NIM : 11194562010263
Semester :3
1. Pemeriksaan Leopold I
• Tujuan : untuk menentukan tinggi fundus uteri dan mengetahui tuanya masa
kehamilan. Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya bundar. Sedangkan,
bokong bayi akan terasa seperti objek besar dengan tekstur lembut. Pada sekitar
95% kehamilan, posisi bokong berada di bagian tertinggi rahim ini.
• Teknik : posisikan ibu tidur terlentang, bidan berada disebelah kanan ibu dan
menghadap ke ibu, lalu kedua telapak tangan menulusuri sampai ke fundus uteri.
Pemeriksaan Leopold II
• Tujuan : untuk mengetahui letak punggung janin dan bagian terkecil janin
• Tekhnik : telapak tangan sebelah kiri menekan perut ibu sebelah kiri, lalu
telapak tangan sebelah kanan meraba perut sebelah kanan untuk mengetahui
letak punggung janin dengan merasakan rata seperti papan.
Pemeriksaan Leopold III
• Tujuan : untuk mengetahui bagian terendah janin, apakah kepala atau bokong
• Teknik : tangan kiri berada di tinggi fundus uteri, tangan kanan berada di atas
simpisis. kalau teraba bulat dan bisa dilentingkan berarti kepala sudah di bawah,
tapi jika teraba lunak dan tidak bisa dilentingkan berarti bokong.
Pemeriksaan Leopold IV
• Tujuan : untuk mengetahui apakah kepala janin sudah memasuki pintu dalam
panggul
• Teknik : posisi bidan menghadap ke kaki ibu, lalu kedua telapak tangan
menulusuri sampai ke atas simpisis, jika kedua tangan bertemu berarti kepala
janin belum memasuki rongga panggul, jika kedua tangan tidak dapat bertemu
berarti kepala janin sudah memasuki rongga panggul.
rumus Johnson.
TBJ (taksiran berat janin dalam gram) = (TFU (dalam cm) - n) x 155
n = 11 jika kepala bayi belum masuk pintu atas panggul
n = 12 jika kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
5. Normal DJJ
DJJ normal berkisar antara 120-160. Pada kondisi gawat janin, DJJ kurang dari
120 kali per menit atau 160 kali per menit. Pemeriksaan cardiotocography (CTG).
Melalui pemeriksaan ini, dapat diketahui respons DJJ terhadap pergerakan janin
dan kontraksi rahim ibu.