Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LEGAL OPINION URGENSI PENETAPAN PAJAK KARBON UNTUK

KENDARAAN BERMOTOR DEMI TERLAKSANANYA GREEN GROWTH

PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA

Oleh:

Aldi Indra Setiawan (032024253042)

Kelas B

PROGRAM STUDI KENOTARIATAN

FAKUTAS HUKUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2022
1. Kasus Posisi

Seperti kita ketahui menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


(Selanjutnya disebut dengan UUD NRI Tahun 1945) Pasal 28 H Ayta 1 yang mana
disana berbunyi “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, berdasarkan Pasal tersebut kita ketahui
bahwasannya setiap warga negara memiliki hak untuk hidup sejahtera lahir batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak mendapat pelayanan kesehatan.
Namun nyatanya berdasarkan Berita Tempo Tanggal 6 April 2022 yang ditulis
oleh Maria Fransisca Lahur, menurut WHO 99 persen populaxi Global hirup udara
tak sehat, hal tersebut berdasarkan riset yang dilakukan oleh WHO pada 6.000 kota
yang ada di 117 Negara didunia tak terkecuali kota yang ada di Indonesia, dengan
adanya temuan ini WHO menyoroti pentingnya membatasi penggunaan bahan bakar
fosil dan mengambil langkah nyata lainnya untuk mengurangi tingkat polusi udara di
kota-kota di Dunia, salah satu usaha untuk mengurangi polusi karbon udara tersebut
WHO mendorong untuk mempercepat transisi ke sistem energi yang lebih bersih
dan sehat.
Negara Indonesia sendiri, dalam hal polusi udara atau polusi karbon, ternyata
yang menjadi penyumbang terbesar karbonnya adalah kendaraan Pribadi baikm
mobil atau motor yang sampai menyumbang 60% karbon polusi di udara Indonesia,
hal tersebut berdasarkan laman Berita katadata.co.id yang ditulis oleh Verda Nano
Setiawan yang ditulis pada tanggal 11 Desember 2020, bahkan menurut IQAir tujuh
dari sepuluh kota yang ada di Asia Tenggara dengan kualitas udara terburuk berada
di Indonesia, adapun kota-kota tersebut adalah Tangerang Selatan, Bekasi,
Pekanbaru, Pontianak, Jakarta, Talawi dan Surabaya.
Berdasarkan data tersebut sudah pastilah Pemerintah Indonesia haruslah bergerak
cepat untuk mengurangi emisi karbon yang ada di Indonesia demi tetap
terlaksanakannya program pemerintah yaitu green growth program yang mana
program tersebut adalah berfokus kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan
memfokuskan pada mengurangi kemiskinan serta memastikan inklusi sosial,
kelestarian lingkungan dan efisiensi sumber daya, salah satu hasil nyata gerak
pemerintah adalah dibuatnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (Selanjutnya disebut dengan UU HPP), Lalu
bagaimana tentang pengaplikasian pajak karbon di Indonesia untuk pengguna
kendaraan bermotor berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 atau
peraturan perundang-undangan lainnya.

2. Analisa Hukum
Berdasarkan permasalahan tersebut didapati rumusan masalah tentang bagaimana
pengaplikasian pajak karbon di Indonesia untuk pengguna kendaraan bermotor
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 dan peraturan perundang-
undangan lainnya, pertama-tama haruslah dilihat pengertian apa itu pajak karbon,
menurut Pasal 13 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021, pajak karbon
adalah pajak yang dikenakan atas emisi karbon memberikan dampak negatif bagi
lingkungan hidup, jadi berdasarkan pemaparan hal tersebut diketahui pajak karbon
dikenakan atas emisi yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup.
Dalam hal pengenaan pajak karbon sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 13
Ayat 1 UU HPP haruslah memperhatikan a. peta jalan pajak karbon b. peta jalan
pasar karbon , kebijakan mengenai peta jalan pajak karbon sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 UU HPP huruf a haruslah memuat a. strategi penurunan emisi karbon b.
sasaran sektor prioritas c. keselarasan dengan pembangunan energi baru dan
terbarukan d. keselarasan antara berbagai kebijakan lainnya.
Dalam kaitannya siapa subjek hukum yang terkena pajak karbon menurut Pasal
13 ayat 5 UU HPP yang menjadi subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan
yang membeli barang yang mengandung karbon dan/atau melalukan emisi yang
menghasilkan emisi karbon, berarti subjek pajak yamg bisa dikenakan pajak karbon
adalah orang pribadi atau badan yang mana ia membeli barang yang mengandung
karbon atau aktivitas yang menghasilkan karbon.
Berarti seorang individu dapat dikenai pajak karbon bila ia membeli barang yang
ada karbonnya atau melakukan aktivitas yang menimbulkan karbon, namun yang
jadi pertanyaan seperti apakah pengaplikasian penagihan pajak karbon kepada
individu di negara Indonesia? Pengihan pajak tidak bisa dilepaskan dari saat terutang
pajak itu sendiri, sedangkan kapan terutangnya pajak karbon itu sendiri? Menurut
Pasal 13 Ayat 7 pajak karbon terutang ditentukan saat a. pada saat pembelian barang
yang mengandung karbon, b. pada akhir periode tahun kalender dari aktivitas yang
menghasilkan emisi karbon dalam jumlah terterntu, c. atau saat lain yang diatur
dengan atau berdasarkan peraturan peraturan pemerintah, lantas berdasarkan hal
tersebut penagihan pajak karbon bisa didasari karena 3 (tiga) hal, tapi yang keadaan
manakah yang bisa diterapkan kepada individu yang menggunakan kendaraan
bermotor? Ternyata nyatanya masalah penagihan pajak karbon terhadap individu
yang menggunakan kendaraan bermotor tidak diatur langsumg pada UU HPP namun
diatur menurut Peraturan Menteri Keuangan namun nyatanya aturan mengani tata
cara perhitungan, pemungutan, pembayaran atau penyetoran, pelaporan dan
mekanisme pengenaan pajak karbon dan tata cara pengurangan pajak karbon
sebagaimana yang dimaksud pada ayat 13 huruf a dan/atau perlakuan lainnya atas
pemenuhan kewajiban pajak karbon sebagaimana dimaksud pada ayat 13 huruf b
belumlah diatur oleh peraturan menteri keuangan.
Kekosongan hukum mengenai tata cara perhitungan, penagihan, dan yang lain
sebagainya mengenai pajak karbon sebaiknya harus segera diatur karena dengan
segeranya sebuah aturan sudah diundangkan maka aturan tersebut bisa diterapkan
apalagi aturan mengenai pajak karbon ini yang tujuannya adalah untuk mencapai net
zero emission di Indonesia pada Tahun 2060, dengan adanya pajak karbon tersebut
yang digunakan untuk mengurangi emisi karbon dan untuk menciptakan lingkungan
kehidupan bagi masyawakat Indonesia lebih sehat maka fungsi pajak sebagai
regulerend bisa terlaksana, apa yang dimaksud dengan fungsi pajak sebagai fungsi
regulerend? Fungsi regulerend sendiri disebut dengan fungsi yang mengatur untuk
mencapai tujuan tertentu, jadi dengan adanya aturan pajak karbon yang telah
diperinci maka fungsi regulerend pajak karbon untuk net zero emission segera
terlaksana.
Hal tersebut diperkuat dengan pendapat dari Siti Resmi, yang mana beliau
mengatakan fujgsi pajak dalam masyarakat suatu negara terbagi menjadi 2 (dua)
fungsi yaitu: Fungsi Budgetair dan Fungsi Regulerend, Fungsi Budgetair adalah
bertujuan untuk memasukkan penerimaan uang untuk kas negara sebanyak-
banyaknya antara lain mengisi Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara sesuai
dengan target penerimaan pajak yang telah ditetapkan, sedangkan Fungsi
Regulerend adalah fungsi pajak yang secara tidak langsung dapat mengatur dan
menggerakkan perkembangan sarana perekonomian nasional yang produktif1.
1
Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, Yogyakarta: Salemba Empat, 2009, h. 3
Selain itu dengan diadakannya pajak karbpon untuk kendaraan motor pribadi
diharapkan jumlah penggunanya nanti berkurang dan beralih ke moda trasnportasi
umum, dan dari pajak yang didapatkan oleh pemerintah diharapkan hasilnya bisa
digunakan untuk mendorong pembaruan sistem transortasi umum di Indonesia dan
mendorong timbulnya kendaraan-kendaraan yang ramah lingkungan etah itu sepeda,
mobil listrik, motor listrik atau jumlah moda kendaraan yang masih menggunakan
fosil jadi berkurang.
Daftar Pustaka

Peraturan Perundang-Undangan:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Setelah Amandemen

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Perarturan Perpajakan

Buku:

Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, Yogyakarta: Salemba Empat, 2009

Anda mungkin juga menyukai