A. Pengaruh Penerapan Metode Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
Pada Kualitas Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Model metode asuhan keperawatan (MAKP) primary nursing merupakan metode penugasan dimana perawat bertanggung jawab kepada pasien selama 24 jam mulai saat pasien masuk sampai dengan keluar, metode ini mewujudkan kemandirian para perawat dalam melaksakan asuhan (Nursalam, 2014), dan model metode asuhan keperawatan (MAKP) primary nursing dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatanya itu secara signifikan dapat menurunkan angka kejadian Infeksi kateter urine, flebitis, angka kejadian jatuh dan kejadian decubitus (Molin et al, 2018). Model metode penugasan perawat primary nursing yaitu menggunakan seorang perawat primer yang bertanggung jawab terhadap 5-6 pasien dan jika perawat primer tidak bertugas maka akan dilimpakan kepada perawat pelaksana dalam proses pemberian asuhan yang sudah dibuat oleh perawat primer (Marquiz, dan Huston, 2000). Metode penugasan primary nursing memiliki kelebihan yaitu bersifat berkelanjutan dan komprehensif, tidak membutuhkan perawat yang banyak tetapi membutuhkan tenaga yang sudah professional (Gillies, 1996). Asuhan keperawatan yang diberikan berkualitas tinggi, pasien merasakan lebih diutamakan dan dimanusiakan, dengan model primary nursing dokter dapat mengetahui dari perawat primer informasi terbaru dari pasien secara komprehensif dan terbaharui (Nursalam, 2014). Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap kepala unit keperawatan di beberapa rumah sakit di Kota Medan tentang model dalam penugasan perawat, dari hasil tersebut peneliti mendapatkan mayoritas unit keperawatan belum melaksanakan model metode asuhan keperawatan (MAKP) primary nursing, unit keperawatan masih menggunakan metode Tim dalam pelaksanaan penugasan para perawat, mereka menyatakan bahwa mereka belum melaksanakan metode primer karena belum mendapatkan pelatihan tentang bagaimana model penugasan primary nursing dan tidak mengetahui pengaruh dari model yang digunakan dan bagaimana model itu diterapkan dalam layanan keperawatan. B. Pengaruh Penerapan Model Praktek Keperawatan Professional (MPKP) Terhadap Standar Asuhan Keperawatan Dan Kepuasan Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Model praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu model pemberian asuhan keperawatan yang memberi kesempatan kepada perawat professional untuk menetapkan otonominya dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien (Manurung S, 2011). Hoffart dan Woods (1996) mendefinisikan model praktik keperawatan professional sebagai suatu system yang meliputi struktur, proses dan nilai professional yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan dan mengatur lingkungan untuk menjungjung asuhan keperawatan sebagai suatu model berarti sebuah ruangan dapat menjadikan contoh dalam praktik keperawatan professional dirumah sakit. Pengembangan modep praktik keperawatan professional didasarkan pada nilai professional, nilai professional merupakan inti dari model praktik keperawatan professional, yang meliputi nilai intelektual, komitmen moral, otonomi, kendali, dan tanggung gugat, nilai intelektual ini didapatkan melalui Pendidikan formal dan informasi (Nuryandari, 2007). Berdasarkan observasi dan wawancara kepada beberapa oroang perawat pada kegiatan pra penelitian diketahui bahwa pada tahun 2016 penerapan MPKP sudah dilakukan hamper untuk seluruh ruangan rawat inap yang ada. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia khususnya perawat juga terus dilakukan diantaranya dengan cara memberikan pelatihan pelatihan kepada perawat. Pihak rumah sakit juga memberikan kesempatan pada perawat yang berpendidikan sekolah Pendidikan keperawatan (SPK) atau D3 keperawatan untuk melanjutkan pendidikan S1 (S.Kep, Ners), dengan meningkatkan kompetensi perawat dengan memberikan pelatihan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, maka diharapkan penerapan MPKP dapat berjalan dengan baik dan lebih cepat diimplementasikan untuk ruang ruangan non MPKP, karena untuk menerapkan MPKP dengan baik, diperlukan sumber daya perawat dengan jenjang pendidikan yang tinggi serta pelatihan yang cukup. C. Pengaruh Pelatihan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) terhadap Penerapan Pilar I Pendekatan Manajemen dan Pilar IV Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Perawat di Rumah Sakit X Kotamobagu MPKP merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dalam pelayanan keperawatan untuk meminimkan kesalahan atau kelalaian yang dapat terjadi. MPKP suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur asuhan tersebut. Tujuan penerapan MPKP adalah meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui penataan sistem pemberian asuhan keperawatan, memberikan kesempatan kepada perawat untuk belajar melaksanakan praktik keperawatan profesional dan menyediakan kesempatan kepada perawat untuk mengembangkan penelitian keperawatan. Proses pelaksanaan MPKP yakni satu ruangan harus ditetapkan untuk jenis tenaga keperawatannya, beberapa jenis tenaga yang harus ada meliputi: kepala ruang perawatan, Clinical Care Manager (CCM), perawat primer (PP), serta perawat asosiet (PA). Peran dan fungsi PP dan PA harus jelas dan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Pada ruang MPKP pemula, kepala ruangan adalah perawat dengan pendidikan D-III keperawatan dengan pengalaman dan pada MPKP tingkat 1 adalah perawat dengan pendidikan S.Kep/Ners dengan pengalaman. Beberapa metode keperawatan yang terdapat di Indonesia diantaranya: metode primer, metode kasus, metode tim dan metode fungsional. Kerangka kerja metode keperawatan dalam MPKP mendefinisikan empat unsur yakni standar, proses keperawatan, pendidikan dan sistem model keperawatan Pengaruh pelatihan terhadap kepemimpinan pelaksanaan standar kepala ruangan (Karu) terhadap komitmen perawat dalam mengimplementasikan MPKP Di RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong. Asumsi Peneliti menyimpulkan bahwa implementasi Penerapan MPKP dalam proses pelatihan dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan di rumah sakit, disarankan agar implementasi penerapan MPKP menjadi salah satu kriteria penilaian pada akreditasi rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan di Rumah Sakit X Kotamobagu