Anda di halaman 1dari 4

1

Damai Sejahtera-Nya, Kekuatanku untuk Bersaksi yang dibagikan oleh para perempuan, masih ada kebimbangan dan
Minggu Paskah 2 ketakutan di dalam diri para murid. Terlebih ketika orang Yahudi
Stola Putih menganggap bahwa Yesus tidak bangkit. Mereka justru menuduh para
muridlah yang mencuri jasad Tuhan Yesus. Para murid Yesus telah
Bacaan 1: Kisah Para Rasul 5 : 26 – 33 kehilangan damai sejahtera, mengalami keputus-asaan, merasa rasa tidak
Bacaan 2: Wahyu 1 : 4 – 8 layak, dan ragu-ragu. Inilah yang menjadi alasan bagi para murid yang
Bacaan 3: Yohanes 20 : 19 – 31 akhirnya berkumpul dalam suatu tempat. Mereka bersembunyi dalam
ketakutan mereka, menutup diri, dan mengunci rapat semua pintu.
Tema Liturgis: Kebangkitan Kristus Menumbuhkan Harapan dan Berharap tidak ada orang Yahudi yang mengetahui keberadaan mereka
Keberanian saat itu.

Tema Khotbah: Damai Sejahtera-Nya, Kekuatanku untuk Bersaksi Bukan hanya pintu rumah yang tertutup rapat, tetapi juga pintu
hati mereka tertutup rapat oleh ketakutan mereka. Namun semua itu
tidak menghalangi Yesus hadir di tengah-tengah mereka. Lalu Yesus
Pendahuluan
memberi salam: “Damai sejahtera bagi kamu” (Yunani : Eirene, Ibrani :
Menjadi saksi Kristus adalah panggilan hidup setiap orang Shalom Aleichem). Salam ini memang begitu khas diucapkan sebagai
percaya. Namun, dalam kenyataannya tidak mudah untuk melakukannya, sapaan. Dan dalam keadaan yang dialami para murid, sapaan ini sungguh
terlebih ketika kehidupan yang dijalani sedang menghadapi pergumulan dibutuhkan dan berarti. Sebuah ungkapan bahwa Yesus datang
dan beban hidup yang menekan berat, yang tak kunjung usai dan tidak membawa dan menghadirkan damai sejahtera dalam penyertaan-Nya
menemukan jalan keluar. Kecemasan, ketakutan, keraguan, kekecewaan, bagi mereka yang sedang kalut. Hadirnya Yesus tidak sedang melakukan
penyesalan mulai menyelinap dalam hati dan ada rasa enggan, meski sulap, seketika mengubah keadaan menjadi baik, tidak! Persoalan yang
hanya sekedar untuk berbagi bahkan bersaksi. Hal inilah yang terjadi dan dihadapi oleh para murid masih tetap ada, namun penyertaan Tuhan
dirasakan dalam perjalanan kehidupan para murid Yesus. Yesus menenangkan hati mereka. Damai sejahtera melampaui segala
keraguan, ketakutan, ketidaklayakan, keberdosaan, dan penyesalan
Isi mereka. Damai sejahtera itulah yang memberikan mereka keberanian
Dimulai dari peristiwa Yesus ditangkap, para murid justru pergi untuk bangkit dari ketakutannya. Untuk kedua kalinya, Tuhan Yesus
meninggalkan-Nya, melarikan diri entah kemana. Peristiwa kematian menyapa mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Damai
Yesus di kayu salib memang membuat mereka merasakan kesedihan, sejahtera itu semakin memenuhi ruang hati mereka dan meneguhkan
kehilangan, putus asa, dan ketakutan. Mereka takut jika mereka dalam perutusan yang diberikan Yesus kepada mereka untuk menjadi
ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan diperlakukan sama seperti Yesus. saksi-Nya dengan menghembusi mereka: “Terimalah Roh Kudus” (ayat
Bahkan ketika mendengar kabar kebangkitan Yesus, dibalik rasa sukacita 22). Ini mengingatkan kita pada penciptaaan manusia di dalam Kejadian
2

2:7. Yesus berkenan menerima para murid apa adanya dan memakai Sekalipun kita tidak melihat tubuh Tuhan Yesus yang telah bangkit, kita
mereka untuk bersaksi tentang Dia, bersaksi akan kasih Allah sebab kini tetap mampu merasakan kehadiran dan kuasa Tuhan, serta mampu
mereka adalah ciptaan yang baru yang dikasihi dan disertai oleh Roh mempercayakan diri kepada Kristus.
Kudus.
Keadaan hidup kita saat ini mungkin masih belum membaik, kita
Saat itu, Tomas tidak bersama dengan mereka. Tampaknya, masih terus bergumul dengan banyak hal dalam hidup ini. Namun kita
Tomas ingin menyendiri dalam kesedihannya atas peristiwa salib yang dipanggil Tuhan untuk bersaksi. Menemukan kasih dan kebaikan-Nya di
dialami oleh Yesus. Ungkapan sukacita para murid: “Kami telah melihat tengah pergumulan hidup serta menceritakannya kepada orang lain.
Tuhan” (ayat 25) direspon dengan ketidakpercayaannya. Pikirnya, karena Bersaksi tidak perlu menunggu “nanti” dan “nanti”. Bersaksi tidak perlu
belum melihat dan membuktikannya sendiri, maka dia tidak percaya menunggu ketika semua dalam keadaan baik-baik saja, atau ketika kita
dengan berita itu. Logika Tomas telah menutup pintu hatinya dari kuasa tidak lagi melakukan dosa.
Tuhan yang sedang bekerja. Namun, Tuhan Yesus tidak menginginkan
Marilah kita ingat, sebagaimana Yesus telah memanggil para
Tomas menjadi seorang murid yang hanya mengandalkan logika. Delapan
murid di dalam keberdosaannya dan mengutus mereka, Dia berkata,
hari kemudian, Tuhan Yesus kembali menembus pintu-pintu rumah yang
“Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
terkunci untuk menjumpai para murid-Nya dengan sapaan yang penuh
mengutus kamu.” (Ay. 21b). Saat ini, Tuhan Yesus berkenan memakai kita
kasih: “Damai sejahtera bagi kamu!” (Ay. 26). Yesus meminta Tomas
menjadi saksi-Nya. Bersaksilah untuk menyapa dan menguatkan orang
memasukkan jari dan tangannya pada bekas luka penyaliban yang ada
lain serta memuliakan nama Tuhan Yesus. Amin. [PM].
pada tangan dan lambung Tuhan Yesus. Melalui semua itu, kehadiran
Kristus yang telah bangkit membuka pintu hati Tomas. Hati Tomas yang
terbuka langsung memberikan respon dengan sebuah pengakuan iman:
“Ya Tuhanku dan Allahku!”(Ay. 28). Damai sejahtera dari Yesus telah
memasuki hati Tomas, dan akhirnya Tomas pun percaya akan kebangkitan
Tuhan Yesus, walaupun hal beriman bukanlah hal yang mudah baginya.
Pujian: KJ. 264 : 1, 3 Karna Jemaat di Sorga Mulia
Penutup

Dengan adanya bukti, akan dengan mudah membuat orang


percaya. Sebaliknya, seseorang akan sulit percaya jika tidak melihat bukti
atau kenyataannya. Persoalannya, tidak semua dalam kehidupan ini bisa
dibuktikan secara kasat mata, termasuk tentang iman percaya. Iman
percaya melampaui logika manusia. Oleh sebab itu, Yesus berkata,
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Ay. 29b).
3

LITURGI IBADAH MINGGU PASKAH 2, 24 APRIL 2022 5. Pengampunan dosa : Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan,
STOLA PUTIH Tuhan Allah kita adalah Allah yang Maha kasih.
Jika kita mau mengakui segala pelanggaran
1. Pembukaan : Puji Tuhan saat ini kita diberikan berkat Tuhan dengan hati yang tulus, maka Ia berkenan
berupa kehidupan, kekuatan dan kesehatan mengampuni kita. Sebagaimana firman-Nya
dalam memaknai minggu paskah yang ke-2. dalam 1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa
Untuk itu, mari kita selalu datang kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
Tuhan. Mari kita memuliakan nama Tuhan, rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita
bapak/ ibu kami mohon untuk berdiri dan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari
bernyanyi dari KJ 20 : 1-2 antara orang mati, kepada suatu hidup yang
penuh pengharapan,
2. Votum – salam : Ibadah minggu paskah yang kedua ini kita 6. Pengakuan Iman Rasuli (Jemaat Duduk)
lakukan dalam nama Allah Bapa, yang telah
7. Firman (Damai Sejahtera-Nya, Kekuatanku untuk Bersaksi)
menciptakan langit dan bumi, yang tidak pernah
- Doa
meninggalkan pekerjaan tangan-Nya dan yang
- Bacaan Yohanes 20 : 19 – 31 KJ 49: 1
kekal kasih setia-Nya. Anugerah dan damai
8. Persembahan : Filipi 4 ayat 6 “Janganlah hendaknya kamu
sejahtera Allah Bapa, Yesus Kristus senantiasa
kuatir tentang apapun juga, tetapi
menyertai kita. Amin.
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
(Jemaat Duduk)
kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.”
3. Tema Ibadah : Kebangkitan Kristus Menumbuhkan Harapan
PKJ 146 : 1--
dan Keberanian
9. Do’a syafaat :
Kisah Para Rasul 2:32 “Yesus inilah yang
10. Pengutusan : Mari kita mengakhiri ibadah ini dengan
dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami
sukacita, dan mari Menanggapi kasih
semua adalah saksi.” KJ 208 : 1,5
perdamaian Allah dalam kehidupan kita sehari –
hari.
4. Pengakuan dosa : Yakobus 5:16 TB
PKJ 184 : 1
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku
11. Berkat :
dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
Tuhan Allah Bapa, kiranya senantiasa
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan
memberikan berkatNya, Tuhan Yesus Kristus
yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
kiranya memberikan damai sejahtera, Roh Kudus
(Doa Pengakuan dosa)
KJ 41 1,4 (Jemaat Berdiri)
4

senantiasa membimbing kita sekalian hari ini


sampai selama – lamanya. Amin.
KJ 472 : 1

Anda mungkin juga menyukai