Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Ki
Hajar Dewantara dalam Hasbullah, 2013, hlm.24). Lembaga pendidikan
merupakan wadah bagi masyarakat sebagai sarana untuk melatih dan mendidik
seseorang supaya mampu berkembang secara efektif, terutama pada kehidupan
modern seperti sekarang (Syafi’I,2018).

Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan pendidikan, menurut UU


No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20, bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Karena inti dari pendidikan tidak lain adalah pembelajaran.
Baik atau buruknya kualitas pendidikan sangat tergantung pada mutu
pembelajaran yang dikelola oleh guru. Pendidikan memiliki peranan penting
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Menurut UU No. 20 th
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengabdian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara (Hasbullah, 2013, hlm.23).

Standar Pendidikan Nasional pada kurikulum 2013 dalam proses


pembelajarannya pada jenjang Sekolah Dasar menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik. Yang mana pembelajaran tematik adalah salah satu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran segingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.
Pembelajaran tematik didefinisikan sebagai pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai suatu
mata pelajaran. Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan satu
tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu
atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi (pemendikbud no.57
Tahun 2014). pembelajaran tematik akan mengembangkan kemampuan
kemampuan belajar dalam aspek kognitif , afektif, dan psikomotor. Oleh karena
itu guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, di samping itu juga
menurut Depag (2015, hlm.3) guru diharapkan mengembangkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kreativitas
nilai dan sikap peserta didik.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pembelajaran tematik guru
belum dapat memaksimalkan kemampuan berpikir kritis siswa. Model
pembelajaran yang digunakan oleh guru bersifat berpusat pada guru. Sehingga
siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan siswa
pada proses pembelajaran hanya mendengarkan dan mencatat apa yang
dikatakan oleh guru. Selain itu. ketika guru memberikan pertanyaan kepada
siswa, siswa kurang dapat memberikan pendapat memberikan pendapat yang
berkaitan dengan pembelajaran. Jawaban yang diberikan siswa hanya sebagai
hafalan yang diingan, tanpa memiliki suatu konsep yang mendasar. Berdasarkan
penelitian yang lain indikasinya adalah keingin tahuan siswa pada terhadap
pembelajaran tematik rendah. Siswa tidak pernah mencoba mencari pengetahuan
yang mendukung materi pelajaran yang diberikan guru. Sumber pengetahuan
yang dimiliki siswa hanya berasal dari guru. Dalam jurnal (Yosafat, Heni, & Sri,
2018) hal ini dapat di lihat dari hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa
dari 32 siswa hanya 6 siswa (19%) masuk kategori cukup dan mendapatkan
nilai di atas KKM yang telah di tetapkan yaitu 70. Sedangkan 26 siswa (81%)
masuk dalam kategori kurang. sedangkan hasil observasi dari jurnal (Dewi,
Mawardi, & Suhardi, 2019) 7 siswa (20%) yang memiliki kemampuan berpikir
kritis tinggi, 13 siswa (37,14%) yang memiliki keterampilan berpikir kritis
sedang, dan 15 siswa (42,86%) yang memiliki keterampilan berpikir kritis
randah. Data tersebut diambil dari 35 siswa jumlah siswa kelas 4 SDN Tingkir
Tengah 02. Dari data diatas dapat kita kategorikan bahwa keterampilan berpikir
siswa kelas IVSDN Tingkir Tengah 02 masih rendah, dan hal tersebut tentunya
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan proses wawancara didapatkan data
awal bahwa hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan KKM 70 hanya 42%
dan 58% diantaranya masih berada dibawah KKM. Dari hasil studi
pendahuluan tentang keterampilan berfikir kritis dan hasil belajar siswa,dapat di
simpulkan bahwa masih terjadi kesenjangan yang cukup tinggi, permasalahan
tersebut akan menyangkut pada rendahnya presentase pencapaian KKM dan
kesenjangan berfikir kritis siswa,melihat kondisi seperti ini, maka dilakukan
perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu
model pembelajaran yang mampu memotivasi siswa dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Examples Non Examples.
Model Examples Non Examples sesuai dengan pendapat Buehl (2009)
menjelaskan bahwa metode examples non examples merupakan sebagai sebuah
taktik yang diterapkan atau digunakan dalam mengajar suatu definisi konsep.
Huda (2014, hlm.23) menjelaskan bahwa model Examples Non-Examples
merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media
untuk menyampaikan materi pelajaran. Jadi, dengan gambar dapat membantu
mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan memecahkan
permasalahanpermasalahan yang termuat dalam beberapa contoh gambar yang
disajikan. Menurut Hamdayana (2014, hlm.97) Example Non-Example
merupakan model yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan
menganalisis sebuah konsep. Jadi, Konsep yang dimaksud yaitu sebuah
pengamatan seseorang agar berpikir kritis dalam memecahkan sebuah
permasalahan. model Examples Non Examples terbukti dapat meningkatkan
kemamupuan berifikir kritis yang ditunjukan pada penelitian Sembiring (2021)
yang mana hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh metode
pembelajaran Examples Non Examples terhadap hasil belajar siswa pada tema
praja muda di kelas III SD Negri 106144 Sei Merincim tahun 2021/2022 dengan
nilai rata-rata postest 83,27 dengan kategori baik sekali. Pada penelitian juga
menyebutkan hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan persentase nilai
rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa dan ketuntasan klasikal siswa sebesar
15, 39% dari 61, 53% pada siklus I kriteria cukup aktif menjadi 76, 92% kriteria
aktif pada siklus II menjadi 87, 17%. Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh dapat disimpulkan, bahwa implementasi metode examples non
examples dalam pembelajaran daring dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa kelas V SD (wahyuni, dkk. 2021).
Model Examples Non Examples dalam penelitian ini berbantu dengan
media Pop Up Book. Pelaksanaan media Pop Up Book dianggap sebagai media
inovatif dalam pembelajaran tematik, karena Pop Up Book menurut Bluemel dan
Taylor (2012, hlm.22) merupakan sebuat buku yang menampilkan potensi untuk
bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai bahan lipatan,
gulungan bentuk, roda atau putarannya. Dengan menggunakan media tersebut
sebagai alat bantu sehingga penyampaiannya materi pembelajaran bisa lebih
efektif, efisien dan menarik minat serta perhatian siswa. Melalui model
Examples Non Examples diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa pada pembelajaran tematik. Sehingga peneliti peninjau dari aktifitas
dan kreativitas siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
penelitian lebih lanjut dengan judul “pengaruh model pembelajaran Examples
Non Examples berbantu media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa pada pembelajaran tematik.
A. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka batasan permasalahannya, yaitu :
1. Melihat kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tematik.
2. Melihat penerapan model pembelajaran Examples Non Examples berbantu
media Pop Up Book pada pembelajaran tematik.
3. Partisipan yang terlibat siswa kelas IV Tahun Angkatan 2021/2022
4. Penelitian dilakukan di SDN 1 Haruman.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Examples Non Examples berbantu
media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
pembelajaran tematik
2. Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran Examples Non
Examples berbantu media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa pada pembelajaran tematik
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka penulis menyimpulkan tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Examples Non Examples
berbantu media Pop-Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
pada pembelajaran tematik.
2. Mengetahui respon model pembelajaran Examples Non Examples berbantu
media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
pembelajaran tematik.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam
mengembangkan model pembelajaran Examples Non Examples berbantu
media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
pembelajaran tematik.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peserta didik
1) Memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran.
2) Menumbuhkan motivasi dan meningkatkan minat dan perhatian siswa
dalam belajar.
b. Bagi Pendidik
1) Membantu pendidik untuk mempermudah dalam penggunaan model
dan media untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
2) Menumbuhkan interaksi yang efektif dan efisien dalam proses
pembelajaran.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan serta pengalaman dan pengetahuan bagi
peneliti mengenai model pembelajaran Examples Non Examples
berbantu media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
pada pembelajaran tematik.
E. Definisi Oprasional
Penelitian yang berjudul “model pembelajaran Examples Non Examples
berbantu media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
pembelajaran tematik.”, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model
pembelajaran Examples Non Examples berbantu media Pop Up Book terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tematik. Adapun istilah-
istilah yang akan penulis paparkan ialah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Examples Non Examples
Menurut Kurniasih dan Sani (2015, hlm. 32) Examples Non Examples adalah
model pembelajaran yang dirancang agar siswa memiliki kemampuan dalam
menganalisis gambar dan memberikan deskripsi mengenai apa yang ada
dalam gambar
2. Media Pop up Book
Montanaro (1993) menjelaskan bahwa sekilas Pop up mirip dengan origami
dimana kedua seni ini menggunakan teknik melipat kertas. Pop Up Book
memiliki kelebihan tersendiri dari media lainya diantaranya seperti
menampilkan bentuk yang dibuat dengan melipat dan memiliki dimensi.
3. Berpikir kritis
Angelo (1995) berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan
berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis,
mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan dan
mengevaluasi.
4. Pembelajaran tematik
Majid (2014, hlm.87) Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang
menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna.

F. Anggapan Dasar
Anggapan dasar pada penelitian ini sangat penting menjadi pedoman atau
landasan bagi proses pemecahan masalah yang diteliti, maka dari itu, anggapan
dasar pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Dengan penerapan model pembelajaran Examples Non Examples berbantu
media Pop Up Book merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tematik
2. Dengan penerapan model pembelajaran Examples Non Examples berbantu
media Pop Up Book merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tematik
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjelasan dari proposal ini, maka rumusan hipotesisnya adalah
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh dari penggunaan model pembelajaran Examples Non
Examples berbantu media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa pada pembelajaran tematik
2. Ada respon positif dari pengaruh model pembelajaran Examples Non
Examples berbantu media Pop Up Book terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa pada pembelajaran tematik

Anda mungkin juga menyukai