuat informasi tertulis
mengenai hal ikhwal Emiten berkaitan dengan suatu penawaran umum
efek, dengan tujuan agar publik tertarik untuk membeli efek tersebut.
Prospektus lengkap sudah harus dicetak sebelum saat pasar perdana
dimulai. Dalam praktek di Amerika Serikat dimungkinkan untuk
menerbitkan prospektus pendahuluan (preliminary prospectus) yang masih
belum lengkap. Prospektus ini juga dikenal dengan istilah “red herring
prospectus”, yang disajikan jauh sebelum emiten go public
Disebut “red herring” karena pada front cover prospektus tersebut
tercetak kalimat dalam tinta merah, yang pada pokoknya mengandung suatu
peringatan kepada publik bahwa prospektus tersebut tidak dimaksudkan
sebagai media penawaran untuk membeli atau memesan efek, karena
registration statement yang diajukan Emiten belum dinyatakan efektif oleh
pihak Securities and Exchange Commision (SEC) selaku otorita pasar
modal di Amerika Serikat.
Isi kalimat termaksud berbunyi sebagai berikut :
“These securities have not been approved or disapproved by the
Securities and Exchange Commision nor has the commission passed
upon the accuracy or adequacy of this prospectus. Any representation
to the contrary is a criminal offence”
Dengan perumusan tersebut masyarakat pemodal akan menyadari
bahwa prospektus ini belum berfungsi sebagai suatu selling document,
karena jumlah emisi dan harga penawaran efek belum tercantum dalam
prospektus ini, sehingga karenanya prospektus ini berfungsi sekedar
informasi awal belaka.
Nomor 2 Tahun XXX166 Hukum dan Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
2. E.F. Donaldson, Corporate Finance. The Ronald Press Company, New
York, 1975
3. Frank J. Fabozzi/F. Modigliani, Capital Markers, Prentice Hall, New
York, 1992
4. Frank G. Zarb, The Stock Market Handbook, Dow Jones-Irwin, Inc..
Illinois, 1972.
5.R.J. Shook, The Wall Street Dictionary, New York Institute of
Finance,New York, 1990.
April - Juni 2000