Pasar valuta asing memasangkan permintaan mata uang dari orang asing yang
ingin membeli barang, jasa, aset domestik dengan penawaran mata uang dari
penduduk domestik yang ingin membeli barang, jasa, aset dari luar negeri, maka
terjadi satu titik keseimbangan pada titik E. Sehingga keseimbangan nilai tukar dapat
diartikan sebagai nilai tukar dimana kuantitas mata uang yang diminta dalam pasar
valuta asing sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Mekanisme ini sama dengan
mekanisme keseimbangan permintaan-penawaran dalam pasar barang dan jasa. Jika
ada capital inflow dari Eropa ke America, maka permintaan terhadap mata uang US
Dollar di pasar valuta asing akan meningkat akibat investor eropa yang menukarkan
euro-nya dengan US Dollar untuk berinvestasi di Amerika. Oleh karena itu kurva
permintaan US Dollar akan bergeser kekanan. Pergeseran kurva permintaan ke kanan
akan menyebabkan mata uang US Dollar menguat atau terapresiasi.
B. Pajak memengaruhi secara negatif terhadap kurva penawaran suatu barang.
Contohnya pajak yang dikenakan terhadap bahan baku / input produksi.Kenaikan
pajak merupakan peningkatan biaya produksi, sehingga penawaran akan turun dan
kurva penawaran bergeser ke kiri. Jadi, Jika pajak naik, jumlah barang yang
ditawarkan akan menurun. Lalu kurva penawaran barang yang diminta pun akan
bergeser ke kiri.
2. Yang sesuai adalah pada scenario 2 , dimana kurva tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
B. Kurva ini menunjukan lnflasi dorongan biaya produksi (cost-push inflation), yakni
kenaikan biaya produksi terjadi karena kenaikan harga-harga bahan baku, misalnya
karena keberhasilan serikat buruh dalam menaikkan upah atau karena kenaikan bahan
bakar minyak. Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga naik dan terjadilah
inflasi. Mula-mula penawaran digambarkan oleh kurva S dan permintaan
digambarkan oleh kurva D dan harga terletak pada titik P0. Adapun, jumlah yang
ditawarkan adalah sejumlah Q0.Karena kenaikan biaya produksi, jumlah penawaran
berkurang sehingga kurva penawaran bergeser dari S menjadi S1 yang berakibat
harga naik dari P0 menjadi P1 dan jumlah yang ditawarkan juga berkurang dari Q0
bergeser ke Q1. Akibat pergeseran ini terjadi kenaikan harga yang menyebabkan
inflasi di masyarakat.
C. Pengeluaran pemerintah termasuk kedalam kebijakan fiskal bersama dengan pajak.
Perubahan pengeluaran pemerintah ini akan mengubah ekuilibrium jangka pendek
perekonomian. Perubahan fiskal akan memengaruhi pengeluaran yang direncanakan
dan menggeser kurva IS. Model IS LM menunjukkan bagaimana pergeseran dalam
kurva IS ini memengaruhi pendapatan nasional dan tingkat bunga.
4B. Misalnya pada tingkat suku bunga sebesar r, terjadi peningkatan belanja
pemerintah sebesar AG. Hal ini akan menggeser kurva PE pada kurva Keynesian
Cross ke atas,
4C.
Dalam jangka pendek, inflasi dan pengangguran berhubungan negatif. Pada setiap
titik waktu, pembuat kebijakan yang mengendalikan permintaan agregat dapat
memilih kombinasi inflasi dan pengangguran pada kurva Phillips jangka-pendek
ini.Pergeseran Kurva Phillips dapat di jelaskan melalui beberapa tahapan periode
berikut :
1. Periode Awal
Pada periode ini, tingkat pengangguran berada pada tingkat normal dan tidak terdapat
permintaan atau penawaran yang moncolok.
2. Periode Kedua
Peningkatan yang cepat pada output selama ekspansi ekonomi menurnkan tingkat
pengangguran Seiring menurunnya pengangguran, perusahaan cenderung merkrut
pekerja lebih banyak lagi dan memberikan peningkatan upah yang lebih besar dari
biasanya. Saat output melebihi potensinya, utilitas kapasitas meningkat dan
penggelembungan dana meningkat, upah dan harga mulai naik.
3. Periode Ketiga
Dengan naiknya inflasi maka perusahaan dan pekerja akan mengharapkan inflasi yang
lebih tinggi. Harapan inflasi yang lebih tinggi tampak dalam keputusan upah dan
harga. Tingkat ekspetasi inflasi lalu meningkat. Tingkat ekspetasi meningkat diatas
Kurva Philips awal yang menunjukkan tingkat ekspetasi inflasi yang lebih tinggi.
4.Periode Akhir
Pada periode akhir, dengan melambatnya perekonomian, kontraksi pada kegiatan
ekonomi membawa output kembali ke potensinya semula dan meningkatkan
pengangguran kembali ke tingkat wajar di titik D. Karena tingkat ekspektasi inflasi
mengingkat, tingkat inflasi pada periode 4 menjadi lebih besar dari periode 1,
meskipun tingkat penganggurannya sama.
4D. Jika tingkat teknologi yang digunakan tinggi/canggih, jumlah barang yang
ditawarkan tinggi. Kurva penawaran barang akan bergeser ke kanan. • Jika tingkat
teknologi yang digunakan rendah, jumlah barang yang ditawarkan tersebut akan
rendah. Kurva penawaran barang bergeser ke kiri. Ketika penawaran tidak berubah
sedangkan permintaan bergeser ke kanan, maka harga keseimbangan naik dan jumlah
barang yang diperjualbelikan naik. Ketika penawaran tidak berubah sedangkan
permintaan bergeser ke kiri, maka harga keseimbangan turun dan jumlah barang yang
diperjualbelikan turun.