Anda di halaman 1dari 2

RESUME JURNAL

NAMA : INTAN TANE


NPM : 85AK16009
PRODI : DIII ANALIS KESEHATAN

Gambaran prevalensi malaria pada anak SD YAPIS 2 di Desa Maro


Judul
Kecamatan Merauke Kabupaten Merauke Papua
Jurnal e-Clinic (eCl)
Volume/Halaman Vol. 4, No. 1/Hal. 41-45
Tahun 2016
1. Sharky D. Daysema
Penulis 2. Sarah M. Warouw
3. Johnny Rompis

Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
menyerang eritrosit. Plasmodium terbagi menjadi empat yaitu Plasmodium falciparum penyebab
malaria tropika, Plasmodium vivax penyebab malaria tertian, Plasmodium malariae penyebab
malaria quartana dan Plasmodium ovale penyebab malaria ovale. Gejala klinis yang terjadi
akibat infeksi malaria ialah berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali dan gejala-
gejala lain seperti sakit kepala, mual, pegal, dan sebagainya.

Menurut laporan data Riskesdes 2009-2010 di Indonesia terdapat provinsi dengan kasus
malaria tertinggi yaitu Papua (261,5‰), Papua Barat (253,4‰), Nusa Tenggara Timur
(117,5‰), Maluku Utara (103,2‰) dan Kepulauan Bangka Belitung (91,9‰), sedangkan
provinsi dengan kasus malaria terendah adalah Bali (3,4‰). Berdasarkan data tersebut, Papua
Barat termasuk dalam provinsi yang memiliki angka kasus malaria cukup tinggi dimana angka
kesakitan malaria (annual malaria incident, AMI) sebesar 54% terjadi di Merauke tahun 2013.

Diagnosis yang direkomendasikan oleh WHO dalam manajemen kasus malaria ditegakkan
melalui pemeriksaan mikroskopis dan pemeriksaan RDT (Rapid Diagnostic Tests). Dan untuk
mengetahui tingkat kesakitan digunakan parameter Parasite Rate (PR) melalui perhitungan
persentase parasit pada sediaan darah tebal dimana hasil pemeriksaan dapat menentukan daerah
persebaran malaria dalam LPA (Low Prevalent Area), MPA (Medium Prevalent Area), dan
HPA (High Prevalent Area).

Oleh karena itu, didasarkan pada data dan fakta tersebut maka dilakukan penelitian tentang
gambaran prevalensi malaria pada anak Sekolah Dasar Yapis 2, di Desa Maro, Kecamatan
Merauke, Kabupaten Merauke, Papua dengan pemeriksaan mikroskopis dan RDT yang
membantu menegakkan diagnosis pasti malaria. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif
dengan pendekatan potong lintang dengan pengambilan sampel secara simple random sampling
yang dilakukan secara active detection dengan pemeriksaan mikroskopik sediaan darah dan
penggunaan Rapid Diasnostic Tests.
Pemeriksaan mikroskop merupakan pemeriksaan dengan menggunakan sediaan darah tipis
dan tebal untuk mengidentifikasi adanya parasit malaria, morfologinya, kepadatan dan
menghitung jumlah parasit. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan mikroskop yang didasarkan
pada kelompok umur, yaitu terdapat infeksi malaria pada anak usia 6-13 tahun tanpa
menunjukkan gejala klinis (menggigil, demam dan keringat) dimana distribusinya, yaitu umur 6-
8 tahun sebanyak 8 anak, umur 9-10 tahun sebanyak 4 anak, dan umur 11-13 tahun sebanyak 3
anak yang positif malaria. Sedangkan didasarkan pada kelompok jenis kelamin terdapat infeksi
malaria sebanyak 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Selain itu, ditinjau dari jenis
plasmodiumnya hanya ditemukan jenis Plasmodium falciparum yang menginfeksi 15 anak
tersebut.

Pemeriksaan RDT (Rapid Diagnostic Tests) merupakan pemeriksaan dengan menggunakan


strip merk Mono dengan dua antibodi spesifik terhadap antigen P.f. HRP-II (Protein P.
falciparum) dan pLDH (Parasite Lactale Dehydrogenase). Hasil yang diperoleh dari
pemeriksaan RDT ialah hasil negatif pada seluruh pasien pemeriksaan. Hal ini diduga karena
sensifitas RDT 90% dlaam mendeteksi infeksi parasit malaria jika jumlah parasit >100/µL darah
sehingga jika <100/µL darah sensifitasnya juga menurun. Oleh karena perbedaan hasil yang
signifikan antara pemeriksaan mikroskop dan pemeriksaan RDT, perlu dilakukan pemeriksaan
lanjutan yaitu pemeriksaan PCR untuk parasit malaria.

Parasite Rate pada SD Yapis 2 di Desa Maro, Kecamatan Merauke, Kabupaten Merauke,
Papua yang didapatkan setelah melakukan perhitungan berdasarkan formulasi AMI (annual
malaria incident) ialah 15‰, yaitu dikategorikan sebagai medium prevalent area (daerah
berprevalensi sedang). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa infeksi parasit malaria yang menginfeksi anak-anak di SD Yapis 2 Desa Maro,
Kecamatan Merauke, Kabupaten Merauke, Papua ialah dari spesies Plasmodium falciparum
dengan kategori prevalensi daerahnya ialah prevalensi sedang (Medium Prevalent Area, MPA).

Anda mungkin juga menyukai