Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
i
2.
@
memahami konsep apresiasi seni budaya Nusantara,
memahami langkah dan tahapan apresiasi seni budaya
Nusantara,
menerapkan apresiasi seni budaya Nusantara, serta
melaksanakan peniruan karya seni budaya Nusantara,PCE nC EERE onc Canute ance
Dee CCE EOC Mur auricle uC mie ect
ene ee RC eee emerson ci]
Cee eR IU C UO) Us RC La Cun Lee tc ee um sce ceL Cy
tc ee ee Rem e arenes
eee
CR eee uc ae eae CU nL acd
EU ace ees CUR ae aL CL
ere ence or ata ret eat el
OER ac untae nie eect ace eee?
euro eo nate ener eiRcm Caneel Taine Caer
Sue(ae menyimpan kekayaan seni dan budaya yang
tidak terhitung jumlahnya. Pada pembahasan-pembahasan
sebelumnya, telah dijelaskan mengenai bentuk-bentuk seni yang
ada di Indonesia, beserta tahapan perkembangannya dari masa
ke masa. Banyaknya kekayaan seni yang dit
Indonesia tersebut me inculnya feaksi, salah satunya ' _
apresiasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), apresiasi
eee anes aT eiaiaeae yaitu “kesadaran terhadap ni
dan_budaya" serta Fee aicierieay eee (penghargaan) terhada
Dalam bahasa Inggris, apresiasi dikenal dengan Soh aout
yang bermakna “penilaian atau penghargaan untuk menqukur_
kualitas sesuatu" Jika diartikan secara luas, Hea
dapat dimaknai sebagai keaia
menghayati mukan kualitas dan ancmerne Info Seni
by
‘Apresiasi dapat ditunjukkan dalam berbagai bidang,
termasuk dalam bidang seni dan budaya. Kegiatan apresiasi
dalam bidang seni dan budaya dapat terwujud dalam tindakan-
tindakan sederhana. Contohnya, seseorang yang terkagum-
kagum atau merasa bahagia ketika melihat suatu karya seni.
Tanpa disadari, ia telah melakukan apresiasi terhadap karya seni
tersebut. Apresiasi juga terlihat ketika seseorang mengamati
suatu karya seni dan memutuskan bahwa karya seni tersebut
memiliki beberapa kelemahan, misalnya bentuknya yang tidak
menarik atau tidak merepresentasikan maksud dan pesan
seniman yang ada di dalamnya.
~ Jika dimaknai lebih lanjut, apresiasi seni dan budaya dapat a
dimaknai sebagai upaya untuk memahami_bentuk-bentuk dan
hasil seni budaya secara menyeluruh, termasuk memahami nilai-
nilai yang ada di dalamnya, seperti nil ad Nila estetg
menjadi nilai yang paling sering rm
budaya, Penyebabnya adalah sifat ete yang adding
eka terhadap sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai
festetika, Terlebih bentuk-bentuk dan hasil seni budaya banyak
mengandung unsur-unsur estetis yang dapat membawa
pengalaman keindahan bagi orang-orang yang memandangnya.
‘Apabila seseorang mampu menangkap nilai estetis
dari suatu karya seni dan budaya, sangat mungkin ia dapat
menangkap nilai lain yang terkandung di dalam karya tersebut.
Beberapa ahli, seperti Soedarso dan Rollo May, juga mencoba
memberikan pandangan mereka mengenai pengertian apresiasi —
seni budaya, Menurut Soedarso (1990), apresiasi seni budaya $
bermakna mengerti dan an menyadari sepenuhnya seluk-beluk
Bab 6 | Apresiasi Seni Budaya Nusantarasuatu hasil seni, serta menjadi sensitif terhadap segi-segi
+ Sstetisnya sehingga mampu menikmati dan menilai karya_
tersebut dengan semestinya. Sementara itu, menurut Rollo
May, melakukan apresiasi terhadap suatu bentuk kreasi sehi_
kan suatu tindakan kreatif.
Dalam bidang seni budaya, kegiatan apresiasi tidak hanya
dilakukan oleh para penikmat seni, tetapi juga seniman yang
menciptakan karya seni. Dengan kata lain, apresiasi menjadi
semacam jembatan penghubung antara penikmat seni dan
seniman. Melalui apresiasi, penikmat seni dapat memperoleh
(, “pengalaman keindahan dan menial suatu karya seni. Penilaian
dari penikmat seni akan menjadi masukan bagi seniman untuk
Frengevaniee 8en metigeribenokan Kanye Eaves eaecao
Seniman yang semakin berkem mengalami kemajuan
fari masa ke masa juga akan kembali membawa dampak positif
agi penikmat seni, yaitu penikmat seni i iTebih
Jelajah Link
banyak karya seni yang berkualitas.
Untuk lebin memahami Apresiasi yang ditunjukkan oleh setiap orang berbeda_
tentang cara satu sama lainnya. Penyebabnya bermacam-macam, mulai
mengapresiasi bentuk- dari perbedaan tingkat ilmu pengetahuan; pemahaman;,
Danek st Med) > pengatarman; satus soslalinaas Konclst internal dalary dir
‘membuka laman Attps:// eet
vercandiaieey seseorang, seperti kondisi fisik, psikis, dan mental. Contohnya,
‘comvhow-to-appreciate ketika menonton pértunjukan teater, seseorang yang terbiasa
art/38492. menonton pertunjukan teater akan memberikan apresiasi yang
berbeda dibandingkan orang yang pertama kali menonton
pertunjukan teater tersebut. Orang yang terbiasa tersebut dapat
memberikan apresiasi yang tinggi karena telah memahami
seluk-beluk teater. Sementara itu, orang yang baru pertama
kali menonton pertunjukan teater dapat menunjukkan dua
kemungkinan reaksi: merasa kagum atau merasa bosan dan tidak
tertarik untuk menonton teater lagi di kemudian hari. Kondisi
tersebut menunjukkan perbedaan apresiasi yang disebabkan
oleh perbedaan pengalaman yang dimiliki setiap orang.
‘Sumber: dokumentasi penulis
Gambar 6.1-Apresiasi yang diberikan seseorang terhadap suatu karya
dapat berbeda antara satu sama lain,
Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas Xlain, yaitu kegiatan kritik seni. Tanpa keberadaan
objektif dan akurat atas suatu karya seni. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa kegiatan apresiasi memberikan dampak
yang cukup vital dalam kegiatan resensi dan kritik seni.
jada dasarnya, apresiasi seni budaya dibagi berdasarkan dua
kategori, yaitu berdasarkan pendekatannya dan berdasarkan
tingkatannya. Berdasarkan pendekatannya, apresiasi terbagi
menjadi dua, yaitu apresiasi_pasif dan apresiasi aktif. Sementara
itu, menurut tingkatannya, apresiasi terbagi menjadi tiga, yaitu
apresiasi empatik, apresiasi estetik, dan apresiasi kritik,
1. Jenis Apresiasi Menurut Pen
‘Apresiasi menurut pendekatannya bermakna kegiatan
apresiasi yang dilakukan dengan beberapa metode. Metode
atau pendekatan yang diterapkan oleh setiap orang ketika
melakukan apresiasi seni budaya berbeda satu sama lain. Ada
yang melakukan apresiasi secara pasif, ada juga yang melakukan
apresiasi secara aktif.
a. _Apresiasi pasif, yaitu kegiatan apresiasi yang | as serta-
“meria dan tidak melakukan pendalamai |
Grae bentuk karya seni yang diamati. ean =
pasif umumnya dilakukan oleh masyarakat awam yang
tidak terlalu "melek” seni, atau tidak memahami seni secara
mendalam. Apresiasi pasif ditunjukkan melalui penilaian
bagus tidaknya suatu karya seni setelah mencerap suatu
karya seni menggunakan pancaindra, Contohnya, seseorang
yang menonton pertunjukan Reog Ponorogo menganggap
bahwa pertunjukan tersebut sangat menarik dan indah,
mulai dari tarian, kostum, hingga musik pengiringnya.
Namun, seusal menonton, ia tidak mencari informasi
lebih lanjut mengenai pertunjukan tersebut, misalnya
informasi mengenai sejarah ataupun seluk-beluk penyusun
pertunjukan tersebut. Sikap yang demikian menunjukkan
adanya apresiasi pasif.
b. Apresiasi aktif, yaitu kegiatan apresiasi yang ditunjukkan_
‘Secara mendalam, termasuk setelah menilai suatu bentuk
dan hasil karya seni secara pasif/apresiasi pasif. Berbeda
dengan apresiasi pasif, seseorang yang melakukan apresiasi
aktif akan mencari informasi lebih lanjut mengenai bentuk
Bab 6 | Apresiasi Seni Budaya Nusantarakarya seni yang baru saja ia nikmati. Apresiasi aktif juga
menunjukkan tingginya minat seseorang terhadap suatu
bentuk karya seni yang dihasilkan seniman. Apresiasi aktif
kemudian melahirkan dua hal, yakni pendekatan aplikatif
dan pendekatan kesejarahan.
1) Pendekatan aplikatif
Apresiasi aktif dengan pendekatan aplikatif
dapat dimaknai sebagai upaya yang dilakukan
Seseorang untuk menunjukkan apresiasi dengan cara
terjun Tangsung ke dalam 1k seni yang ia sukai.
Atohnya, seseorang yang menyukai seni lukis akan
mempelajari cara melukis, seseorang yang menyukai
seni tari akan bergabung dengan sanggar seni tari, dan
seseorang yang menyukai seni peran akan bergabung
dengan Kelas akting atau grup teater untuk mengasah
kemampuan beraktingnya.
Pendekatan aplikatif juga dapat dilakukan
seseorang dengan mencari tahu tentang cara
mempelajari suatu bentuk seni budaya melalui berbagai
media, seperti buku atau internet, atau dengan
mendatangi studio, sanggar, dan galeri seni. Contohnya,
seseorang yang terpesona dan tertarik untuk
mempelajari tari gambyong secara otodidak dapat
mempelajari tentang cara menari gambyong dengan
mengakses situs penyedia video di internet. Begitu pula
dengan mendatangi studio, sanggar, dan galeri seni.
Dengan mendatangi tempat-tempat tersebut, seseorang
berkesempatan untuk melihat lebih dekat mengenai
teknik, bahan, dan unsur-unsur penciptaan suatu
bentuk karya seni. Contohnya, dengan mengunjungi
studio lukis, seseorang dapat melihat alat, bahan, dan
teknik yang digunakan untuk melukis serta melihat
agaimana hasil akhir lukisan.
per: flickr.com
Gambar 6.2 Mengikuti kelas membatik merupakan contoh
apresiasi dengan pendekatan aplikatif.
Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas Xa
Pendekatan aplikatif juga dapat disebut sebagai
praktik berkarya. Melalui praktik berkarya, seseorang
akan merasakan langsung pengalaman yang dirasakan
oleh seniman yang karyanya ia nikmati sebelumnya. la
dapat mempelajari teknik pembuatan, mempelajari alat
dan bahan yang menjadi media pembuatan, mencari
berbagai alternatif untuk menciptakan, serta mengalami
suka-duka dalam menciptakan suatu karya. Pengalaman
dan pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan
aplikatif akan mendorong seseorang untuk memberikan
apresiasi tinggi terhadap suatu bentuk seni budaya. “
Apresiasi dengan pendek ssejarahan day
dimaknai sebagai upaya apresiasi yang dilakukan,
seseorang dengan cara menelusuri asal-usul dan sisi
sejarah dari suatu bentuk karya seni, Pendekatan_
SNeSeESi ia UGH GREAT oa perl ucutan raya.
Pendekatan kesejarahan dapat dilakukan dengan banyak
cara, di antaranya dengan mencari informasi pada
sumber tertulis dan internet serta bertanya langsung
kepada pihak-pihak yang dirasa cukup kompeten
dan memiliki pengetahuan terkait karya seni yang
bersangkutan. Pihak-pihak tersebut dapat berupa
seniman, para tetua, hingga keluarga. Contohnya,
seseorang yang tertarik dengan asal-usul sejarah
pertunjukan lenong dapat mencari informasi dengan
membaca buku, mencari informasi di internet, bertanya
kepada keluarga yang memiliki pengetahuan tentang
lenong, atau bertanya langsung kepada seniman lenong.
Penelusuran kesejarahan semacam ini tidak cukup
dilakukan hanya dengan mendatangi studio, sanggar,
galeri seni, ataupun museum. Diperlukan dedikasi,
kesabaran, dan kemauan tinggi untuk melakukan
pendekatan kesejarahan agar mendapatkan informasi
tentang suatu bentuk seni secara komprehensif.
‘Tanpa adanya dedikasi, kesabaran, dan kemauan,
informasi yang diperoleh akan tidak lengkap sehingga
pemahaman dan apresiasi terhadap bentuk seni yang
bersangkutan tidak maksimal.
2. _Jenis Apresiasi Menurut Tingkatannya
Menurut tingkatannya, apresiasi seni terbagi menjadi_tiga,
yakni apresiasi empatik, apresiasi estetis, dan apresiasi kritik.
Pembagian apresiasi berdasarkan tingkatannya ini sesuai dengan
pendapat Brent G. Wilson yang menyebutkan bahwa apresiasi
mengandiing tiga Konteks utama, yakni feeling (perasaan,
berkaitan dengan apresiast empatik dan estetis), valuing
(penilaian, berkaitan dengan apresiasi kritik), dan emphatizing
(empati, berkaitan dengan apresiasi empatik).
(emp. gan apr patik).
Bab 6 | Apresiasi Seni Budaya Nusantara: Info Seni
Dalam lukisan potret yang
ia buat, Basoeki Abdullah
banyak menggunakan
warna-warna monoton,
seperti cokelat dan hitam,
Penggunaan warna-
‘warna monoton tidak
hanya membuat lukisan
‘potret karyanya lebih
hidup, tetapi juga indan
dan berfokus pada objek
b.
Apresiasi empatik
Apresiasi empatik dapat dimaknai sebagai upaya_
penilaian foes unsur-unsur cerapanfangkapar
‘pancaindra. Selain melibatkan pancaindra, apresiasi empatik
juga berkaitan dengan pemikiran dan _perasaan seseorang.
Hasil dari tangkapan pancaindra akan memengaruhi pikiran
dan perasaan seseorang sehingga orang tersebut dapat
memberikan penilaian baik tidaknya suatu bentuk seni yang
sedang ia nikmati. Contoh dari apresiasi empatik adalah
seseorang yang terkagum-kagum saat melihat pertunjukan
wayang orang yang diiringi dengan alunan musik gamelan.
Perasaan kagum tersebut muncul akibat keindahan yang
ia tangkap melalui mata (pertunjukan wayang orang) dan
telinga (alunan suara gamelan). Rasa kagum dan senang
saat menonton pertunjukan tersebut akan membuat
dirinya menilai bahwa pertunjukan wayang orang adalah
pertunjukan yang bagus dan menarik.
Apresiasi estetis
Apresiasi estetis dapat dimaknai sebagai upaya
penilaian terhadap suatu bentuk karya seni melalui
pengamatan dan penghayatan. Berbeda dengan apresiasi
“empatik yang terbatas pada tangkapan pancaindra, apresiasi
estetis mengeksplorasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
‘dari suatu karya seni. Contoh unsur intrinsik dan ekstrinsik
tersebut meliputi bentuk, tampilan, isi, hingga hal-hal
yang melatarbelakangi seniman dalam menciptakan karya
tersebut. Melalui apresiasi estetis, seseorang akan merasakan
pengalaman keindahan yang tidak hanya berupa wujud
(form), tetapi juga isi (substance).
‘Sumber: dokumentasi penulis ‘Sumber: dokumentast penulis
Gambar 6.3 Lukisan potret Bung Karno dan Bung Hatta karya Basoeki Abdullah.
Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas XContoh dari apresiasi estetis adalah seseorang yang
melakukan pengamatan dan penghayatan terhadap
lukisan-lukisan potret realis karya Basoeki Abdullah. Ketika
mengamati salah satu lukisan potret realis karya Basoeki
Abdullah, misalnya potret Bung Hatta, ia akan mengamati
bagaimana kemiripan antara lukisan tersebut dengan
wajah asli Bung Hatta, media apa yang digunakan untuk
membuat lukisan tersebut, warna yang digunakan, teknik
pembuatan, hingga tujuan yang melatarbelakangi Basoeki
Abdullah dalam menciptakan lukisan potret tersebut. Melalui
pengamatan dan penghayatan, orang yang melakukan =
pendekatan tersebut akan memberikan apresiasi yang lebih
tinggi dibandingkan apresiasi yang hanya berdasarkan
tangkapan mata.
Apresiasi kritik
Apresiasi kritik dapat dimaknai sebagai upaya penilaian
yang lebih kompleks dengan melibatkan beberapa kegiatan,
seperti klasifikasi, deskripsi, tafsiran, analisis, evaluasi,
dan kesimpulan. Apresiasi kritik umumnya diberikan oleh
orang-orang yang telah lama mendalami dan memiliki
pengetahuan yang luas terkait suatu bidang seni, seperti
kritikus seni. Apresiasi kritik tidak hanya terbatas pada
penilaian bagus tidaknya suatu karya seni, tetapi juga
pemberian masukan, saran, deskripsi, dan evaluasi
terhadap karya seni tersebut. Artinya, apresiasi kritik lebih
menekankan sisi objektif dibandingkan sisi subjektif saat
melakukan penilaian. Dengan demikian, apresiasi kritik
tidak hanya membawa pemahaman dan pengetahuan baru
bagi diri sang kritikus ataupun penikmat seni, tetapi juga
motivasi bagi seniman untuk menciptakan karya yang lebih
baik lagi di masa mendatang.
Contoh dari apresiasi kritik adalah seorang kritikus seni
yang memberikan penilaian terhadap suatu pertunjukan
teater. Saat menonton, kritikus akan melihat bagaimana
mekanisme pertunjukan tersebut, mulai dari cara dan
teknik berakting para pemain, dialog yang dibawakan, tata
kostum dan tata rias para pemain, tata panggung dan tata
cahaya, hingga musik yang mengiringi pertunjukan tersebut.
Dengan memberi perhatian pada detail, kritikus seni dapat
memberikan penilaian terhadap pertunjukan tersebut. Jika
ia menemukan kekurangan, misalnya dialog yang terlalu
panjang dan membosankan penonton atau banyaknya
blocking yang dilakukan para pemain, ia akan memberikan
kritik dan masukan kepada para pelaku pertunjukan tersebut
agar kesalahan yang sama tidak terulang di kemudian hari.
Bab 6 | Apresiasi Seni Budaya Nusantaraayaknya kegiatan lainnya, apresiasi seni budaya juga memiliki
stujuan dan fungsi. Berikut adalah tujuan dari kegiatan
apresiasi seni budaya. aaa
1. Memahami Alasan Penciptaan Karya Seni
Tujuan pertama dari kegiatan apresiasi seni budaya adalah
memahami alasan penciptaan dari suatu karya seni. Dengan
adanya apresiasi, seseorang tidak hanya menilai karya seni
dari wujud fisiknya saja, tetapi juga menilai dari segi aspek-
aspek pembangunnya, seperti teknik yang digunakan seniman,
alasan seniman menciptakan karya, hingga pesan yang hendak
disampaikan seniman dalam karya-karyanya.
2. Mengembangkan Kreativitas
Kegiatan apresiasi seni budaya akan mendorong seseorang
untuk lebih kreatif dalam mendalami suatu bentuk karya seni.
Kreativitas ini tidak hanya dialami oleh seniman, tetapi juga
penikmat seni. Bagi seniman, apresiasi seni akan membuat daya
kreasinya terpacu untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik
dan variatif dari waktu ke waktu, Sementara itu, bagi penikmat
seni, apresiasi seni akan mendorong mereka untuk kreatif dalam
menganalisis dan mempelajari suatu bentuk karya seni, Bahkan,
tidak jarang penikmat seni terjun langsung mendalami seni
untuk memahami nilai-nilai dan pengalaman yang diperoleh
seniman dalam menciptakan karya.
3. _Menumbuhkan Kepekaan Estetis
Kepekaan estetis atau kepekaan seseorang terhadap nilai-
nilai keindahan akan tumbuh dengan seringnya ia melakukan
apresiasi seni, Semakin sering seseorang bersinggungan dengan
bentuk karya seni, semakin tinggi pula sensitivitasnya terhadap
nilai-nilai keindahan yang terwujud dalam bentuk karya seni.
Kepekaan estetis yang diperoleh melalui apresiasi seni tidak
hanya berlaku bagi seniman, tetapi juga penikmat karya seni.
Dengan adanya kepekaan estetis, pengalaman keindahan yang
dirasakan ketika mengamati dan menghayati suatu bentuk karya
seni akan semakin tinggi.
4, Menyempurnakan Karya Seni
‘Apresiasi seni yang ditunjukkan penikmat seni terhadap
suatu karya akan mendorong seniman untuk menyempurnakan
karya seni. Dengan kualitas karya yang semakin meningkat dari
waktu ke waktu, seniman tidak hanya memperoleh kepuasan
pribadi, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi masyarakat
yang menikmati karya-karya berkualitas tersebut.
Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas XSementara itu, fungsi dari kegiatan apresiasi seni budaya
adalah sebagai berikut.
1. Memahami Seni Secara Mendalam
Afielalui kegiatan apresiasi seni, seseorang akan terpacu
untuk memahami suatu bentuk seni secara mendalam. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap suatu karya.
Dengan memahami seni secara mendalam, pengetahuan
dan wawasan seseorang atas bentuk seni tersebut akan
semakin maksimal. Pada akhirnya, hal tersebut akan semakin
meningkatkan apresiasi.
2. Mengetahui Kualitas Suatu Karya Seni
Kualitas Karya seni akan sulit untuk diketahui tanpa
adanya apresiasi. Melalui apresiasi, seseorang akan merasakan
pengalaman keindahan yang ditangkap oleh pancaindra.
Pengalaman tersebut akan mendorongnya untuk memahami
aspek lain yang membangun karya seni tersebut, termasuk
makna yang terkandung di dalamnya. Dengan pengalaman
keindahan dan pengetahuan yang diperoleh, orang tersebut
dapat menilai seberapa baik kualitas dari karya seni yang ia
amati dan hayati tersebut.
3. _Mengembangkan Kemampuan Seniman dan Penikmat Seni
Apresiasi seni membawa banyak manfaat bagi seniman dan
penikmat seni, termasuk mengembangkan kemampuan kedua
belah pihak tersebut. Dengan kegiatan apresiasi, seniman akan
terus mencari cara dan belajar untuk meningkatkan kualitas
karya-karyanya, Peningkatan kualitas berkarya dapat dilakukan
dengan banyak cara, seperti menggunakan teknik dan media
berkarya yang belum pernah ia gunakan sebelumnya. Dengan
demikian, kemampuannya akan turut meningkat.
Sementara itu, bagi penikmat seni, kegiatan apresiasi
akan meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami
dan menilai suatu bentuk karya seni. Apresiasi seni juga
akan semakin membuka pemikiran mereka terkait ekspresi
berkesenian. Selain itu, apresiasi seni juga akan mendorong
penikmat seni untuk mulai mempelajari cara membuat atau
melakukan bentuk seni yang ia sukai
4. Menambah Pengalaman Berkesenian
‘Bagi seniman dan penikmat seni, apresiasi seni akan
menambah pengalaman dalam berkesenian. Bagi seniman,
apresiasi seni akan mendorong mereka untuk melakukan
eksplorasi dalam penciptaan karya. Sementara itu, bagi penikmat
seni, apresiasi seni akan mendorong mereka untuk lebih banyak
lagi mengenal dan mengeksplorasi bentuk-bentuk seni.
5. Meni Kecintaan terhadap Karya Seni
Apresiasi seni memiliki manfaat besar dalam menciptakan
kecintaan tethadap karya seni. Apresiasi seni membawa
Bab 6 | Apresiasi Seni Budaya Nusantarabanyak pengalaman, seperti pengalaman keindahan, hiburan,
hingga edukasi bagi seniman dan penikmat seni. Pengalaman-
pengalaman yang diperoleh melalui apresiasi seni akan
mendorong seseorang untuk terjun lebih dalam demi memahami
bentuk-bentuk seni. Semakin banyak pengalaman dan wawasan
yang diperoleh, semakin meningkat pula kecintaan seseorang
tethadap bentuk dan karya seni yang ia dalami.
enurut Edmund Feldman, kegiatan apresiasi seni rupa
dapat dilaksanakan melalui empat tahapan, yakni deskripsi,
analisis, interpretasi, dan penilaian.
1. Deskripsi
Tahap pertama dalam mengapresiasi seni budaya
adalah tahap deskripsi. Tahap deskripsi dilakukan dengan
mengidentifikasi suatu bentuk karya Seni atau budaya melalui
jasil cerapan atau tangkapan pancaindra. Identifkasi suatu
karya meliputi identifikasi jenis karya (apakah termasuk jenis
seni rupa, seni musik, seni tari, atau seni pertunjukan), bentuk
fisik dari karya, judul karya, nama seniman, waktu penciptaan,
serta keterangan tentang alat, bahan, ataupun teknik penciptaan
yang digunakan. Tahapan deskripsi bersifat objektif, dalam
artian hanya melaporkan hal-hal yang ditangkap pancaindra,
tanpa dianalisis dan ditafsirkan secara lebih jauh. Informasi yang
diperoleh dalam tahapan deskripsi akan digunakan sebagai
petunjuk awal dalam melakukan penilaian.
Contoh dari tahapan deskripsi adalah deskripsi yang dilakukan
pada pagelaran sendratari Ramayana yang dilangsungkan di
pelataran Candi Prambanan. Ketika menonton pagelaran tersebut,
seseorang dapat membuat deskripsi pagelaran, seperti lokasi dan
waktu berlangsungnya pagelaran, jumlah penari yang terlibat
dalam pagelaran tersebut, bentuk kostum dan tata rias yang
digunakan para penari, alur cerita dan dialog yang dibawakan,
hingga tata panggung, tata cahaya, dan tata musik pengiring yang
digunakan dalam pertunjukan tersebut.
2. Analisis
oa
Tahapan analisis dilakukan dengan mengaitkan unsur-
unsur pembentuk yang terlihat dalam suatu ay 3. Unsur-unsur
objek, hingga tekstur objek. Dapat dikatakan bahwa tahapan ini
berfokus pada hubungan antarunsur.
Pada tahap analisis, seseorang akan melihat lebih jauh
mengenai Bentuk fisik suatu karya, seperti komposisi dan
keseimbangan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya
Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas XContohnya, dalam lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki
Abdullah, objek lukisan, yakni potret Ratu Sirikit, diletakkan
tepat di tengah kanvas. Objek dilukis dengan komposisi yang
pas, dalam artian tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Pada
lukisan tersebut, nuansa warna biru dan putih sangat dominan,
dengan tambahan warna hitam, merah, krem, dan cokelat muda
untuk memperjelas detail warna rambut, bibir, kulit wajah, leher,
dan telinga, serta warna dalam topi, Peletakan objek tepat di
tengah kanvas umumnya digunakan untuk menarik perhatian
orang yang melihatnya agar langsung fokus pada objek tersebut.
‘Sementara itu, penggunaan warna-warna yang dominan berpadu
dengan warna-warna pendukungnya dalam menciptakan bentuk
visual yang indah.
f GOKUMENtas! PenUis
Gambar 6.4 Lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah.
3. _Interpretasi
‘Tahap interpietasi atau tahap penafsiran merupakan
pine nenandlapen-makna yang terkandung dalam sua
Karya seni Tahap interpretasi merupakan tahap Tanjutan yang
menggabungkan semua informasi yang diperoleh melalui tahap
deskripsi dan analisis untuk menghasilkan suatu si jpulan
‘Thakna, Menurut Feldman, tahapan ini merupakan tahapan
paling sulit, sekaligus paling kreatif dan bermanfaat dalam
tahapan apresiasi. Melalui tahapan ini, seorang penikmat seni
dapat menebak makna berupa pesan yang hendak disampaikan
oleh seniman dalam karyanya. Apabila penikmat seni tersebut
berhasil memahami makna yang terkandung dalam suatu karya,
tanpa disadari terjalin komunikasi antara seniman dan penikmat
seni tersebut.
Bab 6 | Apresiasi Seni Budaya NusantaraTahap interpretasi tidak hanya berdasarkan unsur intrinsik
(seperti bentuk fisik karya), tetapi juga _unsur ekstrinsik, seperti
latar belake In tuk menciptakan
karya tersebut. Pengetahuan terhadap unsur intrinsik dan
“Ckstrinsik suatu karya akan turut membentuk interpretasi atas
karya tersebut.
Contoh dari tahapan interpretasi dapat kembali dilihat
melalui lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah.
Berdasarkan unsur intrinsiknya, penggunaan warna putih dan
biru sebagai warna dominan dapat diinterpretasikan sebagai
bentuk penggambaran keanggunan sosok ratu.dalam diri Ratu
Sirikit, Keanggunaan tersebut tidak hanya tampak melalui
Penggunaan warna, tetapi juga penggambaran busana dan
aksesori yang digunakan oleh sang ratu, Kecantikan Ratu Sirikit
ditonjolkan dengan penggunaan warna hitam pada rambut, bibir
berwarna merah, dan pipi yang bersemu kemerahan. Sementara
itu, ekspresi senyum yang tersungging di wajah menunjukkan
bahwa Ratu Sirikit memiliki kepribadian yang hangat.
Berdasarkan unsur ekstrinsiknya, diketahui bahwa lukisan
tersebut dibuat oleh Basoeki Abdullah untuk menyambut
kedatangan keluarga kerajaan Thailand, yakni Ratu Sirikit dan
suaminya; Raja Bhumibol Adulyadej ke Indonesia. Pada masa itu,
Basoeki Abdullah merupakan pelukis yang sering ditunjuk oleh
Presiden Soekarno untuk membuat lukisan potret tokoh-tokoh
penting, termasuk tokoh-tokoh mancanegara, yang berkunjung
ke Indonesia. Pada kunjungan tersebut, Basoeki Abdullah tidak
hanya membuat lukisan potret Ratu Sirikit, tetapi juga suaminya.
Lukisan tersebut digunakan sebagai bentuk penghargaan dan
wujud persahabatan antara Indonesia dan keluarga kerajaan
Thailand.
Dengan demikian, lukisan potret Ratu Sirikit tersebut dapat
diinterpretasikan ke dalam dua makna. Makna pertama adalah
sebagai bentuk penghormatan seniman (Basoeki Abdullah)
terhadap keanggunan, kecantikan, dan kepribadian yang dimiliki
‘oleh sosok Ratu Sirikit. Sementara itu, makna kedua adalah
sebagai bentuk penghargaan Indonesia terhadap keluarga
Kerajaan Thailand.
4. Penilaian