Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HESTI TANIA

NIM : PO71251210023
PRODI : D4 TERAPI GIGI

JAWABAN
1. TENTUKAN
A. Jenis-jenis data
Jenis data kuantitatif data ordinal dimana data yang digunakan data dominan
B. Variable dependen dan indenpenden
 Variable indenpenden
Karies gigi merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut di dunia dan
berperan penting pada masalah gigi pada anak. Karies gigi adalah kerusakan
jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat
melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva
 Variable dependen
Variabel yang diteliti saat ini untuk mengetahui faktor internal yaitu
kebiasaantentang makanan dan pola menyikat gigi sedangkan variabel
terdahulu dari faktor eksternal yaitu tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi
dan tingkat pengetahuan orangtua tentang perawatan gigi.
C. Analisis yang digunakan
Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan bantuan responden dari
mengkomsumsi makanan kariogenik dan pola menyikat gigi hasilnya dapat di saji
dalam bentuk tabel.
D. Kesimpulan dan hasil analisis
Makanan kariogenik makanan yang berdampak terjadinya karies gigi yang membuat
anak-anak sangat rentan terhadap karies gigi makanan yang mengandung karbohidrat
seperti sukrosa dan gula atau makanan yang manis seperti coklat, permen dan kue
yang mudah menempel pada gigi yang dapat dibagikan oleh bakteri tertentu dan
membentuk asam sehinga dapat menjadi plak dan merusak stuktur gigi jika dibiarkan
begitu saja dalam waktu lama.

2.Gizi buruk dan gizi kurang pada balita


Nutrisi yang baik sangat penting untuk mencegah balita gizi buruk dan memastikan
perkembangan buah hati, terutama pada usia awal. Nutrisi ini bisa didapatkan bahkan
sejak bayi dalam kandungan. Fase utama kebutuhan gizi balita adalah sejak masa
kandungan hingga berumur dua tahun.
Saat itu, organ-organ yang penting, termasuk otak, membutuhkan asupan nutrisi yang
baik untuk bisa berkembang sepenuhnya. Ketika nutrisi tidak tercukupi, terjadi risiko
balita gizi buruk. Untuk melancarkan pertumbuhan anak, diperlukan diet seimbang
dengan nutrisi seperti vitamin, kalsium, zat besi, lemak, protein, dan karbohidrat.
Penyebab Balita Gizi Buruk
Balita gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi ketika anak tidak menerima nutrien,
mineral, dan kalori yang cukup untuk membantu perkembangan organ vital. Gizi
buruk akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan anak.

Dalam hal ini, kelebihan asupan nutrisi juga menyebabkan balita gizi buruk. Karena
itulah penting untuk menjalankan diet gizi seimbang untuk menjaga kadar nutrien
yang cukup di dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi
penyebab balita gizi buruk:
Kurang makan: Kurangnya asupan makanan bisa memicu kekurangan nutrien yang
penting hingga berujung pada gizi buruk.
Makan tidak teratur: Makan secara tidak teratur bisa memicu masalah pencernaan dan
malnutrisi.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063)
Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29


TAHUN 2019 TENTANG PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BAGI ANAK

1.bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang secara
optimal
2.bahwa anak dengan kekurangan asupan gizi dan/atau penyakit dapat menimbulkan
masalah gizi yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan sehingga diperlukan
upaya penanggulangan masalah gizi
3. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi
Anak Akibat Penyakit

Anda mungkin juga menyukai