Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian tanggal 12 April 2010


I. Data Umum
1. Nama KK ; Tn. A
2. Usia : 27 Tahun
3. Pendidikan : Pendidikan Sarjana
4. Pekerjaan : PNS
5. Alamat :
6. Komposisi :

No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status


Kesehatan
1 Ny. P 21 th P Istri SMA IRT Lengkap Sehat
2 An. D 12th L Anak - - Lengkap Sakit

49 4 50 4
1 7

2 14 2 27 1
1 9 9

1 th

Klien merupakan pasangan baru, yang mana hasil pernikahannya telah dikaruniai satu
orang anak laki-laki. Keluarga TN A. sudah memiliki rumah sendiri dan tinggal
bersama sejak anaknya berusia 10 bulan.

Keterangan
= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien

7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari satu orang anak yang tinggal dalam satu
rumah.
8. Suku : Tn. A dan Ny P berasal dari suku sunda asli. Tn. A tinggal pada lingkungan
yang masih ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku yang sama.
9. Agama ; Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi
Tn. Jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjik dikarnakan. Pulang
kerjanya yang tidak menentu terkadang larut malam, akan tetapi Ny P rajin
melaksanakan shalat walau dirumah.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. A. Saat ini Tn. A bertugas
menjadi PNS kabupaten bandung, dengan pendapatan setingkat golongan II B PNS
atau kurang lebih Rp. 2 000 000 per bulan. Jumlah pengeluaran hampir sama karena
sebagian gajinya di gunakan untuk membayar cicilan ke bank BRI RP. 8 00 000 per
bulan. Selama 5 tahun dibayarkan baru 8 bulan. Pinjaman tersebut digunakan untuk
menambah pembuatan rumah yang sekarang ditempatinya.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV
bersama, adapun untuk rekreasi keluar biasanya setiap satu bulan sekali ke
mertuanya di jl. Cililin atau terkadang pergi ke ciweday mandi air hangat di
ciwalini.

II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : keluarga telah beradaptasi menjadi orang
tua, saat ini berperan sebagai bapak dan ibu dari seorang anak laki-lakinya. Setiap
pulang kerja ataupun hari libur TN. A. menyempatkan bermain disekitar rumah
dengan anakdan istrinya. Jika sakit anaknya keluarga selalu membawa anaknya ke
rumah sakit dan saat ini ditangani dokter spesialis anak ada riwayat penyakit asma.
13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi : semua kebutuhan
perkembangan keluarga telah terpenuhi, tinggal memenuhi perkembangan individu
sesuai usia.
14. Riwayat Keluarga Inti : Tn. A penduduk asli bandung yang tinggal di cililin
sedangkan Ny. P. penduduk asli di Cimaung. Mereka bertemu sejak Ny. P masih
sekolah di SMA dan dipertemukan oleh Pamannya kebetulan atasan suaminya saat
ini. Setelah berpacaran satu tahun dan menyelesaikan sekolahnya Ny P. akhirnya
menikah.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. A dan Ny. P saat ini baik. Orang tua
Ny P tinggal dalam satu RT dengannya, sedangkan orang tua Tn. Atinggal di
caringin. Keluarga Tn. A pernah tinggal dengan orang tua Ny. P sekitar 1 tahun
sebelum akhirnya membuat rumah.

III. Karakteristik Rumah


16. Rumah yang ditempati adalah milik sendiri : rumah yang ditempati saat ini milik
sendiri, berukuran 7 X 10 yang terdiri dari 3 kamar tidur yang satu difungsikan
untuk musola, satu ruang tamu, ruang keluarga dan dapur yang didalamnya terdapat
satu WC yang bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah tampak bersih hal ini
terlihat tidak adnya kotoran pada lantai. Rumah yang didiaminya permanen,
dibangun dipinggir jalan desa, disebelah kanan dan rumah masih tanah sawah, dan
disebelah kiri terdapat kolam pemancingan. Dibelakang rumah terdapat kolam ikan
dengan kedalaman kurang lebih 2 meter, kolam tersebut sengaja dibuat untuk acara
rekreasi yang di pinggirnya terdapat saung, dan kandang ayam. Jarak antara kolam
dan rumah bersebelahan hanya di pisah oleh pagar pembatas yang dapat di buka
tutup, yang awalnya terbuka. Menurut keluarga karena ada riwayat anaknya pernah
pergi kekolam maka saat ini jalan yang menuju kolam dibuat pintu dan ditutup.
Denah Rumah Bpk. A
Luas Rumah 7 X 10 Meter

Saung
Kolam Ikan

Taman

WC Dapur

Sawah Kolam
Musola
Pemancingan

R. Keluarga

Kamar

R. Tamu

Kamar

Taman Depan Rumah

Jalan Desa

Rumah Tetangga Rumah Tetangga


17. Karakteristik tetangga dan Komunitas : Lingkungan tetangga umumnya berasal dari
desa yang sama dan masih ada hubungan keluarga.Ada beberapa yang berasal dari
kota yaitu dari caringin akan tetapi itupun ada kerabat dari pihak Tn. L. sekolah SD
dan tempat beribadah tidak jauh. Terutama sekolah SD terhalang 2 rumah
tetangganya. Akan tetapi untuk keberadaan posyandu di RW 11 beberapa tahun ini
tidak aktif di wilayah tersebut.

18. Mobilitas Geografis Keluarga : kerabat keluarga Tn A tinggal dalam satu komunitas
yang sama. Untuk komunikasi dengan keluarga di caringin kalau tidak
menggunakan telepon seluler terkadang jika tidak sedang tugas Tn. A pergi
bersilaturahim dengan keluarganya.

19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Ny. P jarang mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan ibu-ibu di kampung,
hal ini lebih diprioritaskan untuk mengasuh anaknya. Adapun kegiatan berkumpul
dengan keluarga dari ibunya yang berlokasi disekitar rumah Tn. A.

20. Sistem Pendukung Keluarga


Saat ini jika ada kesulitan keuangan keluarga dari Ny P. selalu membantunya karena
dekat. Kalua An. D sakit selalu dibantu dan berobatnyapun menggunakan mobil
orang tuanya.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu
mengkomunikasikannya bersama.

22. Struktur Kekuatan Keluarga


Pemegang keputusan ada di Tn. A sebagai kepala keluarga, namun jika anaknya
sakit dan Tn. Asedang tidak ada dirumah Ny. P selalu minta tolong pada orang
tuanya.
23. Struktur Peran
Peran formal ayah sebagai bapak yang mencari nafkah. Ny P. sebagai ibu yang
mengatur urusan rumah , seperti memasak, mengurus anak dan mengatur ruangan.
Ibu juga sebagai perawat keluarga jika merawat anaknya baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.

24. Nilai dan Norma Budaya


Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara
anggota keluarga.nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya
yaitu agama Islam.

V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga, seperti kebutuhan
terhadap makan, minum susu tambahan, perhatian dan kasih sayang untu anak dan
pasanganya.

26. Fungsi sosial


Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti mengenal menghormati
orang tuan, ketika bertemu Tn. A. Selalu salam dengan dilatih mencium tangan Tn
A. Anak tidak dibiarkan saja dalam bertindak, diarahkan dan dijelaskan jika akan ke
kolam. Anaknya sering bermain dengan ibunya dan sesekali diajak main dengan
soudara sepupunya.

27. Fungsi Perawatan Keluarga


Jika anaknya sakit keluarga sudah terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya kambuh dari sakit asma. Tidak
pernah menggunakan obat warung. Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan
perawatan dirumah. ditengah kesibukannya keluarga jarang melakukan kegiatan
oleh raga. hal ini belum, memahai tentang pentinya Olah raga.

VI. Stres dan Koping keluarga


28. Stresor Jangka pendek
Penyakit asma yang diderita anaknya merupakan masalah yang harus segera di
tangani. Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga, penyakit kambuhan
yang belum jelas penyebabnya. Terlebih jika anaknya kambuh dengan gejala sesak
dan batuk-batuk membuat panik, mau berobat belum memiliki kendaraan mobil.
Akhirnya meminta pertolongan orangtuannya termasuk meminjam kendaraan
mobilnya.

29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah


Jika ada masalah, terutama jika sakit asma anaknya kambuh, agak panik sehingga
lebih banyak melibatkan orang tua, belum dapat menangani sendiri. Dan padak
akhirnya anaktersebut di bawa kerumah saki.

30. Strategi Koping yang Digunakan


Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah belum mampu memecahkan
sendiri, hal ini selalu minta bantuan orang tua.

31. Strategi adaptasi Disfungsi


Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.

32. Pemeriksaan Fisik Keluarga

Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. A


No Komponen Tn. A Ny. P An. D
1 Kepala Rambut pendek, Rambut Panjang, Rambut pendek,
hitam bersih tidak hitam bersih tidak hitam bersih
ada kelainan, tdak ada kelainan, tdak distribusi baik,
ada keluhan gatal. ada keluhan gatal, tidak ada kelainan,
ketobe (-)
2 Mata Seklera tidak Seklera tidak Seklera tidak
ikterus, ikterus, ikterus,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, visus anemis, visus anemis, visus
normal. normal. normal.
3 Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada
serumen dan tidak serumen dan tidak serumen dan tidak
ada luka, fungsi ada luka fungsi ada luka fungsi
pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik.
4 Hidung Bersih tidak ada Bersih tidak ada ada sekret (putih
sekret, tidak ada sekret, tidak ada jernih) aktivitas
kelainan. kelainan. cuping hidung (-),
5 Mulut Stomatitis (-), Gigi berwarna Gigi berwarna
nyeri (-), bersih, putih,Stomatitis putih, Stomatitis
karies (-), bagian (-), nyeri (-), (-), nyeri (-),
dalam gigi bersih, karies (-), bersih, karies (-),
berwarna coklat
terdapat bekas
rokok,
6 Leher dan Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-),
Tenggorokan pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan
Tiroid (-), kesulitan Tiroid (-), Tiroid (-),
menelan (-) kesulitan menelan kesulitan menelan
(-) (-),
7 Dada dan paru Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
simetris, ronchi (-), simetris, ronchi (-), simetris, , weezing
weeaing (-), weeaing (-), (+), penggunaan
penggunaan otot penggunaan otot otot bantu
bantu pernafasan bantu pernafasan pernafasan (+),
(-), Batuk (-), (-), Batuk (-), Batuk (+), keluhan
keluhan sesak (-) keluhan sesak (-) sesak (+), Ronchi
Kering (+)
8 Jantung Bunyu janti 1 dan 2 Bunyu janti 1 dan Bunyu janti 1 dan
murni, tidak 2 murni, tidak 2 murni, tidak
ditemukan suara ditemukan suara ditemukan suara
murmur. Irama murmur. Irama murmur. Irama
reguler regular reguler, cepat.
9 Abdomen Bising usus 11 x/ Bising usus 12 x/ Bising usus 10 x/
menit, tidak ada menit, tidak ada menit, tidak ada
nyeri tekan, tumor nyeri tekan, tumor nyeri tekan, tumor
(-). (-). (-).
10 Extremitas Tidak ada kelainan, Tidak ada Tidak ada
tidak ada luka, kelainan, tidak ada kelainan, tidak ada
fungsi pergerakan luka, fungsi luka, fungsi
baik. pergerakan baik. pergerakan baik.
11 Kulit Bersih, ada bekas Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
luka pada lutut kaki bekas luka, tidak bekas luka, tidak
kanan, tidak ada ada jamur dan luka ada jamur dan luka
jamur dan luka infeksi, turgor < 2 infeksi, turgor < 2
infeksi, turgor < 2 detik detik
detik
12 Kuku Pendek dan bersih, Pendek dan bersih, Pendek dan bersih,
sianosis (-), CRV sianosis (-), CRV sianosis (-), CRV
baik baik baik
13 BB 58 Kg 60 Kg 10 Kg
14 TB 162 cm 159 cm -
15 Tanda Vital TD. 120/90 mmhg, TD. 110/80 mmhg, N. 88 x/mnt, R, 30
N. 68 x/mnt, R, 18 N. 72 x/mnt, R, 16 x/mnt, S. 37,4 °C
x/mnt, S. 37 °C x/mnt, S. 37,2 °C
16 Kesimpulan Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Ditemukan gejala-
keadaan sehat keadaan sehat gejala gangguan
tidak efektifnya
jalan nafas,
weezing (+),
Ronchi, Aktivitas
otot pernafasan (+)

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan pasien asma
sehingga anggota keluarga dapat merawatnya dengan baik.

Tabel 2. Analisa Data

No Data Masalah Keperawatan


1. Subjektif Bersihan jalan nafas tidak
Menurut Ny P. Penyakit asma yang diderita anaknya Efektif pada keluarga Tn.
merupakan masalah yang harus segera di tangani. A khususnya An. D b.d
Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga, spasme jalan nafas.
penyakit kambuhan yang belum jelas penyebabnya.
Terlebih jika anaknya kambuh dengan gejala sesak
dan batuk-batuk.
Objektif
Ditemukan gejala batuk tidak efektif, weezing (+),
seputum (+), terdapat Ronchi kering, Aktivitas otot
pernafasan (+)

2. Subjektif Kesiapan Peningkatan


Menurut Ny P. Jika anaknya sakit, keluarga Koping keluarga. pada Tn.
terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan A.
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya
kambuh dari sakit asma. Tidak pernah
menggunakan obat warung.

Penyakit asma yang diderita anaknya merupakan


masalah yang harus segera di tangani.
Objektif
Keluarga Tn A memperhatikan nutrisi anaknya
terlebih jika sakit..
Klien merupakan pasangan baru, yang mana hasil
pernikahannya telah dikaruniai satu orang anak
laki-laki. Keluarga TN A. sudah memiliki rumah
sendiri dan tinggal bersama sejak anaknya berusia
10 bulan, dan telah memiliki penghasilan tetap

Tabel 3. Bersihan jalan nafas tidak Efektif pada keluarga Tn. A khususnya An.D bd
spasme jalan nafas 
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : actual 1 3/3 X I = 1 Masalah aktual karena
sudah menyerang An.
D, perlu tindakan
keperawatan dan medis,
akanberdampak pada
gangguan pernafasan
yang lebih berat.
2 Kemungkinan masalah 2 1/2 X 2 = 1 Sumber daya keluarga
dapat diubah : ada, dana, kendaraan
Sebagian ada keluarga yang lain
mendukung, akan tetapi,
usia klien anak-anak
belum dapat memahami
arahan orang tua dalam
upaya pencegahan
menghindari pencetus
terjadinya asma.
3 Potensi untuk 1 2/3 X 3 = 2/3 Masalah belum berat
dicegah :Cukup tetapi penyakit sering
menyerang belum
diketahui penyebabnya.
Penyakit dapat dicegah
dengan mengetahui
faktor pencetus
terjadinya asma.
4 Menonjolnya masalah : 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga menyadari
segera ditangani penyakit ini penting
untuk diatasi karena
mengganggu, dan dapat
mengakibatkan
gangguan penyakit lebih
berat.
Jumlah 3 2/3
Tabel 4. Kesiapan Peningkatan Koping keluarga. pada Tn. A.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Masalah aktual karena
Sifat masalah :
terjadi pada Ny P. perlu
1 Promosi 1 1/3 X 1 = 1/3
mendapatkan tindakan
Kesehatan/Potensial
keperawatan.
Sumberdaya keluarga
(pendidikan ), dana ada,
Kemungkinan masalah
2 2 1/2 X 2 = 1 dukungan keluarga ada,
dapat diubah : sebagian
tenaga kesehatan
tersedia.
Masalah belum terlalu
berat, namun dapat
Potensi untuk dicegah :
3 1 2/3 X 1 = 2/3 diatasi dengan
Mudah
pemberian motivasi dan
percaya diri.
Keluarga Ny P, tidak
Menonjolnya masalah :
4 1 0/2 X 1 = 0 merasakan masalah
ingin segera diatasi
tersebut
Jumlah 2

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Bersihan jalan nafas tidak Efektif pada keluarga Tn. A khususnya An.D bd
spasme jalan nafas 
2. Kesiapan Peningkatan Koping keluarga. pada Tn. A.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN A.
DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE 2

INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN
Utama Observasi Teurapetik Edukasi Kolaborasi
Bersihan jalan Setelah Latihan Batuk • Identifikasi • Atur posisi • Jelaskan tujuan • Kolaborasi
nafas tidak Efektif dilakukan Efektif kemampuan batuk semi fowler atau dan prosedur batuk pemberikan
pada keluarga Tn. tindakan • Monitor fowler efektif mukolitik atau
A khususnya An.D keperawatan adanya retensi • Pasang perlak • Anjurkan Tarik ekspektoran
bd spasme jalan selama 3 jam, sputum dan bengkok nafas dalam melalui jika perlu.
nafas  maka bersihan • Monitor tanda dipangkuan pasien hidung selama 4 detik, • Peberian
jalan nafas dan gejala infeksi • Buang secret ditahan selama 2 detik bronchodilator
meningkat saluran nafas pada tempat kemudian keluarkan • Pemberia
dengan kriteria • Monitor input sputum dan mulut dengan bibir n Kortikosteroid
hasil batuk dan output cairan dibulatkan selama 8
efektif (jumlah dan detik
meningkat, karakteristknya) • Anjurkan
produksi mengulangi Tarik nafas
sputum dalam hingga 3 kali
menurun, roncki • Anjurkan batuk
menurun, sesak dengan kuat langsung
menurun, setelah Tarik napas
frekuensi nafas dalam yang ke tiga
membaik, pola
nafas membaik.

Manajemen • Monitor pola • Pertahankan • Lakukan • Kolaborasi


jalan nafas nafas (frekuensi, kepatenan jalan hiperoksigenasi sebelum pemberian
kedalaman dan nafas dengan head penghisapan bronchodilator,
usaha napas) tilt atau chin lift(jaw • endotracheal ekspektoran,
• Monitor bunyi thrust jika curiga • Keluarkan mukolitik, jika
nafas tambahan trauma servical) Sumbatan benda padat perlu
• Monitor • Posisikan dengan forcep McGill
sputum (jumlah, posisi semi fowler • Berikan oksigen
warna dan aroma) atau fowler jika perlu
• Berikan • Anjurkan asupan
minum hangat cairan 2000 ml/hari jika
• Lakukan tidak kontra indikasi
fisioterapi dada jika • Ajarkan Teknik
perlu batuk efektif
• Lakukan •
penghisan lendir
kurang dari 15 detik
• Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
endotrachea

Pemantauan • Monitor • Atur interval • Jelaskan tujuan -


Respirasi frekuensi, irama, pemantauan dan prosedur
kedalaman dan respirasi sesuai pemantauan
upaya nafas kondisi pasien • Informaikan hasil
• Monitor pola • Dokumentasik pemantauan jika perlu
nafas an hasil
• Monitor pemantauan
kemampuan batuk
efektif
• Monitor
adanya produksi
sputum
• Monitor
adanya sumbatan
jalan nafas
• Palpasi
kesimetrisan
ekspansi paru
• Auskultasi
bunyi nafas
• Monitor
saturasi oksigen
• Monitor nilai
analisis gas darah
• Monitor hasil x
ray toraks

Kesiapan Dukungan  Identifikasi respons  Dengarkan masalah,  Informasikan kemajuan Rujuk untuk terapi
emosional terhadap perasaan dan pertanyaan pasien secara berkala keluarga, jika perlu
Peningkatan Koping
kondisi saat ini keluarga  Informasikan fasilitas
Koping keluarga. Keluarga  Identifikasi beban  Terima nilai-nilai perawatan yang tersedia.
pada Tn. A. prognosis secara keluarga dengan cara
psikologis tidak menghakimi
 Identifikasi pemahaman  Diskusikan rencana
tentang keputusan medis dan perawatan
perawatan setelah  Fasilitasi pengungkapan
pulang perasaan antara psien
 Identifikasi kesesuaian dan keluarga atau antar
antara harapan pasien, keluarga
keluarga, dan tenaga  Fasilitasi anggota
kesehatan keluarga dalam
mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik
nilai
 Fasilitasi memperoleh
pengetahuan,
keterampilan, dan
peralatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan
keputusan perawatan
pasien
 Bersikap sebagai
pengganti keluarga
untuk menenangkan
pasien dan atau jika
keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
 Hargai dan dukung
mekanisme koping
adaptif yang digunakan
 Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
keluarga
Pelibatan  Identifikasi kesiapan  Ciptakan hubungan  Jelaskan kondisi pasien -
keluarga keluarga untuk terlihat terapeutik pasien dengan kepada keluarga
dalam perawatan keluarga dalam  Informasikan tingkat
perawatan ketergantungan pasien kepada
 Diskusikan cara keluarga
perawatan dirumah  Informasikan harapan pasien
 Motivasi keluarga kepada keluarga
mengembangkan aspek  Anjurkan keluarga bersikap
positif rencana asertif dalam perawatan
perawatan  Anjurkan keluarga terlibat
 Fasilitasi keluarga dalam perawatan
membuat perawatan
Promosi  Identifikasi kegiatan  Diskusikan perubahan  Anjurkan menjalin hubungan -
Koping jangka pendek dan peran yang dialami yang memilki kepentingan
Panjang sesuai tujuan  Gunakan pendekatan dan tujuan yang sama
 Identifikasi kemampuan peran yang tenang dan  Anjurkan penggunaan sumber
yang dimiliki meyakinkan Spritual, Jika perlu
 Identifikasi sumber daya  Diskusikan alas an  Anjurkan mengungkapkan
yang tersedia untuk mengkritik diri sendiri perasaan dan persepsi
memenuhi tujuan  Diskusikan untuk  Anjurkan keluarga terlibat
 Identifikasi pemahaman mengklarifikasi kesalah  Anjurkan membuat tujuan
proses penyakit fahaman dan yang lebih spesifik
 Identifikasi dampak mengevaluasi perilaku  Ajarkan cara memcahkan
situasi terhadap peran sendiri masalah secara konstruktif
dan hubungan  Diskusikan konsikuensi  Latih pangunaan Teknik
 Identifikasi metode tindakan mengggunakan relaksasi
penyelesaian masalah rasa bersalah dan rasa  Latih keterampilan sosial,
 Identidikasi kebutuhan malu sesuia kebutuhan
dan keinginan terhadap  Diskusikan risiko yang  Latih mengembangkan
dukungan sosial menimbulkan bahaya penilaian objektif
pada diri sendiri
 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi
yang dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam
perawatan
 Motivasi untuk
menentukan harapan
yang realistis
 Tinjau kembali
kemampuan dalam
pengambilan keputusan
 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
 Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
 Moivasi
mengidentifikasi system
pendukung yang tersedia
 Damping saat berduka
 Perkenalkan
denganorang atau
kelompo yang berhasil
mengalami pengalaman
sama
 Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

IMPLEMENTASI
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Tgl: jam: S : ...
Di ...
Melakukan Intervensi tentang : O : …...
1. Observasi……
2. Teurapetik A : ……………………..
3. Edukasi
4. Kolaborasi P : …………………………………...

Anda mungkin juga menyukai