Anda di halaman 1dari 3

a. Klasifikasi Hama Penghisap Buah Kakao (Helopeltis spp.

Menurut Borror, 1992 klasifikasi Helopetis sp adalah :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Hemiptera

Famili : Miridae

Genus : Helopeltis

Spesies : H. antoni.

H. theivora

H. claviver

b. Ciri-ciri Morfologi
–          Telur berwarna putih berbentuk lonjong, diletakkan pada tangkai buah, jaringan kulit
buah, tangkai daun muda, atau ranting. Lama periode telur 6 – 7 hari.

–          Nimfa Helopeltis sp bentuknya seperti serangga dewasa tetapi tidak bersayap, lama
periode nimfa 10 – 11 hari.
–          Helopeltis sp dewasa (imago) pada bagian tengah tubuhnya berwarna jingga dan bagian
belakang berwarna hitam atau kehijau-hijauan dengan garis putih. Pada bagian tengah tubuh
terdapat embelan tengah lurus berbentuk jarum pentul, sayap dua pasang, tipis dan tembus
pandang. Serangga betina dewasa selama hidupnya dapat meletakkan telurnya hingga 200 butir.
Perkembangan dari telur hingga menjadi dewasa memerlukan waktu 21 – 24 hari.

Serangga muda (nimfa) dan imago menyerang pucuk tanaman kakao dan buah

muda dengan cara menusukkan alat mulutnya ke dalam jaringan kemudian

mengisap cairan didalamnya. Bersamaan dengan tusukan tersebut kepik

mengeluarkan cairan yang bersifat racun yang dapat mematikan jaringan tanaman

di sekitar tusukan Telur lonjong berwarna putih yang diletakkan di dalam jaringan

kulit buah atau pucuk. Pada salah satu ujungnya terdapat benang dengan panjang

0,5 mm yang mengembul keluar jaringan. Lama periode telur 6 - 7 hari.

Serangga muda (nimfa) bentuknya sama dengan dewasa (imago) tapi tidak
bersayap. Mengalami empat kali ganti kulit (5 instar). Lama periode nimfa 10 -

11 hari. Kepik dewasa mirip walang sengit dengan panjang tubuh sekitar 10 mm.

Perkembangan dari telur hingga dewasa memerlukan waktu 30 - 48 hari. Seekor

kepik dewasa mampu bertelur hingga 200 butir selama hidupnya. Waktu

12

makannya pagi dan sore hari. Rentan terhadap cahaya, sehingga bila ada cahaya

matahari akan berlindung di sela-sela daun (Karmawati dkk., 2010).

Gejala Serangan dan Kerusakan

Helopeltis sp muda (nimfa) dan dewasa (imago) menyerang kakao dengan cara menusuk dan
menghisap cairan sel. Akibatnya timbul bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman. Serangan
pada buah muda dapat menimbulkan kematian, atau berkembang terus tetapi permukaan buah
menjadi retak dan bentuknya tidak normal, sehingga menyebabkan layu dan mati. Pada serangan
berat, daun-daun gugur dan ranting mengeras.

Serangan hama ini dapat menurunkan produksi sebesar 50 – 60 %, dan serangan yang berulang
setiap tahun dapat menimbulkan kerugian sangat besar karena tanaman tidak sempat tumbuh
normal.

Tanaman Inang

Kakao (T. Cacao), Teh (Camellia sinensis), Kina (Cinchona sp.), Kapok (Ceiba pentandra), Kayu manis
(Cinnamomum burmanni), Rambutan (N. Lappaceum), dan Tephrosia spp.

Pengendalian

– Pemangkasan

– Penyemprotan dengan menggunakan pestisida. Penyemprotan yang paling efektif yaitu jam
18.00 – 22.00 karena pada saat itu gerakan Helopeltis sp telah lamban atau diam sama sekali.
– Pengendalian secara biologis dengan menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoracicus).
Semut hitam yang aktivitasnya pada buah karena adanya kutu putih akan mengganggu Helopeltis sp.
dan Beauveria bassiana (jamur entomopatogen).

Semut hitam Dolichoderus thoracicus (Smith) (Hymenoptera: Formicidae) merupakan salah satu
agens hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama penggerek buah kakao
Conopomorpha cramerella dan Helopeltis sp.

Anda mungkin juga menyukai