Anda di halaman 1dari 2

Corruption of Knowledge, Ontologicall False dan Loss of Adab

Oleh Muhammad Luthfan Hibatullah (Mahasantri At-Taqwa College Depok)

Dalam membahas tentang adab, terlebih dahulu Alattas mendefinisikan makna Ilmu dan
makna, yang keterkaitan keduanya, merupakan unsur-unsur penting yang menyusun adab, yang
adab itu ditimbulkan dari hikmah. Ilmu adalah tibanya makna kepada jiwa, dan tibanya jiwa kepada
makna. Dari sini terdapat dua hal yang dapat dibayangkan sebagai pergerakan secara serempak,
pertama makna diberikan oleh Allah kepada jiwa hamba-Nya, bersebab karena jiwa sang hamba juga
bergerak menemui makna dari Allah, yang disini dapat kita simpulkan menjadi Allah Sang Pemberi
makna. Juga jiwa hamba berikhtiar untuk mendapat makna yang telah mendapatkan izin dari Allah
untuk dicerapkan. Sedangkan makna didefinisikanya sebagai keadaan mengetahui tempat yang
benar segala sesuatu, didalam suatu sistem yang berlaku, dimana ketika hubungan segala sesuatu itu
dapat difahami dengan jelas.

Akan tetapi ilmu itu menjadi tidak berguna, tatkala pengenalan terhadap makna tadi, tidak
diferifikasi dengan pengejewantahanya dalam perilaku. Adab itulah yang merupakan pemferivikasi
dan pengejewantahanya dalam perilaku di tempat yang sesungguhnya bagi sistem yang jelas. Adab
tidak hanya berlaku pada keadaan-keadaan dzohir sahaja, tetapi berlaku juga pada keadaan bathin.
Adab terhadap diri sendiri, yaitu meletakkan nafsu nathiqoh dan nafsu hayawan pada posisinya.
Adab terhadap keluarga dan masyarakat, yaitu menempatkan kita pada peran dan fungsi yang tepat.
Begitu pula adab seorang murid, guru, orang tua, bahkan terhadap bunyi dan halaman rumah, yang
kesemuanya harus ditempatkan pada posisinya.

Mengenali posisi setiap segala sesuatu dapat difahami selain dari pencapaian akal manusia,
juga dapat difahami dari pancaran Hikmah. Dalam pengertian berfikir, versi ilmu manthiq ialah
berpindahnya fikiran dari objek yang telah diketahui kepada objek yang belum diketahui, Inthiqoluz
zihni minal ma’lum ilaa majhul. Maka hikmah yang kami maksudkan juga muncul bersebab daya
upaya manusia untuk berpindah dari sesuatu yang telah diketahui kepada sesuatu yang belum
diketahui, layaknya pengertian berfikir versi manthiq. Bersebab itulah pancaran hikmah juga
merupakan sesuatu yang tiada hanya ia didapat tanpa usaha untuk memunculkanya, justru
pemupukan ilmu itulah menjadi sebab yang membawa kepada terpancarnya pancaran hikmah.

Tantangan yang sedang dan akan kita hadapi, ialah masalah kerusakan akan ilmu. Hal ini
terjadi bersebab kekeliruan kita sendiri, yang pada saat yang sama muncul tantangan dari filsafat
Barat. Kekeliruan itu timbul karena perubahan dan pembatasan terhadap makna makna istilah kunci,
yang seharusnya istilah kunci itu menjadi sangat penting, karena semestinya kita memposisikan
tempat sebenar amalan kita, di posisi istilah kunci yang tepat tersebut. Sebutlah makna dunya yang
diderivasi dari makna dana yaitu yang rendah dan yang dekat. Tatkala kita memahami dan
mendefiniskan makna dunia pada kadar tersebut, obsesi untuk mengejarnya dan kesedihan akan
kehilanganya, tidak akan melampaui kadar tersebut. Sehingga memposisikan kita sebagai pengobsesi
berlebihan dan kesedihan yang berlebihan pula akan segera dibantu keluar oleh Nafsu nathiqoh,
karena telah menyalahi aturan dari makna yang telah terpasang dan terkukuhkan tersebut.

Kesalahan dalam ilmu atau Corruption of Knowledge mengakibatkan kekacauan posisi


tersebut berlaku dan dilanggengkan. Kelemahan upaya dalam membuat definisi, menyebabkan
keberadaan yang diada-adakan atau Ontologically false mendapat posisi yang justru malah
diagungkan dan dijadikan sebagai slogan yang padahal justru membingungkan. Salah satunya umat
Islam khusunya di negeri kita, tiada dapat membedakan bahwa Islam agama yang diwahyukan
dengan selain Islam yang hanya agama budaya. Sehingga kekaburan dan kekacauan saling berkaitan
antara satu hal dengan hal sama yang lain itu saling berterusan. Keadaan semacam inilah yang kita
sebutkan sebagai loss of adab. Dan semestinya diputus dengan diajarkan ilmu yang benar.

Anda mungkin juga menyukai